Rumah memiliki peran yang sangat sentral dalam pendidikan anak. Bisa dikatakan bahwa segala sesuatu bermula dari rumah. Bila pendidikan dalam rumah tidak berjalan atau lemah, anak akan jatuh dalam “pendidikan-pendidikan” di luar rumah yang masih belum jelas arahnya. Dapat kita saksikan besarnya pengaruh pendidikan luar rumah ini ketika pendidikan dalam rumah tidak berjalan pada anak-anak yang menjadi korban broken home. Atau ayah dan ibunya tidak memedulikannya di rumah karena kesibukan masing-masing; si ayah sibuk bekerja di kantor dan si ibu juga sibuk mengejar karier di luar rumah. Akibatnya pendidikan anak dalam rumah terbengkalai. Dapat ditebak, si anak akan terperangkap dalam pendidikan luar rumah yang masih belum jelas.
Kata kuncinya, jangan membuat anak tak betah berada di rumah sehingga ia mencari pelampiasan di luar rumah. Jangan bersikap cuek terhadap anak sehingga anak merasa kurang diperhatikan.
Intinya, orang tua harus menyiapkan pendidikan yang benar dari dalam rumah sebelum ia melepas anaknya ke luar. Dalam hal ini suasana rumah yang islami sangat membantu keberhasilan kedua orang tua dalam mendidik anak-anaknya.
Rumah yang islami merupakan wadah pendidikan yang memiliki banyak keistimewaan, di antaranya:
- Di dalamnya anggota keluarga berkumpul bersama dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga terjalin kedekatan pribadi antara anak dengan orang tua dan saudara-saudaranya.
- Anak dapat melihat teladan dan panutan dalam ucapan maupun perbuatan, yang bisa membantu mereka untuk menirunya.
- Terbukanya kesempatan untuk membimbing dan memberikan pengarahan pada anak sehingga lebih memudahkan mereka untuk menerima dan mengingatnya.
- Orang tua dan anggota keluarga dapat memberikan solusi dan jawaban atas masalah-masalah menurut kebutuhan.
- Bisa bervariasi dalam memberikan materi pengajaran, baik Al-Quran, as-sunnah, bahasa arab, dan materi pelajaran lainnya pada waktu siang maupun malam, sesuai kebutuhan.
- Mengambil pelajaran atau faedah dari berbagai media islami.
- Kita bisa memanfaatkan kesempatan di dalam rumah maupun di luar rumah, ketika makan, minum, berpakaian, tidur, bangun tidur, waktu buang hajat, dan kegiatan-kegiatan lainnya untuk mengajarkan adab-adab Islam serta zikir dan doa yang berkaitan dengan aktivitas tersebut.
- Penyampaian nasihat atau pemberian hukuman di dalam rumah, bukan di hadapan orang banyak akan lebih besar pengaruhnya bagi jiwa anak.
- Pengawasan yang kontinyu terhadap anggota keluarga dan saling mengawasi di antara sesama mereka akan membangkitkan keberanian untuk menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.
- Menumbuhkan semangat beragama di dalam rumah yang membantu seluruh anggota keluarga untuk menjauhi perilaku yang salah dan menyimpang.
- Keikhlasan kedua orang tua dalam membimbing dan memberikan pengarahan kepada anak-anaknya yang mendorongnya untuk semakin memperbaiki diri.
—
Disalin dari buku Mencetak Generasi Rabbani karya Ummu Ihsan Choiriyah dan Abu Ihsan Al Atsary, terbitan Pustaka Darul Ilmi.
Disertai sedikit pengeditan bahasa oleh Redaksi Muslimah.Or.Id.
Artikel Muslimah.Or.Id
saya ibu dari seorang anak usia 2 tahun,kira 2 berapa porsi anak bermain di luar rumah pada usia segitu? kan ga mungkin juga kita tidak mengijinkan anak kita keluar rumah terus.., mohon pencerahannya