Dalam kehidupan sehari-hari, seorang muslim dituntut untuk menjalani rutinitas yang produktif dan bermanfaat. Dengan mengikuti pedoman dari Al-Qur’an dan Sunah, kita dapat mengoptimalkan waktu kita dan mendapatkan keberkahan. Berikut adalah rutinitas harian yang dapat membantu kita menjadi lebih produktif.
Bangun pagi dan salat Subuh
Memulai hari dengan ibadah adalah kunci produktivitas. Salat Subuh adalah waktu yang sangat dianjurkan untuk memulai hari. Dalam surah Al-Isra’ ayat 78, Allah Ta’ala berfirman,
وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱللَّيْلِ وَقُرْآنَ ٱلْفَجْرِ ۗ إِنَّ قُرْآنَ ٱلْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
“Dirikanlah salat dari terbenam matahari sampai gelap malam, dan bacaan Al-Qur’an pada waktu fajar. Sesungguhnya bacaan Al-Qur’an pada waktu fajar itu disaksikan.”
Salat Subuh bukan hanya kewajiban, tetapi juga waktu yang penuh berkah dan ketenangan yang mempersiapkan kita untuk menghadapi hari.
Rutinitas pagi:
- Bangun sebelum Subuh untuk melaksanakan salat Tahajud dan berdoa.
- Lakukan salat Subuh dengan khusyuk, diikuti dengan zikir pagi dan berdoa kepada Allah Ta’ala agar hari tersebut penuh berkah dan keberhasilan.
- Setelah salat Subuh, hindari kembali tidur. Manfaatkan waktu pagi untuk kegiatan produktif, seperti membaca Al-Qur’an, menyiapkan rencana harian, atau berolahraga ringan.
Membaca Al-Qur’an dan zikir pagi
Setelah salat Subuh, adalah baik untuk melanjutkan dengan membaca Al-Qur’an dan berzikir. Dalam surah Al-Furqan ayat 30, Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَـٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
“Dan Rasul berkata, ‘Ya Rabbku, sesungguhnya kaummu menjadikan Al-Qur’an ini sesuatu yang tidak diacuhkan (diabaikan).’”
Membaca Al-Qur’an dan berzikir membantu menguatkan iman dan memulai hari dengan ketenangan batin.
Berdoa dan memohon petunjuk
Doa adalah bagian penting dari rutinitas harian. Dalam surah Al-Baqarah ayat 286, Allah Ta’ala berfirman,
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۗ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۗ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۗ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۗ أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَافِرِينَ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari kebaikan yang dilakukannya, dan ia mendapat siksaan dari kejahatan yang dilakukannya. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”
Memohon petunjuk dan perlindungan Allah melalui doa memberikan arah dan kekuatan dalam menghadapi hari.
Melakukan aktivitas produktif
Setelah doa pagi, alokasikan waktu untuk pekerjaan atau aktivitas yang produktif. Dalam surah Al-Jumu’ah ayat 9, Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا ٱلَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا ٱلْبَيْعَ ۗ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, apabila diserukan azan untuk salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”
Ini mengajarkan kita untuk mengutamakan waktu yang berkualitas dalam pekerjaan dan aktivitas lainnya.
Salat Dhuha dan istirahat sejenak
Salat Dhuha adalah sunah yang dianjurkan untuk mendapatkan berkah. Dalam hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
فِي جَنَاحِ ٱلنَّهَارِ صَلَاتُ ٱلدُّحَىٰ
“Di waktu pagi, ada salat Dhuha.” (HR. Muslim)
Mengambil waktu untuk salat Dhuha dan istirahat sejenak membantu menjaga keseimbangan antara kerja dan ibadah.
Rutinitas menjaga ibadah di tengah aktivitas:
- Setelah menyelesaikan pekerjaan atau tugas penting di pagi hari, ambillah waktu untuk melaksanakan salat Dhuha.
- Gunakan waktu tersebut untuk berdoa dan memohon keberkahan atas segala usaha yang telah dan akan dilakukan.
Salat lima waktu dan aktivitas sehari-hari
Mematuhi waktu salat lima waktu adalah cara terbaik untuk mengatur waktu. Dalam surah An-Nisa ayat 103, Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَوْقُوتًا
“Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman.”
Menjaga salat tepat waktu dan melibatkan diri dalam aktivitas yang bermanfaat akan membantu memastikan produktivitas.
Berdoa dan berzikir sebelum tidur
Akhiri hari dengan doa dan dzikir untuk memohon ampunan dan perlindungan. Dalam surah Al-Furqan ayat 64, Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا
“Dan orang-orang yang menghabiskan malam untuk beribadah kepada Tuhan mereka dengan bersujud dan berdiri.”
Berdoa dan berzikir sebelum tidur membawa kedamaian dan mempersiapkan kita untuk hari esok dengan lebih baik.
Dengan mengikuti rutinitas harian yang produktif, kita dapat memanfaatkan waktu dengan optimal dan memperoleh keberkahan dalam setiap aspek kehidupan. Semoga kita semua diberi kemampuan untuk melaksanakan rutinitas ini dengan konsisten dan mendapatkan rida Allah Ta’ala.
Semoga Allah ‘Azza Wajalla menjaga hidayah dan keistikamahan kita, mengaruniakan keberkahan dan keikhlasan dalam setiap amal yang kita perbuat. Dan jangan lupa untuk senantiasa berdoa dan meminta perlindungan pada Allah agar kita terhindar dari fitnah dan syubhat akhir zaman yang marak hadir di sekitar lingkungan, terutama maksiat yang diumbar dan dosa-dosa yang ditampakkan. Semoga kita dimudahkan dan dimampukan dalam menjaga niat diri ikhlas menjadi insan yang semakin bertakwa dan mengimani setiap syariat dan sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
[Selesai]
***
Penulis: Kiki Dwi Setiabudi
Artikel Muslimah.or.id