Ulama mengatakan bahwa doa ibadah sangat erat kaitannya dengan doa permintaan (doa masalah). Doa permintaan sudah termasuk ke dalam doa ibadah. Artinya, seseorang yang berdoa meminta kepada Allah, pada hakikatnya dia sedang beribadah kepada Allah Ta’ala dengan doanya tersebut. Allah ‘Azza wa Jalla menjanjikan kepada hamba-Nya untuk mengabulkan doa mereka. Ketika ada yang mengatakan, ”Aku sudah berdoa, namun Allah tidak mengabulkan doaku.” Bagaimana bisa?
Penghalang Terkabulnya Doa
Jawaban dari penghalang terkabulnya doa adalah diri kita sendiri. Di antara banyak sebab, dosa adalah salah satunya. Sesuatu akan bernilai dan akan terjadi jika tidak ada penghalangnya. Penghalang-penghalang tersebutlah yang menjadikan doa tidak terkabul. Beberapa penghalang terkabulnya doa yaitu:
Pertama, berdoa dengan hati yang lalai dan main-main
Bagaimana Allah Ta’ala akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan yang untuk main-main? Oleh karena itu, kita perlu serius dan bersungguh-sungguh dalam berdoa. Sebagaimana disebutkan di dalam hadis,
ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة، واعلموا أن الله لا يستجيب دعاء من قلب غافل لاه
“Berdoalah kepada Allah seiring dengan keyakinan bahwa doa itu pasti dikabulkan. Ketahuilah, bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan main-main.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad, disahihkan oleh Al-Albani)
Dengan hadis ini, ulama mensyaratkan untuk terkabulnya doa adalah hadirnya hati ketika berdoa. Ibnu Rajab rahimahullah dalam Jami’ul Ulum wal Hikam mengatakan, “Di antara syarat terbesar dalam pengabulan doa adalah hadirnya hati dan harapan yang besar bahwa doa tersebut akan dikabulkan Allah Ta’ala.”
Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan di dalam kitab Al-Jawabul Kafi, “Doa adalah sebab terbesar seseorang terhindar dari sesuatu yang tidak disukai dan mendapatkan apa yang ia pinta. Akan tetapi, kadang hal tersebut tidak terjadi dikarenakan lemahnya jiwa ketika berdoa, ia berdoa dengan sesuatu yang tidak Allah cintai, di dalam doanya mengandung permusuhan, lemahnya hati serta tidak merasa akan dikabulkan, atau tidak jujur kepada Allah ketika berdoa. Maka hal ini diibaratkan seperti seseorang yang menembakkan panah dengan tenaga yang lemah.”
Kedua, mengonsumsi hal yang haram
Makan, minum, dan berpakaian dengan sesuatu yang haram menjadi penghalang tidak terkabulnya doa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan tentang seseorang yang doanya tidak dikabulkan,
يطيل السفر، أشعث أغبر، يمد يديه إلى السماء: يا رب، يا رب، يا رب، ومطعمه حرام، وملبسه حرام، وغذي بالحرام، فأنى يستجاب له؟
“Dia menempuh perjalanan yang panjang, rambutnya kusut dan berdebu. Dia menadahkan tangannya ke langit (kemudian berdoa), ‘Ya Rabb, ya Rabb, ya Rabb.’ Sedangkan, yang dia makan haram, yang dia pakai haram, ia diberi makan yang haram. Maka bagaimanakah doanya akan dikabulkan?” (HR. Muslim no. 1015)
Ketiga, doa meminta perbuatan dosa atau meminta putusnya silaturahmi
Apabila isi doanya ialah memohon perbuatan dosa atau pun memohon putusnya tali silaturahmi, maka tidak dikabulkan doanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ما من رجل يدعو الله بدعوة ليس فيها إثم ولا قطيعة رحم إلا أعطاه بها إحدى ثلاث: إما أن يعجل دعوته، وإما أن يؤخرها له، وإما أن يصرف عنه من السوء مثلها
“Tidaklah seseorang berdoa kepada Allah dengan doa yang bukan dosa (perbuatan maksiat) dan putusnya silaturahmi, kecuali Allah akan memberikan salah satu dari tiga hal: (1) Allah segerakan pengabulan doanya, (2) Allah tunda untuknya, atau (3) Allah ganti dengan mencegah keburukan darinya yang semisal itu.” (HR. At-Tirmidzi no. 3390)
Tiga hal yang disebutkan di atas, yaitu lalainya hati saat berdoa serta berdoa dengan main-main, mengonsumsi hal yang haram, dan meminta perbuatan dosa serta terputusnya silaturahmi merupakan penghalang terkabulnya doa dari satu sisi, yakni dari sisi hamba.
Bentuk-Bentuk Pengabulan Doa
Di sisi lain, Allah Ta’ala pasti mengetahui kemaslahatan untuk para hamba-Nya. Bisa jadi Allah Ta’ala: 1) segera mengabulkan doanya, atau 2) menunda pengabulannya, atau 3) menggantinya dengan mencegah keburukan yang semisal dengan yang hamba pinta.
Allah Ta’ala mengetahui yang terbaik, sedangkan seorang hamba tidak mengetahui hal tersebut.
Doa Termasuk Sebab Terjadinya Takdir
Sebagian orang yang menyimpang mengatakan, “Doa itu tidak dibutuhkan karena setiap perkara itu sudah ditakdirkan. Apa saja yang sudah ditakdirkan, pasti akan datang juga meskipun tidak kita minta. Jika hal itu tidak ditakdirkan, hal itu pasti tidak akan didapatkan.”
Ini adalah perkataan yang menyimpang. Semoga kita terlindung dari hal tersebut karena bertentangan dengan perintah Allah ‘Azza wa Jalla untuk berdoa.
Jawaban untuk perkataan tersebut adalah perintah Allah untuk berdoa tidak bertentangan dengan keputusan dan takdir Allah ‘Azza wa Jalla. Zat yang memberikan keputusan dan menakdirkan adalah sama dengan Zat yang memerintahkan untuk berdoa. Doa termasuk sebab dan hasil dari sebab tersebut ditentukan oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Sebagian perkara ditakdirkan melalui sebab. Jika kita temukan sebabnya, maka kita akan dapatkan akibatnya (hasilnya). Doa adalah salah satu sebab.
Akhir kata, wajib bagi kita untuk menjauhi segala penghalang terkabulnya doa. Berdoa di waktu-waktu mustajab dengan ikhlas dan jujur serta mengambil sebab dengan berusaha untuk menggapai tujuan. Kemudian kita tidak boleh ragu dan bosan ketika doa kita belum dikabulkan, meski semua usaha sudah kita tempuh. Akan tetapi, kita harus menyadari pasti ada kebaikan dalam hal itu. Keputusan Allah Ta’ala yang terbaik, yang paling banyak maslahatnya untuk kita. Kita berserah diri dengan hikmah-Nya, rida dengan aturan-Nya, dan yakin bahwasanya pilihan Allahlah yang terbaik untuk kita. Allahu a’lam.
Kembali ke bagian 1: Ketika Doa Tidak Dikabulkan (Bag. 1)
***
Penulis: Triani Pradinaputri
Artikel: Muslimah.or.id
Referensi:
- Al-Fauzan, Shalih bin Fauzan bin Abdillah, 2018, At-Ta’liqat Al-Mukhtasharat ‘Ala Matni Al-‘Aqidah Ath-Thahawiyyah, Darul Wathan, Mesir.
- https://www.islamweb.net/ar/fatwa/235879/شرح-حديث-واعلموا-أن-الله-لا-يستجيب-دعاء-من-قلب-غافل-لاه
- https://www.islamweb.net/ar/fatwa/455491/من-موانع-إجابة-الدعاء#:~:text=منها%3A%20ارتكاب%20المعاصي،%20وأكل%20الحرام,القلب%20عند%20الدعاء،%20وغير%20ذلك.