Bismillah, ash-sholaatu wassalaamu ‘alaa rasulillah. Amma ba’du
Definisi dan Pengertian Hasad
Para Ulama mendefinisikan hasad dengan kalimat yang berbeda-beda meskipun semuanya tidak ada yang bertentangan. Dalam kamus, kata ‘hasad’ sudah diketahui maknanya, yaitu berharapnya seseorang agar pindahnya nikmat orang lain kepadanya atau berharap hilangnya kenikmatan dari orang yang diberi nikmat tersebut.
Allah ta’ala berfirman:
وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّنۢ بَعْدِ إِيمَٰنِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم
“Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri.” (QS. Al-Baqarah: 109)
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
“Dan dari kejahatan pendengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 5)
Dari Abu Hurairah radhiallahu‘anhu ia berkata, Rasûlullâh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَحَاسَدُوْا ، وَلاَ تَنَاجَشُوْا ، وَلاَ تَبَاغَضُوْا
“Kalian jangan saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci” (HR. Muslim no. 2564)
Bahaya Perbuatan Hasad
Hasad adalah perbuatan maksiat pertama yang terjadi di alam semesta, yaitu perbuatan iblis kepada Nabi Adam ‘alaihi salaam sekaligus maksiat pertama yang terjadi di muka bumi yaitu perbuatan anak Nabi Adam ‘alaihi salaam pada saudaranya hingga ia membunuhnya.
Adapun di antara bahaya-bahaya dari perbuatan hasad adalah;
1. Hilangnya berbagai kebaikan
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
“Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kabaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud No. 4257. Dihasankan oleh Syu’aib Al Arnauth, didhaifkan oleh Al Albani).
لا يزال الناس بخير ما لم يتحاسدوا
“Manusia selalu dalam keadaan baik, sepanjang ia tidak dengki mendengki.” (HR. Thabrani No. 8079. Dihasankan oleh Al Albani).
2. Termasuk sifat kaum Yahudi
أَمْ يَحْسُدُونَ ٱلنَّاسَ عَلَىٰ مَآ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ
“ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya” (QS. An-Nisa: 54)
3. Menyakiti orang muslim
وَٱلَّذِينَ يُؤْذُونَ ٱلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ بِغَيْرِ مَا ٱكْتَسَبُوا۟ فَقَدِ ٱحْتَمَلُوا۟ بُهْتَٰنًا وَإِثْمًا مُّبِينًا
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 58)
4. Hasad termasuk menyerupai orang musyrikin
إِنْ تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةٌ تَسُؤْهُمْ وَإِنْ تُصِبْكُمْ سَيِّئَةٌ يَفْرَحُوا بِهَا ۖ
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi Jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya” (QS. Ali-Imran: 120)
5. Termasuk menolak ketetapan dan takdir Allah
Allah ta’ala berfirman:
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Az-Zukhruf: 32)
Baca juga: Kiat Menghilangkan Sifat Hasad
Cara Berlindung dari Perbuatan Hasad
Hasad adalah dosa yang sangat berbahaya karena rentan menyerang siapa saja bahkan ulama sekalipun. Oleh karena itu, hendaknya kita berusaha dan berdoa agar senantiasa dijauhkan dari perbuatan hasad ini
Hasad dapat dicegah dengan dua cara; yaitu ilmu dan amal
a. Ilmu: Mengetahui bahwa semua yang terjadi adalah bagian dari ketetapan Allah subhaanahu wa taala. Semua yang Ia kehendaki pasti terjadi, dan apa pun yang tidak Ia kehendaki tidak akan terjadi.
Mencakup juga dengan mengetahui bahwa hasad membuat cacat keimanan, seperti ia membenci ketetapan Allah pada hamba-Nya. Karena perasaan hasad tersebut sama sekali tidak membahayakan dunia dan akhirat orang yang dihasadi dan tidak akan menghilangkan kenikmatan yang diberikan pada orang tersebut. Justru Allah dapat memberinya pahala karena kezhaliman orang yang hasad padanya
b. Amal:
- Ta’awudz meminta perlindungan kepada Allah dari kejahatan perbuatan hasad, serta senantiasa berdoa agar dihindarkan dari perasaan hasad.
- Bertaqwa kepada Allah serta menjaga perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya yang mana akan membuatnya dijaga oleh Allah dengan sebaik-baik penjagaan.
- Tawakkal dan berserah diri atas semua ketetapan Allah. Tawakkal merupakan sebab paling kuat yang akan mencegah seorang hamba untuk menyakiti makhluk Allah lainnya, karena ia cukup dengan Allah hingga ia tidak memiliki keinginan untuk menyakiti atau memusuhi yang lainnnya atas apa yang sudah ditakdirkan Allah bagi setiap hamba-Nya.
- Tidak menyibukkan pikiran dengan urusan tentang kehidupannnya.
- Mengharapkan penerimaan Allah dan melakukan perbuatan dengan ikhlash mengharapkan pahala dari-Nya. Menjadikan cinta dan keridhaan Allah sebagai tujuannya dan menyibukkan diri dengan senantiasa mendekatkan diri pada-Nya.
Ibnu Sirrin rahimahullah berkata: “Aku tidak pernah hasad kepada seorang pun dalam masalah dunia, karena jika dia termasuk ahli surga, maka bagaimana aku hasad kepadanya dalam masalah dunia, padahal dia akan masuk surga? Dan jika dia termasuk ahli neraka, maka bagaimana aku hasad kepadanya dalam hal dunia, sedangkan dia akan masuk neraka?.” [Ihya’ Ulumiddin 3/189, Darul Ma’rifah]
Wallahu a’lam
Baca juga: Untukmu yang Dirundung Hasad
—
Penulis: Nasywa Balqis
Referensi:
- https://shamela.ws/book/831/341
- https://shamela.ws/book/4482/1564
- Kitab Fiqhul Hasad karya Abu Abdillah Musthafa bin Al Adwiy
Artikel Muslimah.or.id