Redaksi muslim.or.id:
Isu dan prediksi yang meresahkan bermunculan seiring dengan menggeliatnya Gunung Merapi. Untuk itu, upacara tolak bala berupa penyembelihan kerbau pun digelar di Tugu Yogyakarta.
Upacara bernama asli kuat maheso luwung saji rojosunya ini diselenggarakan oleh paguyuban Tri Tunggal. Ritual ini memang dikhususkan terkait kondisi Yogyakarta yang tengah terkena bencana letusan gunung Merapi.
“Selain karena bencana dalam hal ini Merapi. Upacara ini digelar untuk menepis prediksi yang menyebut akan melebur,” ujar pemimpin ritual yang sekaligus pendiri paguyuban Tri Tunggal, Romo Sapto, kepada wartawan di sekitaran Tugu Jogja, Senin (8/11/2010) malam. (Sumber: www.detik.com)
Sanggahan:
Menyembelih hewan dalam rangka ritual adalah perbuatan yang tidak boleh dipersembahkan kepada selain Allah. Barangsiapa yang melakukannya maka Allah melaknatnya. Pelakunya telah melakukan kemusyrikan, yang apabila dia mati dalam keadaan tidak bertaubat darinya maka dia akan dihukum kekal di dalam neraka. Surga haram baginya. Seluruh amalnya akan musnah bagaikan debu yang berterbangan. Penyesalan dan kesedihan, itulah kesudahan yang akan dia rasakan pada hari kemudian.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah; Sesungguhnya sholatku, nusuk/sembelihan-ku, hidup dan matiku, semuanya adalah untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan dengan itulah aku diperintahkan, sedangkan aku adalah orang yang pertama-tama pasrah.” (QS. al-An’am: 162-163).
Sa’id bin Jubair dan adh-Dhahhak menafsirkan bahwa kata ‘nusuk’ dalam ayat tersebut bermakna ‘sembelihan’ (Qurrat al-’Uyun al-Muwahhidin, hal. 67). Ayat yang mulia ini menunjukkan bahwasanya menyembelih -dalam rangka ritual- tidak boleh ditujukan kecuali untuk Allah. Ini artinya menyembelih termasuk jenis ibadah, sedangkan menujukan ibadah kepada selain Allah adalah kemusyrikan (lihat al-Jadid fi Syarh Kitab at-Tauhid, hal. 86). Barangsiapa yang menyembelih untuk selain Allah entah itu jin, berhala, ataupun kubur maka keadaannya sama dengan orang yang mengerjakan sholat dan beribadah kepada selain Allah (Syarh Kitab at-Tauhid Syaikh Ibnu Baz, hal. 68)
Dalam ayat lainnya, Allah ta’ala memerintahkan (yang artinya), “Maka lakukanlah sholat dan sembelihlah kurban untuk Tuhanmu.” (QS. al-Kautsar: 2). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah…” (HR. Muslim). Dalil-dalil ini menunjukkan bahwa menyembelih untuk selain Allah -dalam rangka ritual- adalah perbuatan yang diharamkan. Bahkan keharaman yang paling haram, karena hal itu termasuk kemusyrikan. Tidak berhenti di situ saja, daging hewan yang disembelih untuk selain Allah pun haram untuk dimakan. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Diharamkan atas kalian bangkai, darah, daging babi, dan daging hewan yang dipersembahkan untuk selain Allah…” (QS. al-Ma’idah: 3).
Dari sini, kita bisa mengetahui bahwa perbuatan sebagian orang yang ingin menolak bala/bencana dengan cara menyembelih hewan untuk dipersembahkan kepada makhluk gaib (baca: jin) yang ‘menguasai’ tempat-tempat tertentu -seperti gunung, laut, pohon, jembatan, dan lain sebagainya- merupakan tindakan yang sangat membahayakan. Perbuatan yang mereka lakukan bukan menolak bala, akan tetapi justru mengundang murka Allah ta’ala. Allahul musta’aan.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan Allah, sungguh Allah haramkan atasnya surga dan tempat tinggalnya adalah neraka, dan bagi orang-orang zalim itu tidak ada penolong sama sekali.” (QS. al-Ma’idah: 72). Allah ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik kepada-Nya, dan masih akan mengampuni dosa-dosa lain yang berada di bawah tingkatannya, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. an-Nisaa’: 48). Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang kafir yaitu dari kalangan ahli kitab dan orang-orang musyrik pasti berada di neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk.” (QS. al-Bayyinah: 6)
Apabila umat manusia merasa takut terhadap ancaman bencana gempa, letusan gunung berapi dan gelombang Tsunami, maka sudah semestinya mereka lebih merasa takut terhadap musibah ini; musibah aqidah dan petaka iman yang menghancurkan kehidupan…
Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami jalan kebenaran dan berikan kepada kami kekuatan dan kemauan untuk mengikutinya.
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id
sebelum di sembelih kerbaunya ngamuk2.,mungkin ini karena kerbaunnya ga mau di korbankan jika niatnya bukan untuk Allah.,setelah di larung di laut.,keesokannya terjadi gempa.,mungkin bumi menolak kurban yang niatnya bukan karna Allah.,
semoga segera di tunjuki jalan yang benar.,
gak semua penduduk indonesia itu islam….
jadi gak harus penyanggahan itu d pandang dari segi agama islam…
aku sendiri muslim tp gak berani aku menyanggah karna d indonesia itu ada 5 agama dan banyak lagi kepercayaan….
mohon dengan sangat jgn pandang suatu masalah dari segi satu agama…
klo indonesia itu negara islam itu bru bisa d lakukan….
(jaman sekarang kok suka mandang dari agama sendiri)
aku muslim taat
@ary
Jika akhi seorang muslim yang taat, akhi tentunya juga taat kepada perintah Allah:
?????? ????????????? ??? ?????? ?????????? ????? ??????? ???????????? ???? ???????? ??????????? ????????? ??????????? ???????
?Apabila kalian berselisih dalam suatu perkara, maka kembalikanlah kepada Allah (Al Qur?an) dan (Sunnah) Rasul-Nya, jika benar kalian beriman kepada Allah dan Hari Akhir? (QS. An-Nisa?:59)
ya akhi..
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam? [Ali-Imran : 19]
muslim mukmin hanya saja taat kepada ALLAH SWT dengan seratus persen cara RASULULLAH SAW.kalau yang terlibat namanya muslim mereka kena bertaubat…tapi kalau yang terlibat bukan muslim ya biarkan saja….sebab kepercayaan mereka berlainan….
untuk ary
tidakkah kau sadar wahai saudaraku..? bagaimana dikatakan anda taat jika anda masih saja beranggkapan ada agama lain yg baik selain islam.itu sama halnya anda ridho/tidak marah jika ada orang2 yg ber
ibadah kpd selain ALLAH?, jika anda memang muslim harusnya anda tidak terima jika ada orang menyembah patung,pohon besar,kuburan dan semisal.pahamilah islam dgn pemahaman salafusholih insya ALLAH anda tidak akan bicara ngawur seperti ini yg nantinya dapat membaha yakan aqidah anda.
untuk ary
betul apa yg dikatakan bagus. aku sarankan bacalah buku2 bermanhaj ahlussunah seperti karya syaikh utsaimin,syaikh fauzan, dll atau tulisan ustd yazid,hakim amir abdat,badrussalam,zainal,badri,dll atau anda bisa baca majalah sakinah,al-mawadah,as-sunnah,al-furqon
as syariah,adzikra,elfata dll atau mendengarkan radio rodja dll
kalo bisa jangan menulis tetang mitos ato kepercayaan. karena saya yakin insya Allah yang buka halaman ini percaya bahwa segala sesuatu yang didunia ini terjadi arena kehendak ALLAh semata