Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah
Pertanyaan :
Kita saat ini memiliki waktu yang melimpah ruah. Sayangnya, semangat kita sangatlah lemah. Berbanding terbalik dengan ihwal para salaf terdahulu. Tekad mereka begitu membara. Meskipun waktu mereka terbatas. Bahkan, belum ada sarana transportasi yang cepat maupun fasilitas penelitian yang memadai. Lantas, apakah penyebab rendahnya semangat? Bagaimana cara mengatasinya? Semoga Allah melimpahkan pahala untukmu.
Jawaban :
Waktu kita dan mereka sama. Namun, keimanan serta kondisi hati kita dan mereka jauh berbeda. Terlebih, beragam kesibukan di waktu ini. Pun, sarana menuju kebinasaan dan berbagai keburukan di masa kini yang tak dijumpai di masa lampau. Semua terbentang di hadapan manusia dengan beraneka ragam motif.
Oleh karena itu, semestinya kita meneguhkan hati, menyingsingkan lengan baju, dan mengobarkan semangat secara kontinyu. Tak lupa, kita memohon hidayah dan taufiq kepada Allah. Sebab, seorang hamba sangatlah faqir dan lemah tanpa petunjuk dari Allah.
Rasulullah ‘alaihis salam berwasiat,
???????? ????? ??? ??????????? ??????????? ???????
“Bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat bagimu dan minta tolonglah kepada Allah.” (HR. Muslim).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
?????????? ????????? ?????? ????????? ????? ????? ???? ?????????? ???????????? ?????? ????? ??????? ???????? ????? ??? ??????????? ??????????? ??????? ????? ???????????? ?????? ????????? ?????? ????? ??????: ???? ?????? ???????? ??????? ????? ???????? ???????? ????: ?????? ????? ????? ????? ??????? ??????? “????” ???????? ?????? ????????????
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dibandingkan mukmin yang lemah. Namun, masing-masing memiliki kebaikan. Antuasiaslah dalam meraih perkara yang berguna untukmu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan lemah. Jika engkau tertimpa sesuatu, jangan katakan, ‘Seandainya aku melakukannya, niscaya akan demikian.’ Akan tetapi, katakanlah, ‘Qadarullah wa ma sya-a fa’ala (Allah telah mentaqdirkannya. Dan semua yang Dia kehendaki, akan Dia lakukan).’ Karena ucapan ‘seandainya’ akan membuka celah bagi setan untuk berulah” (HR. Muslim).
Hendaknya engkau sungguh-sungguh, tekun, introspeksi diri, dan memanfaatkan waktu. Waktu yang engkau miliki hanyalah malam dan siang sebagaimana yang dimiliki orang-orang terdahulu. Namun, bedanya, waktu mereka penuh dengan keberkahan dan taufik. Mereka pun jauh dari kesibukan yang menyita hati, fisik, dan anggota badan.
Wajib bagimu untuk menghindar dan waspada dari jalan keburukan. Isilah waktumu dengan amal ketaatan kepada Allah disertai dengan berdoa meminta taufik dan hidayah kepada Allah. Janganlah engkau lengah. Sebab, seorang hamba hakikatnya lemah tak berdaya. Jika ia dibiarkan menyendiri bersama setan dan hawa nafsunya yang mendorong kepada keburukan, niscaya ia akan binasa. Maka dari itu, sebuah keharusan bagimu untuk senantiasa berdoa, merendah, dan mengharap pertolongan dari Allah agar membantumu dalam beribadah dan berdzikir, menyelamatkanmu dari keburukan jiwa, hawa nafsu, dan setan, serta menjaga waktumu.
Mohonlah bantuan kepada Allah dengan tulus dan berbahagialah dengan kebaikan. Kapanpun engkau jujur dan bertaqwa kepada Allah, tentu Dia Jalla wa ‘Ala akan menolongmu. Sebagaimana firman Allah Subhanahu,
?????? ?????????? ??????????? ??? ??????????? ?????????? ???????
“Dan apabila engkau bersabar dan bertaqwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak akan menimpakan kemudharatan kepadamu.” (QS. Ali ‘Imran : 120).
Baca juga: Kaidah-Kaidah Memahami Hakikat Istiqomah
Setan adalah musuh bebuyutan manusia. Maka, barangsiapa bersabar di atas ketaatan kepada Allah, meninggalkan semua yang diharamkan Allah, dan bertaqwa kepada Allah, pasti musuh tidak akan mampu mencelakainya dan Allah akan melindunginya dari kejahatan musuh.
Mudah-mudahan Allah memberikan kita semua rezeki berupa taufiq dan hidayah, menjaga agama kita, mewafatkan kita semua dalam keadaan Islam, memakmurkan negeri ini dengan kebaikan, dan menunjuki para pemimpin dengan setiap kebajikan.
Shalawat dan salam semoga Allah curahkan kepada nabi kita Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya.
Diterjemahkan dari https://bit.ly/2CIKQfI
***
Penerjemah : Deni Putri Kusumawati
Artikel Muslimah.or.id