Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Berdoa Ketika Berbuka, Sebelum Atau Setelahnya?

Yulian Purnama oleh Yulian Purnama
26 Mei 2017
di Fikih
0
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Bulan Ramadhan, doa diijabah
  • Dianjurkan berdoa ketika berbuka
  • Kapan berdoa ketika berbuka?

Dianjurkan memperbanyak doa di waktu berbuka puasa, namun ini dilakukan sebelum atau setelahnya?

Bulan Ramadhan, doa diijabah

Bulan Ramadhan secara umum adalah bulan dikabulkannya doa-doa. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إنَّ للهِ في كلِّ يومٍ وليلةٍ عُتَقاءَ مِنَ النَّارِ في شهرِ رمضانَ وإنَّ لكلِّ مسلمٍ دَعوةً يدعو بها فيُسْتجابُ له

“sesungguhnya di setiap hari dan malam bulan Ramadhan dari Allah ada pembebasan dari api neraka. dan bagi setiap Muslim ada doa yang jika ia berdoa dengannya maka akan diijabah” (HR. Ahmad 2/254, Al Bazzar 3142, Al Haitsami berkata: “semua perawinya tsiqah”).

Saat seorang hamba sedang berpuasa, itu juga merupakan saat-saat diijabahnya doa. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

Donasi Muslimahorid

ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم

”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi).

Doa yang dimaksud dalam hadits-hadits ini adalah adalah doa mas’alah, yaitu doa meminta berbagai hajat kepada Allah Ta’ala, baik untuk urusan akhirat semisal meminta dijauhkan dari neraka, meminta dimasukkan ke surga, meminta diampuni dosa-dosanya, meminta diberi istiqamah, dan sebagainya, maupun untuk urusan dunia, seperti meminta dimudahkan urusan-urusannya, dilancarkan rezekinya, diberi keturunan, diberi keluarga yang sakinah, anak-anak yang shalih, dan semacamnya.

Dianjurkan berdoa ketika berbuka

Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam juga mengajarkan salah satu doa berbuka puasa. Dari Ibnu Umar radhiallahu’anhu beliau berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

“biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam jika berbuka beliau berdoa: dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah (telah hilang rasa haus, telah basah kerongkongan, dan telah diraih pahala insya Allah)” (HR. Abu Daud dalam Sunan-nya no. 2357, dihasankan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).

Ini juga menunjukkan bahwa saat berbuka puasa adalah saat mustajab untuk berdoa. Namun yang menjadi pertanyaan, kapan doa-doa ini diucapkan? Sebelum berbuka ataukah sesudah berbuka?

Kapan berdoa ketika berbuka?

Yang tepat, doa-doa mas’alah diucapkan sebelum berbuka, sedangkan doa “dzahabazh zhama’u..” diucapkan setelah berbuka.

Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan:

يُسْتَحَبُّ لِلصَّائِمِ أَنْ يَدْعُوَ فِي حَالِ صَوْمِهِ بِمُهِمَّاتِ الْآخِرَةِ وَالدُّنْيَا لَهُ وَلِمَنْ يُحِبُّ وَلِلْمُسْلِمِينَ لِحَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ ” قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَالْمَظْلُومُ ” رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَابْنُ مَاجَهْ قَالَ التِّرْمِذِيُّ حَدِيثٌ حَسَنٌ وَهَكَذَا الرِّوَايَةُ حَتَّى بِالتَّاءِ الْمُثَنَّاةِ فَوْقُ فَيَقْتَضِي اسْتِحْبَابُ دُعَاءِ الصَّائِمِ مِنْ أَوَّلِ الْيَوْمِ إلَى آخِرِهِ لِأَنَّهُ يُسَمَّى صَائِمًا فِي كُلِّ ذَلِكَ

“Disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdoa dalam keadaan sedang berpuasa, dengan berbagai hajat akhirat dan hajat duniawi. Juga mendoakan orang-orang yang ia cintai dan mendoakan kaum Muslimin. Berdasarkan hadits Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). At Tirmidzi berkata: hadits hasan. Dalam riwayat ini digunakan kata hatta (حتى) sehingga menunjukkan bahwa dianjurkannya doa adalah mulai dari awal puasa hingga akhir puasa. Karena pada rentang waktu itu ia disebut shaaim (orang yang berpuasa)” (Al Majmu‘, 6/375).

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin juga menjelaskan:

الدعاء يكون قبل الإفطار عند الغروب ؛ لأنه يجتمع فيه انكسار النفس والذل وأنه صائم ، وكل هذه أسباب للإجابة وأما بعد الفطر فإن النفس قد استراحت وفرحت وربما حصلت غفلة ، لكن ورد دعاء عن النبي صلى الله عليه وسلم لو صح فإنه يكون بعد الإفطار وهو : ” ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله ” فهذا لا يكون إلا بعد الفطر

“Doa ketika berbuka puasa dilakukan sebelum berbuka, ketika matahari tenggelam. Karena ketika itu tergabung perendahan jiwa, penuh ketundukan, dan ketika itu ia masih sedang berpuasa. Dan semua ini merupakan sebab dikabulkannya doa. Adapun jika setelah berbuka, maka jiwa merasa santai dan senang, bahkan terkadang menjadi lalai. Namun memang terdapat doa dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, andaikan haditsnya shahih, beliau berdoa ketika hendak berbuka: “dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah”, maka ini jelas dibaca setelah berbuka” (Sumber: https://islamqa.info/ar/14103).

Sehingga kesimpulannya, doa-doa mas’alah dibaca sebelum berbuka adapun doa dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insya Allah dibaca setelah berbuka.

Wallahu a’lam bis shawab.

***

Penulis: Yulian Purnama

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Yulian Purnama

Yulian Purnama

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, kontributor Muslim.or.id dan PengusahaMuslim.com

Artikel Terkait

Fatwa Ramadhan untuk Muslimah: Bolehkah Bercumbu Pada Siang Hari Ramadhan?

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
18 September 2008
35

Soal: Syaikh Utsaimin ditanya: "Bolehkah orang yang sedang puasa Ramadhan memeluk dan mencumbui istrinya di atas ranjang?" Jawab: Ya, boleh....

Qurban Online, Bagaimana Hukumnya?

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
16 September 2015
0

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah tidak menganjurkan untuk mengirimkan hewan qurban dalam keadaan hidup maupun mengirim sejumlah uang untuk dibelikan hewan...

Al Ghaslu

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
1 April 2008
6

Penulis: Ummu Salamah Al Ghaslu adalah meratakan air ke seluruh bagian badan. Adapun menurut syariat adalah meratakan air yang suci...

Artikel Selanjutnya

Kunci Surga

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.