Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Pohon dalam Hati

Muslimah.or.id oleh Muslimah.or.id
23 Oktober 2016
di Akhlak dan Nasihat
0
Share on FacebookShare on Twitter

Tahun ibarat pohon, bulan adalah cabangnya, hari adalah rantingnya sedangkan jam adalah daunnya, setiap tarikan nafas adalah buahnya. Barangsiapa yang nafasnya berada dalam ketaatan kepada Allah, maka buah dari pohon tersebut akan baik pula. Dan barangsiapa yang nafasnya berada dalam kemaksiatan kepadaNya, niscaya buahnya laksana handhal, yang bisa dilihat hasilnya di hari kiamat. Ketika itulah akan jelas mana yang manis dan mana pula yang pahit.

Ikhlas dan tauhid ibarat pohon dalam hati, cabangnya adalah amal, buahnya adalah kehidupan yang baik di dunia dan kenikmatan abadi di akhirat. Sebagaimana pohon di Jannah tak pernah berhenti berbuah dan tidak pula dilarang untuk memetiknya, demikian pula denan buah tauhid dan ikhlas di dunia.

Syirik, dusta dan riya’ bagaikan pohon dalam hati, sedangkan buahnya di dunia adalah ketakutan, kegelisahan, kesedihan, tertekan dan gelapnya hati. Buahnya di akhirat adalah buah zaqum dan siksa abadi.

Termasuk buah ikhlas yang sempurna karena Allah semata adalah meninggalkan syahwat karena Allah, selamat dari adzab-Nya, mendapat jaminan kemenangan dengan rahmat-Nya, simpanan dan perbendaharaan Allah, nikmat kedekatan dan kerinduan kepada-Nya, serta manisnya jiwa dan kebahagiaan yang tidak dapat diraih oleh selain mereka. Kendati oleh orang yang melakukan ibadah, zuhud dan berilmu. Karena Allah tidak akan memberikan simpanan-Nya bagi hati yang di dalamnya bercokol selain-Nya dan kehendaknya masih terikat kepada selain-Nya. Allah hanya akan memberikan simpanan-Nya bagi hati yang melihat kefakiran sebagai suatu kejayaan selagi tetap bersama-Nya. Namun kekayaan laksaana kefakiran manakala jauh dari-Nya. Juga melihat kemuliaan sebagai suatu kehinaan manakala meninggalkan-Nya dan melihat kehinaan sebagai kemuliaan asalkan masih bersama-Nya. Kenikmatan terasa siksa tanpa Allah dan siksa terasa nikmat selagi tetap bersama-Nya.

Kesimpulannya, ia tidak melihat kehidupan ini kecuali hanya dengan Allah dan bersama-Nya. Kematian, rasa sakit, penderitaan, kesedihan, dan kesusahan akan terasa di saat meninggalkan-Nya. Baginya akan mendapat dua Jannah, Jannah di dunia yang disegerakan dan Jannah di hari Kiamat.

Donasi Muslimahorid

Dalam Al-Musnad dan shahih Abi Hatim diriwayatkan hadits dari Abdullah bin Mas’ud Radiyallaahu’anh , bahwasannya Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Tiada seorang hamba ditimpa hamm (kegelisahan), ghamm (kesusahan), dan huzn (kesedihan) kemudian berdo’a,

?????????? ??????? ???????? ????? ???????? ????? ???????? ??????????? ???????? ????? ????? ???????? ?????? ????? ????????? ?????????? ??????? ????? ???? ???? ????????? ???? ???????? ???? ??????????? ??????? ???? ???????? ???? ???????????? ???? ????????? ???? ????????????? ???? ???? ?????? ????????? ???????? ???? ???????? ?????????? ???????? ???????? ???????? ???????? ????????? ???????? ????????? ???????

”Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu dan anak hamba-Mu, ajalku di tangan-Mu , berlaku pada diriku hukum-Mu, telah adil pula takdir-Mu bagiku, saya memohon kepada-Mu dengan setiap nama-Mu yang Engkau namakan diri-Mu dengannya atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau Engkau ajarkan kepada salah seorang dari makhluk-Mu atau yang Engkau simpan di dalam ilmu ghaib di sisi-Mu. Jadikanlah al-Quran sebagai penyejuk hatiku, cahaya hatiku, pengusir kegundahan dan kepedihanku.”

Melainkan Allah akan menghilangkan kedukaan dan kesusahannya serta menggantikannya dengan kegembiraan.” Para sahabat bertanya haruskah kita mempelajarinya? Beliau menjawab,”Tentu, tidak selayaknya orang yang mendengarnya kemudian tidak mempelajarinya.”

 

(Disalin dari buku “Menjadi Kekasih Allah”, karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah )

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Muslimah.or.id

Muslimah.or.id

Artikel Terkait

Ketika Hati Terlena

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
25 Juli 2018
0

Allah Ta’ala dengan rahmat-Nya memberi nikmat pada para hamba-Nya. Ini kasih sayang-Nya yang sering membuat orang-orang yang tidak takut siksa...

Cinta sejati dalam islam

Cinta Sejati Dalam Islam

oleh Muhammad Arifin Baderi
13 Februari 2010
455

Makna ‘Cinta Sejati’ terus dicari dan digali. Manusia dari zaman ke zaman seakan tidak pernah bosan membicarakannya. Sebenarnya? apa itu...

Berbahagialah Wahai Ibu Hamil!

Berbahagialah Wahai Ibu Hamil!

oleh Rahma Aziza Fitriana
9 Desember 2023
0

Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan secara marfu’: “Tidaklah seorang muslim ditimpa kepayahan, sakit, duka cita, kesedihan,...

Artikel Selanjutnya

Ketika Wanita Jatuh Cinta kepada Lelaki Asing

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.