Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Keutamaan Puasa Sunnah Di Hari Asyura

Wiwit Hardi P oleh Wiwit Hardi P
9 Oktober 2016
di Fikih
0
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Keutamaan Amalan Puasa
  • Keutamaan Puasa ‘Asyura
  • Sejarah dan Hukum Puasa ‘Asyura
  • Menambah Puasa pada Tanggal 9 Muharram
  • Semangat dalam Mengerjakan Amalan yang Dianjurkan

Sebagian kaum muslimin, tidak hafal hitungan bulan dalam Islam, yaitu bulan-bulan dalam penanggalan Hijriyah. Bahkan tidak mengenal sama sekali bulan-bulan tersebut. Padahal bulan-bulan tersebut lah yang Allah maksud dalam kitab suci Al-Quran. Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman,

????? ??????? ?????????? ?????? ??????? ?????? ?????? ??????? ??? ??????? ??????? ?????? ?????? ????????????? ??????????? ??????? ?????????? ?????? ?????? ???????? ?????????? ????? ?????????? ???????? ????????????

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah 12 bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya adalah 4 bulan haram…” (QS. At-Taubah: 36).

Adapun bulan-bulan yang telah Allah tetapkan sebagai bulan haram (bulan yang dimuliakan, ed) adalah bulan Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram.

Di bulan Muharram yang mulia ini, kita dianjurkan memperbanyak puasa. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,

Donasi Muslimahorid

???? ?????? ??? ????? ??? ???? ??????

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, yaitu Muharram” (HR. Muslim).

Dalam hadits ini disebutkan bahwa puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu bulan Muharram. Dan di dalam bulan Muharram terdapat anjuran untuk berpuasa di Hari ‘Asyura.

Keutamaan Amalan Puasa

Sebelum kita membahas keutamaan Puasa ‘Asyura, sungguh puasa itu sendiri adalah amalan yang Allah sendiri akan membalasnya, dan mendapatkan pelipatgandaan pahala. Simaklah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berikut ini,

????? ?????? ????? ????? ????????? ??????????? ?????? ???????????? ????? ????????????? ??????

????? ??????? ????? ??????? ?????? ????????? ????????? ??? ??????? ??????? ???? ?????? ?????????? ??????????? ???? ???????

“Setiap amalan kebaikan anak Adam akan dilipatgandakan menjadi 10 hingga 700 kali dari kebaikan yang semisal.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa, amalan tersebut untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya karena dia telah meninggalkan syahwat dan makanannya demi Aku” (HR. Muslim).

Kemudian sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam,

????? ??? ?????????? ?????? ??????? ???? ??????????? ? ???????? ?????? ????????????? ?????? ???????????? ? ??? ???????? ?????? ?????? ?????????? ??????? ?????? ????????????? ???????????? ? ??? ???????? ?????? ?????? ?????????? ? ??????? ???????? ???????? ? ?????? ???????? ?????? ??????

“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Keutamaan Puasa ‘Asyura

Setelah membaca hadits-hadits Nabi secara umum tentang keutamaan orang yang berpuasa, di dalam bulan Muharram terdapat anjuran secara khusus untuk berpuasa pada Hari ‘Asyura. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda tentang Puasa ‘Asyura,

????????? ????????? ????????????

“Puasa ‘Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim).

Kemudian terdapat suatu hadits yang menceritakan bahwa seorang laki-laki datang bertanya kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam tentang pahala puasa hari ‘asyura. Maka beliau menjawab:

??????? ?????? ??????????? ?????????? ????? ??????? ???? ????????? ????????? ??????? ????????

“Aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa-dosa setahun yang lalu” (HR. Muslim).

Sejarah dan Hukum Puasa ‘Asyura

Shahabat ‘Ibnu ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Nabi Shalallahu ‘alaihi wa Sallam mengerjakan Puasa ‘Asyura dan memerintahkan kepada para shahabat untuk berpuasa. Ketika puasa Ramadhan diwajibkan, Rasulullah meninggalkan hal tersebut- yakni berhenti mewajibkan mereka mengerjakan dan hukumnya menjadi mustahab (sunnah).” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Kemudian perkataan shahabat Mu’awiyyah Radhiyallahu ‘anhu, “Aku mendengar Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: Hari ini adalah hari ‘Asyura. Allah tidak mewajibkan atas kalian berpuasa padanya, tetapi aku berpuasa, maka barang siapa yang ingin berpuasa, maka berpuasalah. Dan barangsiapa yang ingin berbuka (tidak berpuasa), maka berbukalah” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Dari kedua hadits di atas, dapat disimpulkan bahwa hukum bepuasa pada Hari ‘Asyura adalah mustahab(dianjurkan), yang sebelumnya adalah wajib. Tatkala disyariatkan Puasa Ramadhan, maka hukum Puasa ‘Asyura menjadi Sunnah

Menambah Puasa pada Tanggal 9 Muharram

Dianjurkan untuk menambah Puasa ‘Asyura pada tanggal 9 Muharram, dalam rangka menyelisihi orang Yahudi dan Nashrani. ‘Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma berkata ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam melakukan puasa hari ‘Asyura dan memerintahkan kaum muslimin untuk melakukannya, kemudian pada saat itu ada yang berkata,

??? ??????? ??????? ??????? ?????? ??????????? ?????????? ?????????????

??????? ????? ???????? ??????????? – ???? ????? ??????? – ??????? ????????? ??????????

?????? ?????? ???????? ??????????? ?????? ????????? ??????? ??????? -??? ???? ???? ????-

“Wahai Rasulullah, hari ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan Nashara”.

Lantas Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam mengatakan, “Apabila tiba tahun depan –insyaa Allah (jika Allah menghendaki)- kita akan berpuasa pula pada hari ke-9.”

‘Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Belum sampai tahun depan, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sudah keburu meninggal dunia.” (HR. Muslim)

Semangat dalam Mengerjakan Amalan yang Dianjurkan

Meskipun hukum melaksanakan Puasa ‘Asyura adalah sunnah dan tidak sampai wajib, hendaknya seorang muslim tetap semangat dalam melaksanakan amalan tersebut. Karena hal ini menjadi salah satu sebab Allah akan mencintainya. Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits Qudsi,

????? ??????? ??????? ??????????? ??????? ?????????????? ?????? ?????????

“Hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya…” (HR. Al-Bukhari)

Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam sendiri sangat bersemangat dalam menjaga amalan Puasa ‘Asyura.

?? ??? ???? – ??? ???? ??? – ??? ??? ?? ??? ??????? ????: ” ?? ???? ???? ???? – ??? ???? ???? ???? – ????? ????? ???? ??? ?????? ??? ??? ????? – ???? ??? ??????? – ???? ????? ???? ?????

Dari ‘Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, bahwasanya beliau pernah ditanya tentang hari ‘Asyura, maka beliau menjawab: Aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam begitu menjaga keutamaan satu hari diatas hari-hari lainnya, melebihi hari ini (maksudnya, hari ‘Asyura) dan bulan yang ini (maksudnya, bulan Ramadhan)” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Sebagai seseorang muslim yang mengaku cinta kepada Nabi, semestinya kita mencontoh amalan-amalan yang dilakukan oleh beliau, meskipun dalam perkara yang dianjurkan. Semoga Allah mudahkan kita untuk senantiasa semangat beramal shalih dan beribadah sesuai dengan apa yang telah Allah syariatkan.

Wallahul Muwaffiq.

***

Penulis: Wiwit Hardi P.

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Wiwit Hardi P

Wiwit Hardi P

Artikel Terkait

Jika Menunda Qada Puasa sampai Ramadan Berikutnya

Jika Menunda Qada Puasa sampai Ramadan Berikutnya

oleh Triani Pradinaputri
10 April 2024
0

Syekh Asy-Syatiri Al-‘Alawi di dalam Nailuraja Syarah Safinatun Najaa menjelaskan kewajiban seseorang yang tidak berpuasa di bulan Ramadan berdasarkan sebabnya...

wanita hamil

Apakah Wanita Hamil Bisa Haid?

oleh Raehanul Bahraen
2 Maret 2014
2

Permasalahan apakah wanita hamil bisa haid dibahas oleh ulama karena ada kepentingan syariat, yaitu masih shalat, puasa atau tidak dan...

Kapankah Do’a Shalat Istikharah Dilakukan, Diakhir Shalat Atau Setelahnya?

oleh Ummu Sa'id
28 Februari 2013
4

Pertanyaan: Seorang penanya dari Prancis bertanya: "Apakah do'a shalat istikharah dilakukan di akhir shalat, ataukah setelahnya?" Jawab: Syaikh Muhammad bin...

Artikel Selanjutnya

Berapa Jam Ibadah Anda dalam Sehari???

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.