Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Sifat Malu dan Keutamaannya

Muslimah.or.id oleh Muslimah.or.id
21 Juni 2016
di Akhlak dan Nasihat
0
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Definisi Sifat Malu
  • Malu ada Dua Macam
  • Keutamaan-keutamaan Sifat Malu

Malu adalah sifat yang terpuji dan merupakan akhlak yang mulia, sifat malu merupakan benteng dari melakukan perbuatan-perbuatan buruk, jika rasa malu telah hilang pada seseorang maka berbagai keburukan akan ia lakukan, seperti membunuh, zina, durhaka pada kedua orang tua dan lain-lain. Sebagaimana pada zaman sekarang betapa banyak manusia dengan tidak ada rasa malu melakukan kemaksiatan, seakan perbuatan tersebut bukan dosa,bahkan menjadi sebuah kebiasaan atau adat.

Saudari muslimah… berikut ini akan kami jelaskan sedikit tentang rasa malu dan keutamaannya agar kita terdorong untuk berusaha menanamkan sifat mulia tersebut, lebih-lebih kita sebagai wanita, karena jika seorang wanita telah hilang rasa malunya maka akan terjadi fitnah yang lebih besar lagi. Nas’alullahas salamah  

Definisi Sifat Malu

Imam An-Nawawi menjelaskan:

“Ulama berkata : hakikat malu adalah perangai yang mendorong seseorang meninggalkan perbuatan jelek dan mencegah seseorang dari meninggalkan hak-hak orang lain. Malu adalah akhlak yang utama dan merupakan perhiasan manusia. Fudhail bin iyadh menasehatkan, “Lima diantara tanda-tanda kecelakaan : kekerasan hati, mata yang tidak menangis, sedikit sifat malu, cinta dunia dan panjang angan-angan”” [selesai nukilan].

Ibnul Qayyim menjelaskan dalam Madarijus Salikin : “Kuatnya sifat malu tergantung kondisi hidup hatinya. Sedikit sifat malu disebabkan oleh kematian hati dan ruh, sehingga semakin hidup hati itu maka sifat malupun semakin sempurna.” Beliau juga mengatakan, “Sifat malu darinya tergantung kepada pengenalannya terhadap Rabbnya.”

Donasi Muslimahorid

Malu ada Dua Macam

Ibnu Rajab menjelaskan, “Ketahuilah bahwa malu itu ada dua macam,

Pertama, malu yang menjadi karakter dan tabiat bawaan, dia tidak diusahakan. Ini merupakan salah satu akhlak mulia yang Allah anugerahkan kepada seorang hamba-Nya. Rasulullah Shallallaahu’alaihi wasallam bersabda,

الحياء لا يأتى الا بخير

“Sifat malu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan.” (HR. Bukhari no. 6117)

Malu jenis ini akan menghalangi seorang dari melakukan perbuatan buruk dan akhlak yang rendah, serta mendorongnya untuk melakukan perbuatan yang mulia.

Kedua, malu yang diperoleh dari mengenal Allah dan mengenal keagungan-Nya, kedekatan-Nya dengan para hamba-Nya dan karena keyakinan mereka tentang Maha Tahu-nya Allah, mengetahui pandangan khianat dan sesuatu yang terpendam dalam dada manusia. Allah Ta’ala berfirman,

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

“Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang di sembunyikan oleh hati.” (QS. Al Mukminun: 19)

Malu jenis ini bagian dari buah iman yang dimiliki seorang hamba, bahkan termasuk derajat ihsan yang paling tinggi.

Selagi seorang hamba mengetahui bahwa Allah melihat dirinya, maka hal ini akan membuatnya malu terhadap Allah, lalu mendorongnya untuk taat. Hal ini seperti seorang hamba yang bekerja di hadapan tuanya maka dia akan giat dalam bekerja, berbeda jika dia bekerja tanpa di awasi oleh tuanya. Sedangkan Allah Maha Mengawasi hamba-hambaNya” [selesai nukilan].

Keutamaan-keutamaan Sifat Malu

Pertama, malu merupakan salah satu dari sifat Allah ‘Azza wa Jalla yang mulia sebagaimana yang terdapat dalam hadits sahih, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِىٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِى مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا 

“Sesungguhnya Rabb kalian Tabaraka wa Ta’ala Maha Malu dan Maha Dermawan, Dia malu terhadap hambaNya yang menadahkan tangan kepadaNya lalu tangan itu kembali turun hampa (tidak dikabulkan doanya).” (HR. Abu Dawud dinyatakan Shahih oleh Al Albani). Kita menetapkannya (Sifat Malu) sebagaimana sifat-sifat Allah yang lain.

Kedua, malu merupakan sunnah para Nabi dan Rasul. Dalam As-Shahihain dari Abu Sa’id Al Khudry radhiyallahu ‘anhu berkata,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً مِنَ الْعَذْرَاءِ فِـيْ خِدْرِهَا

“Nabi Shallallaahu’alaihi wasallam lebih tinggi sifat malunya daripada seorang gadis pingitan yang bersembunyi dalam kamarnya.” (HR. Bukhari no. 6119)

Ketiga, malu merupakan bagian dari keimanan sebagaimana dalam As-Shahihain dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu mengatakan “Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam melewati seorang anshor yg sedang menasehati saudaranya tentang sifat malu sehingga seakan-akan dia berkata “malu itu membahayakanmu” maka Rasulullah Shallallaahu‘alaihi wasallam bersabda,

    دعه  فان الحياء من الايمان

‘Biarkanlah dia sesungguhnya sifat malu itu bagian dari keimanan’.” (HR. Bukhari)

Keempat, malu adalah suatu perangai yang menghasilkan sikap terpuji dan pengaruh yang baik, dalam sebuah hadits Nabi Shallallaahu’alaihi wasallam pernah bersabda,

اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إِلاَّ بِخَيْـرٍ

“Malu tidaklah membawa kecuali kebaikan.“ (Muttafaq ‘alaih)

Kelima, sifat malu mengajak kepada ketaatan kepada Allah dan menjauhi larangan-laranganNya.

Wahai saudari muslimah… malu memiliki kedudukan yang sangat agung dalam syariat Islam terutama bagi kita sebagai seorang wanita. Jika seorang wanita tidak lagi memiliki atau kurang rasa malunya maka berbagai kerusakan akan terjadi dimuka bumi ini, dia tidak malu lagi menampakan aurat, pacaran, ikhtilath dan maksiat lainnya.

Sungguh sifat malu benar-benar merupakan tameng bagi seseorang dari perbuatan buruk, maka pupuklah rasa malu tersebut agar hati selalu terjaga dan tidak terjerumus kedalam perbuatan yang mendatangkan murka Allah Azza wa Jalla.

Ibnul Qayyim menjelaskan dalam Madarijus Salikin, “Sebagian orang arif berkata, ‘Hidupkanlah rasa malu dengan berkumpul bersama orang-orang yang memiliki rasa malu. Hidupkanlah hati dengan kemuliaan dan rasa malu. Jika keduanya hilang dari hati,maka di dalamnya tidak ada kebaikan yang tersisa.’”

Saudari muslimah….

Wajib bagi kita untuk mempelajari sebab-sebab yang dapat menumbuhkan rasa malu agar kita menjadi wanita yang menghiasi diri dengan sifat malu baik dalam ucapan dan perbuatan. Semoga Allah memberikan Taufik-Nya dan menjadikan kita wanita yang sholihah dan semoga Allah memasukan kita kedalam surga-Nya yang tinggi dan penuh dengan rahmat. Washallallahu ‘ala nabiyyina muhammad wa ‘ala alihi washahbihi ajma’in.

 

Sumber :

  1. Nasihati linnisa (versi terjemahan) karya Ummu Abdillah Al wadi’iyyah. Cet Pustaka Ar Rayyan
  2. Madarijus salikin (versi terjemahan) cet. Pustaka Al Kautsar
  3. Shahih Bukhari

 

Penulis: Ummu Khadijah Astuti

Murojaah : Ustadz Ammi Nur Baits

Artikel muslimah.or.id

ShareTweetPin1
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Muslimah.or.id

Muslimah.or.id

Artikel Terkait

Siapa yang Lebih Berhak Engkau Cintai?

oleh Dwi Pertiwi
16 Januari 2015
0

Sudah menjadi tabiat manusia yaitu mencintai kebaikan. Tatkala ia mendapatkan kebaikan dari orang lain maka ia mempunyai kecenderungan mencintai orang...

Kuliner Di Mata Orang-Orang Shalih

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
30 September 2020
0

Para pendahulu kita begitu menghargai nikmat makanan dan minuman, ini menunjukkan kadar keimanan dan ketaqwaannya yang begitu kuat di sisi...

Jangan Biarkan Setan Menjamah Dirimu!

oleh Muslimah.or.id
18 November 2016
0

Kebanyakan para wanita mengalami peristiwa kerasukan setan pada saat mereka sedang mengalami masa haid. Pada masa haid, jiwa seorang wanita...

Artikel Selanjutnya

Ketika Hari Bahagia Itu Tiba

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.