Apa yang terbesit dalam benak anda ketika membaca judul yang mungkin sedikit provokatif diatas ? Tanpa bermaksud mendramatisir ataupun mendiskreditkan siapapun dan apapun, tulisan ini mencoba menguak tabir gelap dunia wanita dengan berbagai atributnya.
Wanita paling sengsara. Terdengar tak enak ditelinga, siapakah dia?
Apakah mereka sosok wanita yang depresi lantaran suami tercinta berpoligami, sementara sang suami lebih mencintai istri keduanya yang lebih muda, sangat cantik lagi mahir memikat hati suaminya?
Jawabnya, bisa jadi ia menderita lahir batin.
Barangkali pula ia seorang istri yang stress akibat suaminya berselingkuh dan menjalin asmara dengan WIL (wanita idaman lain). Alternatif lainnya adalah seorang gadis belia yang penuh idealisme, dia menyimpan impian indah suatu ketika akan ada sosok lelaki sholeh, tampan dan penuh cinta tiba–tiba melamarnya lantas menjadikannya seorang ratu dalam istana hatinya. Namun sekian lama pemuda itu harapannya tak kunjung datang meminangnya hingga gadis itu tak lagi bisa menikmati hari – harinya dengan ceria dan bahagia bak pungguk merindukan rembulan.
Sesuatu yang sering terjadi pada wanita ketika cintanya bertepuk sebelah tangan. Terakhir barangkali saja wanita tersengsara sejagad adalah wanita yang tak memilki siapapun dan apapun selain dirinya sendiri.
Wanita… Awal Sebuah Kisah
Memperbincangkan wanita, ibarat menaburkan garam ke samudra luas, takkan pernah selesai, betapa di zaman Nabi Adam-pun wanita bagaikan magnet, sebagaimana kisah Qobil dan Habil. Begitu juga Sarah, wanita tercantik yang pernah membuat seorang raja tergila – gila. Kisah Maryam, Asiyah dan begitu banyak cerita tentang wanita yang membuat haru, bahagia bahkan menoreh derita, banjir darah serta hujan air mata
Umar bin Khaththab pernah mengatakan: “Demi Allah, jika kalian hidup pada zaman jahiliyah, maka kalian tidak akan memperhatikan berbagai persoalan wanita sekalipun.”
Pada tahun 581 M diadakan MUNAS (Musyawarah Nasioanal) di Perancis yang menetapkan wanita juga sosok manusia, tetapi ia hanya mengabdi pada kaum pria. Sungguh ironis ketika wanita dipandang sebelah mata, wanita begitu sengsara. Di mata orang Yunani wanita adalah barang murahan yang bebas diperjual-belikan di pasar. Bangsa Romawi lain lagi laki – laki memilki otoritas penuh, ia bisa berbuat apapun kepada wanita bahkan membunuhnya.
Kisah tragis pun dialami di India, bila suami meninggal sang istri harus membakar diri di atas pembakaran jasad suaminya. Tak kalah nista, orang Yahudi beda lagi, mereka enggan sekedar duduk – duduk dan makan dengan wanita saat haid dengan alasan wanita najis. Sedang kaum Nasrani berani menetapkan bahwa pernikahan adalah sesuatu yang kotor dan wanita merupakan pintu setan.
Di Inggris hingga pertengahan abad lalu masih menganggap wanita tak punya hak harta, Undang – undang Inggris sampai tahun 1805 M membolehkan laki – laki menjual bahkan mengkredit istrinya seharga ½ Shilling atau 6 sen.
Sungguh betapa tragisnya kehidupan wanita di masa lalu. Mereka bak sebuah boneka yang begitu mudah dipermainkan, sebuah gambaran mengenaskan, dan rasanya merekalah yang berhak menyandang gelar sosok wanita paling sengsara.
Wanita lambang cinta dunia
Wanita seharum bunga
Ini hanya terjadi ketika wanita merasa bahwa ia sosok yang berbeda, sosok yang istimewa serta menjalani kehidupan selaras dengan petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Berbahagialah jika Anda terlahir sebagai wanita muslimah bukan sembarang wanita, namun seorang hamba-Nya yang selalu berpikir dan berjuang untuk menjadi mukminah yang bertaqwa.
Jangan katakan anda wanita yang paling sengsara, namun ucapkan selalu,
“Aku wanita paling bahagia”.
Bahagia serta mulai dengan Islam. Predikat wanita shalihah adalah gelar paling terhormat untuk seorang wanita sejati. Sebaik – baik wanita adalah wanita shalihah, dialah harta dan perhiasan dunia terindah.
Dan wanita paling sengsara di dunia dan akhirat hanyalah mereka yang tak mengenal Allah, tak tahu petunjuk Rasulullah Shallallaahu’alaihi wasallam dan tak mengerti agama Islam sebagaimana praktek yang tak dicontohkan Rasulullah Shallallaahu’alaihi wa Sallam dan para salafuna sholeh.
Rahasia Keindahan
Sejatinya keindahan yang terlalu diekspos tanpa kendali syariat Islam hanya membuat seorang wanita kehilangan pesona indahnya. Maka jadilah ia makhluk yang nampak indah namun hakekatnya dia tak lagi hidup hati dan jiwanya .
Dan rahasia keindahan yang sesungguhnya hanya ketika wanita itu memiliki inner beauty, kecantikan hati dan jiwa . Dialah wanita yang berhak untuk bahagia lahir dan batin . Kesengsaraan hanya akan dimiliki oleh seorang wanita yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhan, hingga ia terjerumus dalam jurang kehinaan dan kesengsaraan. Di neraka Allah ‘Azza wa Jalla yang siksanya tiada terperi dan tak pernah henti.
Semoga di antara kita tak pernah ada yang bercita – cita untuk mengikuti jejak wanita – wanita yang hidupnya berakhir dengan kesengsaraan.
—————————————————————————————
Penulis: Ummu Nashifah
Murojaah: Ustadz Ammi Nur Baits
Artikel www.muslimah.or.id