Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Energi Rendah Hati yang Dahsyat

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
27 Januari 2016
di Tazkiyatun Nufus
0
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Efek Dahsyat Rendah Hati
  • Pribadi Yang Rendah Hati

“ Orang yang baik adalah orang yang merasa dirinya belum baik “

Ketika iblis mengatakan ia lebih baik dari Nabi Adam ‘alaihis salam karena ia diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam dari tanah dan saat iblis diperintahkan Allah untuk sujud kepada Nabi Adam, ia pun enggan dan sombong, maka ketahuilah, dua kesesatan inilah yang sering menghiasi hidup manusia, yakni karena memiliki berbagai kelebihan, lalu merasa dirinya superior diatas orang lain serta memandang remeh mereka.

Orang yang rendah hati atau tawadhu’ akan menghindari sifat memandang rendah orang lain, justru ia akan memuliakan manusia dengan ucapan dan perbuatan yang diridhai Allah. Karena tawadhu’ merupakan akhlak para Rasul dan para generasi Salafus Sholeh. Allah akan memuliakan dan mencintai orang yang rendah hati.

“ Tidaklah Allah menambah pada seorang hamba yang memaafkan kecuali kemuliaan. Dan tidaklah seseorang rendah hati karena Allah, kecuali Allah akan meninggikan orang tersebut”. (H.R. Muslim).

Efek Dahsyat Rendah Hati

Banyak orang menyangka rendah hati identik dengan menghinakan diri, padahal sehebat apapun manusia ia pasti pernah berbuat salah atau dosa. Mereka merasa amalannya banyak lantas memandang dirinya lebih baik daripada orang lain.

Donasi Muslimahorid

Padahal para anbiya’ dan salaf, mereka memiliki hati yang lebih bersih dibandingkan orang-orang setelahnya, tetapi karakter rendah hati tetap mendominasi kepribadian mereka. Padahal dari sisi ilmu agama, mereka ahli ibadah, dan akhlaknya –masya Allah– sangat santun dan simpatik. Meski demikian, rasa takut pada Allah dan adzab neraka senantiasa membayangi hidup mereka dan seakan-akan mereka belum beramal sholih secara maksimal.

Bakr bin ‘Abdillah berkata : “Apabila kamu melihat orang yang lebih tua daripada dirimu, maka katakanlah : “ Orang ini telah mendahului dengan iman dan amal shalih, sehingga dia lebih baik daripada aku”, apabila kamu melihat orang yang lebih muda daripada dirimu maka katakanlah, “Aku telah mendahului menuju perbuatan dosa dan maksiat sehingga dia lebih baik daripada aku”. (Shifatus – Shofwah : 3 / 248 ).

Alangkah bagusnya sikap rendah hati ini ! Kebalikannya adalah sombong, yang sering membuat manusia mengingkari kebesaran Allah, menolak kebenaran dan membanggakan dirinya dengan tujuan ‘ujub. Itulah karakter buruk yang sangat dilarang semua Rasul-Nya dan akan berakibat fatal yang justru merugikan hidup manusia di dunia dan akhirat.

Pribadi Yang Rendah Hati

Al’Aini rahimahullah mengungkapkan bahwa, “tawadlu’ adalah memperlihat kerendahan martabatnya ( dihadapan orang ) lain”. (‘Umdatul Al-Qori’ 23 / 88, Fathul Al-Bari  11 / 241).

Allah Ta’ala berfirman dalam Q.S. Asy-Syu’ara`: 215,

????????? ????????? ?????? ?????????? ???? ??????????????

“ Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman “.

Rasulullah shallallaahu’alaihi wasallam adalah teladan utama dalam sikap rendah hati. Betapa ketawadlu’an beliau ketika bergaul, berinteraksi dengan sahabatnya, tanpa pernah menghinanya. Jaminan surga kepada beliau tak menghalanginya untuk selalu memperbanyak do’a, sholat, puasa dan amal shalih lainnya. Beliau senantiasa memotivasi umatnya untuk terus memperbaiki hatinya, memperbanyak ilmu, meningkatkan kualitas iman dan amal shalih sampai meninggal dunia.

Syaikh Salim bin ‘Id Al-Hilali, dalam At-Tawadhu’ fi Dhauil Qur`anil Karim was Sunnah Ash-Shohihah, hal. 28 mengatakan ungkapan yang sangat menarik bahwa substansi tawadlu’, ialah dengan menghargai orang lain.

Ketahuilah, wahai saudaraku yang tawadhu!

Orang berakal, ketika ia melihat orang lain yang lebih tua darinya, maka ia bersikap tawadhu’ terhadapnya, sembari berkata: “Dia telah mendahului dalam Islam “. Bila ia menjumpai seorang yang lebih muda usianya darinya, ia pun bersikap tawadhu’ kepadanya sembari berbisik: “Aku telah mendahuluinya dalam berbuat dosa”.

Jika menyaksikan orang yang seusianya, ia menjadikannya sebagai saudara maka bagaimana mungkin ia sombong kepada saudaranya sendiri ?

Dia tidak menghina siapapun sebab, seorang hamba yang tawadhu’ tidak melihat dirinya memiliki nilai lebih jika dibandingkan dengan orang lain. Diapun melihat orang lain, tidak membutuhkannya dalam masalah agama atau dunia. Seseorang tidak meninggalkan tawadhu’ , kecuali saat kesombongan mencengkeram jiwanya, dan ia tidak arogan kepada orang lain kecuali saat ia takjub dengan dirinya sendiri. Oleh karena itu, Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam menjelaskan bahwa sombong adalah menghina orang lain, sehingga dapatlah disimpulkan, tawadhu’ tercermin pada penghormatan kepada orang lain.

———–

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifah

Murojaah: Ustadz Sa’id Abu Ukasyah

Artikel www.muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Tersenyumlah

oleh Labiqotul Fatiyasani
3 Februari 2017
0

Senyum memiliki pengaruh yang besar dalam menghisap kemarahan, meneguhkan keraguan, dan mencerahkan kebimbangan. Bahkan pengaruh yang sama tak dapat diberikan...

Meraih Kebahagiaan dengan Meninggalkan Maksiat

oleh Muslimah.or.id
13 Mei 2017
0

Manusia tidak terlepas dari perbuatan dosa, terlebih seorang wanita yang kurang akal dan agamanya, akan tetapi sebaik-baik seorang hamba yang...

Obat Penyakit Hati

oleh Muslimah.or.id
17 Januari 2016
0

Setiap penyakit pasti ada obatnya, dan tidaklah Allah Ta’ālā menurunkan penyakit melainkan Dia juga menurunkan obatnya. Hati yang sakit masih...

Artikel Selanjutnya

Dialah yang Selayaknya Lebih Engkau Cinta

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.