Setiap penyakit pasti ada obatnya, dan tidaklah Allah Ta’?l? menurunkan penyakit melainkan Dia juga menurunkan obatnya. Hati yang sakit masih dapat diobati, dan di antara obat penyakit hati ialah :
1. Mentauhidkan Allah Ta’?l? dan Menjauhkan Syirik
Obat yang paling mujarab untuk membersihkan hati adalah dengan mentauhidkan Allah dan menjauhkan syirik, ikhlas, serta beriman dengan keimanan yang benar. Tidak ada kebaikan, kelezatan, kenikmatan, dan kebaikan hati melainkan jika Allah sebagai Rabbnya, Penciptanya Yang Maha Esa, satu-satunya Dzat Yang diibadahinya, puncak tujuannya, dan paling dicintainya daripada yang lain.
Setiap muslim wajib meyakini semua yang ada di langit, di bumi, dan di antara keduanya, semua itu adalah milik Allah Jalla Jalaaluhu, segala puji bagi-Nya. Oleh karena itu, wajib bagi makhluk untuk mentauhidkan Allah Jalla Jalaaluhu, beribadah hanya kepada-Nya, merasa takut, harap, cinta, tawakkal, taubat, memohon, meminta hanya kepada Allah semata.
???????? ???????? ?????????? ???????????
“Hanya kepada Engkaulah Kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5)
Dengan mentauhidkan Allah, hati menjadi hidup, sehat, selamat dan bahagia.[1]
Ketahuilah bahwa nanti di hari Kiamat setiap manusia akan ditanya tentang beberapa perkara:
Pertama, bagaimana kita beribadah kepada Allah –subh?nahu wa ta’?l?–.
Kedua, bagaimana kita mengikuti Nabi Shallallaahu’alaihi wa Sallam.
2. Menuntut Ilmu Syar’i dan Mengamalkannya, serta Menerima Kebenaran dan Mengamalkannya
Menuntut ilmu syar’i adalah ladang penyubur iman. Nabi Shallallaahu’alaihi wa Sallam diutus oleh Allah –subh?nahu wa ta’?l?– kepada seluruh ummat manusia dengan membawa dua hal, yaitu ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Karenanya, konsekuensi dari menuntut ilmu adalah menerima kebenaran dan mengamalkannya. Orang yang paling bahagia adalah orang yang menuntut ilmu syar’i, ikhlas karena Allah, dan mengamalkannya.
3. Menjauhkan Diri dari Perbuatan Dosa dan Maksiat
Urutan dosa dan maksiat dari yang paling besar adalah syirik, kemudian bid’ah, lalu kemaksiatan secara umum. Kesemuanya ini harus dijauhkan dari amalan seorang muslim sehari-hari. Imam Ibnul Qayyim –rahimahull?h– membahas hal ini secara khusus dalam kitab tersendiri berjudul ad-Daa’ wad Dawaa’ (Penyakit dan Obatnya).
——————————————————————————
[1] Mawaaridul Amaan (hal. 67 dan 69)
Diketik ulang dari “Manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam Tazkiyatun Nufus” karya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas –hafizhahull?h–
Artikel www.muslimah.or.id