Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Hadits-Hadits Lemah dan Palsu Seputar Anak

Redaksi Muslimah.Or.Id oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
20 September 2015
di Hadis
4
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Adzan Saat Bayi Lahir
  • Nama yang Paling Dicintai
  • Pahala Anak untuk Orang Tuanya

Masalah ini dibahas agar tidak terjerumus dalam ancaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap orang-orang yang mendustakan beliau,

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ

“Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah dia bersiap-siap (mendapat) tempat duduknya di neraka.” (HR. al-Bukhari no. 1209)

Kami akan menyebutkan tiga* contoh hadits yang popular dinisbatkan atas Nabi kita Muhammad ﷺ yang mulia, padahal ternyata bukan. Oleh karenanya, hendaknya hal ini menjadi perhatian dan kewaspadaan bagi kita semua.

Adzan Saat Bayi Lahir

مَنْ وُلِدَ لَهُ مَوْلُوْدٌ, فَأَذَّنَ فِي أُذُنِهِ الْيُمْنَى وَأَقَامَ فِي أُذُنِهِ الْيُسْرَى, لَمْ تَضُرَّهُ أُمُّ الصِّبْيَانِ

Donasi Muslimahorid

“Barangsiapa yang dikaruniai seorang bayi, lalu dia adzani di telinga bagian kanannya dan iqamat di telinga bagian kirinya, maka dia tidak akan ditimpa gangguan jin.”

MAUDHU’. Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam Syu’aibul Iman (VI/390), Abu Ya’la (no. 6780), Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wa Lailah (no. 623). Dari jalan Yahya bin al-Ala’ dari Marwan bin Salim dari Thalhah bin ‘Ubaidillah dari Husain bin ‘Ali.

Sanad hadits ini maudhu’ atau palsu disebabkan Yahya bil al-Ala’ dan Marwan bin Salim adalah dua rawi yang memalsukan hadits. [1]

Nama yang Paling Dicintai

أَحَبَّ الْأَسْمَاءِ إِلَى اللَّهِ مَا عُبِّدَ و مِا حُمِّدَ

“Nama yang paling dicintai oleh Allah adalah nama yang dihambakan dan dipuji.”

TIDAK ADA ASALNYA. Sebagaimana ditegaskan oleh as-Suyuthi dan sebagainya. Lihat Kasyful Khafa’ (I/390, 50).

Lafazh yang benar adalah sebagai berikut,

أَحَبَّ الأَسْمَاءِ إِلَى اللَّهِ عَبْدُ اللَّهِ وَ عَبْدُ الرَّحْمنِ

“Sesungguhnya sebaik-baik nama kalian di sisi Allah adalah ‘Abdullah dan ‘Abdurrahman.” [2]

Faedah: Ibnu Hazm rahimahullah menukil kesepakatan ulama tentang haramnya setiap nama yang dihambakan kepada selain Allah seperti ‘Abdul ‘Uzza dan ‘Abdul Ka’bah. Pendapat ini disetujui oleh al-‘Allamah Ibnul Qayyim dalam Tuhfatul Maudud (hal. 37).

Dengan demikian, maka tidak halal nama-nama seperti ‘Abdu ‘Ali dan ‘Abdul Husain sebagaimana popular dalam kelompok Syi’ah, juga ‘Abdu Nabi atau ‘Abdu Rasul sebagaimana dilakukan oleh sebagian Ahlus Sunnah yang awam. [3]

Pahala Anak untuk Orang Tuanya

إِنَّ حَسَنَاتِ الصَّبِيِّ لِوَالِدَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا

“Pahala ibadah anak kecil itu untuk kedua orang tuanya atau salah satunya.”

MAUDHU. Ibnu Muflih dalam al-Furu’ (I/291) menyebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dan selainnya dengan sanad yang lemah dari Anas secara marfu’. Dan disebutkan oleh Ibnul Jauzi dalam al-Maudhu’at. [4] Tetapi kami belum mendapatkannya dalam Musnad Ahmad maupun al-Maudhu’at. Wallahu a’lam.

Faedah: As-Sakhwi berkata, “Anak kecil diberi pahala atas amal shalih mereka sebagaimana pendapat mayoritas ulama. An-Nawawi menceritakan dalam Syarh Muslim dari Malik, Syafi’i, Ahmad dan mayoritas ulama.”

Hal ini diperkuat dengan hadits bahwa ada seorang wanita yang mengangkat anak kecilnya kepada Nabi, seraya mengatakan: “Apakah anak ini mendapat pahala haji?” Nabi ﷺ bersabda: “Ya, dan untukmu juga pahala.” [5] Yakni, anak tersebut mendapat pahala haji tetapi itu hanya sunnah baginya, sehingga dia belum gugur kewajiban haji apabila telah dewasa.

Adapun dosa anak kecil, maka tidak dicatat, berdasarkan hadits:

“Diangkat pena dari tiga golongan, orang gila sehingga sadar, orang tidur hingga bangun, dan anak kecil hingga baligh.”

Kesimpulannya, anak kecil dicatat amal kebaikannya tetapi tidak dicatat amal jeleknya.[6]

Allahu a’lam

***

Diketik ulang dengan sedikit penyesuaian bahasa oleh Tim Muslimah.Or.Id dari buku “Bekal Menanti si Buah Hati” karya Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi.

*) Pada naskah aslinya terdapat empat hadits, untuk lebih lengkapnya silahkan langsung merujuk ke buku yang telah kami sebutkan di atas.

Artikel muslimah.or.id

Catatan kaki:

[1] Silsilah adh-Dha’ifah (no. 321). Dan lihat kembali bahasan dalam buku “Bekal Menanti si Buah Hati” karya Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi bahasan ‘Mengadzani Bayi, Sunnahkah?’

[2] HR. Muslim (no. 2132)

[3] Lihat Silsilah al-Ahaadits adh-Dha’iifah (no. 411)

[4] Al-Muntaqa min Faraidh al-Fawaid (hal. 91) Ibnu ‘Utsaimin dan at-Tuhfah al-Karimah (hal. 99) Ibnu Baaz

[5] HR. Muslim (no. 1336)

[6] Al-Ajwibah al-Mardhiyyah (II/766-767)

 

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Redaksi Muslimah.Or.Id

Redaksi Muslimah.Or.Id

Artikel Terkait

Agama Adalah Nasehat

oleh Ummu Sa'id
6 April 2013
3

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ruqoyyah Tamim bin Aus Ad-Daary radhiallahu ‘anhu,...

Hadits Tentang Penyakit Menular

Memahami Hadits Tentang Penyakit Menular

oleh Yulian Purnama
1 Februari 2020
4

Penyakit tidak dapat menular dengan sendirinya. Namun Allah ta'ala jadikan penularan penyakit itu ada sebab-sebabnya, diantaranya adalah bercampurnya dan bergaulnya...

Larangan Mencela Makanan

Larangan Mencela Makanan

oleh M. Saifudin Hakim
28 November 2024
0

Teks Hadis Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, مَا عَابَ رَسُولُ اللهِ - صلى الله عليه وسلم -...

Artikel Selanjutnya

Pakai Jilbab Lebar, Namun Masih Termasuk Tabarruj

Komentar 4

  1. Rohemin says:
    10 tahun yang lalu

    Kalo bayi lahir di setelin musik rege aja biar kaya mbah surip kalo ngga musik koplo

    Balas
    • Sa'id Abu Ukkasyah says:
      10 tahun yang lalu

      Itu bukan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
      Ingatlah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
      مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
      “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)

      Balas
  2. Hesty says:
    10 tahun yang lalu

    Jadi ketika anak baru saja lahir, apa yg harus dilakukan org tua menurut sunnah, ustadz? Jazakumullah khair…

    Balas
    • Fatihdaya Khoirani says:
      10 tahun yang lalu

      Untuk lebih jelasnya, silahkan saudari membacanya di link : https://konsultasisyariah.com/15372-menyambut-kelahiran-si-buah-hati.html

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.