Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Hikmah Turunnya Al-Quran Secara Berangsur-Angsur

Redaksi Muslimah.Or.Id oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
6 Juni 2010
di Al-Qur'an
13
Share on FacebookShare on Twitter

Telah jelas dari pembagian Al-Quran menjadi ayat-ayat Makiyah dan Madaniyah menunjukkan bahwa Al-Quran turun secara berangsur-angsur. Turunnya Al-Quran dengan cara tersebut memiliki hikmah yang banyak, di antaranya:

  1. Pengokohan hati Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Berdasarkan firman Allah ‘Azza wa Jalla pada surat Al-Furqan, ayat 32—33,
    “Berkatalah orang-orang yang kafir: “Mengapa Al Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?” Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar). Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya.”
  2. Memberi kemudahan bagi manusia untuk menghapal, memahami serta mengamalkannya, karena Al-Quran dibacakan kepadanya secara bertahap. Berdasarkan firman Allah ‘Azza wa Jalla dalam surat Al-Isra`, ayat 106,
    “Dan Al Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.”
  3. Memberikan semangat untuk menerima dan melaksanakan apa yang telah diturunkan di dalam Al-Quran karena manusia rindu dan mengharapkan turunnya ayat, terlebih lagi ketika mereka sangat membutuhkannya. Seperti dalam ayat-ayat ‘ifk (berita dusta yang disebarkan sebagian orang tentang Aisyah radhiyallahu ‘anha=) dan li’an.
  4. Penetapan syariat secara bertahap sampai kepada tingkatan yang sempurna.
    Seperti yang terdapat dalam ayat khamr, yang mana manusia pada masa itu hidup dengan khamr dan terbiasa dengan hal tersebut, sehingga sulit jika mereka diperintahkan secara spontan meninggalkannya secara total.

    1. Maka untuk pertama kali turunlah firman Allah ‘Azza wa Jalla (yaitu, surat Al-Baqarah ayat 219) yang menerangkan keadaan khamr. Ayat ini membentuk kesiapan jiwa-jiwa manusia untuk pada akhirnya mau menerima pengharaman khamr, di mana akal menuntut untuk tidak membiasakan diri dengan sesuatu yang dosanya lebih besar daripada manfaatnya.
      “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfa’at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa’atnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ” Yang lebih dari keperluan.” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.”
    2. Kemudian yang kedua turun firman Allah ‘Azza wa Jalla (yaitu surat An-Nisaa` ayat 43). dalam ayat tersebut terdapat perintah untuk membiasakan meninggalkan khamr pada keadaan-keadaan tertentu yaitu waktu shalat.
      “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub , terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci). sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Pengampun.”
    3. Kemudian tahap ketiga turun firman Allah ‘Azza wa Jalla (yaitu surat Al-Ma-idah ayat 90–92). Dalam ayat tersebut terdapat larangan meminum khamr dalam semua keadaan, hal itu sempurna setelah melalui tahap pembentukan kesiapan jiwa-jiwa manusia, kemudian diperintah untuk membiasakan diri meninggalkan khamr pada keadaan tertentu.
      “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah , adalah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). Dan ta’atlah kamu kepada Allah dan ta’atlah kamu kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.”

(Diringkas dari terjemahan Ushulun fi At-Tafsiri, karya Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin (hlm. 36—38), penerbit: Cahaya Tauhid Press, Malang dengan beberapa penambahan penjelasan dan pengubahan aksara oleh www.muslimah.or.id)

***

Artikel muslimah.or.id

Donasi Muslimahorid
ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Redaksi Muslimah.Or.Id

Redaksi Muslimah.Or.Id

Artikel Terkait

Tafsir Surat Al Lahab (Bagian 1)

oleh Yulian Purnama
23 Agustus 2021
0

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya) :“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa” (QS. Al Lahab: 1).

Meraih Mahkota

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
23 Oktober 2018
1

Mahkota taqwa haruslah menuntun orang mukmin untuk selalu menghiasi dirinya dengan iman dan amal shalih.

Siapakah yang Dimaksud “Ahlul Qur’an”?

oleh Athirah Mustajab
6 Januari 2014
2

Al-Fudhoil bin 'Iyadh rahimahullah berkata, “Alquran ini semata-mata diturunkan untuk diamalkan isinya. Dengan demikian, manusia pun menjadikan pembacaannya sebagai bentuk...

Artikel Selanjutnya

Serba Serbi Niat Shalat (1): Saudariku, Sudah Benarkah Niatmu?

Komentar 13

  1. akhwat says:
    15 tahun yang lalu

    Semoga kita senantiasa menjadi generasi qur’ani…….

    Balas
  2. amir says:
    15 tahun yang lalu

    Hadirilah

    Tabligh Akbar Dua Hari di Kota Padang

    Bersama

    Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A

    (Rektor STDI Imam Asy Syafi?i, Jember, Jawa Timur)

    _______________

    Sabtu, 19 Juni 2010

    Pukul 08.00 WIB s.d. selesai

    Tema: MENGAPA TERORISME DIKECAM?

    ______________

    Ahad, 20 Juni 2010

    Pukul 08.00 s.d. Selesai

    Tema: Kemuliaan Ahlul Bait dalam Pendangan Ahlus Sunnah dan Syi?ah

    ______________

    Tempat: Masjid Jabal Rahmah, Kompleks Semen Padang, Jalan Indarung, Padang, Sumatera Barat

    KAJIAN INI GRATIS, TERBUKA UNTUK UMUM, PUTRA & PUTRI

    GRATIS VCD TENTANG AGAMA SYI?AH BAGI 200 PESERTA PERTAMA!!

    Pemesanan Makalah Kajian Silakan Hubungi 08527 4898 702 (Dafrizal)

    Informasi Panitia:

    Ustadz Zul Asri Rusli 0812 6345 6741

    Taufiq Zulfahmi 0813 6312 3220

    Dafrizal 08527 4898 702

    Penyelenggara:

    Yayasan Dar el-Iman, Padang

    Lihat pamflet: http://salafiyunpad.files.wordpress.com/2010/06/kajian-padang-juni-10.jpg

    Balas
  3. Ummu imelda says:
    15 tahun yang lalu

    Insya Allah ,dg adanya ulasan yg sgt jelas ini mudah2an Allah memberikan hidayahnya kpd smua pembaca utk lebh mencintai dan mentadaburi Al-Quran dg lbh baik dan lbh rajin lagi .. Jazakulloh khairon

    Balas
  4. Andi G says:
    15 tahun yang lalu

    semoga kita terhindar dari apa yang dilarang allah.

    Balas
  5. adnan says:
    15 tahun yang lalu

    salam,
    saya copy ke blog saya ya.., trima kasih.

    Balas
  6. rudi says:
    15 tahun yang lalu

    bagaimana kalau di tinjau dr segi pendidikan. Hikmah alquran diturunkan berangsur angsur apa?

    Balas
  7. Arif says:
    15 tahun yang lalu

    Alhamdulillah ketemu, izin copas..

    Balas
  8. riznha says:
    14 tahun yang lalu

    asss…………apakah dengan turung nya al-quran dapat kita ketahui tentang hari kiamat

    Balas
  9. amiin says:
    14 tahun yang lalu

    amiin

    Balas
  10. Nafizha Lala Pribadi says:
    14 tahun yang lalu

    hmm…..keren…thx y…… bikin aq bisa ngerjain PR he3x

    Balas
  11. armeyn says:
    14 tahun yang lalu

    Terima kasih semoga dapat berinovasi terus dan tolong buat matrik Hubungan antara nama-nama bulan dan tanggal hujrah dengan puasa-puasa sunnah dan wajibnya (lengkap selama 1 tahun)

    semoga Allah memberkahinya

    dari Armeyn

    Balas
  12. ilham raga pratama says:
    13 tahun yang lalu

    thnx udh kasih tau jdi pr aq selesai deh hehehe

    Balas
  13. Annisa says:
    12 tahun yang lalu

    syukran informasinya sanya manfaat sekali bagi kami

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.