Bismillahirrahmannirrahim. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, yang atas pertolongan-Nyalah segala kebaikan menjadi sempurna. Shalawat dan salam semoga selalu meliputi hamba sekaligus Nabi-Nya, beserta keluarganya, para sahabatnya dan pengikut-pengikutnya.
Tahun 1436 Hijriah akan menjemput episode-episode baru pada fase kehidupan. Cita-cita dan tujuan-tujuan baru akan dibuat, rencana-rencana setahun ke depan akan ditulis di dinding-dinding kamar. Dan tahun ajaran baru akan membuat jutaan kepala berpikir matang demi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Bahkan setiap paginya, tidak perlu menunggu tahun baru! Jutaan bahkan milyaran kepala terbangun dari tidurnya, berpacu dalam dunia yang dituntun berakselerasi mencapai target dan tujuannya. Berpacu dengan waktu, berkejaran dengan deadline. Demi cita-cita yang mendesak untuk dikabulkan.
Kembali lagi pada tahun yang dipenati kesibukan. Tiada beda dengan tahun sebelumnya. Mulai jam 7 pagi sampai jam 6 sore. Mau tidak mau, suka tidak suka raga berkejaran dengan sang waktu dan bergulat dengan segudang aktivitas. Kadang jiwa ini menuntut ‘rehat’ dari bertugas atau paling tidak ingin segera selesai dari tugas yang dihadapinya, agar segudang sisanya bisa segera dikerjakan.
Lalu korban utamanya adalah rasa sabar. Beranak pinaklah ketergesaan. Berkembangbiaklah si kembar keluh dan kesah.
Apakah Ketergesaan itu?
Datangnya bersama dengan tabiat manusia,
?????? ???????????? ???? ?????? ??????????? ???????? ????? ???????????????
Artinya: “Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera.” (QS. Al-Anbiya’: 37).
Wahai akal, pernahkah bagianmu di suatu masa berpikir? Kenapa ada banyak perhiasan dunia tunduk pada kaum tak beriman? Dan pernahkah kelebihan-kelebihan dunia mereka membuatmu risih lantas nakal mempertanyakan, “Kapan janji Allah kepada orang-orang kafir pada ayat itu datang? Diantara tafsir surat di atas terdapat penjelasan tentang bentuk ketergesaan manusia:
Bagi orang mukmin, mereka tergesa-gesa dalam mengharapkan hukuman bagi orang kafir.
Bagi orang kafir, sebagai bentuk olokan mereka tergesa-gesa dalam mengharapkan datangnya hukuman bagi mereka.
Padahal Allah Ta’ala telah berfirman dalam kitab-Nya yang mulia,
????????? ?????????? ??? ??????????? ???? ????????????? ????? ???????? ????????? ?????? ?????????? ???? ?????? ???????? ???? ???????? ???? ??????? ?????????
Artinya: “Dan Tuhanmulah yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung dari padanya.” (QS. Al-Kahfi: 58).
Tafsir Ayat
?????? ???????????? ???? ??????
“Manusia telah dijadikan tergesa-gesa”
Kata ‘ajala pada ayat di atas ditafsirkan berbeda-beda oleh para ahli tafsir diantaranya sebagai berikut:
1. Penciptaan Nabi Adam ‘alaihissalam yang dipercepat di sore hari Jum’at sebelum terbenamnya matahari.
2. Tanah. Ini sesuai dengan bahasa suku Himyar (Pendapat ini lemah).
3. Proses penciptaan yang cepat dengan lafaz ‘Kun’ (Pendapat ini juga lemah)
4. Ketergesaan pada tabiat manusia.
Wallahu a’lam, pendapat pertama dan ke empatlah yang lebih kuat dengan beberapa alasan:
Pertama, Kesesuaian dengan firman Allah,
??????? ???????????? ????????
Artinya: “Dan manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Isrâ’: 11).
Kedua, Kesesuaian dengan atsar yang diriwayatkan As-Sudi. Dia berkata,
“Ketika ditiupkan ruh ke dalam tubuh Adam. Ruh tersebut masuk ke dalam kepalanya kemudian dia bersin. Malaikat berkata kepadanya, ‘Ucapkanlah Alhamdulillah!’ Lalu Adam mengucapkan ‘Alhamdulillah’. Allah berfirman kepadanya, ‘Rabmu telah merahmatimu.’ Ketika ruhnya memasuki matanya, dia pun melihat buah-buahan di surga. Ketika ruh tersebut sampai ke kerongkongannya dia mulai menginginkan makanan. Dia pun melompat sebelum ruhnya sampai ke kedua kakinya karena tergesa-gesa menuju buah surga.”
Tergesa-gesa adalah Penyakit
Seperti dalam hadist bahwa Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
??????????? ???? ?????? ????????????? ???? ????????????
Artinya:”Tidak tergesa-gesa (ketenangan) datangnya dari Allah sedangkan tergesa-gesa datangnya dari setan.” (HR. Abu Ya’la dan Al-Baihaqi)
Hukum asal ketergesaan adalah berasal dari setan. Kecuali perkara yang dibenarkan syariat seperti; disunnahkan untuk menyegerakan berbuka puasa jika telah masuk waktu maghrib dan menikah jika sudah memiliki kemampuan.
Diantara Bentuk Ketergesaan
Tergesa-gesa dalam berdoa dengan mengatakan bahwa Allah belum menerima doanya.
Tergesa-gesa ketika iqamah sudah dikumandangkan untuk mendatangi masjid.
Tergesa untuk menghabiskan makanan.
Cepat (tergesa) dalam mengajar, berbicara, dan berceramah.
Tergesa dalam menuntut ilmu dan ingin segera bisa atau mendapat hasilnya.
Padahal menuntut ilmu itu perlu kesabaran. Termasuk di dalamnya ketergesaan untuk bisa segera hafal al-Qur’an, sehingga banyak hukum bacaan yang tidak diperhatikan.
Tergesa dalam memberikan fatwa dan menjawab pertanyaan.
Maksudnya berfatwa tanpa pertimbangan matang dan lama, serta menjawab pertanyaan tanpa mengkonfirmasi kebenaran jawaban.
Tergesa-gesa dalam berdakwah.
Ingin segera bisa berdakwah tentang suatu ilmu padahal dia tidak memiliki ilmu tentangnya yang cukup.
Tergesa-gesa dalam mengkafirkan, membid’ahlkan, mengatakan sesat dan melaknat orang lain.
Buah dari Ketergesaan
Pernah berkata Dzun Nun Tsauban bin Ibrahim, murid Imam Malik rahimahumallah,
?? ????? ????: (???? ???? ??? ????: ??????? ??????? ????????? ??????? ????? ?????? ???????? ????? ????? ?????? ????? ??????? ??????? ????? ????? ??????
Artinya: “Empat hal yang memiliki buah, yaitu tergesa-gesa, kagum pada diri sendiri, keras kepala, dan tamak (rakus)…”
Buah Tergesa-gesa adalah penyesalan, buah kagum pada diri sendiri adalah dibenci orang lain, buah dari keras kepala adalah kebingungan, buah dari ketamakan adalah kemiskinan”
Di dalam kaidah fiqh juga disebutkan:
???? ??????????? ??????? ?????? ????????? ??????? ?????????????
“Barangsiapa tergesa-gesa untuk mendapatkan sesuatu sebelum waktunya, maka dia akan dihukum dengan keharamannya (tidak mendapatkannya).”
Obat Tergesa-gesa
Obatnya adalah sabar dan tenang (hilm). Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
???????? ????????? ?????????????? ?????????? ????????? ?????????????? ?????? ????????? ????????? ???????? ?????? ????????? ???????? ???????
Artinya: “Sesungguhnya ilmu didapatkan dengan belajar dan sesungguhmua hilm (kesabaran dan ketenangan) didapat dengan melatihnya. Barangsiapa berusaha untuk mendapat kebaikan, maka Allah akan memberikannya. Barangsiapa yang berusaha untuk menghindari keburukan, niscaya akan terhindar darinya.” (HR. Ath-Thabrani).
Kebaikan dari Tidak Tergesa-gesa
Dalam kitab Shahih Muslim, dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam pernah bersabda :
??? ??????? ??????????? ?????????? ??? ???? ?????? ???????? ???? ????????? ??????, ??????? ????????????, ?????: ??? ??????? ??????? ??? ???????????????? ????? ???????: ???? ???????? ?????? ???????? ?????? ???? ??????????? ??? ?????????????? ?????? ?????? ???????? ??????????
Artinya: “’Senantiasa (doa) seorang hamba dikabulkan selama dia tidak memohon suatu dosa, memutus silaturahmi dan tidak tergesa-gesa.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, ‘Apa arti tergesa-gesa (dalam berdoa)?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Orang yang berdoa tersebut mengatakan, ‘Saya telah berdoa. Dan saya benar-benar telah berdoa, tetapi Allah Azza wa Jalla tidak mengabulkan doaku.’ Kemudian dia berhenti berdoa dan meninggalkannya.”
Demikian juga dalam hadits yang terdapat dalam Musnad Imam Ahmad rahimahullah melalui sahabat Anas radhiyallahu ‘anhu,
??? ??????? ????????? ???????? ??? ???? ???????????? ??????? ??? ??????? ??????? ?????? ??????? ???????? ????????? ?????? ???????????? ????? ??????? ???????? ?????? ?????? ?????????? ???
Artinya: “’Senantiasa seorang hamba berada dalam kebaikan selama ia tidak tergesa-gesa (dalam do’anya pent.)’. Para sahabat bertanya, ‘Apa yang dimaksud dengan tergesa-gesa (dalam do’a pent. ) wahai Rasulullah?’ Beliau mengatakan, “Aku telah berdo’a kepada Rabbku akan tetapi Dia tidak mengabulkan permintaanku’”
Ketergesaan juga salah satu bentuk tasyabbuh kepada syaitan. Maka wahai jiwa… hendaknya berpikir 2 kali dan tenang dalam segala perkara pelik terutama yang menuntut untuk segera dikerjakan. Semoga ketenangan dan kesabaran kita diberkahi dan dimudahkan oleh-Nya. Amin
——-
Penulis: Lungit F. Fauzia
Muraja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits
Sumber:?
Majalah As-Sunnah no. 06 tahun XV, Oktober 2011, hal 8-11
Ad-daa’ wa ad-dawaa’. Ibnu Qayim al-jauziyyah.
Shaid Al-Khatir. Ibnul Jauzi,