Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Bagaimana Bacaan Al-Qur’anmu?

Ummu Yazid Fatihdaya Khoirani oleh Ummu Yazid Fatihdaya Khoirani
18 Oktober 2014
di Hadis
9
Share on FacebookShare on Twitter

Yang paling ideal dalam membaca Al-Qur’an adalah membacanya dengan tartil, mengaplikasikan seluruh hukum tajwidnya, lalu menghiasi bacaan Al-Qur’an tersebut dengan suara yang indah; syahdu; dan merdu. Sehingga ketika kita mendengarnya, suaranya itu dapat semakin menambah kekhusyukan; kenikmatan; dan takut kepada Allaah. Itu idealnya, namun yang sering terjadi adalah begini:

Seseorang sedang menghafal Al-Qur’an dan meniru salah satu cengkok lantunan bacaan seorang qaari’ yang suaranya dikenal merdu dan mendayu-dayu. Selama tidak memaksakan diri untuk bisa sama persis dengan sang qaari’ ya masih boleh saja. Karena kalau sudah memaksakan diri dalam hal mengikuti persis suara seorang qaari’, kata para ulama, hal itu termasuk bid’ah dalam beribadah.

Di satu sisi ini memang bisa membantu menghafal, namun di sisi lain, banyak sekali praktek “tajwid diseret oleh lagu”. Bukannya lagu yang mengikuti tajwid. Artinya, seseorang itu mengorbankan tajwid dalam bacaannya demi ingin berusaha menyamakan dengan maqaamaat atau cengkok nada atau menyamai bacaan sang qaari’. Ada di antara qaari’ itu yang memang terlalu memaksakan diri, khususnya dalam praktek mujawwad, yang harus mengikuti maqaamaat tertentu.

Ada pula qaari’ yang tajwidnya bagus, suaranya juga merdu, namun yang keliru adalah yang meniru. Kenapa? Saya ambil contoh seorang qaari’ yang cukup banyak ditiru oleh masyarakat yakni Syaikh Musyaari Raasyid. Beliau itu dahulu di Universitas Islam Madinah mengambil jurusan studi Al-Qur’an, sudah piawai juga membaca Al-Qur’an, plus munsyid juga sih. Kalau Beliau membuat cengkok, sependek yang saya dengar masih bisa dibilang pas dengan tajwidnya. Akan tetapi, yang mengimitasi bacaan beliau, bisa jadi karena belum belajar tajwid atau mungkin sudah belajar tajwid, memaksakan diri dan kurang teliti. Walhasil tajwidnya acak-acakan sekali plus lahn (kesalahan dalam membaca Al-Qur’an) bertubi-tubi, baik yang khafiyy (ringan) atau yang jaliyy (berat).

Konkretnya begini: salah satu bacaan Beliau yang dianggap merdu oleh banyak orang adalah pada salah satu versi bacaan surat Al-Insaan; Yuusuf; Ibraahiim; Al-Qiyaamah [saat qiyaamul lail] -itu hanya contoh, sebetulnya masih banyak lagi-. Pada surat Al-Qiyaamah ayat: 27

Donasi Muslimahorid

??????? ???? ?????

Di antara kata ?? dan ??? ada saktah. Pada kata raaq sendiri jika dibaca waqf (berhenti) panjangnya 2, 4, 6 harakat karena ada mad ‘aaridh lissukuun. Jika seseorang mau nekat mengikuti cengkok bacaan Syaikh Musyaari dalam surat Al-Qiyaamah versi qiyaamullail, itu saking lekak-lekuknya bisa jadi kebablasan sampai 8 harakat, dan ini keliru. Ini hanya contoh kecil saja.

Ada lagi ketika ingin mengayunkan suara pada hukum bacaan ikhfaa‘. Seseorang seringkali kurang hati-hati dan teliti dalam melagukannya, hingga malah menambahkan huruf yang tidak semestinya ada. Maka, jika kita tidak bisa memenuhi idealisme dalam membaca atau menghafal Al-Qur’an seperti yang saya paparkan di paragraf awal, maka utamakan terapkan ilmu tajwidnya dahulu, karena membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid hukumnya fardhu ‘ain bagi setiap muslim dan muslimah. Adapun menghiasi bacaan Al-Qur’an dengan suara yang bagus dan merdu hukumnya mustahabb/sunnah. Sesuatu yang hukumnya fardhu ‘ain harus didahulukan daripada yang hukumnya mustahabb.

Sudah belajar ilmu tajwid dasar atau belum ya? Masih banyak tugas lho… jangan banyak berleha-leha ya?

—

Penulis: Fatihdaya Khoirani

Artikel Muslimah.Or.Id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Ummu Yazid Fatihdaya Khoirani

Ummu Yazid Fatihdaya Khoirani

Artikel Terkait

Istri yang Dilaknat Malaikat

Hadis: Istri yang Dilaknat Malaikat (Bag. 2)

oleh M. Saifudin Hakim
9 November 2024
0

Kandungan Hadis Kandungan pertama Dalam hadis tersebut terdapat petunjuk tentang kewajiban seorang istri untuk menaati suaminya jika suami memintanya untuk...

Tips Dari Rasulullah Bagi Penghafal Al Qur’an

oleh Yulian Purnama
27 Agustus 2014
2

Ternyata Rasulullah telah memberikan tips dalam menghafalkan Al Qur'an agar cepat hafal dan tidak mudah hilang dari ingatan. Simak hadits...

Terbangun Tengah Malam

oleh Athirah Mustajab
15 Oktober 2013
9

Barang siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari, kemudian dia mengucapkan, 'La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu, lahul...

Artikel Selanjutnya

2 Sebab Allah Tidak Akan Memberikan Adzab di Dunia

Komentar 9

  1. Tabassam says:
    11 tahun yang lalu

    Jazakumullah min ^_^
    ternyata masih banyak yang harus di perbaiki, disela kesibukan ada cara mudah ng untuk mempelajari tajwid?

    Balas
  2. Raisa says:
    11 tahun yang lalu

    jazaakallahu khairan min :)
    alhamdulillah tiap malam senin min di jadwalkan..

    Balas
  3. rini says:
    11 tahun yang lalu

    assalamualaikum,,, punten ukh,, itu foto ilutrasinya agak gimana gitu… saya menlihatnya kalau wanita tsb menunjuk al-quran dgn tangan kiri bukan ???

    Balas
  4. travel umroh 2015 says:
    11 tahun yang lalu

    assalamualaikum ukhti.. infonya bagus sekali… saya mau tannya, apakah untuk menjaga suara agar tetap stabil tidak diperbolehkan mengkomsumsi makanan yang berminyak?? mohon infonya.. syukron..

    Balas
  5. mary says:
    10 tahun yang lalu

    sebentar…cm nanya…ini yg buat artikel ilmunya dah lebih dari qari misyari ya…hebat donk berarti dah bisa ngoreksi bacaan qari international

    Balas
    • Muslimah.Or.Id says:
      10 tahun yang lalu

      @mary, mohon dibaca dengan teliti, tidak ada bagian dari artikel di atas yang mengoreksi Musyari Rasyid.

      Balas
  6. Fatihdaya Khoirani says:
    9 tahun yang lalu

    Hukum mempelajari bahasa arab adalah fardhu kifaayah. Artinya, jika pada suatu tempat/daerah sudah ada penduduk yang mempelajarinya, maka gugurlah kewajiban bagi penduduk yang lain.

    Sehubungan dengan mempelajari Al-Qur’an, ada banyak bidangnya: semisal mempelajari hukum tajwid yang dasar, mengerti arti dan tafsirnya, mengerti hukum-hukum syariat yang diambil dari ayat-ayatnya, mempelajari ushul tafsir dan lain sebagainya. Pelajaran asas yang harus ditempuh oleh seseorang adalah belajar hukum tajwid yang paling dasar agar dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan menghindari kesalahan dalam membacanya, karena hukum mengamalkan ilmu tajwid ketika membaca Al-Qur’an itu fardhu ‘ain…berbeda halnya dengan hukum mempelajari ilmu tajwid secara teori sebagai sebuah disiplin ilmu itu fardhu kifaayah.

    Jika kita tidak bisa menempuh standar ideal sehubungan dengan mempelajari Al-Qur’an, maka kita bisa mengambil pembelajaran asas yang minimum: belajarlah ilmu tajwid dasar sekadar dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar dan terapkan, menghafal sembari membaca terjemahan, jika ada kesempatan maka lanjutkan dengan membaca tafsirnya.

    Balas
  7. Musti says:
    5 tahun yang lalu

    Apakah jika ada kesalahan sedikit dalam makhraj tanpa sengaja saat shalat maka harus diulangi huruf tersebut untuk memperbaiki nya, ya ustadzah?

    Balas
  8. re way says:
    5 tahun yang lalu

    artikel bagus

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.