Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin –rahimahullah– mengatakan:
Sebaiknya anak-anak diberikan pengetahuan tentang hukum-hukum sesuatu beserta dalil-dalilnya. Misalnya, ketika anda mengatakan kepada anak anda: “Bacalah basmalah saat akan makan, dan bacalah hamdalah saat kamu selesai makan!“, jika anda mengatakan itu; maka maksud perintahnya sudah tercapai.
Tapi bila anda mengatakan: “Bacalah basmalah saat akan makan, dan bacalah hamdalah saat kamu selesai makan, karena Nabi -shollallohu alaihi wasallam- menyuruh (kita) agar membaca basmalah sebelum makan, beliau juga mengatakan: ‘Sungguh Allah meridhoi seorang hamba yang memakan sesuap makanan dan dia membaca hamdalah karenanya, dan (seorang hamba) yang meminum seteguk minuman dan dia membaca hamdalah karenanya!“. Anda akan mendapatkan 2 manfaat:
Pertama: Anda membiasakan anak anda untuk mengikuti dalil.
Kedua: Anda mendidik anak anda untuk mencintai Rasul –shallallahu alaihi wasallam-, dan bahwa Rasul –shallallahu alaihi wasallam– adalah seorang imam/pemimpin panutan yang wajib diikuti arahan-arahannya.
Dan hakekat ini banyak dilalaikan, kebanyakan orang mengarahkan anaknya kepada hukum-hukumnya saja, namun dia tidak mengaitkan arahan itu dengan sumbernya, yaitu: Al Kitab dan As Sunnah.
(Al-Qoulul Mufid ala Kitabit Tauhid, 2/423).
Ada manfaat ketiga yang bisa ditambahkan di sini: bahwa orang tua juga akan belajar mengetahui dalil-dalil tersebut, dan menyampaikannya kepada anaknya, sehingga akan berkumpul banyak dalil padanya dan dia dapat menghapalnya dg mudah karena dibarengi dengan praktek, wallohu a’lam.
—
Penulis: Ust. Musyafa Ad Darini, Lc., MA.
Artikel Muslimah.Or.Id