Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Benarkah Fir’aun Seorang Muslim? (Bag. 2)

Redaksi Muslimah.Or.Id oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
17 Maret 2010
di Akidah
3
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Terkabulnya doa Nabi Musa tatkala beliau berdoa kepada Allah agar mengunci mati hati Fir’aun
  • Tidak diterimanya taubat orang kafir yang mati dengan kekafirannya
  • Fir’aun telah mendustakan para Rasul
  • Fir’aun mengaku sebagai tuhan yang disembah
  • Fir’aun menggelari utusan Allah dengan penyihir dan orang gila
  • Fir’aun menuduh Nabi Musa sebagai pendusta dan mengancamnya dengan penjara
  • Laknat dan siksaan pedih bagi Fir’aun di dunia hingga akhirat kelak
  • Fir’aun lebih kafir daripada orang kafir Quraisy yang diperangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Terkabulnya doa Nabi Musa tatkala beliau berdoa kepada Allah agar mengunci mati hati Fir’aun

Allah Ta’ala mengisahkan tentang Nabi Musa ‘alaihissalam ketika beliau berdoa,

وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلأهُ زِينَةً وَأَمْوَالاً فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّواْ عَن سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَلاَ يُؤْمِنُواْ حَتَّى يَرَوُاْ الْعَذَابَ الأَلِيمَ

“Ya Rabb, Engkau telah memberikan kepada Fir’aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan manusia dari jalan-Mu. Ya Allah, binasakanlah harta mereka dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih.” (QS. Yunus: 88)

Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan doa Nabi Musa tersebut dengan kelanjutan firman-Nya,

قَالَ قَدْ أُجِيبَت دَّعْوَتُكُمَا

Donasi Muslimahorid

“Sungguh telah diperkenankan permohonan kamu berdua.” (QS. Yunus: 89)

Kedua ayat ini menceritakan bahwa Nabi Musa memohon kepada Allah Ta’ala agar mengunci hati Fir’aun dan tidak menjadikannya sebagai golongan orang-orang beriman; sementara itu, Nabi Harun mengaminkannya. Sehingga apa yang mereka berdua inginkan, dikabulkan Allah Ta’ala. Jadilah Fir’aun sebagai orang kafir hingga kematian menjemputnya.

Tidak diterimanya taubat orang kafir yang mati dengan kekafirannya

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الآنَ وَلاَ الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُوْلَـئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَاباً أَلِيماً

“Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, “Sesungguhnya saya bertaubat sekarang.” Dan tidak (pula diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan siksa yang pedih.” (QS. An-Nisa: 18)

Dalam ayat ini, Allah Ta’ala menegaskan bahwasanya Dia tidak akan menerima taubat orang kafir yang mati dengan membawa kekafirannya, sekalipun dirinya menyatakan beriman ketika melihat ajal sehingga keimanannya itu tidaklah memberikan manfaat sedikitpun bagi dirinya.

Fir’aun telah mendustakan para Rasul

Allah Ta’ala berfirman,

كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوحٍ وَعَادٌ وَفِرْعَوْنُ ذُو الْأَوْتَادِ وَثَمُودُ وَقَوْمُ لُوطٍ وَأَصْحَابُ الأَيْكَةِ أُوْلَئِكَ الْأَحْزَابُ إِن كُلٌّ إِلَّا كَذَّبَ الرُّسُلَ فَحَقَّ عِقَابِ

“Sebelum mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh, ‘Aad, Fir’aun yang mempunyai tentara yang banyak, dan Tsamud, kaum Luth dan penduduk Aikah. Mereka itulah golongan-golongan yang bersekutu (menentang rasul-rasul). Semua mereka itu tidak lain hanyalah mendustakan rasul-rasul, maka pastilah (bagi mereka) azab-Ku.” (QS. Shad: 12-14)

Dalam ayat ini, Allah Ta’ala mengabarkan bahwasanya semua kaum yang diceritakan dalam ayat tersebut telah mendustakan para Rasul. Bahkan kekafiran mereka melebihi kekafiran orang-orang Yahudi dan Nasrani yang hanya mengingkari sebagian dan beriman kepada sebagian lainnya, sementara Fir’aun dan kaumnya telah mendustakan semua ajaran yang dibawa oleh para Rasul, sehingga tidak diragukan lagi kekafiran mereka lebih besar.

Barangsiapa yang mendustkan Rasul, maka dia telah kafir. Barangsiapa yang tidak membenarkan Rasul, maka dia telah kafir. Karena setiap orang yang mendustakan Rasul, berarti telah kafir dan tidak setiap orang kafir itu mendustakan Rasul. Karena terkadang seseorang itu ragu-ragu terhadap risalah yang rasul bawa atau dia mengetahui kebenaran risalah tersebut namun karena hasad, sombong, atau mengikuti hawa nafsunya akhirnya ia memilih untuk mengingkarinya.

Fir’aun mengaku sebagai tuhan yang disembah

Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَل لِّي صَرْحاً لَّعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ

“Dan Fir’aun berkata, ‘Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui Tuhan bagimu selain aku. Maka bakarkanlah tanah liat untukku, wahai Haman, (untuk membuat batu bata), kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta.” (QS. Al-Qashash: 38)

Di ayat lain berbunyi,

فَحَشَرَ فَنَادَى فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآخِرَةِ وَالْأُولَى إِنَّ فِي ذَلِكَ لَعِبْرَةً لِّمَن يَخْشَى

“Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya), lalu berseru memanggil kaumnya (seraya) berkata, “Akulah Tuhanmu yang paling tinggi.” Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang yang takut (kepada Tuhannya).” (QS. An-Nazi’at: 23-26)

Juga firman Allah Ta’ala,

قَالَ لَئِنِ اتَّخَذْتَ إِلَهاً غَيْرِي لَأَجْعَلَنَّكَ مِنَ الْمَسْجُونِينَ

“Fir’aun berkata, ‘Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan.'” (QS. Asy-Syu’ara: 29)

Fir’aun mengaku dirinya yang berhak disembah ini adalah kekafiran yang sangat nyata kepada Allah, Rabb semesta alam.

Fir’aun menggelari utusan Allah dengan penyihir dan orang gila

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan sesungguhnya telah kami utus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami dan keterangan yang nyata kepada Fir’aun, Haman, dan Qarun. Maka mereka berkata, “(Ia) adalah seorang ahli sihir yang pendusta.” Maka tatkala Musa datang kepada mereka membawa kebenaran dari sisi kami, mereka berkata, “Bunuhlah anak-anak orang-orang yang beriman bersama dengan dia dan biarkanlah hidup wanita-wanita mereka.” Dan tipu daya orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah sia-sia (belaka).

Dan berkata Fir’aun (kepada pembesar-pembesarnya), “Biarkanlah aku membunuh Musa dan hendaklah ia memohon kepada Tuhannya, karena sesungguhnya aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di muka bumi.” (QS. Ghafir: 23-26)

Firman Allah Ta’ala,

قَالَ إِنَّ رَسُولَكُمُ الَّذِي أُرْسِلَ إِلَيْكُمْ لَمَجْنُونٌ

“Fir’aun berkata, “Sesungguhnya Rasulmu yang diutus kepada kamu sekalian benar-benar orang gila.” (QS. Asy-Syu’ara: 27)

Tidaklah perbuatan diatas dilakukan kecuali oleh orang yang sangat benci kepada utusan Allah dan besarnya kekafirannya kepada satu-satunya Dzat yang berhak disembah.

Fir’aun menuduh Nabi Musa sebagai pendusta dan mengancamnya dengan penjara

Allah Ta’ala berfirman,

فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَل لِّي صَرْحاً لَّعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ

“Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat, kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta.” (QS. Al-Qashash: 38)

Juga dalam firman Allah Ta’ala,

قَالَ لَئِنِ اتَّخَذْتَ إِلَهاً غَيْرِي لَأَجْعَلَنَّكَ مِنَ الْمَسْجُونِينَ

“Fir’aun berkata, ‘Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar Aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan.'” (QS. Asy-Syu’ara: 29)

Laknat dan siksaan pedih bagi Fir’aun di dunia hingga akhirat kelak

Allah Ta’ala berfirman,

وَاسْتَكْبَرَ هُوَ وَجُنُودُهُ فِي الْأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَظَنُّوا أَنَّهُمْ إِلَيْنَا لَا يُرْجَعُونَ فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ فَانظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الظَّالِمِينَ وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يُنصَرُونَ وَأَتْبَعْنَاهُمْ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ هُم مِّنَ الْمَقْبُوحِينَ

“Dan berlaku angkuhlah Fir’aun dan bala tentaranya di bumi (Mesir) tanpa alasan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada kami. Maka kami hukumlah Fir’aun dan bala tentaranya, lalu kami lemparkan mereka ke dalam laut. Maka lihatlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim. Dan kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru (manusia) ke neraka dan pada hari kiamat mereka tidak akan ditolong. Dan kami ikutkanlah laknat kepada mereka di dunia ini; dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orang yang dijauhkan (dari rahmat Allah).” (QS. Al-Qashash: 39-42)

Begitu juga ayat lain berbunyi,

يَقْدُمُ قَوْمَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَأَوْرَدَهُمُ النَّارَ وَبِئْسَ الْوِرْدُ الْمَوْرُودُ وَأُتْبِعُواْ فِي هَـذِهِ لَعْنَةً وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ بِئْسَ الرِّفْدُ الْمَرْفُودُ

“Ia (Fir’aun) berjalan di muka kaumnya di hari kiamat, lalu memasukkan mereka ke dalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang didatangi. Dan mereka diikuti dengan laknat di sini (di dunia) dan begitu pula di akhirat kelak, laknat itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan.” (QS. Hud: 98-99)

Allah Ta’ala juga mengancam Fir’aun dengan firman-Nya,

فَوَقَاهُ اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوّاً وَعَشِيّاً وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ

“Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang amat buruk. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat), “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras.” (QS. Ghafir: 45-46)

فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآخِرَةِ وَالْأُولَى

“Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.” (QS. An-Nazi’at: 25)

Fir’aun lebih kafir daripada orang kafir Quraisy yang diperangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

Saudariku, telah kita ketahui bersama bahwasanya orang-orang kafir Arab yang diperangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam -seperti Abu Jahl dan keluarganya- mereka tidaklah mengaku sebagai pencipta alam dan tidak pula mengaku sebagai tuhan yang disembah. Akan tetapi, mereka menyekutukan Allah dalam peribadahan dan mendustakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sementara Fir’aun jauh lebih parah daripada apa yang mereka perbuat. Fir’aun adalah seorang yang sangat ingkar kepada Rabb-nya, berani menentang al-Kholiq. Lebih dari itu, ia pun mengaku dirinya sebagai tuhan yang disembah, mendustakan orang yang mengakui rububiyah Allah Ta’ala. Fir’aun juga mendustakan para Rasul, bahkan ia mensifati para Rasul dengan sifat yang buruk, orang gila, tukang sihir, dan yang lainnya. Sehingga dengan pembahasan di atas, masihkan ada orang yang meragukan kekafiran Fir’aun? Atau bahkan mengatakan Fir’aun seorang mukmin. Allahul musta’an

Untuk mengakhiri tulisan ini, kami bawakan nasihat berharga dari seorang ulama Mujaddid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah, “Terkadang musuh-musuh tauhid itu memiliki ilmu yang luas, memiliki buku-buku, dan hujjah. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,

فَلَمَّا جَاءتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنَاتِ فَرِحُوا بِمَا عِندَهُم مِّنَ الْعِلْمِ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُون

“Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa ketarangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu.” (QS. Ghafir: 83)

Jika Engkau telah mengetahui akan hal ini, bahwa jalan menuju Allah itu dipenuhi musuh-musuh yang menghadang, maka wajib bagimu untuk mempelajari agama Allah (dengan benar), karena ia menjadi senjata bagimu untuk membunuh setan-setan itu.” (Syarh Kasyf Asy-Syubuhat, hal. 65)

Allahu a’lam bishshowab. Washalallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wattabi’in.

[Selesai]

KEMBALI KE BAGIAN 1

***

Penulis: Ummu Fatimah Umi Farikhah

Muraja’ah: Ust. Aris Munandar

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi:

Al-Qur’an dan Terjemahan.

Ar-Rad ‘ala Ibni ‘Arobiy, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, Maktabah Asy-Syamilah.

Syarh Kasyf Asy-Syubuhat, karya Syaikh Muhammad Ibn Shalih al-‘Utsaimin, Dar ats-Tsurayya.

http://www.Islamweb.net/newlibrary/showalam.php?ids=12815

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Redaksi Muslimah.Or.Id

Redaksi Muslimah.Or.Id

Artikel Terkait

Wahai Anakku. Siapa Rabbmu?

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
3 Mei 2018
1

Tanamkan dalam hati buah hati anda akan kebesaran Allah, sifat kasih sayangNya dan hanya Allahlah yang berhak disembah dan diibadahi.

Bukti Cinta Nabi

Cinta Nabi Butuh Bukti

oleh Ari Wahyudi
18 Oktober 2024
0

Bismillah. Saudaraku yang dirahmati Allah, seorang muslim membangun agamanya di atas ilmu dan keyakinan. Dan di antara perkara yang paling...

Adakah Kita Tergesa-gesa dalam Berdo’a ?

oleh Rizki Ratih MD
28 Februari 2016
0

Pernahkah kita berulang kali berdo’a namun tak juga Allah kabulkan? Sudah berusaha semaksimal yang kita bisa namun apa yang kita...

Artikel Selanjutnya

Saudariku, Inilah Kemuliaanmu!

Komentar 3

  1. Gibange says:
    15 tahun yang lalu

    Mksh atas tulisannya sdh membantu kita untuk lebih mengetahui sejarah nabi.

    Balas
  2. sinarti says:
    15 tahun yang lalu

    semoga artikel ini dapat menyadarkan kita untuk jauh lebih baik lg bertakwa di jalan allah SWT.

    Balas
  3. rikha says:
    15 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum
    afwan ijin share… syukron ^_^

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.