Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Hiasi Akhlak dengan Kelembutan (Al-Hilm)

Athirah Mustajab oleh Athirah Mustajab
25 Februari 2014
di Akhlak dan Nasihat
0
Hiasi Akhlak dengan Kelembutan
Share on FacebookShare on Twitter

Seringkali kita terpancing emosi terutama pada keadaan-keadaan yang dapat memancing amarah. Bila seseorang dapat menahan emosinya, sewaktu akal pikirannya lebih dominan daripada emosinya, ketika itulah dia memiliki sifat al-hilm.

Pada dasarnya semua manusia memiliki amarah. Hanya saja, kemampuan manusia dalam menahan amarah berbeda-beda. Oleh karenanya, untuk memiliki sifat al-hilm ini butuh pada latihan jiwa dan usaha yang gigih untuk mendapatkannya.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنما العلم بالتعلم والحلم بالتحلم

”Ilmu itu diperoleh hanya dengan belajar dan sifat al-hilm hanya diperoleh dengan cara berusaha.” (Diriwayatkan oleh Al-Khathib, dinilai hasan oleh Al-Albani)

Donasi Muslimahorid

Sifat al-hilm (kelembutan) hanya dimiliki oleh orang yang memenuhi dua syarat:

  • kemampuan akal yang luas, dan
  • kebesaran jiwa.

Kemampuan akal yang luas menjadikan manusia berpandangan jauh ke depan. Sebelum mengaplikasikan perbuatan, ia menimbang terlebih dahulu maslahat dan mudharat yang akan ditimbulkan dari perbuatan tersebut. Sedangkan kebesaran jiwa mampu menahan emosinya ketika ia ingin melampiaskan amarahnya kepada orang lain.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada salah seorang sahabatnya,

إِنَّ فِيْكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمُ وَالأَنَاةُ

”Sesungguhnya kamu mempunyai dua akhlak yang sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya, yaitu sifat al-hilm (mampu menahan emosi) dan al-anah (sikap tenang dan tidak tergesa-gesa).” (HR. Muslim)

Ketika seseorang mampu menahan amarahnya, maka ia diberikan keburuntungan yang besar oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu ia akan terhindar dari akibat buruk amarahnya, dia akan terhindar dari godaan setan untuk mempermainkan dirinya, bahkan Allah akan beri cahaya dalam pemikirannya sehingga ia bisa menimbang segala sesuatu dengan adil dan bijak.

Pernah suatu ketika Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah yang adil dan bijak, masuk ke dalam masjid dalam kegelapan. Rupanya Umar melewati seorang laki-laki yang sedang tidur di masjid itu. Tidak sengaja beliau menginjak salah satu bagian dari tubuh orang itu.

Spontan orang itu berdiri lalu berkata, “Apakah kamu sudah gila?”

Maka pengawal Umar hendak memukul orang itu. Namun Umar berkata, “Jangan! Dia tadi hanya bertanya kepadaku, apakah aku sudah gila? Dan aku menjawab, ‘Tidak.’”

Masyaallah, begitu indah sifat al-hilm yang menghiasi akhlak Khalifah Umar bin Abdul aziz. Beliau lebih memilih untuk bersikap bijak dan tidak tergesa-gesa, padahal beliau berkedudukan sebagai khalifah pada masa itu. Secara logika, bisa saja beliau memerintahkan pengawalnya untuk menghukum laki-laki tersebut.

Demikian penjelasan ringkas mengenai sifat al-hilm. Semoga bermanfaat. Wa shallallahu wa sallamu ‘ala nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa ashabihi wat tabi’ina lahum bi ihsanin ila yaumiddin.

Baca juga: Hati Selembut Salju

—

Penyusun: Dwi Pertiwi (Ummu Maryam)
Muroja’ah: Ustadz Ammi Nur Baits
Artikel: Muslimah.or.id

Referensi:

  • Mukhtashar Minhajul Qashidin, karya Ibnu Qudamah Al-Maqdisi.
  • Rekaman ceramah “Sifat Al-Hilm : Menahan dari Amarah” oleh Al-Ustadz Abu Yahya Badrussalam, Lc.
ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Athirah Mustajab

Athirah Mustajab

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, editor Pustaka Muslim, penulis di WanitaShalihah.com

Artikel Terkait

Sifat Muslim yang Sempurna

oleh Wakhidatul Latifah
19 April 2013
5

Hadis di atas menjelaskan tentang beberapa istilah yang ditetapkan  oleh Allah dan Rasul-Nya sebagai sebagai kunci kebahagiaan dunia dan akhirat,...

Bismill?h, Aku Kuliah #1

oleh Pipit Aprilianti
9 November 2015
0

Mengapa aku kuliah? Agar kuliah kita tidak hanya bermanfaat di dunia, namun juga menjadi simpanan pahala di akhirat

Kisah Tragis Penggila Harta

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
10 Januari 2022
0

Harta adalah nikmat sekaligus fitnah (ujian) dan bencana ketika membuat seseorang jauh dari Allah Ta'ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam...

Artikel Selanjutnya

Jika Terjadi Keguguran dan Kelahiran Prematur

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.