Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id

Kaulah Jiwaku … Ku Tak Sanggup Hidup Tanpamu

Athirah Mustajab oleh Athirah Mustajab
16 Januari 2014
Waktu Baca: 2 menit
0
14
SHARES
79
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pertanyaan:

Bolehkah aku memanggil suamiku dengan “ruuhii (jiwaku)” atau perkataanku kepadanya , “Aku tak ‘kan sanggup hidup tanpamu”? Perlu diketahui bahwa aku mengucapkan perkataan tersebut semata sebagai tanda cinta dan perhatianku kepadanya.

Jawaban:

Majelis ilmu di bulan ramadan

Alhamdulillah.

Panggilan istri kepada suaminya “ruuhii (jiwaku)” atau perkataan “aku tak ‘kan sanggup hidup tanpamu” tidak mengapa dilakukan – insyaallah — karena itu termasuk pergaulan baik antara suami-istri.

Seorang wanita yang mengucapkan perkataan tersebut kepada suaminya tentu tidak menginginkan arti sebenarnya. Akan tetapi yang dia maksud dari ucapan tersebut adalah untuk menunjukkan kedudukan seorang suami di sisinya, serta betapa besar rasa cintanya kepada sang suami. Sebagaimana ruh memiliki peran dan kedudukan yang besar bagi raga.

Demikian juga makna kalimat “aku tak ‘kan sanggup hidup tanpamu” maksudnya adalah hidupku terasa sepi tanpamu.

Hal ini adalah kalimat-kalimat yang diucapkan tanpa dimaksudkan arti yang sebenarnya. Ungkapan seperti ini sangat dikenal dalam bahasa Arab. Seperti ungkapan “fidaaka abii ummii” (arti sebenarnya adalah bapak-ibuku sebagai tebusanmu, namun yang dimaksudkan adalah ungkapan sayang, pen.); “taribat yadaak” (arti sebenarnya adalah tanganmu berdebu atau berlumuran tanah, tetapi arti yang diingankan bukanlah demikian, melainkan keuntungan yang besar, pen.), dan ungkapan lainnya.

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Adapun sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (kepada Sa’ad bin Abi Waqqash, pen.), ’Lemparkanlah, bapak-ibuku sebagai tebusanmu,’ hadits ini menunjukkan bolehnya menebus dengan kedua orang tua. Demikian inilah pendapat mayoritas ulama. Akan tetapi, Umar bin Khaththab dan Al-Hasan Al-Bashri radhiyallahu ’anhuma tidak menyukai perbuatan ini. Sebagian shahabat juga tidak menyukai tebusan dengan seorang muslim, terlebih lagi kedua orang tua.

Pendapat yang benar adalah diperbolehkan secara mutlak menggunakan ungkapan seperti ini, karena yang dimaksudkan dari ungkapan tersebut bukanlah arti tebusan sesungguhnya melainkan semata-mata kalimat, dalam rangka berlemah-lembut dan untuk menunjukkan betapa besar rasa cintanya kepadanya.” (Syarhu Muslim lin Nawawi)

Allahu a’lam.

Sumber: http://islamqa.info/ar/204211

—

Penerjemah: Tim Penerjemah Muslimah.Or.Id
Muraja’ah: Ustadz Abu Hatim Sigit

Artikel Muslimah.Or.Id

—

السؤال:
هل جائز أن أنادي زوجي بـ ( روحي ) ، أو أن أقول له : ( لا أستطيع العيش بدونك ) ؟ مع العلم أنني أقولها من باب محبتي واهتمامي به فقط .

الجواب :
الحمد لله
مناداة الزوجة لزوجها بـ ( روحي ) أو قولها له ( لا أستطيع العيش بدونك ) ، لا حرج فيه – إن شاء الله – ، وهو من باب حسن العشرة بين الزوجين .

والمرأة إذا قالت ذلك لزوجها ، فهي لا تقصد المعنى الحقيقي من اللفظ ، وإنما تقصد به ، أن تبين قدر زوجها ومكانته وعظيم محبتها له في نفسها ، كما أن للروح شأنا وقدرا عظيما بالنسبة للبدن .
وكذلك الحال بالنسبة لقولها : ( لا أستطيع العيش بدونك ) ، فالمقصود : أني أستوحش العيش بدونك .

فهي ألفاظ تقال من غير قصد لظاهر حقيقة معناها ، وهذا معروف في كلام العرب ، كقولهم : فداك أبي وأمي ، ترِبت يداك ، ونحو ذلك .

قال النووي رحمه الله : ” قوله : ( اِرْمِ فِدَاك أَبِي وَأُمِّي ) فيه جواز التفدية بالأبوين , وبه قال جماهير العلماء , وكرهه عمر بن الخطاب والحسن البصري رضي الله عنهما , وكرهه بعضهم في التفدية بالمسلم من أبويه .
والصحيح الجواز مطلقا ; لأنه ليس فيه حقيقة فداء , وإنما هو كلام ، وإلطاف ، وإعلام بمحبته له , ومنزلته ” انتهى من ” شرح مسلم للنووي ” .

والله أعلم .

Tags: CintaKeluarga dan WanitamenikahPasutriromantikaromantisRumah TanggaSuami
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Athirah Mustajab

Athirah Mustajab

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, editor Pustaka Muslim, penulis di WanitaShalihah.com

Artikel Terkait

Cinta Lama Bubarkan Keluarga

Cinta Lama Bubarkan Keluarga

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
10 November 2022
0

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, “Sadarlah dari mabukmu wahai orang yang lalai dan yakinlah bahwa sebentar lagi kamu akan berpisah dengan...

Apakah Wajah Wanita Harus Ditutup

Apakah Wajah Wanita Harus Ditutup

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
16 November 2022
0

Tanya: Apakah wanita harus menutup wajahnya? Jawab: Menurut kami, tak ada seorang pun sahabat yang mewajibkan para wanita menutup wajahnya....

Wanita Kurang Akal dan Agamanya

Wanita Kurang Akal dan Agamanya

oleh Rinautami Ardi Putri
4 November 2022
0

Status wanita yang kurang akal dan agamanya ini tidak berkonsekuensi bolehnya menghina wanita dengan hal tersebut. Wanita mempunyai perasaan sebagaimana...

Artikel Selanjutnya

Allah Ta'ala Memberkahi Para Penghafal Al-Qur'an

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.