Ahlussunnah menetapkan sifat ma’iyyah bagi Allah, yaitu bahwa Allah bersama hamba-Nya. Namun para ulama menjelaskan bahwa ma’iyyatullah ada yang khusus (ma’iyyah khashah) dan ada yang umum (ma’iyyah ‘ammah). Apa perbedaannya?
Syekh Abdul ‘Aziz Ar-Rajihi menjelaskan:
Ma’iyyah ‘ammah sifatnya umum bagi mukmin dan kafir. Ma’iyyah ‘ammah adalah kebersamaan berupa keilmuan Allah yang teliti dan meliputi seluruh makhluk. Ma’iyyah ‘ammah ini dalam banyak ayat disebutkan dalam konteks mujaazah (pembalasan amalan) dan muhaasabah (perhitungan amal), sebagaimana ditunjukkan dalam firman Allah Ta’ala,
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَا يَكُونُ مِن نَّجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَى مِن ذَلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّ اللَّهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu” (QS. Al-Mujadilah: 7)
Dan juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنزِلُ مِنَ السَّمَاء وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia beristiwa’ di atas ‘Arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar darinya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.” (QS. Al-Hadid: 4)
Juga firman-Nya,
وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hadid: 4)
Inilah ma’iyyah ‘ammah, dan konsekuensi dari ma’iyyah ‘ammah adalah sifat ihathah, yaitu ilmu Allah meliputi semua makhluk-Nya. Ma’iyyah ‘ammah disebut dalam Al-Qur’an dalam konteks mujaazah (pembalasan amalan), muhaasabah (perhitungan amal), serta takhwiif (ancaman).
Adapun ma’iyyah khashah, itu khusus bagi kaum mukminin. Ma’iyyah khashah disebutkan dalam Al-Qur’an dalam konteks al-mad-hu wats tsana-u (pujian dan sanjungan). Allah Ta’ala berfirman mengenai ini,
اصْبِرُواْ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Bersabarlah, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar.” (QS. Al-Anfal: 46)
لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللّهَ مَعَنَا
“Janganlah bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At-Taubah: 40)
إِنَّنِي مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَأَرَى
“Sesungguhnya Aku bersama kalian (Musa dan Harun), Aku mendengar dan melihat kalian.” (QS. Thaha: 46)
Ini semua khusus bagi kaum mukminin dan disebutkan dalam konteks pujian dan sanjungan bagi mereka.
Ma’iyyah ‘ammah sifatnya umum bagi mukmin dan kafir. Akan tetapi, ketika Allah berfirman kepada Musa dan Harun (yang artinya), “Sesungguhnya Aku bersama kalian, Aku mendengar dan melihat kalian“, maka ini adalah ma’iyyah khashah. Adapun ketika Fir’aun termasuk dalam konteks pembicaraan, yang disebutkan adalah ma’iyyah ‘ammah,
إِنَّا مَعَكُم مُّسْتَمِعُونَ
“Sesungguhnya Kami bersamamu, mendengarkan (apa-apa yang mereka katakan).” (QS. Asy-Syu’ara: 15)
Dalam surah Asy-Syu’ara ini ketika dalam konteks pembicaraan termasuk di dalamnya Fir’aun, Musa, dan Harun, sehingga ini adalah ma’iyyah ‘ammah, “Sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan (apa-apa yang mereka katakan).” Tapi ketika hanya Musa dan Harun, “Sesungguhnya Aku bersama kalian (Musa dan Harun), Aku mendengar dan melihat kalian“, yang disebutkan adalah ma’iyyah khashah.
—
Penerjemah: Yulian Purnama
Artikel Muslimah.or.id





Syukron ustadzah..atas ilmunya, artikel ini dapat menambah referensi saya dalam menyampaikan materi pada ibu2 majelis taklim ditempat saya… Barakallah…