Terkadang wanita juga ingin ikut shalat tarawih di masjid dan ingin merasakan suasana Ramadhan. Kemudian mereka juga mengajak anak-anak karena tidak ada yang menjaga di rumah. Seperti yang kita ketahui bahwa anak-anak terkadang membuat keributan di masjid, lari-lari dan saling berkejaran, bermain dan teriak bahkan ada yang terus menerus menangis.
Sebuah pertanyaan diajukan kepada syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah, “apa hukum wanita dan anak-anak shalat tarawih di masjid?”
Beliau menjawab:
Janganlah engkau larang wanita membawa anak-anak ikut shalat ketika bulan Ramadhan (shalat tarawih). Terdapat dalil sunnah yang menunjukkan bahwa wanita membawa anak-anak mereka ke masjid di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yaitu pada hadits.
?????? ?????????? ??? ?????????? ??????? ??????? ???????????? ?????????? ??????? ?????????? ????????????? ??? ???????? ? ?????? ???????? ???? ??????? ?????? ??????? ???? ?????????
“Ketika sedang shalat aku ingin memanjangkan shalat, akan tetapi aku mendengar tangisan bayi. Maka aku mempercepat shalat karena aku tahu ibunya merasa kesusahan dengan tangisannya.”
Dan hadits bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggendong Umamah (cucu beliau) pada shalat wajib dan beliau mengimami manusia.
Akan tetapi hendaknya para ibu tetap menjaga masjid dari najis (kencing dan kotoran anak-anak) dan menjaga hak anak-anak misalnya hak tidur dan yang lain.
(Fatawa Syaikh Muhammad bin Ibrahim 4/214-215)
Perlu diketahui bahwa wanita hendaknya lebih banyak shalat tarawih di rumah mereka. Karena wanita shalat di rumah lebih baik daripada shalat di masjid. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
?????? ????????? ?????????? ?????? ????????????
“Sebaik-baik masjid bagi para wanita adalah diam di rumah-rumah mereka” (HR. Ahmad 6/297 dihasankan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth)
Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
??????? ??????????? ??? ????????? ???????? ???? ?????????? ??? ??????????? ???????????? ??? ??????????? ???????? ???? ?????????? ??? ?????????
“Shalat seorang wanita di rumahnya lebih utama baginya daripada shalatnya di pintu-pintu rumahnya, dan shalat seorang wanita di ruang kecil khusus untuknya lebih utama baginya daripada di bagian lain di rumahnya” (HR. Abu Daud no. 570 dishahihkan oelh Syaikh Al Albani)
Dan tinggal rumah adalah fitrah bagi wanita dan merupakan perintah dari Allah. Allah Ta’ala berfirman,
???????? ??? ???????????? ????? ??????????? ????????? ??????????????? ?????????
“Dan tinggallah kalian di dalam rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berdandan sebagaimana dandan ala jahiliah terdahulu” (Qs. Al Ahzab: 33).
Bahkan shalat di rumah mereka (sahabiyah) lebih baik daripada shalat di masjid Nabawi yang pahalanya 1000 kali lipat dari masjid biasa. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
??????? ??? ????????? ????? ?????? ???? ?????? ??????? ???? ???????? ??????? ?????? ??????? ?????? ??????????? ??????????
“Shalat di masjidku ini seribu kali lebih utama dari shalat di tempat lainnya, kecuali Masjidil Haram” (HR Al Bukhari no. 1133; Muslim no. 1394)
Dan hendaknya wanita jika shalat ke masjid menjaga adab-adab, jangan menimblkan fitnah bagi laki-laki misalnya berdandan jahiliyah dan memakai parfum yang berlebihan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
???????? ????????? ????????? ???????? ????? ???????? ??????? ?????????? ?????????
“Wanita mana saja yang memakai harum-haruman, maka janganlah dia menghadiri shalat Isya’ bersama kami” (HR. Muslim no. 444).
Jika para wanita memperhatikan adab-adab ini dan ingin sekali-kali shalat dimasjid maka hendaknya jangan dilarang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
??? ?????????? ??????????? ???????????? ????? ???????????????? ?????????
“Janganlah kalian menghalangi istri-istri kalian untuk ke masjid. Jika mereka meminta izin pada kalian maka izinkanlah dia” (HR. Muslim no. 442).
Artikel muslimah.or.id
Penyusun: dr. Raehanul Bahraen
Kalau saja anak anak tidak menganggu terhadap aktifitas sholat di masjid maka itu sah sah saja karena kita juga wajib menjaga anak,kalau anak kita kita terancam mati gara gara kita sholat,maka di bolehkan kita tidak sholat asal kita tetap percaya adanya allah,maka keselamatan anak lebih di utamakan.
@memet sandara
Maaf, sedikit mengomentari pernyataan antum “di bolehkan kita tidak sholat asal kita tetap percaya adanya allah”
Maka tidak ada seorang muslim yang boleh untuk tidak shalat, sampai seorang yang dalam keadaan perang pun tetap wajib untuk shalat. Semuanya wajib shalat.
Jika anak kita dalam bahaya, kita bisa menyelamatkan anak kita kemudian shalat lagi.
bolehkah suami mengijinkan istri mendatangi kajian ilmu syari di masjid karena kita bekerja atau gantian menjaga anak dirumah?
Boleh saja, khususnya jika aman dari fitnah. Lebih baik lagi jika diantar jemput suami untuk keamanannya. Baarokallaahu fiikum.
saya dan istri masih awam.jadi saya mengijinkan istri mendatangi kajian..jaraknya sekitar 6km dari rumah.karena kajian ummahat pas jam kerja.jadi tidak setiap saat bisa mengantarnya.