Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Engkau Lebih Cantik Bercadar [Mengangkat Kekhawatiran dan Belum Siapnya Wanita Untuk Memakai Cadar] – Bagian 4 – –

Redaksi Muslimah.Or.Id oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
10 Oktober 2012
di Akhlak dan Nasihat
6
Share on FacebookShare on Twitter

Engkau akan menyelamatkan pandangan laki-laki dari panah setan

Engkau telah mengetahui, jika seorang laki-laki menjumpai wanita, maka apa yang paling ingin dilihat laki-laki pertama kalinya. Iya, wajahnyalah yang paling pertama ingin disaksikan. Karena wajah adalah bagian pertama yang paling dinikmati oleh laki-laki . Jika shalat adalah penentu baik-tidaknya keseluruhan amal seorang hamba, maka wajah wanita itulah yang menentukan elok-tidaknya keseluruhan tubuhnya.

Jika engkau pampang gambar pemandangan alam terindah di dunia kepada laki-laki, atau engkau perlihatkan lukisan terbaik, atau engkau berikan ukiran yang teristimewa, kemudian engkau buka sedikit saja tirai gambar para wanita. Manakah yang akan dipilih oleh laki-laki? Akan tetapi dengan cadarmu, Engkau telah mematahkan panah tersebut sebelum busurnya direntangkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

النَّظْرَةُ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ مَسْمُومَةٌ فَمَنْ تَرَكَهَا مِنْ خَوْفِ اللَّهِ أَثَابَهُ جَلَّ وَعَزَّ إِيمَانًا يَجِدُ حَلَاوَتَهُ فِي قَلْبِهِ» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ

“Pandangan adalah satu anak panah di antara anak panah-anak panah iblis. Barangsiapa yang meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah ‘Azza wa Jalla akan memberikan keimanan dan ia merasakan manisnya di hatinya.” [HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak no. 7875, dia berkata: sanad hadis shahih dan tidak dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim, tahqiq Musthofa Abdul Qodir Atha]

Donasi Muslimahorid

“Tapi wajah saya tidak cantik?”

Subhanallah, Allah menciptakan manusia dalam kesempurnaan bentuk, wanita adalah ujian bagi terberat laki-laki, melalui wanita setan seolah-olah memiliki sebaik-baik make-up untuk menghiasinya. Seolah-olah setan memasang kaca mata bagi laki-laki yang membuatnya cantik dan indah menjadi-jadi. Tidak percaya? Anda pasti percaya karena Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

المَرْأَةُ عَوْرَةٌ إِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَ فَهَا الشَّيْطَانُ

“Wanita itu adalah aurat. Bila ia keluar, setan akan menghiasinya (untuk menggoda laki-laki).” [HR. At-Tirmidzi no. 1173, dishahihan oleh Al-Albani dalam Misykatul Mashabih no. 3109]

Syaikh Abul ‘Ala’ Al-Mubarakfuri rahimahullah berkata,

( فإذا خرجت استشرفها الشيطان ) أي زينها في نظر الرجال وقيل أي نظر إليها ليغويها ويغوى بها والأصل في الاستشراف رفع البصر للنظر إلى الشيء

“Bila wanita keluar, setan akan menghiasinya (untuk menggoda laki-laki), maknanya adalah setan menghiasinya di mata laki-laki. Juga ada yang berpendapat, maknanya, setan melihat wanita tersebut untuk menyesatkannya dan menyesatkan (manusia) dengannya. Dan makna asal (استشراف) adalah mengangkat pandangan untuk melihat sesuatu.” [Tuhfatul Ahwadzi 4/283, Darul Kutub Al-‘Ilmiyah, Beirut, Asy-Syamilah].

Terbukti benar, sejelek-jeleknya wanita di muka bumi ini, pasti saja kita dengar berita bahwa ia sudah menikah dan ada yang meminangnya.

“Saya kan mau kepala empat, ngapain pakai cadar, sudah terlambat”

Ini bukan alasan untuk terlambat, tidak ada kata terlambat dalam kebaikan, kami jadi teringat pepatah arab kuno,

لكل ساقطة لاقطة

“Setiap barang yang terjatuh pasti ada saja yang memungutnya”

Walaupun sudah kepala empat yang namanya wanita pasti ada saja yang masih berhasrat. Apalagi dengan kemajuan pengetahuan dan teknologi zaman sekarang, seorang ibu-ibu dan tante-tante bisa disulap dan dipermak menjadi gadis pingitan.

Jangan mau masuk surga cuma emperannya saja atau tengah-tengahnya

Jika dalam ujian kelulusan engkau ingin mendapatkan nilai 10 sempurna, maka mengapa untuk akhirat kampung kekal abadi hanya ingin mendapatkan nilai 7 atau 8. Cadar adalah puncak kesempurnaan wanita. Sebagaimana engkau berlomba-lomba mencari dunia karena keimanan engkau akan kejadian beberapa hari lagi saat pengumuman nilai. Maka berlomba-lomba jugalah karena keimanan engkau akan kejadian yang sudah pasti. Allah Ta’ala berfirman,

فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ

“Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan.” [QS. Al-Baqarah: 148]

IV. Yang perlu diperhatikan jika sudah bercadar

Jangan merasa lebih mulia hanya dengan memakai cadar

Karena cadar bukanlah patokan keshalihahan seorang wanita. Apalagi ia adalah amalan zahir, sedangkan amalan zahir sangat dipengaruhi oleh niat apa yang terpatri dalam hatinya. Ada yang memakai cadar hanya karena ingin menjadi perhatian dan bahan pembicaraan. Ada yang hanya ingin ikut-ikutan artis dan ada yang ingin ikut meramaikan mode yang sedang nge-trend. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

“Sesungguhnya setiap amalan hanyalah tergantung dengan niat-niatnya dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan.” [HR. Bukhari no. 1, 54, 2529, 3898, 5070, 6689 dan 6953, Muslim no. 3530]

Jangan meremehkan wanita yang belum bercadar

Apalagi jika menyakini cadar hukumnya sunnah. Maka amalan yang wajib tentu lebih utama dari amalan sunnah. Bisa jadi orang lain shalat lima waktunya lebih baik dan lebih ikhlas daripada engkau. Bisa jadi orang lain lebih berbakti kepada orang tuanya. Bisa jadi ia lebih berkhidmat kepada suaminya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ قَالَ مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ُ

“Sesungguhnya Allah berfirman: ‘Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku telah mengobarkan peperangan dengannya. Dan tidaklah ada seorang hamba-Ku yang mendekatkan dirinya kepada-Ku, dengan sesuatu yang lebih Aku cintai daripada amalan yang Aku wajibkan kepadanya…'” [HR. Bukhari no. 6502]

Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah menjelaskan hadis ini,

فكانت الفرائض أكمل فلهذا كانت أحب إلى الله تعالى وأشد تقريبا

“Amalan-amalan yang wajib lebih sempurna, oleh karena itu lebih dicintai oleh Allah dan lebih mendekatkan diri/ taqarrub.” [Fahtul Baariy 11/343, Darul Ma’rifah, Beirut, Asy-Syamilah]

Termasuk dalam hal ini contohnya adalah jika sedang kajian, maka para wanita berkumpul dan membentuk kelompok sendiri di pojok masjid. Tidak berbaur dengan wanita lainnya yang tidak bercadar sehingga terkesan sebagai kelompok yang eksklusif atau bahkan tidak mau sekedar menyapa mereka.

Lebih ramah terhadap orang lain khususnya sesama wanita

Jangan kita gengsi untuk sekedar menyapa duluan. Memberi salam duluan dihiasai dengan wajah yang ceria. Karena di jalan-jalan terkadang kalian wanita yang bercadar tidak dikenal. Jika berjumpa dengan sahabat wanitanya, maka menyapalah duluan dengan wajah yang ceria dan akhlak yang baik. Jika tidak ada laki-laki di sekitar, maka bukalah cadar, salaman dan tempel pipi kiri-kanan sebagaimana ajaran dalam Islam. Akhlak engkau sangat berperan dalam dakwah yang mulia ini.

Jangan sekedar chasing dan pandai menjaga diri dari laki-laki

Begitu tubuh sudah berbalut jubah besar dengan cadarnya. Maka janganlah prilakunya lebih parah dari wanita dengan jilbab saringan tahu. Genit, sering keluar malam, suka bercanda setengah mesra dengan laki-laki. Atau matanya berlindung di balik cadar dengan melihat hal-hal yang kurang baik, mengintai laki-laki dan seterusnya.

Atau wajahnya berhijab syari akan tetapi hatinya tidak dihijab di balik SMS, e-mail dan inbox facebook. Begitu gampanganya berhubungan bebas dengan laki-laki. Senang digoda genit, senang ditanya macam-macam dan senang dimanja-manja oleh pujian. Itupun tidak cukup dengan satu laki-laki akan tetapi HP dipenuhi dengan nomor laki-laki asing, inbox email dipenuhi dengan surat dari laki-laki ajnabiy, dan akun facebook dipenuhi dengan list friend laki-laki genit non-mahram.

Dan perlu kalian ketahui bahwa laki-laki yang sudah mengerti agama juga bisa terfitnah walaupun kalian lewat lengkap dengan cadar dan pakaian besar menutup tubuh. Silahkan tanya bagaimana sekelompok laki-laki yang mengerti agama, kemudian lewat seorang wanita bercadar di depan mereka. Maka mereka akan salah tingkah atau minimal terjadi perubahan gerak atau sikap hati dari mereka. Dan tentunya jantung wanita tersebut juga ikut berdegup kencang. Dan bisa dibayangkan seandainya mereka berdua satu-persatu berpapasan di suatu jalan.

Penutup
Harapan kami agar sunnah ini tidak punah dan terasing. Kami ingin melihat kita umat Islam kembali ke ajaran Islam yang benar. Kami ingin melihat pemandangan sekumpluan gagak-gagak hitam sebagaimana yang diceritakan oleh Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

لما نزلت: يدنين عليهن من جلابيبهن خرج نساء الأنصار كأن علي رؤوسهن الغربان من الأكسية

“Ketika turun firman Allah (yang artinya), “Hendaknya mereka (wanita-wanita beriman) mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” [QS. Al-Ahzab :59] Wanita-wanita Anshar keluar seolah-olah pada kepala mereka terdapat burung-burung gagak karena warna (warna hitam-red) kain-kain (mereka).” [HR. Abu Daud no. 4101; dishahihkan oleh Syekh al Albani]

Karena kami yakin bahwa jika kita ingin berjaya seperti umat Islam dahulu, maka kita harus berjaya dengan apa yang membuat berjaya umat sebelum kita. Yaitu berpegang teguh dengan Al-Qu’ran dan Sunnah dengan pemahaman salafus shalih.

Imaam Malik rahimahullah berkata,

قال الإمام مالك رحمه الله تعالى : لن يصلح آخر هذه الأمة إلا بما صلح به أولها؛ فما لم يكن يومئذ ديناً لا يكون اليوم دينا

“Akhir ummat ini tidak akan baik kecuali dengan apa-apa yang membuat baik generasi pendahulunya. Maka apa-apa yang pada hari itu [di zaman Rasulullah dan para sahabatnya] bukan merupakan dien (ajaran Islam), maka pada suatu hari kapanpun tidak bisa menjadi dien (ajaran Islam).” [Syarof Ashaabil Hadiits, Al Khathib Al Baghdadiy, dikutip dari At-Tashil]

Segeralah pastikan jilbab besar lengkap dengan cadarnya ada di lemari pakaian engkau dan bagi yang sudah memakainya berilah hadiah kepada saudarimu. Beri hadiah ia berupa jilbab dan cadarnya. Siapa tahu suatu saat ia melihatnya dan ada di lemari pakaiannya, ia berkeinginan untuk memakainya. Karena dengan saling memberi hadiah kalian akan saling mencintai.

Demikianlah yang dapat kami jabarkan, semoga bermanfaat.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.

Disempurnakan di Lombok, pulau seribu masjid
Penyusun:  Raehanul Bahraen
Muroja’ah: Ust. Ammi Nur Baits

***

Artikel muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Redaksi Muslimah.Or.Id

Redaksi Muslimah.Or.Id

Artikel Terkait

Menciptakan Suasana Nyaman Saat Pengajian

oleh Ummu Yazid Fatihdaya Khoirani
18 Juni 2014
3

Banyak wanita yang merasa canggung, terasing, malu, terkucil, seolah merasa tatapan wanita yang ada di kajian itu "menelanjanginya", menyudutkannya, atau...

Dampak Buruk Dosa 3

10 Dampak Buruk Dosa (Bagian 3)

oleh Annisa Auraliansa
7 Januari 2024
0

Berikut ini, kita akan melanjutkan pembahasan tentang 10 dampak buruk dosa, di antaranya: 5. Mempengaruhi sikap hamba yang lain terhadap...

Laksana Bidadari dalam Hati Suami 2 (Menjaga Pandangan)

oleh Ummu Yazid Fatihdaya Khoirani
13 Januari 2011
15

Berkulit Mulus dan Bertubuh Molek Allah Ta'ala berfirman, كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ "Seakan-akan para bidadari itu permata yaqut dan marjan." (QS....

Artikel Selanjutnya

Tahukah Anda tentang Asal Mula Penyembahan Berhala?

Komentar 6

  1. extraordinary says:
    13 tahun yang lalu

    hmmm.. kita tinggal di Indonesia. kalo pada kenyataannya, orang-orang bercadar di kota sy malah menjadi sorotan mata seluruh orang yang melihat. sy kira ini malah bertentangan dengan sesuatu yang kita yakini yaitu perempuan sebaiknya tidak menjadi sorotan publik. kalau di mesir atau negara timur, cadar jelas berguna bagi para wanita karena selain untuk menghindari angin, wanita yang tidak bercadar akan menjadi sorotan publik. bukankah begitu? sehingga jika sy memakai cadar di kota sy, justru kiranya sy akan lebih mengalihkan perhatian orang-orang di sekitar sy dibandingkan dengan jika sy tidak memakai cadar. bagaimana?

    Balas
  2. raehanul bahraen says:
    13 tahun yang lalu

    @extraordinary

    maaf mbak sebelumnya,tidak smua di indonesia seperti itu gambarannya, ada juga daerah yang sudah terbiasa dengan cadar

    wanita juga kalo memakai cadar tidak langsugn otomatis menajadi sorotan, ad juga yang cuek, klo ada laki-laki yang melihat, sekedar melihat kemudian memalingkan pandngan, keran tidak ada yng bisa dinikmati oleh laki2 itu dalam kelezatan pandangan…

    berbeda dengan tidak berjilbab atau memakai jilbab kemudian wajahnya cantik (wanita itu diciptakan cantik bagi laki2 dan fitnah terbesar, bisa dibilang semua wanita penya kecantikan dan daya tarik)

    maka banyak laki2 yang tidak melewatkan kesempatan memandang wajah wanita, maka justru ini yang menjadi sorotan laki2..

    akan tetapi yg perlu ditekankan adalah cadar bukanlah sesuatu yg harus dan dipakasakan jika berkeyakinan hukumnya sunnah

    maka pake cadar atao tidak, itu tergantung kemashlahatm, tapi tentunya seorang muslimah ingin mendapat yg terbaik dalam hal surga.. maka cadar adalah puncak kemuliaan seorang wanita

    jazakillah khair atas msukannya mbak extraordinary

    Balas
  3. eva afriana hamka says:
    13 tahun yang lalu

    assalaamualaikum warahmatuhlahi wabarakatuh,,,, ukhty sungguh jelas penjelasnanya tentang cadar…Alhamdulillah tpi kbnyakan orang- orang di lingkungan berkomentar bahwa bercadar itu berlbihn karena adanya kejadian banyak wanita bercadar tapi penipu… tpi saya menyakini berjilbab dan bercadar itu baik dipakai oleh muslimah sekarang….

    Balas
  4. bahru says:
    12 tahun yang lalu

    tolong dong kalo menuturkan hadis beserta sandnya,,.. dan kalo alquran beserta tafsir ny..

    Balas
  5. Hamba Allah says:
    10 tahun yang lalu

    Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh

    Syukron atas ilmunya, semoga berkah.

    Balas
  6. Sa'id Abu Ukkasyah says:
    10 tahun yang lalu

    Wa’alaikumus salam, doa apa yg Anda maksud ? bagaimana lafadznya?
    Silahkan baca: http://www.konsultasiSyariah.com/shalat-tasbih-bidah-atau-sunnah/

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.