Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Hadis: Mereka Dibangkitkan Berdasarkan Niat Masing-Masing

Ummu Sa'id oleh Ummu Sa'id
16 April 2012
di Akidah
0
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Teks hadis
  • Faidah hadis

Teks hadis

Dari Ummul Mukminin Ummu Abdillah Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَغْزُو جَيْشٌ الكَعْبَةَ، فَإِذَا كَانُوا بِبَيْدَاءَ مِنَ الأَرْضِ، يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ

“Ada satu pasukan menyerbu Kakbah. Tatkala mereka berada di tanah yang lapang, mereka dibenamkan (ke dalam perut bumi) dari awal pasukan hingga yang paling akhir dari mereka.”

Dia (Aisyah) berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ، كَيْفَ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ، وَفِيهِمْ أَسْوَاقُهُمْ، وَمَنْ لَيْسَ مِنْهُمْ؟

Donasi Muslimahorid

“Saya bertanya, ‘Ya Rasulullah, bagaimana dibenamkan dari awal hingga paling akhir dari mereka, padahal di dalamnya ada orang-orang pasar (orang awam) dan ada yang bukan dari mereka?’”

Beliau menjawab,

يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ، ثُمَّ يُبْعَثُونَ عَلَى نِيَّاتِهِمْ

“Dibenamkan dari awal hingga akhir mereka, kemudian mereka dibangkitkan berdasarkan niat-niat mereka.” (Muttafaq alaihi –disepakati kesahihannya oleh Al-Bukhari dan Muslim)

Faidah hadis

1) Anjuran supaya menjauh dari orang-orang zalim dan peringatan supaya tidak bersama mereka atau majelis-majelis lain yang buruk supaya tidak ikut tertimpa hukuman bersama mereka. Allah Ta’ala berfirman,

وَاتَّقُواْ فِتْنَةً لاَّ تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمْ خَآصَّةً

“Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu.” (QS. Al-Anfal: 25)

2) Barang siapa yang banyak bergaul dengan orang yang buruk dengan kemaksiatan secara sengaja, maka sesungguhnya dosa dan hukuman itu bisa menimpanya.

3) Amal perbuatan dinilai berdasarkan niat amalnya.

4) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan berita gaib yang Allah tampakkan kepada beliau dan ini termasuk permasalahan keimanan yang wajib kita yakini.

5) Di dalam hadis tersebut terdapat satu poin yang tersembunyi yang menjadi pangkal ketidakjelasan. Di mana Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha belum memahami penimpaan siksaan terhadap orang yang tidak mempunyai keinginan melakukan perbuatan yang merupakan penyebab ditimpakannya siksaan. Sudah banyak jalan yang berusaha mengungkap permasalahan ini, ada yang berpendapat bahwa siksaan itu ditimpakan secara umum karena sudah saatnya ajal mereka, kemudian mereka dibangkikan kembali berdasarkan niat mereka masing-masing. Tetapi ada juga pendapat lain.

Yang tampak jelas olehku (Syekh Salim bin ‘Ied Al Hilali) adalah bahwa siksaan itu ditimpakan kepada mereka secara umum, sekalipun di antara mereka ada orang-orang yang benci, orang-orang yang akan berbelanja, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Sebab mereka tidak merasa takut terhadap fitnah yang tidak ditimpakan hanya kepada orang-orang yang zalim secara khusus, tetapi mereka juga terseret oleh kezaliman orang-orang tersebut, meskipun mereka sama sekali tidak menginginkannya.

Oleh karena itu, mereka disatukan dengan orang-orang zalim. Hal itu telah ditunjukkan oleh beberapa ayat Al-Qur’an dan al-Hadits, bahwa jika siksaan itu ditimpakan, maka akan mencakup orang-orang saleh yang mereka tidak marah karena Allah (ketika melihat satu kemungkaran, mereka diam tidak mengingkari, pent.). Akan tetapi, orang-orang yang selamat adalah mereka yang melakukan perbaikan. Allah Ta’ala berfirman,

فَلَوْلاَ كَانَ مِنَ الْقُرُونِ مِن قَبْلِكُمْ أُوْلُواْ بَقِيَّةٍ يَنْهَوْنَ عَنِ الْفَسَادِ فِي الأَرْضِ إِلاَّ قَلِيلاً مِّمَّنْ أَنجَيْنَا مِنْهُمْ وَاتَّبَعَ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مَا أُتْرِفُواْ فِيهِ وَكَانُواْ مُجْرِمِينَ وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ

“Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan kenikmatan yang mewah yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. Dan Rabbmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. Hud: 116-117)

Ini merupakan indikasi yang mengungkap salah satu dari sunnatullah dalam kehidupan berbagai umat. Dan umat yang suka berbuat kerusakan dengan memerintahkan manusia menyembah selain Allah, dalam berbagai rupa. Lalu di antara mereka ada yang menolak perintah tersebut, mereka itulah yang selamat dan tidak akan ditimpa siksaan dan kebinasaan. Tetapi umat-umat yang di antara mereka terdapat orang-orang yang berbuat zalim dan melakukan kerusakan, lalu tidak ada seorang pun yang bangkit mencegahnya, atau tidak ada yang mengingkarinya, namun ia tidak sampai memberi pengaruh terhadap realita yang rusak itu. Maka sunnatullah akan berlaku kepada mereka, yaitu berupa pembinasaan, baik pembinasaan sampai ke akar-akarnya atau pembinasaan yang bersifat kelemahan dan kerusakan. Namum keduanya berakibat pada lenyapnya (kaum tersebut) dan digantinya mereka (oleh kaum yang lain)

Dari sini tampak nilai (pengaruh) dakwah ke jalan Allah, pembersihan bumi dari kerusakan yang telah merajalela. Sebab, ia merupakan benteng keamanan bagi seluruh umat dan bangsa. Para ahli (juru) dakwah, mereka tidak hanya melaksanakan kewajiban terhadap Rabb dan agama mereka saja dengan dakwah tersebut; namun dengan dakwah itu, mereka telah menghalangi umat mereka dari murka Allah, azab, serta sangsi-Nya.

***

Artikel Muslimah.or.id

Sumber: Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin, karya Syekh Salim bin ‘Ied Al-Hilali.

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Ummu Sa'id

Ummu Sa'id

Artikel Terkait

Waktu Mustajab Doa

oleh Romadhoni U Utami
3 Oktober 2016
0

Diantara keluasan rahmat Allah, Dia jadikan bagi hamba-Nya sebagian waktu yang jika seorang hamba berdo'a di dalam waktu-waktu tersebut, akan...

Manusia Dibangkitkan Dari Kubur dan Dihadapkan Kepada Rabbnya

oleh Ummu Sa'id
27 Januari 2013
1

Setelah ditiupnya sangkakala yang ketiga kali (simak artikel Ditiupnya Sangkakala), manusia akan dibangkitkan dari kuburnya. Arwah mereka akan dikembalikan ke...

adab makan minum

Adab Makan dan Minum

oleh Ummu Shalihah
21 Maret 2014
10

Dan di antara perintah dan larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah adab ketika makan dan minum.

Artikel Selanjutnya

Nasihat Untuk Penghafal Al Quran 3

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.