Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Salatlah seperti Salatnya Orang yang Hendak Berpisah dengan Dunia

Ummu Sa'id oleh Ummu Sa'id
12 Januari 2012
di Akhlak dan Nasihat
3
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Hadis
  • Penjelasan Hadis
    • Wasiat pertama
    • Wasiat kedua
    • Wasiat ketiga

Hadis

Dari Abu Ayub Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي وَأَوْجِزْ قَالَ إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ وَأَجْمِعْ الْيَأْسَ عَمَّا فِي أَيْدِي النَّاسِ

“Seorang laki-laki menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Ya Rasulullah. Berilah aku nasehat yang ringkas!” Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau Engkau mengerjakan salat, maka salatlah seperti salatnya orang yang hendak meninggalkan (dunia). Jangan berbicara dengan satu kalimat yang esok hari kamu akan meminta uzur karena ucapan itu. Dan perbanyaklah rasa putus asa terhadap apa yang ada di  tangan orang lain.”

(Hasan. Dikeluarkan oleh Ahmad (5/412), Ibnu Majah(4171), Abu Nu’aim dalam Al Hilyah (1/462) Al Mizzi (19/347) dan Lihat Ash Shahihah (401))

Penjelasan Hadis

Alangkah indahnya ketiga wasiat ini. Apabila dijalankan oleh seorang hamba, maka sempurnalah semua urusan dan tentu dia akan berhasil.

Pre Order Kalender 2026

Wasiat pertama

Menganjurkan untuk menyempurnakan salat dan berijtihad agar mengerjakannya dengan sebaik-baiknya. Hal itu dengan menghisab diri terhadap semua shalat yang dikerjakan serta menyempurnakan semua kewajiban, fardu ataupun sunah-sunah yang ada di dalam salat. Hendaknya juga bersungguh-sungguh merealisasikan tingkatan ihsan yang merupakan derajat tertinggi, dengan kehadiran yang betul-betul sempurna di hadapan Rabbnya. Yakni bahwa dia sedang berbicara lirih dengan Rabbnya melalui apa yang dibacanya, yakni doa ataupun zikir-zikir lainnya. Tunduk kepada Rabbnya dalam setiap posisi; berdiri, ruku’, sujud, turun maupun naik (dari ruku’ atau sujud serta akan berdiri).

Tujuan yang mulia ini didukung pula dengan kesiapan jiwa tanpa ragu dan rasa malas di hatinya. Bahkan, hatinya senantiasa hadir dalam setiap salat, seakan-akan itu adalah salat orang yang akan berpisah (mau meninggal dunia) atau seolah-olah tidak akan salat lagi sesudah itu (karena wafat).

Sudah dimaklumi bahwa orang yang akan meninggal dunia akan berusaha dengan sunguh-sunguh mencurahkan segenap daya upayanya, bahkan selalu dalam keadaan mengingat pengertian-pengertian dan sebab yang kuat, sehingga mudahlah semua urusannya, lalu itu menjadi kebiasaannya.

Salat dengan cara seperti itu akan mencegah pelakunya dari semua akhlak yang rendah dan mendorongnya berhias dengan akhlak yang menarik, karena hal itu akan memberi pengaruh dalam jiwanya, yaitu bertambahnya iman, cahaya, dan kegembiraan hati, serta kecintaan yang sempurna terhadap kebaikan.

Wasiat kedua

Menganjurkan untuk menjaga lisan dan senantiasa mengawasinya karena dengan menjaga lisanlah kendali semua urusan seseorang. Jika seseorang mampu menguasai lisannya, niscaya dia dapat menguasai seluruh anggota tubuhnya yang lain. Tetapi jika justru dirinya dikuasai oleh lisannya dan tidak menjaganya dari perkataan yang mengandung mudarat, maka urusannya akan sia-sia, baik agama maupun dunianya. Maka janganlah berbicara sepatah katapun melainkan harus diketahui apa manfaatnya bagi agama atau dunia. Semua pembicaraan yang di dalamnya ada kemungkinan mendapat kritik atau bantahan, hendaknya ditinggalkan, karena kalau dia berbicara maka dikuasai oleh ucapan tersebut, sehingga ia akan menjadi tawanannya. Bahkan, sering kali menimbulkan mudarat yang tidak mungkin dihindari.

Wasiat ketiga

Menyiapkan diri bergantung hanya kepada Allah semata dalam semua urusan kehidupan dunia dan akhirat. Tidak meminta kecuali kepada Allah dan tidak bersikap tamak kecuali terhadap karunia-Nya. Juga menyiapkan diri untuk berputus asa terhadap apa yang ada di tangan manusia. Demikian itu karena ‘putus asa’ adalah penjaga. Siapa yang berputus asa dari sesuatu, dia akan merasa tidak membutuhkannya. Sebagaimana dia tidak meminta dengan lisannya kecuali hanya kepada Allah maka hatinya pun tidak bergantung kecuali kepada Allah.

Oleh sebab itu, tetaplah menjadi seorang hamba sejati bagi Allah, selamat atau bebas dari pengabdian kepada sesama makhluk. Sungguh, dia telah memilih kebebasan dari perbudakan mereka dan dengan itu pula dia telah memperoleh kedudukan yang tinggi dan mulia. Sesungguhnya bergantung kepada sesama makhluk menimbulkan kehinaan dan jatuhnya harga diri dan kedudukan seseorang sesuai dengan tingkat ketergantungannya kepada mereka.

Wallahu a’lam.

***

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi:

Dikutip dari Buku Mutiara Hikmah Penyejuk Hati, Syarah 99 Hadits Pilihan
Terjemah dari Kitab Bahjatul Qulubil Abrar Qurratul Uyunil Akhyar fi Syarhi Jawami’il Akhbar karya Syekh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di

ShareTweetPin2
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Ummu Sa'id

Ummu Sa'id

Artikel Terkait

Saudaraku, Masihkah Engkau Berat untuk Menundukkan Pandangan?

oleh Ummu Afifah
17 Oktober 2013
5

Kata orang, masa remaja adalah masa penuh gejolak. Masa di mana tidak ingin diatur, diawasi, maupun dibimbing. Inginnya bebas lepas...

Bahagia dengan Istighfar

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
25 Februari 2019
1

Doa dan istighfar perlu senantiasa ditingkatkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas sehingga menimbulkan dampak positif seperti iman taqwa kepada...

Bolehkah Wanita Bekerja

Bolehkah Wanita Bekerja?

oleh Ummu Syafiq
23 November 2024
0

Islam tidak pernah memandang rendah seorang wanita. Sebaliknya, Islam justru menjunjung tinggi kedudukan wanita, sebagaimana Rasulullah menyebut nama ibu sampai...

Artikel Selanjutnya

Meneladani Bakti Ulama Pada Orangtuanya

Komentar 3

  1. lilik says:
    14 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum,,

    Masih blum paham maksud dari “Dan perbanyaklah rasa putus asa terhadap apa yang ditangan orang lain.? itu maksudnya jangan terlalu mengharapkan bantuan orang lain ya??? atau apa ya??

    Mohon penjelasannya,
    Jazakumullah khoyron ^_^

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      14 tahun yang lalu

      @ Lilik
      ??????????? ?????????? ?????????? ????? ?????????????
      Maksudnya adalah tidak mengharap memiliki apa yang dimilki orang lain berupa harta benda, kemewahn dan kenikmatan dunia lainnya yg semu. Karena kenikmatan yang hakiki itu tatkala kita di akherat kelak yaitu kenikmatan surga dan melihat wajah Allah tabaraka wa ta’ala. Allahua’lam

      Balas
  2. Zahra Herbal says:
    14 tahun yang lalu

    Syukron atas informasinya, Semoga kita bisa melaksanakannya sehingga sholat kita bisa lebih khusyu.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.