Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Tak Ada Gading yang Tak Retak

Ummu Sa'id oleh Ummu Sa'id
23 April 2009
di Akhlak dan Nasihat
19
Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Ummu Sa’id
Muroja’ah: Ustadz Abu Mushlih Ari Wahyudi

Setiap kita mempunyai kesalahan dan kekurangan. Manusia tidak bisa lari dengan menutup diri terhadap kekurangannya. Yang harus dilakukan adalah introspeksi dan menghisab diri sendiri untuk sebuah perbaikan.

Umar bin Khaththab rahdiyallahu ‘anhu pernah berpesan, “Hisablah dirimu sebelum diri kamu sendiri dihisab, dan timbanglah amal perbuatanmu sebelum perbuatanmu ditimbang.”

Berikut ini beberapa hal yang dapat membantu seseorang untuk introspeksi diri dan memperbaiki berbagai kekurangannya:

  1. Mengakui kekurangan dirinya. Ibnu Hazm berkata, “Seandainya orang yang kurang itu mengetahui kekurangan dirinya, niscaya ia menjadi sempurna.” Beliau melanjutkan, “Manusia itu tidak luput dari kekurangan, dan orang yang berbahagia adalah orang yang sedikit aibnya.” (Al Akhlaq wa As Siyar)
  2. Menyadari kekurangan yang ada pada dirinya sebagai kekurangan. Ada beberapa orang yang mengetahui suatu kekurangan ada pada dirinya tapi dia tidak menganggap hal itu sebagai sebuah kekurangan. Pengetahuan terhadap kekurangan dirinya nyaris tidak mendatangkan manfaat apa-apa untuk perbaikan. Hal ini bisa disebabkan karena dia memandang dirinya dengan kacamata dirinya sendiri dan tidak memperhatikan kacamata orang lain dalam menilai dirinya. Disinilah perlunya kita membuka diri sendiri terhadap pandangan dan penilaian dari orang lain, terutama orang yang alim.
  3. Kita harus mengetahui dan mencari kekurangan diri kita. Sebab mengetahui penyakit itu dapat menolong seseorang untuk menentukan obatnya. Ibnu Al Muqaffa’ mengatakan, “Salah satu aib manusia terbesar ialah ia tidak mengetahui kekurangan dirinya. Karena orang yang tidak mengetahui aib dirinya, maka ia pun tidak mengetahui kebaikan orang selainnya. Barangsiapa yang tidak mengetahui aib dirinya dan kebaikan orang lain, maka ia tidak bisa menghilangkan aib yang dia sendiri tidak mengetahuinya dan tidak akan mendapatkan kebaikan-kebaikan orang lain yang tidak pernah ia lihat selamanya.” (Al Adab Ash Shaghir wa Al Adab Al Kabir). Mahmud Al Waraq mengatakan “Manusia yang paling sempurna ialah yang paling tahu kekurangan dirinya dan yang paling dapat mengalahkan syahwat dan keinginannya” (Aqwal Ma’tsurah wa Kalimat Jamilah, Dr Muhammad Ash Shabbagh)
  4. Tidak memandang orang lain dengan pandangan yang remeh sehingga dia bisa melihat kebaikan yang ada pada orang lain dan mendapat manfaat darinya.
  5. Tidak memandang diri sendiri dengan penuh kekaguman dan merasa dirinya yang paling baik. Rasa ujub ini seringkali disisipkan iblis ke dalam hati kita tanpa kita sadari sehingga akhirnya kita larut dan terbawa. Selain merupakan dosa, rasa ujub menghalangi seseorang untuk mencari kekurangan yang ada pada dirinya sendiri sehingga dia terhalang dari perbaikan dan terus berkubang pada kekurangan. Ibnu Hazm mengatakan, “Ketahuilah dengan penuh keyakinan bahwa manusia itu tidak bisa luput dari kekurangan, kecuali para nabi. Barangsiapa yang tidak mengetahui berbagai kekurangan dirinya, maka ia akan menjadi orang yang hina, lemah akal, dan sedikit pemahamannya, yang mana ia merasa bukan sebagai orang yang hina dan tidak merasa bahwa tempat berpijaknya adalah kehinaan. Karena itu, ia tidak sudi mencari kekurangan dirinya dan tidak sudi menyibukkan diri dengan hal itu bahkan dia merasa kagum dengan dirinya sendiri dan sibuk dengan aib orang lain yang tidak membahayakan dirinya baik di dunia maupun di akhirat.” (Al Akhlaq wa As Siyar)
  6. Senantiasa berusaha menghilangkan kekurangan-kekurangan itu. Tidak cukup sekedar mengetahui kekurangan-kekurangan diri, tetapi harus pula berusaha menghilangkannya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya),” Beruntunglah orang yang membersihkan diri.” (Qs. Al A’la: 14). “

    Sungguh beruntung orang yang membersihkan dirinya.” (Qs. Asy Syams:9).

    Ibnu Hazm berkata, “Orang yang berakal adalah orang yang dapat menentukan aib dirinya, lalu mengalahkannya dan berusaha menundukkannya. Sedangkan orang yang dungu adalah orang yang tidak mengetahui aib dirinya, baik karena kurang pengetahuan dan akalnya serta lemah pikirannya maupun karena ia menilai bahwa aibnya tersebut adalah perangainya. Dan ini adalah aib terbesar di muka bumi ini.” (Al Akhlaq wa As Siyar)

  7. Berjanji kepada diri sendiri untuk menjadi baik terhadap dirinnya. Ibnu Muqaffa’ mengatakan, “Hendaklah kamu berjanji terhadap dirimu sendiri untuk menjadi baik, sehingga dengan hal itu ia akan menjadi ahli kebajikan. Sebab jika anda melakukan demikian, maka kebajikan akan datang mencarimu sebagaimana air mengalir mencari tempat yang curam.” (Al Adab Ash Shaghir wa Al Adab Al Kabir). Ibnu Hazm berkata, “Mengabaikan sesaat dapat merusak setahun” (Al Akhlaq wa As Siyar).
  8. Kita tidak boleh menjadikan keburukan kemarin sebagai pembenaran untuk mengerjakan keburukan hari ini dan tidak pula menjadikan keburukan seseorang sebagai pembenaran untuk kita berbuat keburukan. Ibnu Hazm mengatakan, “Saya tidak melihat iblis lebih bodoh, lebih buruk dan lebih dungu daripada dua kalimat yang dilontarkan oleh propagandisnya: Pertama, alasan orang yang berbuat keburukan bahwa si fulan juga telah mengerjakan keburukan itu sebelumnya; kedua, seseorang menganggap remeh keburukannya hari ini karena ia telah berbuat keburukan itu kemarin, atau ia melakukan keburukan dalam suatu hal karena ia telah berbuat keburukan dalam hal lainnya. Akhirnya kedua kalimat tersebut menjadi alasan yang memudahkan untuk berbuat keburukan dan mengkategorikan keburukan tersebut dalam batas yang diakui, dianggap baik, dan tidak diingkari.” (Al Akhlaq wa As Siyar)
  9. Menelaah sesuatu yang bermanfaat yang dapat membantu perbaikan diri terutama ilmu syar’i. Dengan ilmu syar’ilah seseorang dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan ilmu syar’i dia memiliki parameter yang tepat untuk menimbang segala sesuatu. Ini adalah poin yang sangat penting.

Maraji’:

  • Ma’al Mu’allimin, Muhammad bin Ibrahim Al Hamd, terj. Bersama Para Pendidik Muslim.
  • Al Ilmam fii Asbaabi Dha’fi Al Iltizaam, Husain Muhammad Syamir, terj. 31 Sebab Lemahnya Iman.

***

Artikel muslimah.or.id

Donasi Muslimahorid
ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Ummu Sa'id

Ummu Sa'id

Artikel Terkait

Jangan Lupa Dzikir Ketika Masuk Rumah!

oleh Yulian Purnama
12 Juli 2022
0

"Jika kalian masuk ke rumah, maka ucapkanlah salam atas diri kalian, dengan salam perhormatan yang Allah ajarkan, yang penuh keberkahan...

Sosmedmu, Surga dan Nerakamu

oleh Dian Pratiwi
29 Juli 2016
6

Sosmed merupakan media yang dapat membuat kita mendapat siksa kubur/nikmat kubur. Sosmed pulalah yang yang menjadi wasilah/media untuk memasukkan kita...

Hendaknya Tidak Mendahului Orang Yang Lebih Tua

oleh Yulian Purnama
12 Agustus 2013
2

Diantara akhlak yang mulia adalah tidak mendahului orang yang lebih tua dalam perkara-perkara mubah atau perkara duniawi. Tidak mendahului maksudnya...

Artikel Selanjutnya

Cara Mengobati Rakus dan Tamak

Komentar 19

  1. mazamier says:
    16 tahun yang lalu

    assalamu’alaikum..

    artikel yg bagus..

    oya,buat temen2 semuanyah,nih ada link download kajian bagus insya Allah. Semoga bermanfaat yah..

    download ajah di:

    http://salafiyunpad.wordpress.com/2009/04/24/download-audio-saudariku-engkau-lebih-cantik-dengan-berjilbab-new/

    http://salafiyunpad.wordpress.com/2009/04/24/download-audio-mengapa-memilih-manhaj-salaf-ust-ahmas-faiz-penting/

    http://salafiyunpad.wordpress.com/2009/04/24/download-audio-tiket-perjalanan-ke-alam-surga-ustabu-isa-penting/

    Balas
  2. Aisyah Maya says:
    16 tahun yang lalu

    Artikel ini mengingatkan ana dgn “keadaan diri ana sndiri”
    masya ALLAH…
    Ini suatu peringatan..
    Jazakumullah khairan..
    Indah sekali artikel

    Balas
  3. amir says:
    16 tahun yang lalu

    silakan download kajian terbaru:
    MENYONGSONG FAJAR KEMENANGAN ISLAM bersama ust. mubarok ba mu’allim di
    http://salafiyunpad.wordpress.com/2009/04/27/download-audio-menyongsong-fajar-kemenangan-islam-ust-mubarok-lc-new/

    Balas
  4. ine septya rina says:
    16 tahun yang lalu

    artikelnya bagus,membuat saya selalu mantab untuk evaluasi diri terus…

    Balas
  5. imadea says:
    16 tahun yang lalu

    jazakillah postingannya
    ijin copas

    Balas
  6. [email protected] says:
    16 tahun yang lalu

    setelah saya membaca ini, saya menyadari bahwa sesungguhnya Allah maha menghidupkan, Allah maha mengembali dan memulihkan, allahuakbar, subhannallah…

    terimakasih banyak Mazamier atas info nya …

    Balas
  7. sofyan says:
    16 tahun yang lalu

    assallamu ‘allaikum..

    izin copy ya…..

    Balas
  8. Kandihawati says:
    16 tahun yang lalu

    syukron katsir atas taushiahnya..oya, afwan, artikel ana copy dan kukirim ke temen2, bolehkan..jazakillah..tetap semangat ikhwah! barakallahu fiik..

    Balas
    • Fudin says:
      5 tahun yang lalu

      Assalamualaikum, mohon izin share

      Balas
  9. oci yusZa says:
    16 tahun yang lalu

    mua’Na nasihat” bgus”dn bisa menyejukan4n hati para pembca.

    Balas
  10. abu faiz says:
    16 tahun yang lalu

    jazakumulloh khoiron katsiro.

    Balas
  11. arie says:
    16 tahun yang lalu

    Trus gmn caranya biar gading yg retak itu punya nilai?

    Balas
  12. tia says:
    16 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum wr wb..
    artikel yang menggugah jiwa muslimah untuk selalu bersyukur kepada Allah…
    Ummu, ana izin copy artikelnya..
    jazakumullohu khoiron katsiro..
    Wasalamu’alaikum wr wb..

    Balas
  13. nur says:
    15 tahun yang lalu

    assalamu’alaikum
    ana izin share ya ukhti…
    jazakillah…

    Balas
  14. Nhie says:
    15 tahun yang lalu

    Assalamu alaikum wr.wb

    Afwan.. izin copas yah..?? Syukran

    Balas
  15. Diah mawarti says:
    15 tahun yang lalu

    Asslmkum.. wr.wb..

    Balas
  16. fulan says:
    15 tahun yang lalu

    Trimakasih banget..ini sangat membantu saya. selama ini saya sudah terlalu angkuh dan sombong tidak bisa intropeksi diri. dengan membaca ini saya jadi sadar akan semua kesalahan-kesalahan saya. trims banet.

    nice gan….. ^_^

    Balas
  17. ALILWIS says:
    14 tahun yang lalu

    ASSALAMU`ALAIKUM WR.WB
    BANYAK MAAF TERLEBIH DAHULU..USTADZ
    ARTIKEL YANG BAGUS SEKALI.. SAYA PAHAM..
    MOHON IZIN SHARE USTADZ.

    Balas
  18. ummu fauzi says:
    14 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum, ana ijin copas y…syukron…

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.