Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Hadits Ketetapan Surga dan Neraka

Ummu Sa'id oleh Ummu Sa'id
28 Mei 2011
di Hadis
28
Share on FacebookShare on Twitter

Ketetapan Surga dan Neraka untuk Hamba

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ  الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا

Dari Abu ‘Abdirrahman Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, bahwa Rasulullah telah bersabda, – dan beliau adalah orang yang jujur dan dibenarkan – “Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi ‘alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi mudhghoh (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 hal: rezeki, ajal, amal dan celaka/bahagianya. Maka demi Allah yang tiada Ilah selain-Nya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja, kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.” (Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Bad’ul Khalq)

:: Penjelasan Hadits ::

Donasi Muslimahorid

Maksud hadits “Maka demi Allah yang tiada Ilah selain-Nya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja,” adalah seseorang yang menurut pandangan mata manusia mengerjakan amalan surga dan ketika sudah mendekati ajalnya mengerjakan amalan penduduk neraka, kemudian ia dimasukkan ke dalam neraka. Jadi yang dimaksud ‘jaraknya dengan surga atau neraka tinggal sehasta‘ bukan tingkatan dan kedekatannya dengan surga, namun waktu antara hidupnya dengan ajalnya tinggal sebentar, seperti sehasta.

Yang patut kita pahami dari hadits ini, bukan berarti ketika kita sudah berusaha melakukan kebaikan dan amalan ibadah maka Allah akan menyia-nyiakan amalan kita. Karena hadits di atas diperjelas dengan hadits lainnya, yaitu,

“Sesungguhnya ada di antara kalian yang beramal dengan amalan ahli Surga menurut pandangan manusia, padahal sebenarnya ia penduduk Neraka.” (HR. Muslim no. 112 dengan sedikit perbedaan lafazh dari yang tercantum)

Syaikh ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan maksud hadits ini, “Amalan ahli surga yang dia amalkan hanya sebatas dalam pandangan manusia, padahal amalan ahli surga yang sebenarnya menurut Allah, belumlah ia amalkan. Jadi yang dimaksud dengan ‘tidak ada jarak antara dirinya dengan surga melainkan hanya sehasta’ adalah begitu dekatnya ia dengan akhir ajalnya.”

Sedangkan maksud hadits, “Kemudian ia didahului oleh ketetapan Allah lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka,” artinya, kemudian orang tersebut meninggalkan – kebiasaan – amalan ahli surga yang sebelumnya dia amalkan. Hal itu disebabkan adanya sesuatu yang merasuk ke dalam hatinya – semoga Allah melindungi kita dari hal ini – yang menjerumuskan orang tersebut ke dalam neraka.

Hal ini perlu diperjelas agar tidak ada prasangka buruk terhadap Allah ta’ala. Karena seorang hamba yang melaksanakan amalan ahli surga dan ia melakukannya dengan jujur dan penuh keikhlasan, maka Allah tidak akan menelantarkannya. Allah pasti memuliakan orang-orang yang beribadah kepada-Nya. Namun bencana dalam hati bukan merupakan suatu perkara yang mustahil – semoga Allah melindungi kita dari hal ini -.

Contoh kisah untuk memperjelas hadits ini yang terjadi di zaman nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut:

Ada seorang sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang bersama beliau dalam suatu peperangan. Sahabat ini tidak pernah membiarkan kesempatan untuk membunuh lawan melainkan ia pasti melakukannya, sehingga orang-orang merasa takjub melihat keberaniannya dan mereka berkata, “Dialah yang beruntung dalam peperangan ini.” Lalu Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia termasuk ahli Neraka.”

Pernyataan Rasulullah ini menjadi perkara besar bagi para sahabat radhiallahu ‘anhum dan membuat mereka bertanya-tanya keheranan. Maka seseorang diantara mereka berkata, “Aku akan mengikutinya kemanapun dia pergi.”

Kemudian orang yang pemberani ini terkena panah musuh hingga ia berkeluh kesah. Dalam keadaan itu ia mencabut pedangnya, kemudian ujung pedangnya ia letakkan pada dadanya, sedangkan genggaman pedangnya ia letakkan di tanah, lalu ia menyungkurkan dirinya (ke arah depan), hingga pedang tersebut menembus punggungnya (alias ia bunuh diri). Na’udzu billah.

Orang yang mengikutinya tadi datang menghadap Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan mengabarkan apa yang terjadi seraya berkata, “Aku bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.”

“Kenapa engkau katakan itu?” sabda Rasulullah.

Ia berkata, “Sesungguhnya orang yang engkau katakan tentangnya dia termasuk ahli neraka, telah melakukan suatu tindakan (bunuh diri, ed.).” Maka setelah itu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya orang itu telah beramal dengan amalan ahli surga pada pandangan manusia, padahal sebenarnya ia penduduk neraka.” (HR. Bukhari (no.2898) dan Muslim (no.112))

Kisah lain adalah seorang sahabat yang bernama al-Ushairim dari kabilah ‘Abdul Asyhal dari kalangan Anshar. Dahulu ia dikenal sebagai penghalang sekaligus musuh dakwah Islam. Tatkala para sahabat pergi ke perang Uhud, Allah memberikan ilham kepadanya berupa iman, lalu ia ikut berjihad dan berakhir dengan mati syahid. Setelah perang selesai, orang-orang mencari para korban dan mendapatkan Ushairin dalam keadaan terluka.

Para sahabat bertanya, “Wahai Ushairin, apa yang menndorongmu berbuat seperti ini, apakah untuk membela kaummu ataukah kecintaanmu terhadap Islam?”

Ia menjawab, “Bahkan karena kecintaanku terhadap Islam.”

Sebelum wafatnya, ia meminta untuk disampaikan salamnya kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Maka, meskipun dulunya Ushairin ini buruk dan suka mendzalimi kaum muslimin, namun karena hatinya yang baik, Allah jadikan dia orang yang mati di medan jihad.

Semoga Allah menjadikan kita hamba yang ikhlas dan beramal dan menjadikan akhir kehidupan yang baik untuk kita. Aamiin.

***
Disusun ulang dari Syarah Hadits Arba’in karya Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin dengan perubahan seperlunya oleh tim muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Ummu Sa'id

Ummu Sa'id

Artikel Terkait

Penjelasan Hadits Tentang Keutamaan Menafkahi Penuntut Ilmu, bag. 2

oleh Yulian Purnama
25 November 2021
1

Penuntut ilmu jika memiliki banyak harta yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan keluarganya, tidak mengapa ia meninggalkan aktifitas bekerja dan...

Sudah Tua Pun Masih Cinta Harta

oleh Yulian Purnama
15 Juli 2022
0

"Hati orang yang sudah tua renta itu sama dengan hati pemuda dalam kecintaan pada dua perkara: panjang usia cinta harta"...

Taisir Musthalah Hadits (7): Maudhu’

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
25 Februari 2010
18

Hadits maudhu' merupakan hadits yang tertolak. Tidak boleh disebutkan kecuali disertai penjelasan tentang kepalsuannya dalam rangka memperingatkan bahwa hadits tersebut...

Artikel Selanjutnya

Menghadapi Cemburu Anak

Komentar 28

  1. basimah says:
    14 tahun yang lalu

    assalamualaikum wbt.

    bukan utk komentar, cuma ingin bertanya, bagaimana pula dengan kehidupan seharian kita. ada ga contoh dalam kehidupan kita untuk hadis ?Sesungguhnya orang itu telah beramal dengan amalan ahli surga pada pandangan manusia, padahal sebenarnya ia penduduk neraka.? (HR. Bukhari (no.2898) dan Muslim (no.112))?

    syukran.

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      14 tahun yang lalu

      @ basimah

      Contohnya, orang yang shalat karena riya’, orang yang ‘alim tetapi ingin disebut-sebut sebagai orang ‘alim (niatnya menuntut ilmu agama dan mengajarkan ilmu agama bukan untuk mencapai ridha Allah), orang yang berjihad tetapi ingin disebut-sebut sebagai seorang yang syahid (niatnya berjihad bukan untuk mencapai ridha Allah), orang yang bersedekah supaya disebut-sebut sebagai orang yang dermawan.

      Beberapa contoh amalan tsb adalah amal-amal yang bisa mengantarkan seseorang menuju surga, tetapi karena niat pelakunya SALAH (bukan untuk mencapai ridha Allah tetapi untuk mencari muka dan ketenaran di hadapan manusia) maka amalannya terbang sia-sia, tidak bernilai pahala sama sekali, malahan berbuah dosa baginya. Dosa itulah yang akhirnya mengantarkan dirinya menuju neraka.

      Balas
  2. muslimah.or.id says:
    14 tahun yang lalu

    semoga menjadi ilmu yang bermanfaat

    Balas
  3. tommi says:
    14 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum warrohmatulloh,

    Terima kasih atas tausiyahnya yg sangat berharga. Semoga Allah Jalla Dzikruhu menghindarkan kita semua dari amalan penduduk neraka. Amin.

    Balas
    • Edy Suryanto says:
      5 tahun yang lalu

      Jazakillahi khairan ukhty.

      Balas
  4. ummu fauzi says:
    14 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum,ana izin copas y, syukron…^_^

    Balas
  5. sail wakatobi belitung says:
    14 tahun yang lalu

    benar2 sangat bermanpaat artikel nya,sukron

    Balas
  6. nha says:
    14 tahun yang lalu

    astagfirulloh…ternyata,sy jg msh mnmukan orng yg sprt itu,mdh2 an kt smua tdk termasuk di dlm nya….

    Balas
  7. aji alammanda says:
    14 tahun yang lalu

    subhanallah….
    sya jadi terkejut,,, ada orang yang baik di pandangan manusia,, tap belum tentu pandangan allah bgt,,setelah membaca sekilas kisah trsebut….
    mudah mudahan kta semua termasuk kedalam orang2 yang beruntung… amin

    Balas
  8. rosyid says:
    14 tahun yang lalu

    aduh ap ya ayat-ayat yang menjelaskan tentang surga dan neraka.tlong yang mengerti beritu saya website nya

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      14 tahun yang lalu

      http://muslim.or.id/aqidah/nikmatnya-surga-dahsyatnya-neraka.html
      http://buletin.muslim.or.id/aqidah/surga-dan-neraka

      Untuk mencari ilmu pengetahuan Islam, kaum muslimin bisa memanfaatkan YUFID, Mesin Pencari Ilmu Islam (http://www.yufid.com)

      Balas
  9. miranti says:
    13 tahun yang lalu

    baguss.
    tapi, tambah lagi donk informasinya
    makasih..

    Balas
  10. ariez says:
    13 tahun yang lalu

    Allohu akbar.. segala sesuatu sdh ditentukan Alloh..
    Kita sbg makhkluk Alloh wajib berusaha, bertawakal..
    Alloh akan memudahkan jalan ke Surga bagi mereka yg di tetapkan ahli surga. dan memudahkan jalan ke neraka bagi yg di tetapkan di neraka..
    jika qt males malesan shlat brjama’ah, berarti, Alloh tlah memudahkan antum ke neraka, begitu sebaliknya..

    Balas
  11. anisa says:
    13 tahun yang lalu

    boleh saya copy ke blog saya,artikel ini bermanfaat buat ummat islam thanks sebelumnya

    Balas
  12. akhi mena says:
    13 tahun yang lalu

    Jadi takut terhadap taqdir diri sendiri, semoga Allah menyelamatkan diri kita masing2 dari akhir kehidupan su’ul khotimah..

    Balas
  13. thata says:
    13 tahun yang lalu

    assalamualaikum wr wb

    saya mau tanya apa sih hubungan nya surga dan nerak dengan takdir allah swt ??

    terimaksihh
    wasallam

    Balas
  14. asmanto says:
    13 tahun yang lalu

    allahu akbar, semua artikel ini sangat2 bermanfaat, dan sebab dakwah melalui web ini, saya bisa membenahi diri dan hati. Dan saya mohon ijin untuk mengcopy ke halaman website saya, supaya teman2 yg berkunjung di web saya smoga juga bisa membenahi diri dan hati, smga dngan cara ini kita dekat kpada allah s.w.t dan smga mendapat rahmat nya amin. Dan smoga yg punya web ini saya brdoa smga di beri rizki yg melimpah amin…. Trimakasih sblum nya .

    Balas
  15. arwiyah says:
    12 tahun yang lalu

    Assalamu?alaykum wr wb ,afwan ana izin copy paste ya, syukron jazakumullah

    Balas
  16. Pak Onny says:
    11 tahun yang lalu

    Kami sangat merindukan syurga-Mu.
    Makasih atas infonya.
    Jadi tambah ilmu.

    Balas
  17. amir harry says:
    10 tahun yang lalu

    Assalamualaikum mohon share tq

    Balas
  18. Isah says:
    6 tahun yang lalu

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh izin copas ya, semoga kita semua bagian dari ahli surga yang kembali dalam keadaan Khusnul khatimah. Aamiin

    Balas
  19. Abdullah says:
    6 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum, Admin. “Ketetapan Surga dan Neraka untuk Hamba” kesimpulan nya apakah seseorang telah ditentukan surga / nerakanya? Si A, Si B dst? Terimakasih

    Balas
    • Ustadz Yulian Purnama says:
      6 tahun yang lalu

      Wa’alaikumussalam, betul. Allah sudah tahu siapa saja yang akan masuk surga dan neraka.

      Balas
      • Mif says:
        6 tahun yang lalu

        Jazakallah khairan tadz
        Yg mau saya tanyakan, kalau Allah telah mengetahui bahwa seseorang itu ahli neraka, lalu mengapakah Dia marah ketika orang itu melakukan salah, bukankah Allah sudah tau orang ini begini begini, ?

        Balas
        • Ustadz Yulian Purnama says:
          5 tahun yang lalu

          1. Karena Allah bebas melakukan apapun yang Ia inginkan
          2. Allah marah bukan karena kaget atau baru tau suatu keburukan, tidak sebagaimana makhluk
          3. Kemurkaan Allah sebagai balasan atas perbuatan buruk. Karena setiap perbuatan buruk pasti ada balasannya, ini prinsip keadilan. Jika ada yang berbuat buruk namun tidak ada balasannya, maka menjadi tidak adil.

          Balas
  20. Fajar S A says:
    5 tahun yang lalu

    Jazakumullahu khayran. ‘Afwan min teks Arab nya sepertinya ada yg kurang?

    Balas
  21. Mirawati says:
    2 tahun yang lalu

    Jadi perbuatan itu menjadi amal baik dan amal buruk tergantung niatnya,kalau niatnya semua bukan karena Alloh semata maka amalan baik pun tidak akan terhitung di sisi Alloh,itulah orang orang yg bangkrut di akhiratnya

    Balas
  22. Danu says:
    4 bulan yang lalu

    Assalamu’alaikum wr wb

    Terima kasih Kak ustadz / ustadzah untuk syiar mulia yang penuh kebaikan dan bisa jadi pengingat bersama

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.