Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Menyusui Sebagai Momen Tarbiyah

Rahma Aziza Fitriana oleh Rahma Aziza Fitriana
18 Februari 2024
di Pendidikan Anak
0
Menyusui Sebagai Momen Tarbiyah
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Menyusui Adalah Ladang Ibadah
  • Fenomena Menyusui Zaman Ini
  • Tarbiyah Anak Ketika Menyusui
  • Jangan Sekedar Menyusui

Menyusui Adalah Ladang Ibadah

Secara fitrah, terdapat tiga kodrat bagi seorang perempuan yang telah Allah tetapkan, yaitu mengandung, melahirkan, dan menyusui. Di antara ketiga hal ini, menyusui adalah hal yang begitu jelas Allah perintahkan kepada seorang perempuan yang telah memiliki anak.

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan” (QS. Al-Baqarah: 233)

Hukum asal perintah adalah wajib. Oleh karena itu, secara asal menyusui adalah wajib bagi seorang ibu. Ibu akan mendapat pahala jika melakukannya dan akan berdosa jika meninggalkannya tanpa ada sebab syar’i.

Karena menyusui juga termasuk ibadah, maka hendaklah seorang ibu meniatkan diri untuk beribadah ketika hendak menyusui. Menata ulang niat akan membantu ibu melalui momen menyusui ini dengan lebih ringan. Menyusui dalam kurun waktu yang tidak sebentar bisa jadi akan membuat ibu mengalami berbagai kendala. Oleh karena itu, dengan mengingat bahwa menyusui adalah perintah khusus yang tidak Allah beri kepada setiap perempuan, hendaklah ibu berbahagia karena diberi kesempatan melakukan salah satu ladang ibadah ini.

Donasi Muslimahorid

Fenomena Menyusui Zaman Ini

Sungguh disayangkan, banyak ibu di zaman ini yang menyusui hanya sekadar memenuhi kebutuhan perut anaknya. Para ibu tersebut menyusui tanpa berkesadaran. Betapa banyak ibu yang menyusui sambil bermain handphone? Betapa banyak ibu yang menyusui hanya agar anaknya tidak rewel? Betapa banyak ibu yang menyusui agar anaknya segera tidur? Betapa banyak ibu yang merasa jadi tidak bisa bebas beraktivitas karena anaknya yang terus-terusan minta disusui?

Dan sangat disayangkan, banyak ibu yang menyusui hanya untuk memenuhi tuntutan sosial. Mereka menyusui agar tidak dicap sebagai ibu yang gagal, untuk membuktikan pada masyarakat bahwa ASI nya lancar, untuk menunjukkan bahwa berat badannya bisa segera kembali ideal, atau untuk tendensi-tendensi duniawi lainnya. Naudzu billahi mindzalik.

Baca juga: Wanita yang Tidak Mau Menyusui

Tarbiyah Anak Ketika Menyusui

Padahal, jika kita renungkan, menyusui adalah momen bonding antara ibu dan anak. Ini adalah momen yang tepat untuk memberi tarbiyah kepada anak sejak dini. Momen untuk memberi nasihat-nasihat terbaik kepada anak walau mungkin anak belum memahami bahasa yang digunakan sang ibu. Karena pada momen ini, secara asal, anak bisa merasakan kelembutan ibunya.

فَإِنَّ الرِّفْقَ لَمْ يَكُنْ فِى شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ نُزِعَ مِنْ شَىْءٍ قَطُّ إِلاَّ شَانَهُ

“Sesungguhnya tidaklah lemah lembut itu ada pada sesuatu, kecuali akan menghiasinya, dan tidaklah dicabut dari sesuatu kecuali akan memperkeruhnya.” (HR. Abu Dawud)

Bukankah nasihat akan mudah dipahami dan diterima ketika tenang? Sebagaimana kita tahu, menyusui adalah momen yang membuat anak tenang dan nyaman. Contoh nasihat yang bisa ibu berikan kepada anak: “Nak, bertauhidlah kepada Allah hingga akhir hayat ya. Beribadahlah kepada Allah dengan ikhlas dan ikutilah jalan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Selain nasihat, momen menyusui juga bisa menjadi momen mencontohkan kebiasan-kebiasaan baik kepada anak. Ketika menyusui dan adzan berkumandang, seorang ibu bisa mentarbiyah anaknya dengan mencontohkan menjawab adzan. Selain itu, ibu juga bisa mengajak anak berdoa di waktu mustajab antara adzan dan iqamah. Anak mungkin memang belum paham apa yang dikatakan ibunya, tetapi membangun kebiasaan baik ini tentu dibutuhkan sang anak. Contoh doa yang bisa ibu ajarkan kepada anaknya adalah sebagai berikut: “Ya Allah, terima kasih telah memberi adik rezeki berupa ASI. Jadikanlah ASI ini bermanfaat untuk adik Ya Allah.”

Ketika ibu menyusui dan datang waktu untuk dzikir pagi atau petang, ibu bisa membaca dzikir tersebut dengan menyuarakannya. Harapannya si kecil terbiasa mendengar lafadz-lafadz dzikir sejak bayi. Pun demikian dengan bacaan Al-Qur’an, sang ibu bisa membaca Al-Qur’an ketika menyusui. Hendaklah ibu memberi tahu anak terlebih dahulu sebelum dzikir atau membaca Al-Qur’an. “Ibu baca dzikir dulu ya. Adik dengarkan ibu ya.” Ucapkan itu sambil melihat wajah anak.

Jangan Sekedar Menyusui

Jika hari ini para ibu menyusui anaknya hanya karena mengikuti kebiasaan di masyarakat, semoga dengan membaca tulisan ini para ibu semakin berkesadaran bahwa menyusui adalah ladang ibadah yang juga bisa dijadikan momen untuk mentarbiyah anak. Semoga kita senantiasa dimudahkan menata kembali mindset kita bahwa segala sesuatu dapat menjadi pahala jika diniatkan dengan benar dan dilakukan sesuai dengan syari’at.

Baca juga: Wanita Yang Menyusui Ketika Hamil

—

Penulis: Rahma Aziza Fitriana

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Rahma Aziza Fitriana

Rahma Aziza Fitriana

- Alumni Jurusan Akuntansi Politeknik Keuangan Negara STAN - Alumni Takhassus Al-Barkah Bintaro - Alumni angkatan 1 program KAMI SIAP (Kajian Mendalami Islam Setiap Akhir Pekan)

Artikel Terkait

Apakah Anak Kecil Yang Berpuasa Meraih Pahala?

oleh Yulian Purnama
12 Juni 2017
0

Puasanya anak-anak hukumnya tidak wajib, namun hukumnya sunnah. Jika mereka puasa maka mereka mendapat pahala

Parenting Islami (Bag. 11): Memilih Istri yang Shalihah (Lanjutan)

oleh M. Saifudin Hakim
20 Januari 2017
0

Merupakan kewajiban bagi para lelaki untuk memilih perempuan yang shalihah jika kita menginginkan anak-anak yang shalih dan shalihah. Demikian pula,...

Menanam Benih-Benih Muda Keemasan

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
2 April 2009
17

Sebelum kalian memperbaiki orang lain hendaklah kalian memperbaiki diri kalian terlebih dahulu, wahai para pendidik! Kerjakanlah kebaikan di hadapan anak...

Artikel Selanjutnya
Menerima Takdir dengan Rasa Yakin dan Tawakal

Menerima Takdir dengan Rasa Yakin dan Tawakal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.