Allah menjadikan segala hal menjadi sebab dan kita harus mengambil sebab-sebab tersebut. Menjadi kewajiban orang-orang yang bertauhid dan beriman untuk mengambil sebab-sebab yang banyak tersebut di mana pun dia berada karena dia adalah orang-orang yang diberikan petunjuk oleh Allah Ta’ala.
1. Tauhid dan Ikhlas dalam Amal
Ini merupakan sebab terbesar pertolongan Allah. Allah Ta’ala berfirman:
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ
“Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya lagi hanif.” (QS. Al-Bayyinah: 5)
Hal ini juga terdapat di dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim tentang 3 orang yang terperangkap di dalam gua. Dan mereka berdoa kepada Allah meminta pertolongan dengan bertawasul dengan amal-amal mereka. Karena mereka beramal ikhlas kepada Allah, maka Allah tolong mereka.
2. Iman dan Amal Shalih
Iman dan amal shalih akan menurunkan rahmat dan kasih sayang Allah Ta’ala kepada hamba-Nya, dan tidak diragukan lagi bahwasanya Allah Ta’ala pasti akan menolong hamba-hamba yang Dia sayangi. Allah Ta’ala berfirman,
اِنَّا لَنَنْصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُوْمُ الْاَشْهَادُۙ
“Sesungguhnya Kami akan menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari dihadirkannya para saksi (hari Kiamat).” (QS. Ghafir: 51)
اِنَّ اللّٰهَ يُدَافِعُ عَنِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ خَوَّانٍ كَفُوْرٍ ࣖ
“Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sangat khianat lagi sangat kufur.” (QS. Al-Hajj: 38)
3. Menolong Agama Allah, Di antaranya dengan Menegakkan dan Mendakwahkan Agama Allah, Beramar Ma’ruf dan Nahi Mungkar
Seorang yang beriman yang menolong agama Allah, menyebarkan syiar-syiar Islam, saling menasihati, dan memperingatkan kepada sesama muslim, maka Allah Ta’ala pun akan menolong mereka
Allah Ta’ala berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)
4. Membangun Cinta dan Persatuan Antara Kaum Muslimin, Menolong Orang-Orang yang Lemah, Memperbaiki Hubungan Orang-Orang yang Berkonflik
Bersatunya umat Islam di bawah syariat akan menambah kekuatan kaum muslimin.
Allah Ta’ala berfirman,
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا
“Berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai,” (QS. Ali- ‘Imran: 103)
اتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖوَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗٓ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
“Maka, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu orang-orang mukmin.” (QS. Al-Anfal: 1)
Islam adalah agama yang kuat, maka jika kita menaati perintah Allah dan Rasul-Nya untuk bersatu teguh, maka pasti pertolongan Allah akan datang.
5. Mempersiapkan Diri Semampunya
Di antara sebab menjemput pertolongan Allah selain dengan bersatu teguh harus disertai dengan persiapan agar kaum muslimin kuat dalam menghadapi musuh.
Allah Ta’ala berfirman,
وَاَعِدُّوْا لَهُمْ مَّا اسْتَطَعْتُمْ مِّنْ قُوَّةٍ
“Persiapkanlah untuk (menghadapi) mereka apa yang kamu mampu, berupa kekuatan (yang kamu miliki).” (Al-Anfal: 60)
Baca juga: Kunci agar Tidak Hilang Arah Ketika Menghadapi Ujian Hidup
6. Tawakal kepada Allah
Jika seorang hamba menyerahkan seluruh urusannya kepada Allah Ta’ala dengan ikhtiar yang baik, maka Allah Ta’ala akan menolong hamba-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
اِنْ يَّنْصُرْكُمُ اللّٰهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۚ وَاِنْ يَّخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِيْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِهٖ ۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
“Jika Allah menolongmu, tidak ada yang (dapat) mengalahkanmu dan jika Dia membiarkanmu (tidak memberimu pertolongan), siapa yang (dapat) menolongmu setelah itu? Oleh karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.” (QS. Ali-’Imran: 160)
7. Sabar
Kesabaran adalah indikator penting dalam menghadapi setiap permasalahan hidup. Kemenangan ada bersama kesabaran, dan bersama kesulitan pasti ada kemudahan.
Allah Ta’ala berfirman,
وَاِنْ تَصْبِرُوْا وَتَتَّقُوْا لَا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْـًٔا ۗ اِنَّ اللّٰهَ بِمَا يَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ
“Jika kamu bersabar dan bertakwa, tidaklah tipu daya mereka akan menyusahkan kamu sedikit pun. Sesungguhnya Allah Maha Meliputi segala yang mereka kerjakan.” (QS. Ali- ‘Imran: 120)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً
“Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran, kelapangan itu bersama kesulitan, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan.” (HR At-Tirmidzi No. 2516)
8. Menegakkan Shalat
Kesabaran dan shalat adalah indikator penting dalam setiap permasalahan hamba. Hendaknya seorang hamba meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala di setiap shalatnya, karena amal terbaik adalah shalat, dan shalat adalah salah satu ibadah yang memunculkan sikap tunduk dan perendahan diri kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman:
وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45)
Allah Ta’ala berfirman,
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ
“Peliharalah semua salat (fardhu) dan salat Wusṭā. Berdirilah karena Allah (dalam shalat) dengan khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 238)
Di dalam shalat terdapat doa, isti’anah, sujud, dan ketundukkan serta perendahan diri paling maksimal di hadapan Allah Ta’ala. Semakin kita membutuhkan pertolongan kepada Allah, maka selayaknya kita semakin merendahkan diri kita kepada Dzat yang kita butuhkan pertolongan-Nya.
9. Menjauhi Sifat Sombong dan Riya’
Sombong dan riya’ adalah tanda bahwa seseorang itu tidak ikhlas dalam amalnya, baik itu amalan hati ataupun badan, sedangkan ikhlas dalam amal adalah faktor terpenting agar seorang hamba mendapatkan pertolongan dari Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بَطَرًا وَّرِئَاۤءَ النَّاسِ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ بِمَايَعْمَلُوْنَ مُحِيْطٌ
“Janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampung halamannya dengan rasa angkuh dan ingin dipuji orang (riya’) serta menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Allah Maha Meliputi apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Anfal: 47)
10. Doa
Doa adalah inti ibadah, maka membutuhkan keikhlasan di dalamnya serta ketundukan diri kepada Sang Pencipta. Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan).” (Ghafir: 60)
Wahai muslimah, dengan segala ujian dan musibah yang menimpa, maka perlu kita ketahui sebab-sebab agar pertolongan itu datang. Kita raih hal tersebut, lalu kita harus yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa pertolongan Allah pasti datang. Allah Ta’ala berfirman,
اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ
“Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al-Baqarah: 214)
Kembali ke bagian 1: Sebab-Sebab Pertolongan Allah (Bagian 1)
—
Penulis: Triani Pradinaputri
Referensi:
- At-Ta’liqat al-Mukhtasharah ‘Alal ‘Aqidah ath-Thahawiyah, Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan
- Khutbah Jum’at Syaikh Abdurrahman bin Abdul ‘Aziz As-Sudais di Masjidil Haram kota Makkah 03/05/1445H link: https://youtu.be/mUf8gX32RC4?si=gunccUfEMFSFlCPl
- Tafsirweb.com
Artikel Muslimah.or.id