Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Mengapa Hati Dilanda Gundah?

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
17 Desember 2022
di Tazkiyatun Nufus
0
Share on FacebookShare on Twitter

Idealnya seorang mukmin selalu bahagia dan jauh dari rasa gundah meskipun sejatinya kehidupannya penuh dengan masalah. Dengan modal dasar keimanan yang kuat yang dibangun di atas ilmu dan diaplikasikan dengan amal shalih niscaya hidupnya akan damai jauh dari perasaan gelisah, sedih berlebihan, resah memikirkan dunia yang tak seindah harapannya atau resah memikirkan kenikmatan yang Allah Ta’ala berikan pada orang lain.

Mukmin yang yakin dengan kehidupan akhirat, isi hatinya akan tenang dan ibadahnya akan fokus karena yang dia kejar adalah kemuliaan akhirat atau surga dan dengan pahamnya dia bahwa dunia adalah ujian akan membuatnya tidak galau ketika ia menjumpai perkara-perkara yang tidak disukainya.

Dahulu ulama salaf berkata:

??? ?????? ????? ????????? ??????? ?????? ??????? ?? ?????? ????? ??????? ????????

“Tidaklah jiwa seseorang dirundung oleh rasa gundah karena memikirkan piutang yang tidak kuasa ia bayar melainkan perasaan itu menjadikannya tidak kuasa untuk berpikir dengan jernih.” (Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-Asqalani, 11/174)

Donasi Muslimahorid

Masalah hutang seringkali memicu hati gelisah, susah tidur, makan serasa tak enak dan jika tidak terbayar akan dituntut di akhirat. Karena hutang, hati tidak tenang saat berjumpa dengan si penghutang, ketika ditagih hati tidak nyaman apalagi saat belum ada uang untuk membayarnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

?????? ??????????? ??????????? ?????????? ?????? ??????? ??????

“Jiwa seorang mukmin itu tergantung kepada hutangnya hingga dibayarkan hutangnya.” (HR. Ahmad, 11/440 dan di-shahih-kan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Jami’ ash-Shaghir no. 6779)

 

Jiwa akan damai ketika hidup terbebas dari hutang, meskipun kehidupannya serba sederhana. Berbeda dengan orang yang sekilas kehidupannya bahagia dan mewah namun sebenarnya hatinya gundah karena harus memikirkan setoran, terlebih lagi jika sistemnya riba.

Selain prahara hutang, ada lagi masalah yang membuat kepala pusing dan hati penuh penyakit lantaran hal ini sangat membebani hati, yaitu penyakit hasad. Sebagian ulama mengatakan:

???? ????? ??? ?????? ? ?????? ???? ??????

“Orang yang paling banyak di rundung rasa gundah adalah orang yang paling besar rasa hasadnya dan orang yang paling bahagia kehidupannya adalah orang yang paling besar rasa qona’ahnya.” (Majmu’ Rasa`il oleh Ibnu Rajab 1/67)

 

Saat hati dihinggapi hasad atau iri hati kepada orang lain maka hatinya akan merana sedih, membenci orang lain karena kelebihan yang Allah Ta’ala berikan kepadanya. Penyakit hasad hanya akan menyiksanya bahkan bisa memicu permusuhan dengan orang lain. Allah Ta’ala berfirman:

????? ???????????? ??? ??????? ??????? ???? ?????????? ????? ?????? ? ??????????? ???????? ??????? ???????????? ? ?????????????? ???????? ??????? ??????????? ???????????? ??????? ???? ???????? ? ????? ??????? ????? ??????? ?????? ?????????

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa`: 32)

Jika kita ingin tenang lahir batin, maka ketika bisikan hasad datang, berupayalah menepisnya dan jangan biarkan hasad menguasai hati dengan memperbanyak istigfar dan menyibukkan hati dengan amalan yang bermanfaat.

Penyakit lain yang membuat hati resah ialah kurang mensyukuri nikmat dan merasa selalu kurang dengan karunia Allah Ta’ala. Orang yang tidak qana’ah dan selalu merasa kurang dengan pembagian rezeki akan berupaya mengejar dunia. Waktunya sibuk untuk mengejarnya dan mengesampingkan dirinya untuk memuliakan akhirat. Penyakit inilah yang membuatnya tidak lapang dada dan tidak berprasangka baik kepada Allah Ta’ala . Allah Ta’ala berfirman:

?????? ?????? ??????? ????????? ??????????? ????????? ??? ????????? ???????? ????????? ???????? ???? ???????? ???????? ??????????? ????????? ????????

“Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Mahateliti terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura’: 27)

 

Ibnu Katsir rahimahullah dalam menafsirkan ayat ini, “Seandainya Dia memberikan kepada mereka rezeki di atas kebutuhan mereka niscaya hal ini akan membawa mereka berlaku sewenang-wenang dan saling menjauhi satu dengan yang lainnya karena angkuh dan sombong. Akan tetapi, Dia memberikan rezeki kepada mereka sesuai yang dipilih-Nya untuk kemaslahatan mereka. Dia Maha Mengetahui terutama hal tersebut. Dia menjadikan kaya orang yang berhak menerima kekayaan dan menjadikan kamu fakir kepada orang yang berhak menerima kefakiran.” (Tafsir Ibni Katsir (VII/206) Tahqiq Sami as-Salamah, Cet. Daar Thaybah)

Oleh karena itu, sebisa mungkin seorang mukmin menjauhi tiga perkara, yakni berhutang, hasad, dan tidak qana’ah agar hidupnya terbebas dari perasaan gundah, gelisah, dan berbagai pikiran negatif supaya hatinya bahagia untuk semakin mendekatkan diri dengan tuntunan agama, beramal shalih lebih tekun, menghadiri majelis ilmu, serta berteman dengan orang-orang shalih agar terpacu menjadi orang yang lebih bertakwa.

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

Referensi:

1). 12 Kiat Ngalap Berkah, Muhammad Arifin bin Badri, pustaka Darul ilmu, Bogor, 2019

2). Kiat-Kiat Islam Mengatasi Kemiskinan, Yazid bin Abdul Qadir Jawas, At-Taqwa, Bogor, 2015

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Ilmu agama

Ilmu Syar’i (Ilmu Agama): Nutrisi Utama bagi Hati

oleh Fauzan Hidayat
2 Desember 2024
0

Manusia sebagai makhluk yang terdiri dari jasad dan ruh memerlukan pemeliharaan yang menyeluruh. Jasad membutuhkan makanan dan minuman untuk bertahan...

Bahasa Arab Bahasa Islam

oleh Ummu Ziyad
13 Maret 2009
37

Penulis: Ummu Ziyad Muroja'ah: Ustadz Aris Munandar Kemuliaan Bahasa Arab Tahukah engkau saudariku, keutamaan bahasa arab sangatlah banyak. Sebagaimana perkataan...

Meraih Kebahagiaan dengan Meninggalkan Maksiat

oleh Muslimah.or.id
13 Mei 2017
0

Manusia tidak terlepas dari perbuatan dosa, terlebih seorang wanita yang kurang akal dan agamanya, akan tetapi sebaik-baik seorang hamba yang...

Artikel Selanjutnya

Pentingnya Dakwah Tauhid Kepada Keluarga Kita

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.