Syirik merupakan dosa paling besar, kezaliman yang paling zalim, dosa yang tidak akan diampuni Allah, dan pelakunya diharamkan masuk surga serta seluruh amal yang pernah dilakukannya selama di dunia akan hangus dan sia-sia. Oleh sebab itu mengenal hakikat syirik dan bahayanya adalah perkara yang sangat penting.
Dosa yang paling besar
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia akan mengampuni dosa di bawah tingkatan syirik bagi siapa saja yang dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nisa’: 48 dan 116)
Syaikh Abdurrahman bin Hasan rahimahullah berkata, “Dengan ayat ini, jelaslah bahwasanya syirik adalah dosa yang paling besar. Karena Allah ta’ala mengabarkan bahwa Dia tidak akan mengampuninya bagi orang yang tidak bertaubat darinya. (Fathul Majid)
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar?” Beliau pun menjawab, “Yaitu engkau mengangkat tandingan/sekutu bagi Allah (dalam beribadah), padahal Dia lah yang telah menciptakanmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadis yang lain dari Abdurrahman bin Abi Bakrah, dari ayahnya, ayahnya berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maukah aku kabarkan kepada kalian tentang dosa besar yang paling besar?” Beliau bertanya sebanyak tiga kali. Para sahabat menjawab, “Mau, wahai Rasulullah!”
Lalu beliau bersabda, “Yaitu mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Lalu beliau duduk tegak setelah sebelumnya bersandar seraya melanjutkan sabdanya, “Ingatlah, begitu juga berkata-kata dusta.”
Beliau mengulang-ulang kalimat itu sampai-sampai aku bergumam karena kasihan, “Mudah-mudahan beliau diam. (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itulah, Adz-Dzahabi yang menulis kitab Al-Kaba’ir menempatkan dosa syirik kepada Allah sebagai dosa besar nomor satu sebelum dosa-dosa yang lainnya. Beliau berkata, “Dosa besar yang terbesar adalah kesyirikan kepada Allah Ta’ala.. (Al-Kaba’ir)
Baca juga: Macam-Macam Syirik
Kezaliman yang paling zalim
Allah Ta’ala berfirman,
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ
“Sungguh Kami telah mengutus para utusan Kami dengan keterangan-keterangan, dan Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca supaya manusia menegakkan keadilan.” (QS. Al-Hadid: 25)
Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa di dalam ayat ini, Allah memberitakan bahwa Dia mengutus para Rasul-Nya, menurunkan kitab-kitab-Nya supaya manusia menegakkan al-qisth yaitu keadilan. Salah satu nilai keadilan yang paling agung adalah tauhid. Ia adalah pokok keadilan yang terbesar dan pilar penegaknya. Sedangkan syirik adalah kezaliman yang sangat besar. Sehingga syirik merupakan kezaliman yang paling zalim, sedangkan tauhid merupakan keadilan yang paling adil. (Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’)
Perhatikanlah firman Allah yang mulia yang mengisahkan nasihat seorang ayah yang bijak kepada puteranya,
يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Wahai puteraku, janganlah berbuat syirik kepada Allah, karena sesungguhnya syirik itu adalah kezaliman yang sangat besar.” (QS. Luqman: 13)
Ibadah adalah hak Allah, maka memperuntukkan ibadah kepada selain Allah adalah pelanggaran hak. Oleh sebab itu, syirik disebut sebagai kezaliman, bahkan inilah kezaliman terbesar yang harus ditumpas oleh umat manusia! Sampai-sampai beberapa hari menjelang wafatnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih sempat memperingatkan umat dari bahaya syirik dalam masalah kuburan. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah melaknat kaum Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kubur-kubur Nabi mereka sebagai tempat ibadah. Ketahuilah, sesungguhnya aku melarang kalian dari perbuatan itu.”
‘Aisyah mengatakan, “Beliau memberikan peringatan keras dari perbuatan mereka itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pelanggaran terhadap hak Sang pencipta
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada Mu’adz, “Wahai Mu’adz, tahukah kamu apa hak Allah atas hamba dan hak hamba atas Allah?”
Mu’adz menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.”
Lalu Rasulullah bersabda, “Hak Allah atas hamba adalah mereka menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Sedangkan hak hamba atas Allah adalah Allah tidak akan menyiksa hamba yang tidak mepersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Syaikh Abdullah bin Shalih Al-Fauzan berkata, “Hadis ini menunjukkan bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki hak yang harus ditunaikan oleh para hamba. Barangsiapa yang menyia-nyiakan hak ini, maka sesungguhnya dia telah menyia-nyiakan hak yang paling agung.” (Hushul Al-Ma’mul)
Dosa yang tak terampuni
Seandainya seorang hamba berjumpa dengan Allah Ta’ala dengan dosa sepenuh bumi, niscaya Allah akan mengampuni dosa itu semua, akan tetapi tidak demikian halnya bila dosa itu adalah syirik. Allah Ta’ala berfirman melalui lisan Nabi-Nya dalam sebuah hadis qudsi,
“Wahai anak Adam, seandainya engkau menjumpai-Ku dengan membawa dosa kesalahan sepenuh bumi dalam keadaan tidak mempersekutukan Aku, niscaya Akupun akan menjumpaimu dengan ampunan sepenuh itu pula.” (HR. Tirmidzi, disahihkan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 127)
Bahkan, di dalam Al-Qur’an, Allah telah menegaskan dalam firman-Nya,
إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni dosa yang berada di bawah tingkatan syirik bagi orang-orang yang dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nisa’: 48 dan 116)
Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas, “Allah Ta’ala mengabarkan bahwasanya Dia tidak akan mengampuni dosa syirik, artinya Dia tidak mengampuni hamba yang bertemu dengan-Nya dalam keadaan musyrik, dan (Dia mengampuni dosa yang di bawahnya bagi orang yang dikehendaki-Nya); yaitu dosa-dosa (selain syirik-pent) yang akan Allah ampuni kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya.” (Tafsir Ibnu Katsir)
Baca juga: Amalan Yang Paling Banyak Menghapus Dosa
Kekal di dalam neraka
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُوْلَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir dari kalangan ahli kitab dan orang-orang musyrik berada di dalam neraka Jahannam dan kekal di dalamnya, mereka itulah sejelek-jelek ciptaan.” (QS. Al-Bayyinah: 6)
Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa yang berjumpa Allah dalam keadaan tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya, niscaya masuk surga. Dan barang siapa yang berjumpa Allah dalam keadaan mempersekutukan sesuatu dengan-Nya, maka dia masuk neraka.” (HR. Muslim)
Pemusnah pahala amalan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya orang yang pertama kali diadili pada hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid di jalan Allah. Dia didatangkan, kemudian diingatkan kepadanya nikmat-nikmat yang diberikan kepadanya, dan dia pun mengakuinya. Allah bertanya, “Apa yang kamu lakukan dengannya?” Dia menjawab, “Aku berperang untuk-Mu sampai aku mati syahid.” Allah berfirman, “Engkau dusta, sebenarnya engkau berperang karena ingin disebut sebagai pemberani. Dan itu sudah kau dapatkan.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya tertelungkup di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka.
Kemudian ada seseorang yang telah mendapatkan anugerah kelapangan harta. Dia didatangkan dan diingatkan kepadanya nikmat-nikmat yang diperolehnya. Dia pun mengakuinya. Allah bertanya, “Apakah yang sudah kamu perbuat dengannya?” Dia menjawab, “Tidaklah aku tinggalkan suatu kesempatan untuk menginfakkan harta di jalan-Mu kecuali aku telah infakkan hartaku untuk-Mu.” Allah berfirman, “Engkau dusta, sebenarnya engkau lakukan itu demi mendapatkan julukan orang yang dermawan, dan engkau sudah memperolehnya.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya tertelungkup di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka.
Kemudian seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya dan juga membaca Al-Qur’an. Dia didatangkan kemudian diingatkan kepadanya nikmat-nikmat yang sudah didapatkannya dan dia pun mengakuinya. Allah bertanya, “Apakah yang sudah kau perbuat dengannya?” Maka dia menjawab, “Aku menuntut ilmu, mengajarkannya dan membaca Al-Qur’an karena-Mu.” Allah berfirman, “Engkau dusta, sebenarnya engkau menuntut ilmu supaya disebut orang alim. Engkau membaca Al-Qur’an supaya disebut sebagai Qari’.” Kemudian Allah memerintahkan malaikat untuk menyeretnya tertelungkup di atas wajahnya hingga dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)
Baca juga: Jenis-jenis Riya, Rincian dan Macam-Macam Pelakunya
Kehilangan rasa aman dan petunjuk
Allah Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آمَنُواْ وَلَمْ يَلْبِسُواْ إِيمَانَهُم بِظُلْمٍ أُوْلَـئِكَ لَهُمُ الأَمْنُ وَهُم مُّهْتَدُونَ
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman, mereka itulah yang akan mendapatkan keamanan dan merekalah orang yang mendapatkan hidayah.” (QS. Al-An’am: 82)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud, ketika ayat ini diturunkan para sahabat mengatakan, “Wahai Rasulullah, siapakah di antara kita ini yang tidak melakukan kezaliman terhadap dirinya?”
Rasulullah pun menjawab, “Maksud ayat itu tidak seperti yang kalian katakan. Sebab, makna, ‘Tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezaliman’ adalah (tidak mencampurinya) dengan kesyirikan. Bukankah kalian pernah mendengar ucapan Luqman kepada puteranya, “Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, karena sesungguhnya syirik itu adalah kezaliman yang sangat besar.” (HR. Bukhari)
Semoga Allah menyelamatkan diri kita dari bahaya syirik, yang tampak maupun yang tersembunyi.
***
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel Muslimah.or.id
Subhanallah..Artikel ini sebagai pengingat kepada Allah.
Assalamu’alaikum wr.wb…
jzakillah khoyr atas ilmunya…^^
Ada satu hal yang mau ana tanyakan..
bagaimana hukumnya seorang muslim/muslimah yang memperbaiki diri karena ingin mendapatkan jodoh yang juga baik..(merujuk kepada Q.S. AnNuur ayat 26). Apakah hal ini termasuk syirik??
Atau ada penjelasan lain??
Syukron..
Subhanallah . . .
Sampai merinding baca artikel ky gni
syukran ya . . .
Ana cm mw blg Sangat Bermanfaat . . .
SYIRIK..NO WAY…
Assalamualaikum………..
ya ustadz afwan,saya beberapa hari ini memperhatikan stasiuntivi ataupun di kehidupan keseharian kita yang acaranya berisi tentang pengobatan alternatif ala islami,yang dimana para ustadz atau disebut habib itu melakukan yang namanya air do`a,mengunakan tenaga dalam atau semacamnya,yang dianggap sebagai metode penyembuhan,bahkan ada yang bisa mengembalikan benda yang telah hilang,mungkin anda bisa lihad tiap subuh di salah satu stasiun televisi suasta/negara,mereka menggunakan ayat2 Allah,Lillahita`ala, katanya!
pertanyaannya apakah hal demikian sesuai syariat atau tidak,atau bahkan hal demikian bisa terbilang perbuatan syirik (Asghor/kabir) ???? mohon penjelasannya,terimakasih.
jazakumullahkharankasyiron.
Jazakalloh, Semoga kita dijauhkan dari dosa yang satu ini.
Naudzubillahin min dzalik.
Smg kita selalu dalam lindungan Allah SWT
artikel sangat bermanfaat untuk menambah aqidah kita terhadap Alllh swt
tolong dibahas jg ttg syirik pdsistem demokrasi
Apakah dosa memakidan berkata kasar terhadap alloh bisa d ampuni ?? astagfirulloh al`azim
Assalamu’alaikum. Subhanallah nagus artikelnya. Saya mau bertanya, bgamana jka ada org byg mengaku pernah mati suri dan semenjak itu dapat mengetahui perkara ghaibsperti pa ajayg dilakukan istri selama ini, dapat membuat suami istri rujuk,dsb. Sedangkan metode yg katanya ia gunakana ilah deengn mengji Qur’an trlbih dlu slma berjam jam dan ada yg mengataan ia adalah dukun putih.bagaiaa dgn ini? Sayamhon jawaannya dan syukro sblmnya.jka tdk d krm ke email saya, tlg d tweet saya ; @aisythebest1. Jazakumullah khairan katsir
@aisy
wa’alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh
Hanya Allah saja, yang mengetahui hal gaib. Manusia, jin, bahkan Nabi Muhammad dan malaikat pun tidak mengetahui hal gaib.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
?????????? ????????? ????????? ??? ??????????? ?????? ????
Dan di sisi Allah-lah kunci-kunci yang ghaib.[al-An??m/6:59].
thank’s infonya..