Orang-orang yang kufur kepada Allah dan kufur kepada Rasul-Nya, akan dibangkitkan di hari Kiamat dalam keadaan berjalan di atas kepalanya. Allah Ta’ala berfirman:
الَّذِينَ يُحْشَرُونَ عَلَى وُجُوهِهِمْ إِلَى جَهَنَّمَ أُوْلَئِكَ شَرٌّ مَّكَانًا وَأَضَلُّ سَبِيلاً
“Orang-orang yang dibangkitkan di hari Kiamat (dalam keadaan berjalan) di atas wajah-wajah mereka, menuju neraka Jahanam. Mereka itulah yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya.” (QS. Al-Furqan: 34)
Membaca ayat, ini ada sebagian sahabat yang bertanya-tanya. Bagaimana maksudnya berjalan di atas wajah??
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
أنَّ رَجُلًا قالَ: يا نَبِيَّ اللَّهِ، يُحْشَرُ الكَافِرُ علَى وجْهِهِ يَومَ القِيَامَةِ؟! قالَ: أليسَ الذي أمْشَاهُ علَى الرِّجْلَيْنِ في الدُّنْيَا قَادِرًا علَى أنْ يُمْشِيَهُ علَى وجْهِهِ يَومَ القِيَامَةِ؟ قالَ قَتَادَةُ: بَلَى وعِزَّةِ رَبِّنَا
““Ada seorang yang bertanya: wahai Nabi Allah, bagaimana yang dimaksud dengan orang kafir dibangkitkan di atas wajah mereka di hari Kiamat? ”
Nabi menjawab: “Bukankah Dzat yang membuat mereka bisa berjalan dengan kaki mereka di dunia juga Maha Kuasa untuk membuat mereka berjalan di atas wajah mereka di hari Kiamat?” Qatadah pun lalu mengatakan: “Itu benar, demi kemuliaan Rabb kami!”” (HR. Al-Bukhari no. 4760, Muslim no. 2806).
Maka mereka akan dibangkitkan di hari Kiamat dalam keadaan berjalan di atas kepalanya, dan kita tidak tahu bagaimana kaifiyah-nya (detail-detail bentuknya) sekarang.
Dan tidak perlu repot memikirkan bagaimana bentuknya, yang penting kita berusaha agar tidak menjadi orang yang demikian.
Dalam hadis ini juga Nabi mengajarkan kepada kita, bahwa tidak semua perkara-perkara gaib bisa digapai oleh akal kita yang terbatas. Maka tetap kita imani Al-Qur`an dan Sunnah yang shahih walaupun tidak bisa digapai oleh akal kita.
Wallahu a’lam.
***
Penulis: Yulian Purnama
Artikel Muslimah.or.id