Baca pembahasan sebelumnya: Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah (Bag. 4)
Soal 1:
Bolehkah kita ber-istighatsah (meminta keselamatan dari kesulitan dan kebinasaan) kepada orang mati atau gaib?
Jawab 1:
Tidak boleh, sebagaimana firman ‘Azza wa Jalla,
وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ لاَ يَخْلُقُونَ شَيْئاً وَهُمْ يُخْلَقُونَ أَمْواتٌ غَيْرُ أَحْيَاء وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
“Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun. Berhala-berhala itu sendiri dibuat orang. Berhala-berhala itu adalah benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak dapat mengetahui kapankah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.” (QS. An-Nahl: 20-21)
Dan firman Allah,
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ
“Ingatlah ketika kamu mohon pertolongan kepada Rabb-mu, maka Dia mengabulkan permintaanmu.” (QS. Al-Anfal: 9)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ، بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ
“Wahai yang Maha Hidup, wahai yang Maha Berdiri sendiri, dengan rahmat-Mu aku ber-istighatsah (meminta pertolongan).” (HR. Tirmidzi)
Soal 2:
Bolehkah kita melakukan isti’anah (minta perotolongan) kepada selain Allah?
Jawab 2:
Tidak boleh, sebagaimana firman Allah:
وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللّهِ لاَ يَخْلُقُونَ شَيْئاً وَهُمْ يُخْلَقُونَ أَمْواتٌ غَيْرُ أَحْيَاء وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
“Dan berhala-berhala yang mereka seru selain Allah, tidak dapat membuat sesuatu apapun. Berhala-berhala itu sendiri dibuat orang. Berhala-berhala itu adalah benda mati, tidak hidup, dan berhala-berhala itu tidak dapat mengetahui kapankah penyembah-penyembahnya akan dibangkitkan.” (QS. An-Nahl: 20-21)
Dan firman Allah,
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah: 5)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ
“Apabila kamu meminta, maka mintalah kepada Allah. Dan apabila kamu meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR. Tirmidzi, hasan shahih)
Soal 3:
Bolehkah kita minta pertolongan kepada orang hidup?
Jawab 3:
Boleh, selama dalam batas kemampuannya, sesuai dengan firman Allah,
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Tolong-menolonglah dalam berbuat baik dan takwa dan janganlah kamu tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.” (QS. Al-Maidah: 2)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
“Allah itu akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
Soal 4:
Bolehkah kita bernazar untuk selain Allah?
Jawab 4:
Tidak boleh, dalilnya firman Allah,
رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّراً
“Ya Rabb-ku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam perutkku menjadi penjaga (Baitul Maqdis).” (QS. Ali Imran: 35)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيعَ اللَّهَ فَلْيُطِعْهُ، وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهُ فَلَا يَعْصِهِ
“Barangsiapa yang bernazar kepada Allah untuk menaati-Nya, maka taatilah. Dan barangsiapa yang bernazar untuk bermaksiat kepada-Nya, maka janganlah bermaksiat kepada-Nya.” (HR. Bukhari)
Soal 5:
Bolehkah kita menyembelih kurban untuk selain Allah?
Jawab 5:
Tidak boleh, dalilnya firman Allah,
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka salatlah karena Rabb-mu dan berkurbanlah.” (QS. Al-Kautsar: 2)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لَعَنَ اللَّهُ مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللَّهِ
“Allah melaknat orang yang menyembelih kurban untuk selain Allah.” (HR. Muslim)
Soal 6:
Bolehkah kita melakukan tawaf di kuburan?
Jawab 6:
Kita tidak boleh tawaf kecuali di Kakbah, dalilnya firman Allah,
وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
“Dan bertawaflah di rumah yang kuno (Ka’bah) ini.” (QS. Al-Hajj: 29)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ طَافَ بِالْبَيْتِ، وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ، كَانَ كَعِتْقِ رَقَبَةٍ
“Barangsiapa yang tawaf di Kakbah tujuh kali dan salat dua rakaat, adalah pahalanya seperti memerdekakan seorang budak.” (HR. Ibnu Majah, sahih)
Soal 7:
Apa hukum sihir?
Jawab 7:
Sihir termasuk kufur (perbuatan kekafiran), dalilnya firman Allah,
وَلَـكِنَّ الشَّيْاطِينَ كَفَرُواْ يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ
“Akan tetapi setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah: 102)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ … الشِّرْكُ بِاللهِ، وَالسِّحْرُ
“Jauhilah tujuh hal yang membinasakan (yaitu) syirik kepada Allah, sihir, …..” (HR. Muslim)
Soal 8:
Bolehkah kita membenarkan (mempercayai) para peramal (paranormal) dan dukun tentang ilmu gaib?
Jawab 8:
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“Katakanlah, Tidak ada seorangpun di langit dan yang di bumi yang mengetahui tentang yang gaib itu kecuali Allah.” (QS. An-Naml: 65)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ أَتَى كَاهِنًا أَوْ عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ ﷺ
“Barangsiapa yang mendatangi para peramal dan dukun, kemudian dia membenarkan apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.” (HR. Ahmad, sahih)
Soal 9:
Adakah yang dapat mengetahui perkara gaib?
Jawab 9:
Tidak ada satupun yang mengetahui tentang yang gaib kecuali orang yang dikehendaki oleh Allah dari Rasul-Rasul-Nya. Allah berfirman,
عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَداً إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِن رَّسُولٍ
“Dialah yang mengetahui yang gaib dan tidak seorang pun yang diberitahu tentang kegaiban itu kecuali orang yang dikehendaki-Nya daripara Rasul.” (QS. Jin: 26-27)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ يَعْلَمُ الغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“Tidak ada yang mengetahui perkara gaib kecuali Allah.” (HR. Thabrani, hadis hasan)
Soal 10:
Bolehkah kita memakai benang dan kalung untuk mengobati penyakit (tolak bala)?
Jawab 10:
Tidak boleh, dalilnya firman Allah:
وَإِن يَمْسَسْكَ اللّهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَّ هُوَ
“Jika Allah menimpakan kepadamu musibah, maka tidak ada yang bisa menolaknya kecuali Dia.” (QS. Al-An’am: 17)
Dan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Ketahuilah, sesungguhnya semua itu hanya akan menambah kelemahan saja. Buanglah, karena sesungguhnya jika kamu mati sedangkan kamu masih memakainya, kamu akan merugi selamanya.” (HR. Hakim, sahih)
[Bersambung]
***
Artikel www.muslimah.or.id
ustadz,apakah benar bahwa orbit matahari dan bulan meliputi 7 lapis langit? dan apakah benar bintang,bulan,dan matahari yang kita lihat setiap hari ada di setiap langit?dan apakah kisah tentang orang yang pernah mendarat di bulan dapat dibenarkan menurut al-qur?n dan as-sunnah?
apa hukumnya apabila kt meminta kpd’orang pintar’ spya rumah yg akan kt jual cpt laku,lalu kita diberi kertas doa untuk dismpan didpn rmh,apa itu trmsk musyrik ?
#erna : adalah lebih tepat jika dikatakan itu adalah melakukan perbuatan syirik. Dan mengenai hukum pelakunya musyrik atau bukan mesti di perinci dan bukan hak perorangan untuk menentukan seperti itu.
Yang jelas kita tidak dibenarkan meminta bantuan yang itu adalah hak Allah semata.
Meminta bantuan itu boleh apabila
1. Orang yang kita mintai hadir atau berstatus hadir (seperti di telpon)
2. Orang yang dimintai bantuin memiliki kemampuan.
Adapun ‘orang pintar’ yang dimaksud sebenarnya bahasa halus dari kata ‘dukun’ dan tidaklah ia menggunakan jin dalam prakteknya. Dan do’a-do’a itupun lebih tepat dikatakan jimat. Dan kita sebagai muslim hendaknya menjauhi perkara-perkara tersebut dan hendaknya kita hanya bergantung kepada Allah semata diiringi usaha yang sesuai dengan syari’at. Misalnya memasang iklan dll (bukan berusaha dengan menghubungi dukun atau orang pintar).
Wallahu a’lam
adakah manusia umum seperti saya ini yang tidak pandai membaca arab (mengaji) diberi oleh allah satu ilmu yang membolehkan saya menyembuhkan penyakit orang dangan hanya berdoa dan membaca Bismillah saja.sesiapa yang mengetahuinya saya ingin berhubung dengan mereka.untuk mendapat tunjuk ajar.terus terang saya selama ini jarang mengerjakan 5 waktu tapi bila hati saya menyuruh mengerjakanya saya akan buat walau dimana saja saya berada.
assalamualaikum ,ustad saya mau tanya membaca nama allah salah satu yaaa lalu membacanya ditentukan kan dan disebar luaskan itu juga ditentukan jumlah orang ,bagaimana hukum yaaa?
assalamualaikum ustadz. mengapa begitu sulit berkonsentrasi ketika hendak salat. bahkan ketika takhbiratul ikram ada ada saja yang muncul di kepala sy, bahkan simbol agama lain, sedangkan sy tidak sedikitpun menginginkannya. apakah sy salah? adakah itu syirik? trima kasih. wassalam
@ fadlan
Itu adalah was-was dari setan. Baca ta’awudz lalu meludah (cipratan air ludahnya sedikit saja) ke kiri tiga kali. Semoga Allah membantu kita untuk khusyu’ dalam shalat. Amin ….
laman ini baik, setidaknya mengingatkan apa yang pernah kita pelajari tetapi lupa dipraktekkan
ustadz, apa hukumnya jika saya meminta bantuan kepada orang pintar untuk mendapatkan wanita yang saya suka.
sebab wanita itu begitu keras hatinya karena dia selalu memikirkan mantan pacarnya yang sudah menikah.
lalu saya coba pergi ke orang pintar kemudian orang pintar tersebut menyuruh saya datang kembali membawakan kembang tujuh rupa,parfum serta foto wanita tersebut,
mohon pencerahannya ustadz.
Terima kasih
@adi
Hal itu termasuk syirik.
Ibnu Mas?ud radhiyallahu ?anhu berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ?alaihi wa sallam bersabda,
????? ???????? ?????????????? ????????????? ??????
?Sesungguhnya mantera-mantera, jimat-jimat dan pelet adalah syirik? (HR. Abu Daud no. 3883, Ibnu Majah no. 3530 dan Ahmad 1: 381. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Tiwalah yang dimaksud dalam hadits ini adalah sesuatu yang dibuat dan diklaim bisa membuat perempuan lengket pada suami dan sebaliknya (Lihat Kitab Tauhid, Syaikh Muhammad At Tamimi). Jadi bisa saja tiwalah itu berupa pelet, jimat, susuk, dan bulu perindu. Namun sebagian ulama mengatakan bahwa tiwalah yang dimaksud adalah jika berasal dari sihir (Lihat Syarh Kitab Tauhid, hal. 62). Al Hafizh Ibnu Hajar mengatakan bahwa tiwalah ini diperoleh dari jalan sihir (Fathul Bari, 10: 196). Sehingga jika pemikat hati atau pemikat cinta berupa susuk, jimat dan bulu perindu, maka termasuk dalam kategori tamimah (jimat-jimat). Dan jimat-jimat itu terlarang sebagaimana telah disebutkan pula dalam hadits di atas.
Memakai pelet termasuk syirik karena di dalamnya ada keyakinan untuk menolak bahaya dan mendatangkan manfaat dari selain Allah Ta?ala (Lihat Fathul Majid, 139). Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ?Utsaimin berkata, ?Tiwalah tergolong syirik karena tiwalah bukanlah sebab syar?i (yang didukung dalil) dan bukan pula sebab qodari (yang dibuktikan melalui eksperimen).?
Silahkan simak pembahasan lebih lengkap di sini ‘Kesyirikan Pada Pelet dan Susuk Pemikat Hati ? Muslim.Or.Id’
Kita selalu memohon kepada Allah semoga menjauhkan dari segala macam bentuk syirik
??????????? ?????? ??????? ???? ???? ???? ???????? ???? ??????? ??????????? ???????????????? ????? ??? ?????????
Apa hukumnya bersumpah setia kepada selain Al Qur`an dan sunnah dan selain Allah
@Karisma Abadi, selama tidak bertentangan dengan syariat maka tidak mengapa. Misalnya perkataan, “saya bersumpah untuk mengabdi sebagai guru di sekolahan ini selama 3 tahun”.
Namun sebaiknya jangan bermudah-mudahan dalam bersumpah. Ada pembahasan fikih tersendiri soal sumpah, tata cara dan konsekuensinya, dalam bab-bab fikih.