Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Rasulullah Tidak Risau Kefakiran Menimpa Umatnya

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
6 September 2021
Waktu Baca: 2 menit
0
53
SHARES
293
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kehidupan Rasulullah senantiasa relevan dijadikan teladan baik untuk orang kaya ataupun orang miskin. Mukmin bertakwa hendaklah mengimani takdir dengan keadaan hidupnya, tetap optimis meskipun hidupnya serba kekurangan dengan konsisten menjalankan ibadah kepada Allah ta’ala. Ketika dianugerahi nikmat kekayaan, ia bersyukur dan komitmen dalam menjalankan agama.

Keyakinan yang kuat akan kemaha-adilan Allah akan menjadikan mukmin selamat hati dan amalannya tatkala fitnah dunia hadir di hadapannya. Ada nasehat agung agar mukmin mampu bertahan di tengah badai prahara dunia yang badai itu pernah menenggelamkan umat terdahulu dalam kebinasaan. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

فابشروا واملوا ما يسرّكم فوالله ما الفقر أخشى عليكم ولكني أخشى عليكم أن تبسط الدنيا عليكم كما بسطت عل من كان قبلكم فتنافسوها كما تنافسوها وتهلكم كما أهلكتهم

“Bergembiralah dan berharaplah apa yang menyenangkan kalian. Demi Allah bukan kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian tetapi aku khawatir jika dunia (kekayaan) dibentangkan (diluaskan) atas kalian sebagaimana yang pernah dihamparkan atas orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian berlomba-lomba memperoleh kekayaan itu. Seperti yang mereka lakukan dan akhirnya kekayaan itu membinasakan kalian sebagaimana telah membinasakan mereka” (HR. al-Bukhari no. 3158, 4015, 6425 dan Muslim no. 2961, dari ‘Amr bin ‘Auf al-Anshari radhiyallahu ‘anhu).

Kekayaan sering kali menjerumuskan pada kehancuran dan kebinasaan ketika tak dilandasi iman yang kokoh pada kemahakuasaan Allah. Saat sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan negeri akhirat hingga hartanya tak mampu menyelamatkannya dari azab akhirat. Harta yang digunakan untuk sedekah, membantu dakwah Islam, dan untuk berjihad di jalan Allah itulah harta yang baik. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

نعم المال الصالح للرجل الصالح

“Harta yang terbaik ialah yang dimiliki oleh seorang yang shalih” (HR.Ahmad IV/197, no. 202).

Ketika Allah takdirkan miskin, seorang mukmin hendaklah selalu berprasangka baik, menjalankan kewajibannya, dan berupaya selalu mencari rezeki halal. Dan ketika Allah bentangkan dunia di hadapannya hendaknya ia tidak rakus dan menjadikan dunia sebagai obsesinya.

Kemuliaan itu terletak pada iman dan amal shalih. Kesibukan dunia jangan sampai melalaikan dari beribadah pada Allah. Rasululah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

 لا تتَّخذوا الضَّيعةَ فتَرغَبوا في الدُّنيا

“Janganlah kalian menumpuk-numpuk kekayaan sehingga kalian akan cenderung cinta kepada dunia” (HR at-Tirmidzi no 2328, Ahmad 9I/377, 426, 443. At Tirmidzi menghasankannya).

Terlebih lagi saat usia tak lagi muda maka hendaklah ia lebih fokus beribadah dan senantiasa mengisi hidupnya dengan ilmu, iman, serta amal shalih. Dari abu Hurairah radiyallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

قلب الشيخ شابّ على حبّ إثنتين: طول الحياة و حبّ المال

“Hati orang yang tua renta senantiasa muda dalam mencintai dua perkara: hidup yang panjang dan cinta terhadap harta”(HR. al-Bukhari no. 6420, Muslim no. 1046).

Mukmin pecinta negeri akhirat hendaklah lebih konsentrasi dalam mengumpulkan bekal untuk kehidupan akhirat. Bisa jadi orang miskin harta namun hatinya dipenuhi dengan tamak dunia maka akhir buruklah yang akan diperoleh karena menjadikan dunia sebagai tujuan utamanya.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata: ”Sudah sepantasnya manusia tidak tamak terhadap dunia dan menjadikan dunia di tangannya bukan di hatinya, sampai ia mengharap Allah ‘azza wa jalla dengan hatinya dan ini merupakan kesempurnaan zuhud bukan berarti anda tidak mengambil bagian di dunia, akan tetapi ambil bagian anda di dunia apa yang dihalalkan dan jangan melupakan bagian yang lain. Akan tetapi jadikanlah dunia di tangan anda dan jangan jadikan di hati anda. Ini yang paling penting. Kita mohon keselamatan di dunia dan di akhirat.” (Syarah Riyadhus Shalihin III/369).

Wallahu a’lam.

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

***

Referensi:
1. Dunia Lebih Jelek Daripada Bangkai Kambing, Ustadz Yazid bin Abdil Qodir Jawas, Pustaka at-Taqwa, Bogor, 2018
2. Kiat-Kiat Islam Mengatasi Kemiskinan, Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas, Pustaka At-Taqwa, Bogor, 2015

Artikel Muslimah or.id

Tags: CintaduniafakirhartakayamiskinMudatazkiyatun nafstua
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Penulis, penulis buku "Tahukah Anda Seks Obat Awet Muda" (DIVA Press)

Artikel Terkait

Haji Dan Umrah Mengajarkan Zuhud Terhadap Dunia

Haji Dan Umrah Mengajarkan Zuhud Terhadap Dunia

oleh Ustadz Yulian Purnama
27 Juli 2022
0

“Apa haji mabrur itu?”. Beliau menjawab, “Yaitu orang yang setelah kembali dari haji ia menjadi lebih zuhud terhadap dunia dan...

Perasaan Penduduk Surga Dan Penduduk Neraka

Perasaan Penduduk Surga Dan Penduduk Neraka

oleh Ustadz Yulian Purnama
29 April 2022
0

"Mereka (penduduk surga) kekal di dalamnya. Dan mereka tidak berharap nikmat mereka diganti (dengan yang lain)" (QS. Al Kahfi: 108).

Kunci Ketenangan Hidup

Kunci Ketenangan Hidup

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
26 Maret 2022
0

Ibnul Jauzy rahimahullah menuturkan, “Barangsiapa ingin dibersihkan (diperbaiki) keadaannya, hendaklah ia bersungguh- sungguh memperbaiki amalannya” (Shaidul Khathir, halaman 20).

Artikel Selanjutnya
Thiyarah Menafikan Kesempurnaan Tauhid

Thiyarah Menafikan Kesempurnaan Tauhid

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.