Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id

Thiyarah Menafikan Kesempurnaan Tauhid

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
9 Juni 2021
Waktu Baca: 3 menit
0
54
SHARES
300
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

 

Pernah mendengar mitos apabila orang mendengar suara burung gagak petanda berita kematian dirinya atau keluarganya. Atau saat mendengar kokok ayam di awal malam petanda ada janda atau wanita belum menikah hamil. Meyakini bahwa angka tiga belas sebagai angka sial hingga menghilangkan angka tersebut di maskapai pesawat, di hotel-hotel ataupun penomoran rumah. Dan masih banyak lagi anggapan sial yang sebenarnya tak ada landasan syariatnya dalam Islam.

Menurut syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin (wafat tahun 1421 H rahimahullah); “Tathayyur adalah menganggap sial apa yang dilihat, didengar, atau yang diketahui. Seperti yang dilihat yaitu, melihat sesuatu yang menakutkan. Yang didengar seperti mendengar burung gagak atau yang diketahui seperti melihat tanggal, angka, atau bilangan tertentu. Tathayyur berarti menafikan (meniadakan) tauhid dari dua segi:

Majelis ilmu di bulan ramadan

1. Orang yang ber-tathayyur tidak memiliki rasa tawakal kepada Allah dan senantiasa bergantung kepada selain Allah.

2. Ia bergantung kepada sesuatu yang tidak ada hakekatnya bahkan ia bergantung pada sesuatu yang termasuk takhayyul dan keragu-raguan (lihat al-Qaulul Mufiid ‘alaa Kitaab at-Tauhiid I/559-560).

Tathayyur bisa merusak tawakal kepada Allah ta’ala. Dan perbuatan tersebut mengindikasikan rendahnya tauhid pelakunya. Padahal tak ada bukti ilmiah bahwa tanda-tanda yang diyakini dalam tathayyur bisa mendatangkan malapetaka atau pun keberuntungan. Kejadian buruk yang menimpa manusia pada hakekatnya merupakan takdir Allah Ta’ala. Manusia hendaknya menempuh sebab-sebab syar’i dan kauni agar terhindar dari malapetaka dan mendapatkan keselamatan hidup mukmin bertakwa harus menyandarkan hidupnya pada Allah Ta’ala bukan pada berbagai mitos menyesatkan, bisikan-bisikan setan, dan berbagai praduga yang menyalahi petunjuk Islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الطيارة شرك الطيارة شرك الطيارة شرك وما منّا إلا ولكنّ الله يذهبه بالتوكل

“Thiyarah itu syirik, Thiyarah itu syirik, Thiyarah itu syirik, dan setiap orang pasti (pernah terlintas dalam hatinya sesuatu dari hal ini). Hanya saja Allah menghilangkannya dengan tawakal kepada-Nya” (HR. al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrad no. 909, Abu Dawud no. 3910, dishahihkan Al Albani dalam Silsilatul Ahaadits Ash-Shahihah no. 429).

Hendaklah mukmin sejati senantiasa bergantung pada Allah Ta’ala tidak terpengaruh berbagai tathayyur yang berkembang di tengah masyarakat dengan menguatkan keimanan pada takdir Allah Ta’ala. Dengan demikian hati akan tenang apapun yang terjadi. Tak ada sesuatu pun yang luput dari ilmu Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman:

قَالَ طَٰٓئِرُكُمْ عِندَ ٱللَّهِ ۖ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ تُفْتَنُونَ

“Ketahuilah sesungguhnya kesialan, murka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui” (QS. Al-A’raf: 131).

Intinya, seorang muslim harus ekstra hati-hati agar tidak terjerumus pada tathayyur yang menodai kebersihan iman.

Tathayyur termasuk syirik akbar jika sesuatu yang didengar atau dilihat mampu mendatangkan kesialan dengan sendirinya. Dan termasuk syirik ashgar jika hanya diyakini sebagai sebab atau alamat (Mutiara Faidah Kitab Tauhid, Ustadz Abu Isa Abdullah bin Salam, hal. 143).

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan, “Orang yang bertathayyur itu tersiksa jiwanya, sempit dadanya, tidak pernah terang, buruk akhlaknya, dan mudah terpengaruh oleh apa yang dilihat dan didengarnya. Orang-orang ini menjadi manusia yang paling penakut, paling sempit hidupnya dan paling gelisah jiwanya. Banyak memelihara dan menjaga hal-hal yang tidak memberi manfaat dan mudharat kepadanya, dan tidak sedikit dari mereka yang kehilangan peluang dan kesempatan (untuk berbuat amal kebajikan)” (Miftaah Daaris Sa’aadah, III/273).

Kita mohon kekuatan dari Allah Ta’ala agar terhindar dari was-was setan dan bisikan buruk hawa nafsu yang membuat hati dan langkah kita ragu-ragu dalam berbuat dan beramal shalih. Tidak ada daya dan kekuatan selain dari Allah Ta’ala. Apa yang dikehendaki-Nya terjadi meskipun sesuatu itu sepertinya mustahil bagi manusia. Dan apa-apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi meskipun manusia menginginkannya. Semua yang dikehendaki Allah Ta’ala baik dari segala sisi meskipun kadang manusia tidak menyadarinya.

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

Referensi:

1. Mutiara Faidah Kitab Tauhid, Ustadz Abu Isa Abdullah bin Salam, Lembaga Bimbingan Islam Al-Atsary, Yogyakarta, 1426 H

2. Tauhid, Jalan Kebahagiaan, Keselamatan & Keberkahan Dunia-Akhirat, Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas, Media Tarbiyah Bogor, 2017

Artikel Muslimah.or.id

 

Tags: AqidahashgharsialSyiriktathayur
SEMARAK RAMADHAN YPIA
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Penulis, penulis buku "Tahukah Anda Seks Obat Awet Muda" (DIVA Press)

Artikel Terkait

Empat Macam Cinta

Empat Macam Cinta

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
14 Februari 2023
0

Di sini terdapat empat macam cinta yang wajib dibedakan. Sebab orang yang tidak membedakannya pasti akan tersesat karenanya. 1. Mahabatullah...

Menanti Takdir Terindah Tanpa Resah

Menanti Takdir Terindah Tanpa Resah

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
4 Januari 2023
0

Syaikh Ibnu Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Takdir itu tidak ada yang buruk. Yang buruk hanya ada pada yang ditakdirkan (al-maqdur,...

Pentingnya Dakwah Tauhid Kepada Keluarga Kita

Pentingnya Dakwah Tauhid Kepada Keluarga Kita

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
24 Desember 2022
0

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi...

Artikel Selanjutnya
Kisah Berkesan Bersama Ibu

Kisah Berkesan Bersama Ibu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.