Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Keutamaan Mempelajari Nama dan Sifat Allah (1)

Deni Putri Kusumawati oleh Deni Putri Kusumawati
31 Oktober 2020
Waktu Baca: 3 menit
0
46
SHARES
253
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Ilmu berkenaan dengan nama dan sifat Allah merupakan ilmu yang diberkahi, banyak kegunaannya, melimpah faidahnya, dan beragam buah maupun pengaruhnya. Keutamaan serta besarnya manfaat ilmu ini nampak jelas dari beberapa aspek. Di antaranya adalah sebagai berikut.

Pertama: Ilmu ini merupakan cabang ilmu yang paling mulia, utama, tinggi martabatnya, serta agung kedudukannya. Sebab, kemuliaan ilmu itu bergantung pada keagungan objek yang dipelajari dalam ilmu tersebut. Tiada ilmu yang luhur nan agung melebihi ilmu tentang Allah, nama-Nya, dan sifat-Nya yang termaktub dalam Kitab-Nya yang Perkasa serta Sunnah Rasul-Nya yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, sibuk dan fokus dalam memahami ilmu ini ialah aktivitas dengan objek termulia serta tujuan tertinggi.

Kedua: Mengenal Allah dan berilmu tentang-Nya akan mendorong seseorang untuk mencintai, mengagungkan, memuliakan, merasa takut, berharap, serta memurnikan amal untuk-Nya semata. Tiap kali pengetahuan ini bertambah kuat di dalam hati seorang hamba, akan bertambah besar pula antusiasnya dalam menghadap Allah, mematuhi syariat-Nya, konsisten dalam menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.

Ketiga: Allah Subhanahu menyukai semua nama dan sifat-Nya. Ia pun mencintai buah dari nama dan sifat-Nya yang tercermin pada diri makhluk-Nya. Hal ini termasuk konsekuensi dari kesempurnaan-Nya. Dia Witrun (Maha Esa) dan menyukai yang ganjil. Dia Maha Indah lagi mencintai keindahan. Dia Maha Berilmu serta menyukai ahli ilmu. Dia Maha Pemurah dan mencintai hamba-Nya yang dermawan. Dia Maha Kuat serta lebih menyukai mukmin yang kuat dibandingkan mukmin yang lemah. Dia Maha Hidup lagi mencintai orang-orang yang hatinya hidup. Dia Maha Penerima Taubat dan menyukai hamba-Nya yang bertaubat. Dia Maha Bersyukur lagi mencintai makhluk-Nya yang pandai bersyukur. Dia Maha Jujur serta menyukai orang-orang yang jujur. Dia Maha Berbuat Baik dan mencintai hamba-Nya yang melakukan kebaikan. Dia Maha Penyayang serta menyukai makhluk-Nya yang penyayang, bahkan dia merahmati hamba-Nya yang penyayang. Dia Maha Menutup Aib lagi mencintai orang yang menyembunyikan keburukan orang lain. Dia Maha Pemaaf dan menyukai hamba-Nya yang memaafkan kesalahan orang lain. Dia Maha Baik lagi mencintai kebaikan dan pelakunya. Dia Maha Adil serta menyukai keadilan. Dia memberikan balasan kepada hamba-Nya sesuai dengan ada tidaknya sifat-sifat tersebut. Bab ini sangatlah luas, yang memaparkan kemuliaan serta keutamaan ilmu ini.

Keempat: Allah menciptakan makhluk, mewujudkan dari yang sebelumnya tidak ada, serta menundukkan semua yang ada di langit dan bumi supaya mereka mengenal dan menyembah-Nya. Sebagaimana Allah Subhanahu berfirman,

الله الذي خلق سبع سماوات ومن الأرض مثلهن يتنزل الأمر بينهن لتعلموا أن الله على كل شيء قدير وأن الله قد أحاط بكل شيء علما

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku padanya. Agar kalian mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan sesunguhnya ilmu Allah meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 12).

Allah juga berfirman,

وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون ما أريد منهم من رزق وما أريد أن يطعمون إن الله هو الرزاق ذو القوة المتين

“Dan Aku tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan tidak pula menginginkan supaya mereka memberi-Ku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi Rezeki, Pemilik Kekuatan, lagi Sangat Kokoh.” (QS. Adz-Dzariyat: 56-58).

Oleh karena itu, jika seseorang menyibukkan diri dalam mempelajari nama dan sifat Allah, maka ia telah sadar dengan maksud diciptakannya manusia. Sebaliknya, apabila ia meninggalkan dan mengabaikannya, maka ia telah lalai dengan tujuan penciptaannya. Tidak pantas bagi seorang hamba jahil terhadap Rabb-Nya bahkan berpaling dari mengenal-Nya padahal karunia Allah padanya sangatlah besar dan nikmat-Nya tak pernah putus.

Kelima: Iman kepada Allah merupakan salah satu rukun iman yang enam, bahkan rukun yang paling utama, mulia, dan mendasar. Iman bukanlah semata-mata mengatakan “aku beriman kepada Allah” tanpa mengenal Rabbnya. Justru hakikat iman ialah mengilmui tentang Allah dan mengerahkan segenap tenaga untuk mempelajari nama dan sifat-Nya hingga mencapai derajat yakin. Kadar iman tersebut selaras dengan pengetahuannya mengenai Rabbnya. Tiap kali bertambah ilmunya tentang nama dan sifat Allah, akan meningkat pemahamannya berkenaan dengan Tuhannya serta menguat pula imannya. Sebaliknya, semakin berkurang ilmunya mengenai Allah, akan menurun pula imannya. Barangsiapa mengenal Allah, ia pun akan mengenal selain-Nya. Kebalikannya, barangsiapa jahil terhadap Allah, ia tentu lebih pandir terhadap selain-Nya. Allah Ta’ala berfirman,

ولا تكونوا كالذين نسوا الله فأنساهم أنفسهم ألئك هم الفاسقون

“Dan janganlah kalian seperti orang-orang yang melupakan Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa dengan mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasiq.” (QS. Al-Hasyr : 19)

Barangsiapa melupakan Allah, maka Dia akan membuatnya lalai terhadap dirinya, jiwanya, kemaslahatannya, serta sebab-sebab kesuksesannya di dunia maupun akhirat.
Bersambung insyaallah…
***
Diterjemahkan dari Fiqh Al-Asma’ Al-Husna karya Syaikh ‘Abdur Razzaq bin ‘Abdul Muhsin Al-Badr, penerbit Dar At-Tauhid, tahun 1430 H, hal. 24-25

Penulis: Ummu Fathimah

Artikel Muslimah.or.id

Tags: AllahAqidahkeutamaanmengenalNamaSifat
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Deni Putri Kusumawati

Deni Putri Kusumawati

Artikel Terkait

Menanti Takdir Terindah Tanpa Resah

Menanti Takdir Terindah Tanpa Resah

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
4 Januari 2023
0

Syaikh Ibnu Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Takdir itu tidak ada yang buruk. Yang buruk hanya ada pada yang ditakdirkan (al-maqdur,...

Pentingnya Dakwah Tauhid Kepada Keluarga Kita

Pentingnya Dakwah Tauhid Kepada Keluarga Kita

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
24 Desember 2022
0

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi...

Hukum Bermuamalah dengan Orang Kafir

Hukum Bermuamalah dengan Orang Kafir

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
3 Desember 2022
0

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula)...

Artikel Selanjutnya
Bagaimana Seharusnya Membela Nabi?

Bagaimana Seharusnya Membela Nabi?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.