Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Saudariku, Jangan Gunakan Lisanmu untuk Melaknat!

Redaksi Muslimah.Or.Id oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
22 Juni 2008
di Akhlak dan Nasihat
30
Share on FacebookShare on Twitter

Penulis: Ummu Salamah As-Suluni

Termasuk bagian dari kenikmatan yang diberikan Allah kepada hamba-Nya adalah lisan. Dengan lisan, kita dapat mengungkapkan pikiran dan perasan kita. Terkadang kita menganggap sepele atau bahkan melupakan perkara yang berhubungan dengan lisan, sehingga kita sering mendengar seseorang yang mengucapkan sesuatu yang tanpa disadari bisa menimbulkan murka Allah Subhanahu wa Ta’ala. Lisan terkadang dapat mengantarkan pemiliknya ke tingkat tertinggi apabila lisan itu digunakan untuk kebaikan atau diarahkan kepada apa yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun lisan juga dapat menjerumuskan pemiliknya ke tingkat yang paling rendah, yaitu apabila lisan digunakan untuk perkara yang tidak diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Seorang mukmin senantiasa diperintahkan untuk menjaga lisannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS. Al-Mukminun: 1-3)

Menjaga lisan termasuk salah satu kesempurnaan Islam seseorang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik (kualitas) keislaman kaum mukminin adalah orang yang kaum muslimin merasa aman dari (kejahatan) lisan dan tangannya. Sebaik-baik (kualitas) keimanan kaum mukminin adalah mereka yang paling baik akhlaqnya…..” (HR. Ath-Thabrani)

Sebagai seorang mukmin, penting bagi kita untuk mengetahui apa saja yang termasuk kejahatan lisan. Diantara kejahatan-kejahatan lisan tersebut adalah melaknat.

Donasi Muslimahorid

Apa itu melaknat? Melaknat memiliki dua makna, yaitu makna pertama adalah mencela dan makna kedua adalah mengusir serta menjauhkan dari rahmat Allah. Melaknat bukanlah perangai orang beriman, dari ‘Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela dan bukan orang yang suka melaknat serta bukan orang yang suka bicara jorok dan kotor.” (HR. Al-Bukhari)

Banyak bahaya yang ditimbulkan karena melaknat. Di antara bahaya tersebut adalah tukang laknat tidak dimasukkan dalam golongan para syuhada dan tidak termasuk orang-orang yang memberi syafa’at disisi Allah untuk memintakan ampun bagi seseorang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang suka melaknat tidak akan menjadi pemberi syafa’at dan tidak pula syuhada pada hari kiamat.” (HR. Muslim)

Melaknat juga bukan sifat para shidiqqun, disebutkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak sepatutnya bagi seorang shidiqq menjadi pelaknat.” (HR. Muslim)

Lalu bagaimana jika seseorang melaknat orang lain yang tidak berhak untuk dilaknat? Jawabannya, laknat itu akan kembali pada orang yang melaknat. Dalam suatu hadits dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba apabila melaknat sesuatu, niscaya laknatnya akan naik ke langit, maka tertutuplah pintu-pintu langit hingga ia (laknat -ed) tak dapat masuk, maka kembalilah ia terhujam ke bumi, akan tetapi pintu-pintu bumi pun tertutup untuknya, maka ia berputar-putar ke kanan dan kiri, dan jika tak menemui jalan keluar (menuju sasarannya), maka ia akan tertuju pada orang yang dilaknat jika memang ia pantas untuk dilaknat, akan tetapi jika tidak pantas, maka ia akan kembali kepada orang yang mengucapkan laknat tadi.” (HR. Abu Daud)

Kadang kita mendengar orang berkata, “dasar batu sial!” atau “sial kamu!”, kata-kata ini terdengar sangat sepele, namun ketahuilah Saudariku, bahwa kita dilarang untuk mengucapkan atau melaknat sesuatu tanpa adanya keterangan dari agama bahwa sesuatu tersebut mendatangkan kesialan. Selain itu, kita juga dilarang melaknat angin, binatang, ayam jago, waktu, serta manusia tertentu, terutama seorang mukmin karena hal tersebut termasuk dosa besar. Tsabit bin Adh-Dhahhak rahimahullahu Ta’ala berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melaknat seorang mukmin maka seakan-akan dia membunuhnya.” (HR. Al-Bukhari)

Lalu apakah ada laknat yang diperbolehkan? Jawabannya ada, yaitu melaknat pelaku kemaksiatan dari kalangan kaum muslimin tanpa menunjuk personnya. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melaknat wanita yang menyambung rambutnya dan yang minta disambungkan rambutnya. Selain itu boleh juga melaknat dengan menunjuk orang terrtentu yang sudah mati untuk menjelaskan keadaannya pada manusia dan untuk kemashlahatan syari’ah. Adapun jika tidak ada maslahat syari’ah maka tidak diperbolehkan karena, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian mencaci maki orang-orang yang telah mati, karena sesungguhnya mereka telah mendapatkan balasan dari apa yang telah mereka perbuat dahulu.” (HR. Al-Bukhari)

Seorang mukmin hendaknya tidak berkata kecuali yang baik. Perkataannya adalah suatu kejujuran, di samping sebagai perbaikan di antara manusia, amar ma’ruf nahi munkar, doa, dan ketundukan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tidak inginkah kita termasuk orang-orang yang disebutkan dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ini? “Barangsiapa menjamin untukku apa yang ada diantara kedua dagunya (lisan) dan apa yang ada diantara kedua kakinya (kemaluan), maka aku akan menjamin untuknya surga.” (HR. Al-Bukhari)

Karena itu, marilah kita memohon kepada Allah Ta’ala agar melindungi kita dari kesalahan-kesalahan lisan kita serta janganlah kita merasa aman terhadap tipu daya lisan, agar kita tidak binasa dalam neraka jahim dan kerugian.

Maraji’:

  1. Manajemen Lisan Saat Diam Saat Bicara (Husain al-Awayisyah)
  2. Wahai Muslimah Dengarlah Nasehatku, edisi revisi (Ummu Abdillah Al-Wadi’iyyah)
  3. Tarjamah Riyadhus Shalihin (Imam Nawawi)
  4. Dosa-Dosa yang Dianggap Biasa (Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid)
ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Redaksi Muslimah.Or.Id

Redaksi Muslimah.Or.Id

Artikel Terkait

Nasihat Menjelang KKN (Agar KKN Bernilai Akhirat)

oleh Pipit Aprilianti
11 Mei 2017
0

Agar KKN bernilai akhirat, ada pahalanya di sisi Allah ‘Azza wa Jalla: a. Meluruskan niat. Ketika KKN, hendaklah pasang niat...

Keutamaan Sedekah Berupa Air Minum

oleh Yulian Purnama
2 Maret 2021
0

Hendaknya kita bersemangat untuk bersedekah berupa air. Baik berupa sedekah air minum, pembangunan air sumur, pengairan sawah dan ladang, dan...

Ahli Hadits Dan Ahli Fikih

oleh Ummu Yazid Fatihdaya Khoirani
24 Juli 2014
1

Ahlul hadits yang mencari, mengumpulkan, menghafal dan menyampaikan suatu hadits, namun para fuqaha (ahlul fiqh) lah yang bisa memahami hadits...

Artikel Selanjutnya
surat cinta

Surat Cinta untuk Saudariku (1)

Komentar 30

  1. amir aboe zaid says:
    17 tahun yang lalu

    jazakumullahu khoer atas artikelnya…

    http://cambuk-hati.web.id

    Balas
  2. Aliah says:
    17 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum… Lisan harus kita jaga. Jika kita menyukai sesuatu, pujilah sesuatu itu sesuai dengan porsinya.
    Kalau kita membenci sesuatu, tegurlah. Tapi kalau yang ditegur masih berbuat kesalahan, maka lebih baik kita diam.

    Balas
  3. rendahkan pandangan meskipun bercadar says:
    17 tahun yang lalu

    Jangan juga memfonis dan bisik-bisik

    Balas
  4. rendahkan pandangan meskipun bercadar says:
    17 tahun yang lalu

    Bila jalan naik baca Allah Akbar ,bila jalan turun baca Subanallah,bila jalan lurus baca Alhamdulillah,bila melewati jembatan Ya Robi Salim salim

    Balas
  5. Abu Falih says:
    17 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum wa rohmatullahi wa barokatuh
    istiqomahlah untuk menjaga lisan dengan berkata yg baik perbanyaklah berdzikir kpd Allah,berusahalah karena hal tersebut sangat sulit. semoga Allah Ta’ala memudahkan kita smua… amiin

    Balas
  6. rendahkan pandangan meskipun bercadar says:
    17 tahun yang lalu

    bila naik sepeda montor jaga pandangan dan lihat rambu-rambu lalu-lintas jangan sampai melihat kebelakang juga lihat lewat spion motor Ingat Allah Maha Melihat

    Balas
  7. aisyah says:
    17 tahun yang lalu

    lidah memang tidak bertulang.Alangkah baiknya jika kita menjaga mulut kita dari hal-hal yang tidak bermanfaat.

    Balas
  8. Dewi says:
    17 tahun yang lalu

    assalamualaikum…artikelnya bagus membuat diri ini harus selalu menjaga lisan. Afwan artikelnya saya copy…

    Balas
  9. blog anak sholeh says:
    17 tahun yang lalu

    Betul, emang harus hati2 menjaga lidah. mudah sekali lidah ini tergelincir. Buat para orangtua, harus lebih hati2 lagi menjaga lidah. kalo nggak, ntar bisa ditiru anaknya…(nah lho, dosanya bisa berlipat..)

    Balas
  10. sultan says:
    17 tahun yang lalu

    assalaamu’alaykum,
    syukron atas artikelnya. Ukhti, jika diperkenankan ana izin untuk menampilkan artikel ini di site ana.

    Balas
  11. fauziah says:
    17 tahun yang lalu

    @ blog anak saleh

    bener mas harus hati2 juga dalam mengkafirkan sesama muslim byar kekafiran itu tidak balik lagi kepada orang yang mengkafirkan…WASPADALAH….

    Balas
  12. upie says:
    17 tahun yang lalu

    Assalamualaikum..

    terima kasih ukhti artikelnya..memang terkadang lisan ini mudah berucap yang tidak sepantasnya apalagi klo sedang labil emosinya..

    Balas
  13. soegie says:
    17 tahun yang lalu

    Sungguh indah mendengar seseorang yang berbicara santun dan ramah,hati kita serasa nyaman walaupun seseorang tersebut berbicara sekata saja.

    Balas
  14. Nurhasanah says:
    17 tahun yang lalu

    Jazakumullah Khairan Katsiraa, artikelnya memudahkan kami dalam proses tarbiyah …

    Balas
  15. siti says:
    17 tahun yang lalu

    lisan seringa kali membuat kita kebablasan, dengan membaca artikel ini semoga kita senantiasa berhati-hati dan selalu menjaga lisannya.

    Balas
  16. rendahkan pandangan meskipun bercadar says:
    17 tahun yang lalu

    sekali lagi jaga pandangan ketika menunggu bus

    Balas
  17. rendahkan pandangan meskipun bercadar says:
    17 tahun yang lalu

    jangan sampai tangan kiri untuk memasukkan segala makanan yang pedas atau manis

    Balas
  18. rendahkan pandangan meskipun bercadar says:
    17 tahun yang lalu

    kalau habis kajian harap cepat-cepat segera keluar bila tidak ada kepentingan dan menundukkan pandangan,jangan memperlambat jalannya juga jangan sampai melihat ikhwan yang sedang keluar kecuali

    Balas
  19. jiri says:
    17 tahun yang lalu

    Izin copy tulisannya ia!!!

    Balas
  20. yanti says:
    17 tahun yang lalu

    pada hakekatnya manusia itu satu& setiap apa yg orang perbuat baik dan buruknya adlh untuk dirinya sendiri, seperti perkataan dr lisan.syukron jazilan atas artikelnya

    Balas
  21. Azzahra says:
    17 tahun yang lalu

    jazakillah khoir atas artikel yang mengemukakan untuk menjaga lisan bagi para akhwat sekalian. lisan kita memang harus dijaga karena pada hakekatnya dari lisan itulah kita bisa menjaga hati kita dari hal – hal yang bersifat Ghibah

    Balas
  22. Mocca says:
    17 tahun yang lalu

    :((Doohh..,ketinggalan nih baca artikel ini. tp gpp deh drpd ga tau sama skali. Ini tulisan bikin adem hati sekaligus pecut pengingat bagi para orang tua yg suka melaknat anak2 mrk dgn kata2 keji..semisal.., “dasar bodoh kamu..” sampai2 penghuni ragunan keluar semua dr mulutnya. Na’udzubillah..bagaimana jika tua nanti, kita diperlakukan kasar oleh anak2 kita???
    Makasih ya…artikel ini top banget dah;)

    Balas
  23. arinda_syah says:
    16 tahun yang lalu

    makasi ya akhi blh donk di smpenin di blog ana hehehehe

    Balas
  24. arviani ardillah says:
    15 tahun yang lalu

    assalamu’alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh..
    naudzubillah min dzalik.. smoga lisan ini senantiasa terjaga..
    ana izin share..

    Balas
  25. maria yusita says:
    15 tahun yang lalu

    astaghfirullahal adziiiim.
    ya allah ampunilah segala dosa yang telah kuperbuat atas lisanku. sungguh ini semua diatas kemampuanku yg tak dapat mengedalikan emosi oleh karena hujatan orang lain kepadaku sehingga aku melaknatnya agar segala kepedihan dan kesengsaraan batin yg kualami dialami juga olehnya..
    tlg ampuni aku ya Robb….

    Balas
  26. Ummu Maryam says:
    15 tahun yang lalu

    Ana mau tanya. Ana & orangtua (ibu) pernah dizholimi orang. Awalnya didoain supaya sadar. Tapi lama2 ga berubah juga, sampe-sampe ana doain, “Smg Alloh balas perbuatan dia, semoga Alloh timpakan kesusahan pada dia sebagaimana yang dia lakukan pada ana”. Ana menyesal udah mendoakan seperti itu, karena mungkin dia zholim krn ga ngerti itu zholim. Itu namanya melaknat bukan? Trus ana mesti gimana, ana menyesaaaal banget udah doain kayak gitu…

    Balas
  27. cahyo says:
    14 tahun yang lalu

    setelah membaca artikel ini bertambah lagi satu pengetahuan untuk diriku terima kasih banyak………..

    Balas
  28. arfian moeslim says:
    14 tahun yang lalu

    ternyata saya masih bnyk melakukan dosa melalui lisan.
    astagfirulloh……

    Balas
  29. Gzan jawong says:
    12 tahun yang lalu

    Ada dua hal yg tak lepas dari dusta yaitu Orang yg banyak kata tetapi tak berfaedah dan trlalu banyak mencari alasan-alasanya

    Balas
  30. Ummu Al says:
    7 tahun yang lalu

    Jazaakillahu khoir untuk ilmunya.. Izin share

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.