Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Memilih Pasangan Sejati

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
19 April 2020
di Keluarga dan Wanita
3
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Bingkai penantian
  • Menggapai mentari

 

Imran bin Hithan, sosok ulama sunnah menikahi Hamnah, seorang muslimah berpaham Khawarij. Bagaimana akhir kisah pernikahan mereka? Mampukah seorang Imran bin Hithan membebaskan belenggu pemahaman menyimpang sang istri?

Diceritakan oleh Al-Madaim bahwa Hamnah adalah wanita yang berparas cantik. Sedangkan Imran berparas kurang tampan. Suatu hari tatkala kecantikan istrinya membuat kagum, maka sang istri berkomentar, “Saya dan kamu akan masuk surga, sebab engkau mendapat nikmat lalu bersyukur (karena dapat istri cantik), dan saya mendapat musibah dan saya bersabar (karena dapat suami jelek)” (Siyar ‘Alamin Nubala’ Adz Dzahabi, 4/234).

Akhir kisah, justru suami yang mengikuti pemahaman istrinya, menjadi Khawarij tulen. Menyatukan dua perbedaan dalam perkara prinsip yakni aqidah dan manhaj (jalan hidup dalam beragama) bukan perkara ringan. Perbedaan kaca pandang dalam menilai sebuah kebenaran butuh ilmu dan keikhlasan. Masing-masing person untuk bisa menerima dan tunduk pada kebenaran yang berlandaskan Al Qur’an dan As Sunnah. Mengesampingkan hawa nafsu dan ego pribadi butuh kebesaran dan kebeningan hati agar jurang perbedaan sirna dan mereka mampu sepakat untuk kembali pada kebenaran sejati sebagaimana yang dibawakan Rasululullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan dipraktekkan generasi salaf.

Diantara faidah kisah ini adalah apa yang disebutkan oleh Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah tatkala berkomentar tentang kisah ini, “Dengan demikian anda mengetahui bahaya bergaul dan menikah dengan ahlu bid’ah dan aliran-aliran sesat. Tidaklah perubahan drastis Iraq dari mayoritas ahli sunnah menjadi mayoritas syi’ah melainkan karena ahli sunnah menikah dengan syi’ah” (al-Khuthuth al-Nazhair, hlm.91-92).

Donasi Muslimahorid

Bingkai penantian

Teruntuk para muslimah yang belum ditaqdirkan Allah bersua dengan pendamping hati, teruslah memupuk iman serta mengumpulkan bekal menuju perjumpaan dengan kekasih hati. Penantian nan indah ketika dilandasi keikhlasan dan kesabaran yang berujung pada kebahagiaaan sejati. Ketika keresahan menyiksa, saat usia tak lagi belia, teruslah bercita-cita di pertemukannya dengan lelaki shalih yang kapasitas agamanya selaras dengan perintah Allah serta RasulNya. Yakinlah kembang senyum sang pengantin akan engkau rasakan meskipun tak tau sampai kapan kereta pernikahan akan membawanya kepada sosok shalih dalam arti yang sesungguhnya. Kalaupun tak di kehidupan dunia, niscaya masih ada harapan di kehidupan akhirat. Jangan kau gadaikan prinsip hidupmu, aqidah shahihahmu dan jalan Islam yang lurus hanya demi sosok mempesona pria yang membuaimu dengan janji-janji manis indahnya pernikahan. Harmonisasi sepasang pasutri sejati hanya terwujud tatkala suami istri memiliki landasan agama yang menjadikan tauhid sebagai landasan hidup. Meneladani Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dalam derap langkah kehidupan, menjalankan syariatnya dan menyebarkan kebenaran sejati.

Menikah karena orientasi akhirat. Hidup berumah tangga visi dan misi keduanya harus sejalan dan mereka akan mampu bersinergi serta berkolaborasi secara mempesona untuk mencapai kebahagiaan ketika selalu berpegang pada jalan-Nya. Penantian akan semakin indah ketika muslimah terus memproses diri menjadi shalihah. Terus melayakkan diri membina diri menjadi pribadi bertaqwa.

Menggapai mentari

Ukhti… yakinlah jodoh telah di tetapkan lima puluh ribu tahun sebelum penciptaan semesta ini. Jangan di rundung nestapa, bergaulah dengan orang orang shalih-shalihah agar anda pun kelak berdampingan dengannya. Dan andapun mampu menshalihkan diri.

Qatadah rahimahullah berkata: “Sesungguhnya kami, demi Allah, belum pernah melihat seorang menjadikan teman buat dirinya, kecuali yang memang menyerupai dia. Maka bertemanlah dengan orang-orang yang shalih dari hamba-hamba Allah agar kamu digolongkan dengan mereka atau menjadi seperti mereka” (Al-Ibanah, 2/477, no 500).

Kebahagiaaan sejati ada dalam ketaqwaan seseorang, bukan pada setumpuk harta, tidak pula pada lelaki yang tidak jelas aqidah serta manhajnya. Seringkali pernikahan ‘sad ending’ lantaran pasutri seringkali berseteru saling mempengaruhi dan mendakwahi pasangan untuk mengikuti pemikirannya. Allah subhanahu wa ta’ala akan memberikan pilihan terbaik untuk anda dan akan merasakan manisnya iman.

??????? ???? ????? ????? ?????? ??????? ????????? ????????????: ???? ??????? ????? ??????????? ?????? ???????? ?????? ??????????? ?????? ??????? ????????? ??? ????????? ????? ?????? ?????? ???????? ???? ??????? ??? ????????? ?????? ???? ?????????? ????? ??????? ????? ???????? ???? ???????? ??? ????????

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam berwasiat : “Ada 3 hal siapa saja yang ada di dalamnya maka ia akan mendapatkan manis iman, yaitu ketika Allah dan Rasul-Nay lebih ia cintai olehnya dari pada orang lain. Jika ia mencintai seseorang semata-mata karena kecintaannya kepada Allah dan jika ia benci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimanan kebenciannya untuk dimasukkan ke dalam neraka” (HR Bukhori no.16, 69410, dan Muslim no.43).

Wallahu a’lam.

Referensi :
1. Majalah Al-Furqon edisi 3th ke-12 Syawwal 1933
2. Majalah Swara Qur’an, edisi No 2, juli 2007
3. Majalah Nikah Vol.7 Okt-Nov 2008

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Artikel Terkait

Pacaran atau Ta’aruf?

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
23 November 2015
3

Ta’aruf cuman buat orang yang mau nikah doang kan? Gimana kalo sepasang remaja dia dekat. Tapi kalo ditanya tentang hubungan...

Maunya Tampil Seksi Ternyata …

oleh Muslimah.or.id
19 Maret 2016
0

Gaya berpakaian menggunakan celana ketat dan menempel erat di kulit ternyata berbahaya bagi kesehatan

Kalau Bisa, Jangan LDR-an!

oleh Yulian Purnama
1 November 2021
0

Sebisa mungkin, suami istri itu hendaknya tinggal bersama dan tidak berpisah tempat tinggal. Karena ini yang lebih sesuai dengan perintah...

Artikel Selanjutnya

Adab Islami Ketika Bersendawa

Komentar 3

  1. Rahma says:
    5 tahun yang lalu

    Izin share ya min

    Balas
  2. hany says:
    5 tahun yang lalu

    izin share, baarakallaahu fiik

    Balas
  3. renna maulana says:
    4 tahun yang lalu

    Bismillah.. ana izin share ya. Jazakillahu khairan.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.