Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Kaidah-Kaidah Penting Memahami Hakikat Istiqomah (bag. 5)

Titi Komalasari oleh Titi Komalasari
12 Juni 2019
di Manhaj
0
Share on FacebookShare on Twitter

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya. Wa ba’du.
Alhamdulillah kami dapat kembali melanjutkan serial artikel Kaidah-Kaidah Penting Memahami Hakikat Istiqomah.

Kaidah ketujuh: tidak menggantungkan keistiqomahan pada amal pribadinya.

Seseorang yang telah mencapai istiqomah tidak boleh tertipu dengan banyaknya amal shalih dan ketaatan yang ia lakukan. Karena sejatinya, seseorang masuk ke dalam surga bukan karena banyaknya amal shalih dan ketaatan, melainkan karena rahmat Allah kepadanya.

????????? ?? ???????? ??????? ????????? ????????

“Tidak ada seorangpun yang masuk surga karena amalnya.”

Donasi Muslimahorid

??????? : ????? ?????? ??? ??????? ????????

Para sahabat menanggapi, “Tidak juga engkau wahai Rasulullaah?”

????? : ???? ?????? ?????? ???? ?????????????? ??????? ???????????? ??????????

Beliau menjawab : “Tidak pula diriku, hanya saja Allah telah menutupnya dengan ampunan dan rahmat-Nya.” (HR. Bukhari No. 6467)

Adapun amal shalih yang ia lakukan sebagai sebab datangnya rahmat Allah, sedangkan rahmat Allah tidak mungkin diberikan kepada orang yang hatinya ujub dan lalai dari kekhawatiran akan diterima atau tidaknya amalan.

Kaidah kedelapan : buah keistiqomahan di dunia adalah istiqomah di atas shirat pada hari kiamat.

Ash-shirat adalah adalah jembatan yang terbentang di punggung neraka jahannam. Seluruh manusia akan melewati jembatan ini. Keadaan dan kemampuan manusia ketika melewati ash-shirat bertingkat-tingkat sesuai dengan tingkat keistiqomahan mereka di dunia di atas jalan Allah Ta’ala. Ada yang melewati shirat secepat kilat, seperti hembusan angin, ada yang berlari, berjalan, merangkak, bahkan ada yang tejerembab dan terhentak ke neraka jahannam. Semua kondisi tersebut menggambarkan keistiqomahan mereka di dunia.
Allah berfirman,

?????? ????? ?????????????? ????????? ??????????? ??? ???????? ???? ?????????? ?????? ??? ???????? ???????????

“Dan barangsiapa yang membawa kejahatan, maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka. Tidaklah kalian dibalas kecuali karena apa yang dulu kalian lakukan.” (QS. An-Naml: 90)

Kaidah kesembilan : syubhat dan syahwat adalah dua penghalang istiqomah.

Syubhat merupakan kerancuan pemikiran dalam beragama sehingga terjadi penyimpangan, sedangkan istiqomah menuntut untuk komitmen di atas cara beragama yang benar. Syubhat dapat diobati dengan menuntut ilmu agama berdasarkan al-Qur’an dan sunnah serta memahaminya dengan pemahaman shalafus shalih.
Sedangkan syahwat adalah berbagai keinginan nafsu yang bertentangan dengan syariat. Bisa jadi telah sampai padanya ilmu yang benar, namun syahwatnya menghalanginya untuk mengamalkan ilmu tersebut dan lebih condong pada nafsu yang tak sejalan dengan syariat. Obat untuk penyakit syahwat adalah sabar, menundukan hati dan pandangannya dari syahwat dunia.
Hendaknya kita senantiasa memohon petunjuk kepada Allah untuk diistiqomahkan di jalan yang benar dan dijauhkan dari nafsu yang merusaknya.

Kaidah kesepuluh : tasyabbuh dengan kaum kafir akan menjauhkan diri dari istiqomah.

Tasyabbuh yaitu menyerupai kaum kafir dalam perkara yang menjadi kekhususan mereka. Tasyabbuh dengan mereka menghasilkan dua kerusakan: yaitu kerusakan dari sisi ilmu maupun amal.
Kita memohon petunjuk kepada jalan yang lurus dan dijauhkan dari tasyabbuh kepada kaum kafir disetiap rakaat dalam shalat

???????? ?????????? ??????????????
??????? ????????? ?????????? ?????????? ?????? ???????????? ?????????? ????? ????????????

“Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat, bukan (jalan) orang yang dimurkai dan bukan pula (jalan) orang yang sesat.” (QS. Al-Fatihah: 6-7)
Orang-orang yang dimurkai adalah kaum yahudi yang mereka rusak dari sisi amal, yaitu mereka berilmu tentang kebenaran namun enggan mengamalkannya. Sedangkan orang yang sesat adalah kaum nashrani yang rusak dari sisi ilmu, dimana mereka bersemangat beramal tanpa ilmu. Adapun orang yang diberi nikmat adalah kaum muslimin yang mereka beramal dengan ilmu. Ayat ini menunjukkan rusaknya tasyabbuh dengan kaum kafir karena menjadi sebab dijauhkannya dari istiqomah.

Disarikan dari kitab ‘Asyru Qawaaid Fil Isiqomah karya Syaikh Abdur Razzaq bi Abdul Muhsin Al-Badr, Daarul Fadhilah, cet. I 1431 H.
Referensi lain:
Terjemahan Al-Quran Al-Kariim

Penulis: Titi Komalasari
Murojaah: Ustadz Ratno, Lc

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Titi Komalasari

Titi Komalasari

Artikel Terkait

Bulan Sya’ban

oleh Ammi Nur Baits, ST., BA.
7 Juli 2011
13

Nama Sya'ban diambil dari kata: sya'bun, yang artinya kelompok atau golongan. Dinamakan Sya'ban, karena pada bulan ini masyarakat jahiliyah berpencar...

Yang Bukan Bid’ah (2)

oleh Ummu Ziyad
14 April 2008
43

(lanjutan artikel Mengenal Kata Bid'ah) Disusun: Ummu Ziyad Muroja'ah: Ustadz Aris Munandar Kerancuan Ketiga: Antara Bid'ah dan Niat Baik Setelah...

Kewajiban Mencintai, Mendoakan, Dan Memohonkan Ampunan Bagi Para Sahabat Nabi

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
9 Desember 2013
1

Salah satu akidah Ahlusuunah wal Jamaaah adalah kewajiban mencintai, menghormati, memuliakan, mengemukakan argumentasi untuk membela dan mengikuti para sahabat Rasulullah...

Artikel Selanjutnya

Sebab Hilangnya Keberkahan dalam Jual Beli

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.