Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Keutamaan Menuntut Ilmu Agama

Fatharani Fariha oleh Fatharani Fariha
22 Agustus 2018
di Al-Qur'an
35
Keutamaan menuntut ilmu agama
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Menuntut Ilmu Itu Wajib
  • Ilmu Itu Apa?
  • Keutamaan-Keutamaan Ilmu Dan Pemilik Ilmu

Seorang muslim tidaklah cukup hanya dengan menyatakan keislamannya tanpa berusaha untuk memahami Islam dan mengamalkannya. Pernyataannya harus dibuktikan dengan melaksanakan konsekuensi dari Islam. Dan untuk melaksanakan konsekuensi-konsekuensi dari pengakuan bahwa kita sudah berIslam, itu membutuhkan ilmu.

Menuntut Ilmu Itu Wajib

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913)

Menuntut ilmu itu wajib bagi Muslim maupun Muslimah. Ketika sudah turun perintah Allah yang mewajibkan suatu hal, sebagai muslim yang harus kita lakukan adalah sami’na wa atha’na, kami dengar dan kami taat. Sesuai dengan firman Allah Ta ‘ala:

Donasi Muslimahorid

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

“Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berbahagia.” (QS. An-Nuur [24]: 51).

Sebagaimana kita meluangkan waktu kita untuk shalat. Ketika waktu sudah menunjukkan waktu shalat pasti kita akan meluangkan waktu untuk shalat walaupun misal kita sedang bekerja dan pekerjaan kita masih banyak. Kita akan tetap meninggalkan aktivitas kita dan segera mengerjakan shalat. Maka begitupun sebaiknya yang harus kita lakukan dengan menuntut ilmu.

Ilmu Itu Apa?

Ilmu adalah kunci segala kebaikan. Ilmu merupakan sarana untuk menunaikan apa yang Allah wajibkan pada kita. Tak sempurna keimanan dan tak sempurna pula amal kecuali dengan ilmu. Dengan ilmu Allah disembah, dengannya hak Allah ditunaikan, dan dengan ilmu pula agama-Nya disebarkan.

Kebutuhan pada ilmu lebih besar dibandingkan kebutuhan pada makanan dan minuman, sebab kelestarian urusan agama dan dunia bergantung pada ilmu. Imam Ahmad mengatakan, “Manusia lebih memerlukan ilmu daripada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman hanya dibutuhkan dua atau tiga kali sehari, sedangkan ilmu diperlukan di setiap waktu.”

Jika kita ingin menyandang kehormatan luhur, kemuliaan yang tak terkikis oleh perjalanan malam dan siang, tak lekang oleh pergantian masa dan tahun, kewibawaan tanpa kekuasaan, kekayaan tanpa harta, kedigdayaan tanpa senjata, kebangsawanan tanpa keluarga besar, para pendukung tanpa upah, pasukan tanpa gaji, maka kita mesti berilmu.

Namun, yang dimaksud dengan kata ilmu di sini adalah ilmu syar’i. Yaitu ilmu yang akan menjadikan seorang mukallaf mengetahui kewajibannya berupa masalah-masalah ibadah dan muamalah, juga ilmu tentang Allah dan sifat-sifatNya, hak apa saja yang harus dia tunaikan dalam beribadah kepada-Nya, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan” (Fathul Baari, 1/92).

Dari penjelasan Ibnu Hajar rahimahullah di atas, jelaslah bawa ketika hanya disebutkan kata “ilmu” saja, maka yang dimaksud adalah ilmu syar’i. Oleh karena itu, merupakan sebuah kesalahan sebagian orang yang membawakan dalil-dalil tentang kewajiban dan keutamaan menuntut ilmu dari Al Qur’an dan As-Sunnah, tetapi yang mereka maksud adalah untuk memotivasi belajar ilmu duniawi. Meskipun demikian, bukan berarti kita mengingkari manfaat belajar ilmu duniawi. Karena hukum mempelajari ilmu duniawi itu tergantung pada tujuannya. Apabila digunakan dalam kebaikan, maka baik. Dan apabila digunakan dalam keburukan, maka buruk. (Lihat Kitaabul ‘Ilmi, hal. 14).

Baca juga: Wahai Ibu, Semangatlah Belajar Ilmu Agama!

Keutamaan-Keutamaan Ilmu Dan Pemilik Ilmu

Hal yang disayangkan ternyata beberapa majelis ilmu sudah tidak memiliki daya magnet yang bisa memikat umat Islam untuk duduk di sana, bersimpuh di hadapan Allah untuk meluangkan waktu mengkaji firman-firman Allah ‘Azza wa Jalla dan hadist nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita lebih senang menyia-nyiakan waktu bersama teman-teman, menghabiskan waktu di instagram, twitter, atau media sosial lain dibandingkan duduk di majelis ilmu. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Salah satunya adalah karena umat Islam belum mengetahui keutamaan dan keuntungan, mempelajari ilmu agama. Kita belum mengetahui untungnya duduk berjam-jam di majelis ilmu mengkaji ayat-ayat Allah. Kalau kita tidak mengetahuinya, kita tidak akan duduk di majelis ilmu. Karena fitrah manusia memang bertindak sesuai asas keuntungan. Faktanya, kalau kita tidak mengetahui keuntungan atau manfaat suatu hal maka kita tidak akan melakukan hal itu. Begitu juga dengan ibadah. Maka dari itu, semakin kita belajar dan mengetahui keuntungan-keuntungan salat, puasa, zakat, maka kita akan semakin semangat menjalaninya. Ini yang seharusnya kita sadari. Oleh karena itu, kita harus mengetahui keutamaan dan keuntungan menuntut ilmu. Terdapat banyak dalil dari kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya terkait keutamaan ilmu dan pemilik ilmu. Di antaranya adalah:

  1. Ilmu Menyebabkan Dimudahkannya Jalan Menuju Surga

Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).

  1. Ilmu Adalah Warisan Para Nabi

 Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh hadits,

اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَامًا، وَلَكِنْ وَرَّثُوْا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah; dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 6297). 

  1. Ilmu Akan Kekal Dan Akan Bermanfaat Bagi Pemiliknya Walaupun Dia Telah Meninggal

 Disebutkan dalam hadits,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

 “Jika seorang manusia meninggal, terputuslah amalnya, kecuali dari tiga hal: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang berdoa untuknya” (HR. Muslim). 

  1. Allah Tidak Memerintahkan Nabi-Nya Meminta Tambahan Apa Pun Selain Ilmu

 Allah berfirman:

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

 “Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu“. (QS. Thaaha [20] : 114). Ini dalil tegas diwajibkannya menuntut ilmu. 

  1. Orang Yang Dipahamkan Agama Adalah Orang Yang Dikehendaki Kebaikan

Dari Mu’awiyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ

“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim No. 1037).

Yang dimaksud faqih dalam hadits bukanlah hanya mengetahui hukum syar’i, tetapi lebih dari itu. Dikatakan faqih jika seseorang memahami tauhid dan pokok Islam, serta yang berkaitan dengan syari’at Allah. Demikian dikatakan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin dalam Kitabul ‘Ilmi (hal. 21). 

  1. Yang Paling Takut Pada Allah Adalah Orang Yang Berilmu

 Hal ini bisa direnungkan dalam ayat,

إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَٰٓؤُا۟

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” (QS. Fathir: 28).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling takut pada Allah dengan takut yang sebenarnya adalah para ulama (orang yang berilmu). Karena semakin seseorang mengenal Allah Yang Maha Agung, Maha Mampu, Maha Mengetahui dan Dia disifati dengan sifat dan nama yang sempurna dan baik, lalu ia mengenal Allah lebih sempurna, maka ia akan lebih memiliki sifat takut dan akan terus bertambah sifat takutnya.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 6: 308).

Para ulama berkata,

من كان بالله اعرف كان لله اخوف

“Siapa yang paling mengenal Allah, dialah yang paling takut pada Allah”. 

  1. Orang Yang Berilmu Akan Allah Angkat Derajatnya

 Allah Ta’ala berfirman:

 …يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ..

“…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadilah [58]: 11).

Allah Subhanahu wa Ta ‘ala berfirman,

وَقَالُوا۟ لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِىٓ أَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ

“Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. (QS. Al-Mulk : 10).

Allah telah memberikan banyak kenikmatan, jika tidak kita gunakan untuk mempelajari firman-firmannya maka kita akan menjadi salah satu orang yang menyatakan dan Allah abadikan dalam surat Al-Mulk ayat 10 di atas. Semoga Allah memberikah taufiq dan hidayah-Nya kepada kita untuk bisa menuntut ilmu dan mengamalkannya sesuai dengan tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam . Aamiin.

Baca juga: Wanita dan Majelis Ilmu

—

Penulis: Fatharani Fariha

Artikel: Muslimah.or.id

Referensi

  1. Tips Belajar Agama Di Waktu Sibuk, Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid dan Dr. Ubaid Bin Salim Al-Amri, Penerjemah, Arif Munandar, Lc, Kiswah Media, Solo.
  2. Menebar Ilmu Menuai Pahala, Syaikh Abdul Aziz Bin Abdillah Bin Baz, Fawwaz Ahmad Zamarli, Media Hidayah, Yogyakarta.
  3. Setiap Muslim Wajib Mempelajari Agama, Muhammad Saifudin Hakim, 2013.
ShareTweetPin1
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Fatharani Fariha

Fatharani Fariha

Artikel Terkait

Nasihat Untuk Penghafal Al Quran 1 (Yang Harus Dilakukan Pertama Kali)

oleh Ummu Sa'id
20 Maret 2012
15

Pertanyaan : Perkara apakah yang pertama kali yang harus dilakukan orang yang ingin menghafal Al Qur'an? Jawaban : Merupakan satu...

Bahagia Dengan Memuji Allah Ta’ala?

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
14 Desember 2018
0

Ketika nikmat disyukuri, Allah akan menebar barakahdalam dirinya dan orang lain. Sebaliknya, tatkala nikmat dikufuri maka bisajadi berakibat adzab baginya

Beberapa Fatwa Seputar Al Qur’an

oleh Wiwit Hardi P
14 Februari 2015
0

Bolehkah orang yang dalam keadaan hadats kecil (misalnya setelah bangun tidur / buang air) membaca Al-Quran dengan mushaf

Artikel Selanjutnya

Nikmat Sehat

Komentar 35

  1. ariek js says:
    7 tahun yang lalu

    syukron ,,,sungguh penjelasan nya sangat membantu dan menambah wawasan

    Balas
  2. rosihandayani says:
    7 tahun yang lalu

    Jazakallahu,,sangat bermanfaat

    Balas
    • Haudoh says:
      5 tahun yang lalu

      Barakallah…

      Balas
  3. siska says:
    6 tahun yang lalu

    Maa syaa Allaah

    Balas
    • Ery Hartanto says:
      6 tahun yang lalu

      Alhamdulillah…. semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT…

      Balas
  4. Imam says:
    6 tahun yang lalu

    Jazakallah khoir sgt bermqnfaat

    Balas
  5. aajum says:
    6 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum, terima kasih pencerahan ilmunya, mohon izin kopas

    Balas
  6. Nfl Ar says:
    6 tahun yang lalu

    Izin nyalin hadist. Makasih

    Balas
  7. Sri says:
    6 tahun yang lalu

    Luar biasa ….

    Balas
  8. Sandi mukhlis says:
    6 tahun yang lalu

    Izin copas, syukron kasir…

    Balas
  9. Ahmed says:
    6 tahun yang lalu

    Jadi semangat lagi cari ilmunya. Walau belum bisa mengamalkannya

    Balas
  10. Ayi Saripudin says:
    6 tahun yang lalu

    Alhamdulillah… sangat bermanfaat. Saya menyesal kenapa saya tidak masuk pesantren selagi muda. Semoga tulisan ini tetap. memotifasi saya khususnya untuk tetap mencari ilmu… mendekati ulama. Aamiiin. Jazakalohu khoir.

    Balas
  11. Ilmu Pengetahuan says:
    6 tahun yang lalu

    Syukron Jazakillah khoiron Ustadzah penjelasannya.. baarakallahu fik

    Balas
  12. Aisyah says:
    6 tahun yang lalu

    Izin sedikit copas ya… Syukron,, sangat bermanfaat sekali

    Balas
  13. Oscar says:
    6 tahun yang lalu

    Alhamdulillah…. penjelasan nya bagus. Semoga amal antum diterima Alloh SWT amin.

    Balas
  14. jozi hwa says:
    6 tahun yang lalu

    Baarokallohu fika

    Balas
  15. M saji says:
    6 tahun yang lalu

    Penjelasan dengan dalil sangat meyaqinkan…syukron saya ijin untuk ambil ilmunya

    Balas
  16. Siwi says:
    6 tahun yang lalu

    MasyaAllah….

    Balas
  17. Yuli Umi syauqi says:
    6 tahun yang lalu

    Masya Allah , luar biasa tulisannya. Semoga bs memberi pencerahan bagi yg membaca. Berkah bagi yg menulis.. jazakillah khairan katsiran ukhti

    Balas
  18. Ahmad Aropudin says:
    6 tahun yang lalu

    masya awloh postingan yang mengagumkan

    Balas
  19. Zubei says:
    6 tahun yang lalu

    Alhamdulillah, tulisannya memotivasi
    Jazakillahu Khairan
    Izin copas

    Balas
  20. Evi says:
    5 tahun yang lalu

    Jazakillahu khair. Terimakasih dilampirkan referensi nya ustadzah. Menambah wawasan kami dalam terus belajar dan semoga bermanfaat. Aamiin

    Balas
  21. Fikri says:
    5 tahun yang lalu

    Alhamdulillah, terimakasih atas pengetahuan dan insyaallah menambah wawasan kita semua

    Balas
  22. Penuntut ilmu says:
    5 tahun yang lalu

    Jazakallahu khairan, semoga kita bisa jadi penuntut ilmu yang Istiqamah.

    Balas
  23. M. Mutatohirin says:
    5 tahun yang lalu

    ijin ust share materinya

    Balas
  24. Yunida says:
    5 tahun yang lalu

    Bolehkah tulisan ini saya copy?

    Balas
    • Ustadz Yulian Purnama says:
      5 tahun yang lalu

      Silakan dengan tetap menyertakan sumber

      Balas
  25. Intan says:
    5 tahun yang lalu

    Izin save dan share

    Balas
  26. Tamimi Hanafi says:
    5 tahun yang lalu

    Saya belajar online ilmu jurusan ilmu agama. Terkadang saya tidak belajar, namun saya menulis catatan hadir, dan itu tidak diketahui. Intinya, dalam hal ini saya telah berbohong demi mendapatkan nilai akhir yang bagus. Apakah perbuatan ini merusak akidah, dan bisa menjerumuskan kepada kekafiran mengingat menuntut ilmu agama adalah ibadah mahdhah?

    Balas
  27. ahmad andrian says:
    4 tahun yang lalu

    boleh kah saya copy tulisan ini dengan sedikit tambahan.. Nanti artikel bisa di lihat di website keluhkesah.com

    Terima kasih

    Balas
  28. rifqa says:
    3 tahun yang lalu

    artikel ini tahun berapa diaksesnya

    Balas
  29. Umu hamzah says:
    3 tahun yang lalu

    Afwan, itu lafadz dalilnya sebagian ada yg terhapus, jd tidak sempurna secara lafadz
    Barokallohu fiikum

    Balas
  30. Irfan says:
    2 tahun yang lalu

    Ijin share..terima kasih

    Balas
  31. Mardhiyah says:
    2 tahun yang lalu

    Baarokallaahu fiikum
    Izin share ustadz

    Balas
  32. Zei says:
    1 tahun yang lalu

    Izin salin ustadz

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.