Muslimah.or.id
Donasi Muslimah.or.id
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
MUBK Februari 2023 MUBK Februari 2023

Iman Kepada Takdir Allah Ta’ala

Isruwanti Ummu Nashifa oleh Isruwanti Ummu Nashifa
14 Agustus 2018
Waktu Baca: 2 menit
3
40
SHARES
220
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Beriman kepada takdir adalah salah satu rukun iman bagi muslim. Segala sesuatu yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan datang semua tidak akan keluar dari ketetapan Allah Ta’ala, sesuai dengan ilmu-Nya dan hikmah-Nya.

Dalam Shahih Muslim disebutkan hadits dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash bahwa ia berkata: “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda,

كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَالْحَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَاوَاتِ وَاْلاَرْضَ بِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Allah telah menulis takdir seluruh makhluk sebelum menciptakan langit dan bumi dengan tenggang waktu 50 ribu tahun.” (HR. Muslim)

Manusia dilarang menyelami rahasia takdir dengan berlebih-lebihan, seperti mengapa Allah Ta’ala menakdirkan ini dan bagaimana takdir terjadi, namun mengimaninya adalah wajib.

Imam Ahmad rahimahullah mengatakan: “Merupakan keyakinan wajib, beriman kepada takdir baik maupun buruk, juga membenarkan dan mengimani hadits-hadits yang terkait dengannya. Tidak boleh dikatakan “kenapa? Dan bagaimana?” (Syarhu I’tiqad Ahlis Sunnah, I/157)

Imam at-Thahawi rahimahullah menjelaskan tentang takdir: “Allah menciptakan makhluk dengan ilmu-Nya, lalu Allah tetapkan takdir dan ajalnya. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatupun sebelum diciptakan. Dia mengetahui perbuatan mereka sebelum diciptakan. Dia memerintahkan  untuk taat kepada-Nya serta melarang berbuat maksiat kepada-Nya. Segala sesuatu berjalan sesuai dengan suratan takdir dan kehendak-Nya. Kehendak-Nya pasti terealisasi. Seorang hamba tidak memiliki kehendak, kecuali jika Dia memberinya kehendak. Apa yang dikehendakinya akan terjadi, dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi. Seluruh makhluk berada dalam garis kehendak-Nya, antara karunia dan keadilan-Nya. Dia Maha Tinggi sehingga tidak memiliki lawan dan tandingan, tak ada yang menolak kehendak-Nya, tidak ada yang berhak berkomentar terhadap keputusan-Nya dan tidak ada yang mengalahkan perintah-Nya. Kita beriman kepada semuanya itu dan meyakini bahwa semuanya dari sisi-Nya.” (Al-‘Aqidah ath-Thahawiyah, hlm. 21)

Seorang makhluk wajib mengimani takdir sebagaimana yang ditegaskan diatas, namun manusia juga punya kehendak atau masyi’ah dalam hal perbuatan-perbuatan ikhtiyariyah serta punya kemampuan untuk melaksanakannya. Bukankah manusia bisa membedakan kebaikan dan keburukan. Namun, kehendak maupun kemampuannya terjadi dengan kehendak dan kemampuan Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman,

 فَمَن شَآءَ اتَّخَذَ إِلىَ رَبِّهِ مَئَابًا

“Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Rabbnya.” (QS. An-Naba`: 39)

Allah Ta’ala berfirman,

لَا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ

“… Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, ia mendapat pahala dari (kebaikan) yang dijalaninya, dan ia juga mendapat siksa dari (kejahatan) yang dikerjakannya.” (QS Al-Baqarah : 286)

Allah Ta’ala berfirman,

لِمَن شَآءَ مِنكُمْ أَن يَسْتَقِيمَ {28} وَمَاتَشَآءُونَ إِلآَّ أَن يَشَآءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ {29}

“(yaitu) bagi siapa diantara kamu yang mau menempuh jalan lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki oleh Allah, Rabb Semesta Alam.” (QS. At-Takwir : 28-29)

Kaum muslimin hendaklah selalu berbaik sangka pada Allah Ta’ala dengan  terus mengupayakan kualitas iman dan beramal shalih agar akhir hidupnya husnul khatimah. Menempuh jalan kebenaran yang disyariatkan Allah Ta’ala dan menjauhi berbagai keburukan agar mampu menyandang predikat mulia hamba Allah  Ta’ala yang bertauhid lurus dan bertakwa.

Dengan beriman pada segala takdir Allah Ta’ala, kita akan memiliki antusiasme tinggi dan obsesi islami untuk mewujudkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan dan tidak mudah berputus asa dalam kondisi sulit dan terjepit.

 

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa

Referensi

  1. Qadha dan Qadar, Dr. Umar Sulaiman al-Asyqor, Samo Press Group, 2002.
  2. Syarah Tsalatsutul Ushul, Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin, Al Qowwam, Solo, 2000
Tags: AqidahImantaqdir
Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Isruwanti Ummu Nashifa

Isruwanti Ummu Nashifa

Penulis, penulis buku "Tahukah Anda Seks Obat Awet Muda" (DIVA Press)

Artikel Terkait

Menanti Takdir Terindah Tanpa Resah

Menanti Takdir Terindah Tanpa Resah

oleh Isruwanti Ummu Nashifa
4 Januari 2023
0

Syaikh Ibnu Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Takdir itu tidak ada yang buruk. Yang buruk hanya ada pada yang ditakdirkan (al-maqdur,...

Pentingnya Dakwah Tauhid Kepada Keluarga Kita

Pentingnya Dakwah Tauhid Kepada Keluarga Kita

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
24 Desember 2022
0

"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi...

Hukum Bermuamalah dengan Orang Kafir

Hukum Bermuamalah dengan Orang Kafir

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
3 Desember 2022
0

"Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula)...

Artikel Selanjutnya
Kekuatan Sebuah Doa

Kekuatan Sebuah Doa

Komentar 3

  1. Ping-balik: Fahrukhan's Blog
  2. Teguh says:
    3 tahun yang lalu

    Apakah bermaksiat bagian dari takdir

    Balas
    • Ustadz Yulian Purnama says:
      3 tahun yang lalu

      Terjadinya perbuatan maksiat tidak lepas dari kehendak Allah

      Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id Donasi Muslimah.or.id
Muslimah.or.id

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Aqidah
  • Manhaj
  • Penyejuk Jiwa
  • Fikih dan Muamalah
  • Keluarga
  • Kisah

© 2023 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.