Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Agar Engkau Berhasil Menuntut Ilmu

Titi Komalasari oleh Titi Komalasari
5 Mei 2018
di Manhaj
0
Share on FacebookShare on Twitter

Ibadah adalah pekerjaan seumur hidup. Termasuk dalam ibadah adalah menuntut ilmu syar’i sebagai bekal tegaknya ibadah yang lain. Oleh karena itu, seorang hamba yang perhatian dengan ibadah, akan perhatian pula dengan ilmu sebagai tonggaknya. Selain itu, menuntut ilmu memiliki banyak keutamaan.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

???? ?????? ????????? ?????????? ?????? ??????? ??????? ????? ???? ????????? ????? ??????????

“Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka akan Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim No. 2699

Saudariku … tidak diragukan lagi bahwa sebab terbesar keberhasilan seseorang dalam menuntut ilmu adalah tawakal kepada Allah kemudian ia meluruskan niatnya. Seorang penuntut ilmu juga harus memperhatikan adab-adab menuntut ilmu. Selain itu, ada beberapa faktor yang hendaknya menjadi perhatian bagi seorang penuntut ilmu sehingga menjadi sebab keberhasilan dalam proses belajarnya.

Donasi Muslimahorid

Pertama, memulai dengan pelajaran yang ringan sebelum yang berat. Banyak penuntut ilmu yang tidak paham apa yang mereka pelajari karena terburu-buru mengkaji kitab yang yang luas sebelum mempelajari kitab-kitab yang ringkas. Selayaknya para penutut ilmu memulai belajar dari kitab yang lebih mudah baru beranjak ke kitab yang lebih sulit dan luas pembahasannya. Tentu akselerasi dalam belajar adalah keinginan setiap penuntut ilmu tetapi apa gunanya bila tak paham?

Kedua, memulai dari kitab dengan metode yang lebih mudah sehingga lebih mudah pula memahami dan menyerap isinya dengan baik. Untuk mengetahuinya, kita bisa bertanya kepada pengajar yang sudah mempelajari banyak kitab dalam satu cabang ilmu untuk memberikan rekomendasi. Juga termasuk memilih metode belajar yang digunakan, kadang antara ilmu yang satu dengan yang lainnya akan lebih mudah dipahami dengan metode belajar yang berbeda.

Ketiga, banyak membaca, menelaah, dan menyimak pelajaran yang masih terkait dengan ilmu yang sedang dipelajari sehingga akan membantu meningkatkan pemahaman. Kita juga dapat menyiapkan buku-buku pendamping belajar, misalnya kamus-kamus, atau dalam ilmu hadits dan Alqur`an ada buku-buku yang memuat penjelasan kata-kata asing yang sulit dipahami.

Keempat, mengulang-ulang bacaan dengan bacaan yang lebih teliti dan berhenti di setiap faidah. Hal ini sangat penting, tujuannya agar lebih paham dan juga menghafalnya karena menghafal akan menguatkan ilmu. Selain itu, suatu saat kita dapat merujuk kembali pada kitab yang sudah dibaca apabila dibutuhkan.

Kelima, hendaknya seorang pelajar bersemangat dalam menghafal ringkasan-ringkasan setiap cabang ilmu. Hafalan ini akan membantunya dalam proses belajar. Juga sepatutnya seorang penuntut ilmu tetap menyiapkan waktu khusus untuk menghafalkan Alqur`an dan kumpulan hadits-hadits dari yang paling ringkas seperti hadits-hadits al-Arba’in an– Nawawiyah.

Keenam, membaca dan memahami. Apabila membaca namun tidak paham, sebaiknya kita mengulang bacaan sampai paham. Ketidakpahaman tidak hanya disebabkan teks bacaan yang sulit, bisa jadi karena kecapaian atau pikiran yang lelah sehingga perlu mengulang bacaannya di waktu yang lain.

Ketujuh, mengulang pelajaran dengan menggabungkan berbagai metode.

  1. Mengulang bersama teman-teman sesama penuntut ilmu (tanya jawab, recall, atau membuat ringkasan bersama).
  2. Mengajarkan apa yang dibaca kepada orang yang keilmuannya di bawah atau setara dengannya. Hendaknya para guru memotivasi dan membiasakan muridnya untuk mengajarkan apa yang mereka dapatkan dengan pendampingan sehingga tidak keburu ge-er dengan sebutan yang mereka dapat.
  3. Membaca atau murajaah pelajaran di depan guru untuk mengoreksi pemahaman.
  4. Menulis pembahasan ilmiah yang berhubungan dengan pelajaran yang diikuti. Hasil tulisan dapat disetorkan kepada seseorang yang setara keilmuannya, lebih ‘alim, atau kepada gurunya untuk dikoreksi dan diberi pengarahan sehingga tulisannya menjadi lebih baik.

Kedelapan, mengamalkan ilmu yang telah di dapat. Jika ilmunya berkaitan dengan akidah maka hati kita meyakini dan beriman dengan akidah yang dipelajari. Jika berupa ibadah maka kita mengerjakan ibadah tersebut. Jika kita mengetahui sebuah dosa maka kita memperingatkan yang lain dari dosa itu. Jika kita mengetahui tentang bid’ah, selayaknya kita memperingatkan orang lain dari kebid’ahan tersebut dengan hikmah. Tips kedepalan bisa jadi tips yang terakhir, tetapi mengamalkan ilmu sejatinya adalah tujuan utama kita untuk bersungguh-sungguh dalam belajar. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Apabila kita ibaratkan ilmu seperti pohon yang rindang maka amal adalah buahnya. Ilmu yang kokoh dan shahih akan menghilangkan keraguan dalam beramal shalih karena ia dibangun di atas dalil ilmiah.

Semoga tips-tips di atas bermanfaat untuk penulis kemudian pembaca dan orang-orang yang mengamalkannya.

Referensi: Lentera Penuntut Ilmu (Terjemahan kitab Barnaamaju ‘Ilmiyyi Muqtarahin Liman Sammats Himmatuhu fii Thalabil ‘Ilmi), Penerbit Muslim Kreatif, Cet. Pertama 2015.

Penulis: Titi Komalasari

Artikel Muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Titi Komalasari

Titi Komalasari

Artikel Terkait

Cara Memperbaiki Umat Menurut Salaf

oleh Muslimah.or.id
12 Mei 2015
0

Salaf mempunyai dua metode, yakni metode yang telah dipraktekkan oleh pendahulu mereka dan telah dilalui oleh para Nabi dan Rasul,...

Mati di Atas Jalan Menuju Surga Allah (bag. 1)

oleh Sheren Chamila Fahmi
11 Januari 2015
0

Sungguh telah banyak contoh dihadapan kita mereka yang dahulu amat bersemangat diatas jalan yang haq, namun lambat laun mengendur urat-urat...

Adakah Toleransi Bagi Yang Tidak Tahu?

oleh Yulian Purnama
12 Agustus 2014
0

Apa benar dalam al 'udzru bil jahl (memberi toleransi pada orang yang jahil) itu dibedakan antara perkara yang jelas dengan...

Artikel Selanjutnya

Salah Kaprah Dalam Memakai Jilbab

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.