Seorang istri sastrawan pembuat benang memberikan hadiah berupa jaket kepada suaminya yang dijahit dengan tangannya sendiri. Lalu sang suami menulis beberapa bait kalimat untuk istri tercintanya:
Bahwa disetiap tusukan ada jarum?
Demikian pula dalam setiap ikatan ada benang,
Dan dalam setiap tarikan ada gulungan benang
Semuanya kau pintal dengan tanganmu sendiri,
Dengan bimbingan kedua bola matamu
Setiap kali jaket itu menyelimuti diriku,
Aku selalu merasa berada dalam belaian jemarimu
Seolah-olah dia berkata kepada istrinya bahwa dia merasakan hangatnya cinta istri kepadanya setiap kali memakai jaket buatan istrinya. Dia menghormati istrinya karena sudah tentu istrinya memikirkan suaminya selama menenun dan menjahit jaket tersebut. Cinta dibuktikan dengan perilaku bukan hanya untaian kalimat yang diucapkan.
Cinta adalah ikatan ruh yang dalam antara kedua belah pihak. Cinta adalah ikatan yang akan mempengaruhi perilaku, pikiran, dan perhatian keduanya. Cinta adalah perasan yang bergejolak dalam setiap persendian badan, mengitari jiwa, dan berlaku dalam setiap keberadaannya.
Perbuatan yang dilakukan oleh istri terhadap suaminya, baik melayaninya, membuatkan makanan kesukaannya, menghias bunga yang di atas meja makan, atau mendoakannya dengan penuh keikhlasan ketika sujud di tengah malam, semua ini merupakan gambaran dari hubungan yang sangat mulia ini.
Barangkali gambaran cinta terindah antara suami dan istri adalah ucapan Khadijah radhiyallahu’anha kepada suami tercintanya, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika beliau mendatanginya dalam keadaan membutuhkan ketenangan jiwa, belaian, dan bantuan secara psikis. Khadijah radhiyallahu’anha berkata, “Demi Allah, sesungguhnya Dia tidak akan menghinakanmu selamanya. Sesungguhnya engkau adalah seorang yang menyambung silaturrahim, jujur dalam ucapan, menjaga tamu, menolong yang lemah, memberi orang yang tidak punya, dan membela kebenaran,”
Cukupkah istri beliau dengan kata-kata saja? Demi Allah tidak, bahkan dia radhiyallahu’anha membantu suaminya dengan berperilaku sebagai seorang istri salihah kepadanya, berinfak, dan membantu dalam memperjuangkan kebenaran. Dia radhiyallau’anha adalah sebaik-baik istri yang mencintai suaminya.
Bentuk ungkapan cinta antara suami istri sangat beraneka ragam. Istri bisa memilih bentuk ungkapan cinta yang sesuai dengan karakternya.
Ide-ide untuk Memperbaharui Cinta
Ungkapan cinta antara suami dan istri tidak hanya datang dengan untaian kata-kata belaka, akan tetapi ada sarana-sarana lain dan perilaku tertentu yang memiliki peran besar agar pasangan kita merasakan cinta kita meskipun kita tidak mengungkapan rasa kasih sayang kita dengan terus terang.
Mengungkapkan cinta bukan dengan kata-kata adalah persoalan yang sangat mudah dan lebih banyak berhasil dan berpengaruh daripada kata-kata indah.
Kadang-kadang engkau merasa yakin bahwa suamimu mencintaimu. Oleh karena itu engkau merasa bahagia dengan hadiah yang diberikan suami kepadamu, perbuatan yang dilakukannya, atau perasaan yang ditunjukkan untuk mengungkapkan cinta tulusnya kepadamu, karena hal itu adalah bukti ketulusan cintanya. Hal itu juga merupakan penyulut cinta yang ada di hatimu agar engkau larut dalam pesonanya.
Begitu juga suami, dia dapat merasa bahagia dengan setiap belaian kasih sayangmu yang mengungkapkan ketulusan cintamu padanya. Dia juga membutuhkan kreativitas dan variasi yang baru dalam pesan cintamu ke dalam hatinya sebagaimana juga dirimu. Kreativitas baru dalam pesan cinta tersebut akan dapat memperbaharui cinta dalam kehidupan kalian berdua terutama pada saat hidup ini dirasakan sebagai rutinitas dan mengalami kejenuhan.
Beberapa ide yang berasal dari pengalaman beberapa istri agar kalian bisa menyebarkan cinta dalam kehidupan kalian berdua, yaitu:
- Tulislah kalimat “uhibbuka fillah” dari buah-buahan yang kecil bentuknya seperti ceri, anggur, stroberi, dan lain-lain dalam piring-piring yang besar.
- Letakkan es batu berbentuk hati di gelas minuman yang akan diminum oleh suami.
- Letakkan bunga mawar di dalam buku atau koran yang akan dibacanya.
- Pada hari libur, hidangkan sarapan pagi yang hangat dan berikan kepadanya di atas tempat tidurnya.
- Kirimkan pesan singkat yang berisi ungkapan cintamu kepadanya pada saat dia bekerja, baik melalui HP, faksimile, atau email.
- Setelah engkau selesei mandi, gambarlah bentuk hati dengan jarimu pada cermin di kamar mandi, agar dia dapat melihat gambar tersebut saat masuk ke dalamnya.
- Tinggikan temperatur AC ruangan, lalu dekaplah dia dengan hangat.
- Hari yang penuh dengan surat. Ide ini akan menjadikan suamimu penuh dengan surat cinta sepanjang hari. Caranya adalah: tulislah beberapa surat singkat dan romantis, kemudian letakkan di tempat-tempat yang biasa dilewati oleh suamimu. Seperti ruang tamu, meja, selimut dan sofa yang biasa dia duduki, atau nampan tempat engkau menghidangkan teh padanya.
- Sesekali tulislah kalimat “uhibbuka fillah” pada cermin atau sisir.
- Ubah penampilan bajumu dan model rambutmu.
- Belikan baju piyama untuknya, lalu masukkan dalam kotak serta sisipkan bunga mawar merah yang disemprot dengan parfum kesukaannya. Letakkan pula satu bungkus coklat. Lalu buatlah tulisan pada kotak itu, “Aku akan bahagia saat melihat piyama itu melekat pada tubuhmu malam ini”.
- Gambar bentuk hati pada beberapa kertas, kemudian guntinglah membentuk hati lalu tebarkan guntingan kertas-kertas tersebut dari pintu pertama dia masuk rumah hingga kamar tidur, dan terakhir buatlah kertas berbentuk hati yang besar dengan tulisan “Pangeranku, aku menunggumu selalu…..”
- Makan malam yang penuh dengan cinta. Pada suatu malam buatlah kejutan dengan cara baru dalam makan malam. Ubahlah tempat makan malam dengan mengubah posisi meja makan, piring dan gelas, begitu pula ubahlah penampilan engkau dengan memakai perhiasan yang tidak biasa engkau pakai pada rambut, memakai pakaian yang beraneka ragam, dan memakai sepatu berhak tinggi. Ambilkan piring spesial yang dia senangi, semprotkan parfum di setiap pojok ruangan, dan jangan lupa meletakkan seikat bunga mawar di atas meja makan. Selain itu, tempelkan di atas tembok pintu masuk ungkapan selamat datang yang menarik yang biasa engkau pergunakan ketika menyambut kedatangan tamu dan kekasihmu. Sudah tentu setelahnya engkau akan menghabiskan malam tersebut dengan kebahagiaan yang penuh dengan cinta.
- Sebelum engkau keluar rumah menuju ke rumah orang tua atau ke tempat lain, letakkan bunga di atas bantal suami, letakkan sebuah surat ringkas yang berisi ungkapan cinta serta rindu gelisah ketika berpisah dengannya.
- Ada seorang istri yang bercerita, “Ketika aku akan membangunkan suami untuk melaksanakan shalat malam, terlebih dahulu aku cuci tanganku dengan air sehingga tanganku tersebut menjadi dingin. Kemudian aku semprotkan parfum kesukaannya pada tanganku. Ketika tanganku yang dingin itu menyentuh tubuhnya yang hangat dan nafasnya mulai menghirup bau harum, di pun akan bangun meskipun saat itu sedang terlelap dalam mimpi yang indah”.
- Salah seorang istri ingin bercanda dengan suaminya dengan berkata kepadanya, “Bukalah mulutmu dan pejamkan kedua matamu.” Kemudian sang suami membuka mulut dan memejamkan kedua matanya dengan penuh keraguan, dan ternyata istrinya memasukkan permen yang lezat ke mulut suaminya. Ketika suami ingin pergi sang istri berkata lagi kepadanya, “Bukalah mulutmu dan pejamkan kedua matamu.” Kali ini suami memejamkan kedua matanya tanpa ragu-ragu dan mengharapkan permen yang lezat masuk kembali kedalam mulutnya. Tetapi istrinya memasukkan bungkus permen yang tadi dia masukkan ke mulutnya.
- Ada pula yang bercerita,”Setiap kali suamiku bepergian bersama teman-temannya, aku mempunyai kebiasaan menyelipkan sepucuk surat cinta di sela-sela lipatan pakaiannya tentang apa yang akan aku rasakan selama kepergiannya, serta keadaanku dan keadaan anak-anakku saat ketidakberadaan bapak mereka. Suatu ketika aku tidak senang dengan kepergiannya sehingga aku tidak menulis surat yang biasa aku tulis. Ketika suamiku pulang, dia berkata, “Aku telah memeriksa tas ini semuanya dan kucari surat yang biasa kau tulis dan kau selipkan di antara pakaianku, bahkan telah aku periksa sampai tiga kali. Setiap kali aku memeriksanya, aku berharap semoga istriku meletakkannya disini, namun ternyata aku tidak mendapatkannya. Mungkin aku tidak memeriksanya dengan baik.” Aku sangat menyesali perbuatanku itu, rasa kerinduan tampak di raut muka suamiku. Setelah kejadian itu, aku bertekad untuk tidak meninggalkan kebiasaan baik semampuku.”
- Perhatian dan memanjakan. Seorang suami bercerita bahwa istrinya menitipkan anak-anaknya di rumah orang tuanya. Kemudian mereka berdua pergi ke salah satu tempat yang mengingatkannya dengan hari-hari pertama perjumpaannya yang indah, saat mereka berdua merasakan sebagai makhluk yang paling bahagia.
- Sambutan hangat. Hal yang banyak berpengaruh kepada suami adalah sambutan istri kepada suami dengan penuh kecemburuan dan kasih sayang. Ketika suami sudah berada di depan pintu, istrinya adalah orang yang pertama kali menyambut kedatangannya, lalu memeluknya dengan penuh kerinduan dan kasih sayang, dan senyum kebahagiaan tergambar dalam raut mukanya.
- Cetaklah salinan lembar akte nikah kalian berdua dan kirimkan kepada suamimu melalui jasa pos. Tulislah di dalamnya kalimat, “Masih ingatkah kau dengan hari yang penuh dengan kebahagiaan itu?”
- Bertamasyalah kalian berdua untuk berbulan madu yang kedua, ketiga dan seterusnya.
- Ingatlah waktu pertama kali kalian saling melihat beberapa saat setelah akad nikah. Niscaya hal itu akan mengingatkan perasaan kalian pada hari itu yang bercampur aduk antara obrolan, gairah seksual, takut, gembira, dan cinta.
- Meskipun telah berlalu beberapa tahun dari pernikahan kalian, mengapa engkau tidak lagi memanggil suamimu dengan kalimat “Pengantinku”?
- Tetapkan liburan khusus berdua dengan tanpa keikutsertaan anak-anak, karena hal itu dapat mengembalikan kepada saat-saat awal pernikahan kalian dan menghidupkannya kembali.
- Berikan kepadanya biodata dirimu untuk mengingatkan pernikahan kalian. Dalam biodata itu engkau sebutkan semua sifat-sifat yang engkau miliki, kemampuan, dan keinginanmu untuk membahagiakannya dengan menuliskan kalimat di bawahnya, “Aku ingin menjadi istri dan kekasihmu sepanjang hidupku”.
- Yang terpenting saat engkau memberikan hadiah kepada suamimu untuk mengenang pernikahan kalian berdua adalah bagaimana cara memberikannya, bukan bentuk barangnya. Hadiahkan kepadanya sebuah cincin yang engkau letakkan dalam bunga mawar yang belum mekar. Letakkan mawar tersebut dalam semangkuk air di dekat tempat tidurnya dan suruhlah dia menunggu selama dua hari. Ketika mawar itu mekar, dia akan melihat cincin yang sangat indah. Engkau akan menyaksikan keterjutan suami, kebahagiaannya, dan ucapan terima kasihnya kepadamu.
- Saat suami masih berada di tempat kerjanya, segera seleseikan masakanmu, lalu mandi dan pakailah parfum yang harum untuk dirimu maupun ruanganmu. Buatlah kantong kecil dari kain untuk meletakkan parfum yang disukainya.
***
Disalin dari buku “Bunga-bunga Istri Tercinta”, Abu Syihabuddin Nashir Asy-Syafi’i, Bunga ke-21,hlm. 142-148, Penerbit Samudera, Surakarta.
Artikel muslimah.or.id