Beliau adalah Bibi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Nama beliau adalah Shafiyyah binti Abdul Muththalib bin Hisyam bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab Al Qurasyiyah Al Hasyimiyah. Selain bibi dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau adalah saudari dari singa Allah Hamzah Bin Abdul Muththalib serta ia adalah ibu dari sahabat yang agung Zubeir bin Awwam.
Wanita yang Pintar Serta Perkasa
Shafiyyah fasih dalam lisannya dan beliau juga ahli bahasa. Tidak hanya itu saja Shafiyyah sosok ibu yang tangguh, beliau merawat dan membesarkan putranya sendiri semenjak suaminya wafat. Ia tak pernah gentar, ia adalah wanita yang memiliki tekad besar yang teguh dan memiliki berbagai prinsip luar biasa.
Tak hanya itu saja, bahkan beliau ikut dalam perang Uhud. Shafiyyah ikut mengobati tentara yang terluka dan memberi minum kepada mereka yang kehausan. Ketika kekalahan dan musibah menimpa kaum muslimin, mereka berhamburan dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapatkan serangan secara terbuka dari kaum musyrikin. Pada saat seperti itu Shafiyyah bangkit dengan kemarahannya dan ditangannya tergenggam sebuah tombak lalu ia berdiri di hadapan kaum muslimin yang kalah dan ia berteriak kepada mereka,
“Kalian lari meninggalkan Rasulullah.”
Tragedi tersebut amat berat bagi kaum muslimin terutama sangat menyayat hati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena banyak para shahabat yang wafat syahid dipotong-potong tubuhnya oleh para musyrikin. Salah satunya Hamzah paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tak lain adalah saudara Shafiyyah. Dengan kesabaran, ketabahan dan ketegaran beliau melihat jasad saudaranya yang dipotong-potong dan mengucapkan kalimat istirja’ — inna lillahi wa inna ilaihi raji’un– dan memohon ampun untuknya, yang semula putranya menghalang-halanginya karena takut beliau tidak kuat melihat musibah tersebut, namun ternyata beliau sesosok wanita yang sangat tegar. Beliau hanya berharap pahala di sisi Allah serta rela terhadap takdir Allah.
Akhir Hidupnya
Shafiyyah hidup dalam usia yang panjang lebih dari 70 tahun. Ia meninggal pada tahun 20 H pada masa Khalifah Umar bin Khaththab.
Wahai hamba Allah itulah madrasah Shafiyyah, belajarlah darinya, kekuatan tekad dalam menghadapi persoalan, keteguhan dalam menghadapi musibah dan kesabaran dalam menghadapi berbagai peristiwa yang terjadi.
Semoga Allah meridhai Shafiyyah binti Abdul Muththalib dan mensejajarkannya dengan orang terdahulu yang terbaik.
Penyusun: Ummu Hamzah Galuh Pramita Sari
Muraja’ah: Ust. Aris Munandar
Maraji:
Mereka adalah Shahabiyah Penerbit At Tibyan
14 Wanita Mulia Penerbit Darul Haq
Subhanallah, Mudah-mudahan para akhwat dan ummahat meniru dan mengikuti jejak shahabiyah yang mulia, Shafiyyah binti Abdul Muththalib Radliyallahu anha.
Masih adakah figur seperti beliau di masa kini?
Assalamu ‘alaikum
Sungguh indah perjuangan dan kisah hidup semoga para muslimah bisa seperti dia. Amin.
subhanallah..
sangat menginspirasi…
mudah mdahhan di dunia yng dizaman ini masih ada ahkwat2 yang sperti ummu SHAFIYAH BINTI ABDUL MUTHOLHIB
subhanallah…..semoga kita semua diberi kekuatan dan keteguhan hati serta kesabaran untuk menghadapi segala musibah….
semoga Allah azza wa jalla memasukan Beliau radiallahu anha kedalam jannah-Nya.. Amin
ijin share ya….
terimakasih. jazakumullah.
subhanallah.. semoga kita dapat menjadikan beliau teladan….insyaAllah
Semoga anak ana seperti beliau
aamiin