Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Kezaliman adalah Kegelapan pada Hari Kiamat

Annisa Auraliansa oleh Annisa Auraliansa
24 Agustus 2025
di Akhlak dan Nasihat
0
Kezaliman
Share on FacebookShare on Twitter

Daftar Isi

Toggle
  • Pengertian zalim
  • Macam-macam kezaliman
    • Zalim kepada Allah
    • Kezaliman seorang hamba terhadap dirinya sendiri
    • Kezaliman seorang hamba terhadap orang lain
  • Haramnya berbuat zalim

Maraknya kezaliman yang terjadi di seluruh negeri belakangan ini menyadarkan kita akan kebenaran sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa di akhir zaman kelak, kezaliman akan merata terjadi di permukaan bumi. Ketika mandat diberikan kepada orang-orang yang bukan ahlinya, korupsi merajalela, dan kekuasaan disalahgunakan untuk menindas orang-orang yang lemah.

Keadaan seperti ini, seharusnya membuat kita lebih berhati-hati dalam berucap maupun bertindak. Agar kita tidak turut andil dalam berbuat zalim, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Sesungguhnya kezaliman adalah kegelapan pada hari kiamat.” (HR. Bukhari no. 2447 dan Muslim no. 2579 dari sahabat Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu)

Pengertian zalim

Zalim adalah menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. Asal makna zalim ialah bertindak lalim dan melampaui batas. Zalim juga bermakna menyimpang dari tujuan. (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 36)

Donasi Muslimahorid

Macam-macam kezaliman

Kezaliman terbagi menjadi tiga macam:

Zalim kepada Allah

Yaitu dengan berbuat syirik. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)

Kezaliman seorang hamba terhadap dirinya sendiri

Yaitu dengan berbuat maksiat. Allah Ta’ala berfirman di dalam Al-Qur’an,

ثُمَّ أَوْرَثْنَا ٱلْكِتَٰبَ ٱلَّذِينَ ٱصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا ۖ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِۦ

“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri.” (QS. Fathir: 32)

Maksudnya adalah orang yang mengabaikan sebagian kewajiban dan mengerjakan sebagian perkara-perkara yang diharamkan.

Kezaliman seorang hamba terhadap orang lain

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam khotbah beliau pada Haji Wada’,

فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ، وَأَمْوَالَكُمْ، وَأَعْرَاضَكُمْ عَلَيْكُمْ حَرَامٌ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا، فِيْ شَهْرِكُمْ هذَا، فِي بَلَدِكُمْ هذَا

“Sesungguhnya darah, harta, dan kehormatan kalian haram atas kalian seperti keharaman hari kalian ini, di bulan kalian ini, di negeri kalian ini.” (HR. Bukhari no. 67, Muslim no. 1679, dan Ibnu Hibban no. 3837 -At Ta’liqatul Hisan- dari sahabat Abu Bakrah radhiyallahu ‘anhu)

Haramnya berbuat zalim

Dari Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang apa yang beliau riwayatkan dari Rabbnya ‘Azza wa Jalla bahwa Dia berfirman,

يَا عِبَادِي! إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي، وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا؛ فَلَا تَظَالَمُوْا

“Wahai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikannya haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi.” (HR. Muslim no. 2577)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللهَ لَيُمْلِي لِلظَّالِمِ حَتَّى إِذَا أَخَذَهُ لَمْ يُفْلِتْهُ، ثُمَّ قَرَأَ (وَكَذَٰلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَآ أَخَذَ ٱلْقُرَىٰ وَهِىَ ظَٰلِمَةٌ ۚ إِنَّ أَخْذَهُۥٓ أَلِيمٌ شَدِيدٌ)

“Sesungguhnya Allah pasti menunda (hukuman) bagi orang zalim, namun jika Dia telah menyiksanya, Dia tidak meloloskannya.” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca ayat (yang artinya), “Dan begitulah siksa Rabbmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zalim. Sungguh siksa-Nya sangat pedih, sangat berat (QS. Hud: 102).” (HR. Bukhari no. 2447 dan Muslim no. 2579 dari sahabat Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيْهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ الْيَوْمَ قَبْلَ أَنْ لَا يَكُوْنَ دِيْنَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ

“Barang siapa pada dirinya terdapat mazhlamah (kezaliman) kepada saudaranya, apakah ia pernah merusak kehormatannya atau sesuatu (harta yang diambil dengan zalim) milik saudaranya, hendaklah ia memintanya menghalalkannya sekarang ini, karena di sana (hari kiamat) tidak ada dinar dan tidak ada dirham. Apabila ia memiliki amal saleh, maka akan diambil untuk (membayar) orang yang dizalimi sesuai dengan (kadar) kezalimannya. Dan apabila ia tidak memiliki amal saleh, maka kesalahan-kesalahan saudaranya tersebut diambil kemudian dibebankan kepadanya.” (HR. Bukhari no. 2449, 6534; Ahmad, 2: 435, 506; Ibnu Hibban no. 7317 –At Ta’liqatul Hisan- dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)

Kezaliman juga menjadi sebab akan datangnya kemurkaan Allah Tabaraka wa ta’ala dan hukuman-Nya, tersebarnya permusuhan dan kebencian di antara manusia, terjadinya peperangan dan pemberontakan, serta sebab umat Islam terpecah belah dan hancurnya peradaban.

Kita berlindung kepada Allah dari kezaliman dan berbuat zalim. Hanya kepada Allah kita memohon petunjuk dan taufik.

Baca juga: Waspadai Berbuat Zalim Kepada Anak

***

Penulis: Annisa Auraliansa

Artikel Muslimah.or.id

 

Referensi:

Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. Syarah Arba’in An-Nawawi. Pustaka Imam Asy-Syafi’i, cetakan keempat, tahun 2011.

Tags: zalim
ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Annisa Auraliansa

Annisa Auraliansa

Penulis di muslimah.or.id

Artikel Terkait

Milikilah Sifat Sabar (Bagian 2)

oleh Ummu Sa'id
2 Januari 2013
3

Allah bersama orang-orang yang sabar يٰٓاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ؕ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيۡنَ‏ “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah...

Bicara Baik atau Diam

oleh Athirah Mustajab
24 Januari 2014
12

Sungguh beruntung orang yang banyak diam Ucapannya dihitung sebagai makanan pokok Tidak semua yang kita ucapkan ada jawabnya Jawaban yang...

Tidakkah Kita Mengambil Pelajaran?

oleh Muslimah.or.id
30 April 2015
1

Perbanyaklah kalian mengingat pemutus kelezatan (dunia).” Kemudian para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah pemutus kelezatan (dunia) itu?” Lantas Rasulullah shallallahu...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

Kami Ingin Tahu Pendapat Anda Tentang Website Muslimah.or.id

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.