Pertanyaan:
Adakalanya teman kuliah saya meminta bantuan saya untuk mencantumkan tanda kehadirannya walaupun sebenarnya ia absen (tidak hadir) yaitu ketika diedarkannya daftar hadir, saya menuliskan namanya. Apakah ini termasuk bantuan kemanusiaan atau merupakan kecurangan dan penipuan?
Jawaban:
Itu memang bantuan, tapi bantuan syaithani, setan cenderung kepada orang yang mencantumkan tanda hadir orang lain yang sebenarnya tidak hadir. Ada tiga catatan dalam hal ini:
Pertama: Bohong
Kedua: Menipu civitas akademika
Ketiga: Menyebabkan orang yang tidak hadir itu berhak terhadap insentif kehadiran (yang sebenarnya tidak dihadiri) sehingga ia mengambil insentif tersebut dan memakannya dengan cara peroleh yang bathil. Satu saja dari ketiga hal ini, cukup untuk mengharamkan perbuatan tersebut yang mungkin dipandang sebagai bantuan kemanusiaan.
Bantuan kemanusiaan tidak mutlak selamanya terpuji, karena yang terpuji hanyalah yang sesuai dengan syariat adapun yang menyelisihinya tentu tercela. Sebenarnya yang menyelisihi syariat, bila disebut bantuan kemanusiaan, berarti penamaan yang bukan pada tempatnya, karena yang menyelisihi syariat itu merupakan perbuatan hewani. Karena itulah Alloh menyatakan perbuatan kaum kuffar dan kaum musyrikin seperti perbuatan binatang, sebagaimana firman-Nya,
“Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang. Dan neraka adalah tempat tinggal mereka.” (Muhammad: 12)
Dalam ayat lain disebutkan:
“Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya dari binatang ternak itu.” (Al Furqon: 44)
Jadi semua yang menyelisihi syariat itu merupakan perbuatan hewani, bukan manusiawi.
Baca juga: Muslimah Setelah Lulus Kuliah
***
Fatawa Islamiyyah, Syaikh Ibnu Utsaimin
Artikel: Muslimah.or.id
1. yoyok
apa udah ada group ngumpul ihwan2 ?
2. ikhwan IPB
afwan,ana mau tanya bagaimana jika perkuliahan itu menghabiskan waktu sampai sore sekali sampai-sampai kita tidak bisa berjamaah shalat ashar dan shalat asharnya pasti di akhir waktu. dan pelajarannya pun banyak mengandung syubhat-syubhat nasionalis seperti PPKN. bahkan dosen saya pernah bilang bahwa pancasila merupakan alternatif ke empat dalam dasar negara setelah al-qur’an, liberal dan komunis. dan pancasila ini sebenarnya bukan buatan manusia melainkan dibantu oleh allah subhana huwa ta’ala karena telah berhasil menyatukan rakyat indonesia yang begitu banyak perbedaan dalam satu kekuasaan. Selain itu pun, sang dosen hanya membaca dari komputer yang kita sudah punya bacaan itu di diktat perkuliahan. apakah menitip absen dalam hal seperti ini dengan niat agar dapat mengikuti shalat ashar berjamaah dan agar tidak mendapat syubhat boleh dilakukan??? mohon sekali jawabannya, kalau bisa kirim ke e-mail ana. oh ya, kenapa muslim.or.id ga bisa dibuka???
3. abu usamah
perkara ini tidak hanya dilakukan oleh orang awam, ikhwan ato akhwat ngaji juga berani melakukan.terkadang ilmu itu ditipipin di kepala tanpa aplikasi. sebab orang awam akan beralasan yang pake cadar atau celana cingkrang aja absennya menipu apalagi kita yang nga’ ngaji. mari kita intropeksi diri kita masing2 jangan sampai karena oknum ikhwan/akhwat tertentu orang tidak respek dengan dakwah tauhid ini.jadilah pintu kebaikan bagi orang lain jangan jadi pembuka pintu kejelekan
4. puput
ass..ana mau tanya gimana ya caranya menjaga hati dan pandangan kita agar tidak menimbulkan zina pas ketemu dengan orang yang kita sukai
5. istin
Syukran and Jazakumullah khairan katsira…artikelnya bagus..,smg Allah memberikan kemudahan dlm kebaikan-Nya.keep fighting to istiqomah!!!Allahuu Akbar!!
6. mas kangma
Assalamualaikum,
ada baiknya perkataan ini dikutip :
Waha Para Mahasiswa sesungguhnya Ujian dan Absen benar – benar merupakan Ujian bagi kejujuranmu … :D
? bukan hadits, apalagi Qur’an ?
7. ummu asma’
subhanalloh…memang “nitip” absen seringkali melalaikan kita, apalagi jika itu merupakan syarat ikut ujian.jazaakunnallohu khoir atas artikelnya, semoga mengingatkan yang alpa dan khilaf.
ass. saya punya teman yang tidak ikut apel pagi di lapangan,sebenarnya dia ada diruangan kantor yang tidak jauh dari lapangan tersebut sebab dia sedang ada pekerjaan sehingga dia minta saya memarafkan namanya, bagaimana hukumnya pak ustad….??? hal tersebut sering kali terjadi…