Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Belajar Agama di Waktu Sibuk

Nur Rosyidah oleh Nur Rosyidah
11 April 2018
di Akhlak dan Nasihat
0
Share on FacebookShare on Twitter

Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَتَضَعُ أَجْنِحَتَهَا رِضًا لِطَالِبِ الْعِلْمِ

”Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, niscaya Allah memudahkanya meniti jalan ke surga. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka untuk penuntut ilmu karena ridha dengan perbuatannya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah, no.183).

Banyak kita temui orang-orang yang menganggap remeh perihal menuntut ilmu. Ibadah yang dilakukan pun sekedar mengikuti ‘kata orang-orang dulu’, bukan didasari dengan ilmu. Padahal syarat diterimanya suatu amalan yaitu ikhlas karena Allah dan mengikuti tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kemalasan dalam menuntut ilmu menjadikan seseorang tetap berada dalam kesalahan yang sama dan menjadikan bodoh dalam perkara ilmu. Padahal Allah telah menyebutkan keutamaan orang berilmu. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

Donasi Muslimahorid

ا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ

“…Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang tang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadilah: 11)

Allah subhanahu wa ta’ala juga berfirman menjelaskan keutamaan ilmu,

وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُۗ وَكَانَ فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ عَظِيْمًا

 “…Dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.” (QS. An-Nisa : 113)

Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu‘anhu mengatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

فضلُ العالمِ على العابدِ كفضلي على أدناكم ثمَّ قالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ إنَّ اللَّهَ وملائِكتَهُ وأَهلَ السَّماواتِ والأرضِ حتَّى النَّملةَ في جُحرِها وحتَّى الحوتَ ليصلُّونَ على معلِّمِ النَّاسِ الخيرَ

“Keutamaan orang yang berilmu atas ahli ibadah seperti keutamaanku atas orang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya Allah, para malaikat-Nya dan penghuni langit serta bumi, hingga semut di dalam lubangnya, hingga ikan paus, bershalawat pada orang-orang yang mengajarkan kebaikan pada manusia.” (HR. Tirmidzi no. 2685, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

Dari beberapa ayat Al-Qur’an dan hadist yang telah disebutkan di atas, cukuplah menjadi alasan tentang pentingnya menuntut ilmu. Sayangnya, seringkali kita temui alasan klise di masyarakat bahwa waktu yang mereka miliki tidak cukup untuk menuntut ilmu, dengan alasan sibuk -kuliah-kerja-. Orang-orang terdahulu pun juga punya kesibukan, namun mereka tetap menjadikan ilmu sebagai prioritas, bukankah setiap amal yang kita lakukan memerlukan ilmu?

Di zaman yang modern ini, bukan alasan bagi kita untuk tidak menuntut ilmu, duduk di majelis, atau sekedar membaca dan mendengarkan rekaman kajian. Iya, canggih bukan? Dengan banyak fasilitas yang kita miliki, kemudahan mengakses internet harusnya menjadi sarana kita lebih rajin menuntut ilmu. Tapi kenyataam yang didapat, semakin banyak pula orang yang tidak memanfaatkan kemudahan fasilitas ini untuk menuntut ilmu dengan alasan sibuk.

Berikut tips belajar di waktu sibuk:

1. Luruskan niat

Ingat bahwa setiap amal bergantung pada niatnya.

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ

 “Sesungguhnya setiap amal itu (tergantung) pada niatnya.” (HR. Bukhari & Muslim)

2. Harus meluangkan waktu khusus untuk menuntut Ilmu

Masalah kesibukan, setiap orang harus meyakinkan dirinya dalam hal ini pada satu batas tertentu. Seseorang yang sudah hidup berpuluh-puluh tahun boleh jadi hakikat usianya baru beberapa tahun, tak ada peningkatan, perbaikan, dan tambahan kebaikan.

Sesibuk apapun seorang muslim, ia harus menyisihkan waktu untuk menuntut ilmu, mempelajari kewajiban-kewajiban beragama, berbagai bentuk ibadah dan mu’amalah, hingga yang berkaitan dengan profesi.

3. Tidak bisa konsentrasi menimba ilmu bukan berarti meninggalkannya

Ketidak-mampuan mencurahkan semua waktu untuk menimba ilmu tidak berarti dibenarkan meninggalkannya secara total. Bila seseorang tidak mampu berkonsentrasi penuh menuntut ilmu, ia harus berusaha untuk mendapatkan apa yang bisa didapatnya.

إِذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ

 “Jika kalian diperintah suatu perkara, maka lakukanlah semampu kalian.” (HR. Bukhari no. 7288 dan Muslim no. 1337).

4. Manfaatkan teknologi modern

Akses yang mudah di zaman ini berarti menjadi salah satu kemudahan kita dalam menuntut ilmu. Kendaraan bermesin dengan cepatnya bisa mengantarkan kita menuju tempat tujuan, jaringan internet yang bisa diakses dimana saja memudahkan kita mencari apa saja yang kita butuhkan, handphone yang memudahkan kita berkomunikasi dan masih banyak lagi. Jadikanlah teknologi, fasilitas yang kita miliki saat ini sebagai media menuntut ilmu, menjadikannya lebih bermanfaat.

Wallahu a’lam.

***

Penulis: Nur Rasyidah

Artikel Muslimah.or.id

Referensi :

Tips Belajar Agama di Waktu Sibuk, Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid & Dr. Ubaid bin Salim Al-Amri diterjemahkan oleh Arif Munandar, Lc,. Kiswah Media, Solo.

 

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Nur Rosyidah

Nur Rosyidah

Artikel Terkait

Mengingat Mati

oleh Ummu Sa'id
16 Mei 2011
11

Mengingat Mati "Dahulu aku pernah melarang kalian berziarah kubur. Sekarang berziarahlah kalian ke kubur, karena ziarah kubur dapat melembutkan hati,...

Tertipu dengan Dunia, Lalai dengan Kehidupan Akhirat

oleh M. Saifudin Hakim
4 Juni 2017
5

Hakikat dunia adalah negeri yang sementara, bukan negeri keabadian. Jika kita memanfaatkan dunia dan menyibukkannya dengan ketaatan kepada Allah Ta'ala,...

Cara Menghadapi Rasa Malas dalam Menuntut Ilmu

Cara Menghadapi Rasa Malas dalam Menuntut Ilmu

oleh Lisa Almira
9 November 2023
0

Menuntut ilmu agama merupakan bagian dari perjalanan seumur hidup kita. Usia tidak mencegah kita untuk mencarinya karena menuntut ilmu merupakan...

Artikel Selanjutnya

Cinta Kekal di Atas Pondasi Takwa

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Edu Muslim.or.id

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Kategori
    • Akidah
    • Manhaj
    • Fikih
    • Akhlak dan Nasihat
    • Keluarga dan Wanita
    • Pendidikan Anak
    • Kisah
  • Edu Muslim
  • Muslim AD
  • Muslim Digital

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.