Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Vegetarian Dalam Timbangan Islam

Ummu Ziyad oleh Ummu Ziyad
7 Mei 2008
di Akidah
81
Share on FacebookShare on Twitter

Penyusun: Ummu Ziyad
Muroja’ah: Ustadz Aris Munandar

Mengurangi lemak dengan tidak memakan daging hewan mungkin memang dibutuhkan untuk beberapa orang yang terkena penyakit kolesterol tinggi. Tapi bagaimana dengan orang-orang yang benar-benar mengaku sebagai vegetarian sehingga mereka menghilangkan menu daging hewan secara total dari pola makan mereka? Mereka berdalih karena rasa kasihan terhadap para hewan, tidak tega dengan perlakuan para penyembelih hewan dan yang semacamnya. Yang lebih parah lagi, pada akhirnya mereka menolak berbagai bahan makanan yang berasal dari hewan, baik itu susu, telur, keju dan yang semacamnya. Sebabnya? Karena untuk pemerahan susu dikatakan hewan diperlakukan semena-mena, telur itu adalah cikal bakal anak hewan yang patut untuk hidup, atau kalimat-kalimat semacamnya. Dengan usaha keras mereka mempertahankan status vegetarian dengan menonton film yang memang dibuat untuk memperkuat ‘keimanan’ mereka akan apa yang mereka lakukan. Mudah-mudahan ukhti muslimah tidak ada yang ingin ikut-ikutan dengan apa yang mereka lakukan. Mengapa? Coba simak penjelasannya secara syari’at.

Dalam sebuah kaedah fikih, semua yang merupakan masalah adat, seperti makan, minum, pakaian, maka semuanya adalah boleh sampai ada dalil yang mengharamkannya. Berbeda dengan masalah ibadah yang pada dasarnya semua ibadah adalah haram sampai ada dalil yang memerintahkannya. Oleh karena itulah kita tidak bisa sembarangan dalam melakukan ibadah, karena kita harus mengetahui bahwa hal tersebut benar diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya.

Kembali ke masalah makanan, seperti dikatakan tadi, pada dasarnya, memakan suatu makanan seluruhnya adalah halal sampai ada dalil syar’i yang menjelaskan bahwa makanan itu haram. Misalnya, kita diharamkan untuk memakan tikus, kodok, binatang yang bertaring atau binatang yang bercakar yang cakarnya itu digunakan untuk memangsa.

Donasi Muslimahorid

Lalu, bagaimana dengan ayam, sapi, kambing dan yang lainnya yang tidak ada dalil yang menjelaskan bahwa itu adalah haram. Tentu saja jawabannya itu adalah boleh untuk dimakan. Dan tidaklah mereka diciptakan itu melainkan sebagai nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk hamba-Nya yang membutuhkan energi dalam melakukan aktifitas untuk ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

وَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اَنْتُمْ بِهٖ مُؤْمِنُوْنَ

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al Maidah [5]: 88)

Jika hewan yang disembelih saja boleh untuk dimakan, maka terlebih lagi susu atau telur yang dihasilkan oleh hewan tersebut. Bahkan susu juga termasuk tanda-tanda kekuasaan Allah, sebagaimana dalam firman-Nya,

وَاِنَّ لَكُمْ فِى الْاَنْعَامِ لَعِبْرَةً ۚ نُسْقِيْكُمْ مِّمَّا فِيْ بُطُوْنِهٖ مِنْۢ بَيْنِ فَرْثٍ وَّدَمٍ لَّبَنًا خَالِصًا سَاۤىِٕغًا لِّلشّٰرِبِيْنَ

“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” (QS. An Nahl [16]: 66)

Sebab Lain Terlarangnya Menjadi Seorang Vegetarian

Walau telah jelas dalil-dalil tentang tidak haramnya binatang ternak, ada baiknya kita juga mengetahui alasan lain mengapa menjadi seorang vegetarian juga termasuk hal besar yang terlarang dalam agama.

1. Dapat dihukumi keluar dari Islam (kafir)

Hal ini dikarenakan seorang vegetarian telah mengharamkan sesuatu yang telah dihalalkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan demikian, seorang vegetarian telah membuat hukum baru yang bertentangan dengan syari’at. Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ هَلُمَّ شُهَدَاۤءَكُمُ الَّذِيْنَ يَشْهَدُوْنَ اَنَّ اللّٰهَ حَرَّمَ هٰذَاۚ فَاِنْ شَهِدُوْا فَلَا تَشْهَدْ مَعَهُمْۚ وَلَا تَتَّبِعْ اَهْوَاۤءَ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا وَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ وَهُمْ بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ

Katakanlah: “Bawalah ke mari saksi-saksi kamu yang dapat mempersaksikan bahwasanya Allah telah mengharamkan (makanan yang kamu) haramkan ini.” Jika mereka mempersaksikan, maka janganlah kamu ikut (pula) menjadi saksi bersama mereka; dan janganlah kamu mengikuti hawa hafsu orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, sedang mereka mempersekutukan Rabb mereka. (QS. Al-An’am 6:150)

Syaikh Abdurrahman As Sa’di menjelaskan tafsir ayat ini, bahwa ada dua kemungkinan ketika seseorang diminta untuk mendatangkan dalil/alasan ketika mereka mengharamkan apa yang Allah halalkan.

Kemungkinan pertama adalah mereka tidak dapat mendatangkan dalil. Hal ini menunjukkan batilnya apa yang mereka serukan.

Kemungkinan kedua bahwa mereka mendatangkan alasan yang merupakan kedustaan. Tentu saja persaksian mereka ini tidak diterima. Dan ini bukanlah termasuk perkara dimana sah seorang yang adil untuk bersaksi dengannya. Oleh karena itulah Allah memerintahkan kita untuk tidak mengikuti persaksian mereka. (Taisirul Karimirrohman)

2. Membuat perkara baru (bid’ah) dalam agama

Hal ini terutama jika pengkhususan memakan makanan hanya dari yang berupa sayuran tersebut disandarkan kepada agama. Atau dengan kata lain menjadikannya sebagai sebuah ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

3. Menyerupai Orang Kafir

Tahukah ukhti muslimah, bahwa banyak sekali hadits dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam yang memerintahkan kita untuk menyelisihi orang kafir? Sampai-sampai ada seorang Yahudi yang mengatakan,

“Apa yang diinginkan laki-laki ini? Tidak ada satupun urusan kita kecuali ia pasti menyelisihi kita di dalamnya.” (HR. Muslim)

Ukhti muslimah juga tentu telah mengetahui, bahwa para biksu Budha adalah orang yang sangat teguh untuk tidak memakan daging. Mereka hanya mau makan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Maka yang benar, seharusnya sebagai muslimah kita tidak ikut-ikutan menjadi seorang vegetarian, bahkan berusaha menyelisihi para biksu (orang-orang kafir) tersebut.

4. Mengingkari nikmat Allah

Daging, susu, telur atau hasil makanan lain yang didapatkan merupakan kenikmatan yang Allah berikan pada hamba-Nya.

وَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اَنْتُمْ بِهٖ مُؤْمِنُوْنَ

“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al Maidah [5]: 88)

5. Mengingkari hukum yang Allah tetapkan

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberitahukan cara untuk dapat memakan daging dari binatang ternak dengan cara menyembelihnya. Dan tidaklah apa yang Allah perintahkan melainkan sebuah kebaikan. Maka adalah suatu kesalahan ketika seorang vegetarian tidak memakan daging karena rasa kasihan melihat binatang ternak ketika disembelih menggelepar-gelepar, mengejang dan meregangkan otot, bahkan menyatakan itu tidak berperikemanusiaan (atau tidak berperikebinatangan?). Sekali lagi perlu kita ingatkan, bahwa tidaklah apa yang Allah perintahkan dan tentukan merupakan kebaikan walaupun mungkin kita belum mengetahui hikmahnya.

Alhamdulillah, tentang menyembelih hewan terdapat terdapat hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Schultz & Dr. Hazim yang keduanya adalah Animal Scientists dari Hanover University – Jerman, yang menunjukkan bahwa hewan yang disembelih tidak merasakan rasa sakit. Hal ini dikarenakan pisau tajam yang mengiris leher ‘tidaklah menyentuh’ saraf rasa sakit. Sehingga reaksi menggelepar, meregang otot dan lainnya hanyalah ekspresi ‘keterkejutan otot dan saraf’ saja (saat darah mengalir keluar dengan deras). Dan bukan ekspresi rasa sakit! (Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P).

Berbeda dengan apa yang orang-orang kafir lakukan dimana mereka mematikan hewan dengan cara dipukul terlebih dahulu dengan alat pemingsan (Captive Bolt Pistols) baru kemudian disembelih. Alasan mereka adalah agar hewan tersebut tidak kesakitan ketika disembelih dan daging tetap bagus karena hewan jatuh dengan pelan. Apalah artinya logika manusia dibandingkan dengan Allah yang Maha Mengetahui. Ternyata dari hasil penelitian tersebut, hewan yang dimatikan dengan cara tersebut segera merasakan rasa sakit setelah dipingsankan bahkan hasil dagingnya tidak sehat untuk konsumen.

Demikianlah syari’at menjelaskan tentang makanan yang berasal dari binatang ternak. Janganlah tertipu dengan akal kita yang menilai sesuatu hanya berdasarkan penglihatan lahir dan perasaan semata. Sudah kehilangan kenikmatan dunia berupa makanan lezat, merugi pula di akhirat karena berbuat dosa. Na’udzu billah min dzalik.

Maraji’:

  1. Jilbab Wanita Muslimah, Syaikh Nashiruddin Al Albani.
  2. Taisirul Karimirahman, Syaikh Abdurrahman As Sa’di.
  3. Fadhilah IPTEK – Islam: Trying to be The Real Moslem, Nanung Danar Dono, S.Pt, M.P

***

Artikel www.muslimah.or.id

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Ummu Ziyad

Ummu Ziyad

Alumni Ma'had Al Ilmi Yogyakarta, Desainer Grafis Yufid.com

Artikel Terkait

Tafsir Shalawat Nabi

Tafsir Shalawat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam (Bag. 2)

oleh Annisa Auraliansa
16 Juni 2024
0

Makna Shalawat Kepada Nabi Shalawat kita kepada Nabi merupakan permohonan kepada Allah akan shalawatNya dan shalawat para malaikatNya yang telah...

Ambillah Aqidahmu dari Al-Qur’an dan As-Sunnah (4): Syirik Akbar

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
7 Mei 2008
7

Oleh: Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu Soal 1: Apa dosa yang paling besar di sisi Allah? Jawab 1: Dosa yang...

Waktu Mustajab Do’a

oleh Romadhoni U Utami
3 Oktober 2016
0

Diantara keluasan rahmat Allah, Dia jadikan bagi hamba-Nya sebagian waktu yang jika seorang hamba berdo'a di dalam waktu-waktu tersebut, akan...

Artikel Selanjutnya

Mengobral Aurat Merusak Masyarakat (1)

Komentar 81

  1. ummu abdirrahman says:
    17 tahun yang lalu

    Penting untuk memakan semua jenis makanan yang halal secara bervariasi. Ada beberapa kandungan gizi yang hanya terdapat pada hewan dan tidak terdapat pada tumbuhan. Kebanyakan vegetarian mengalami kekurangan asam folat. Hal ini akan besar artinya jika seorang vegetarian adalah wanita yang sedang hamil. Karena asam folat memiliki peranan penting dalam pertumbuhan tubuh janin, terutama otak janin.

    Balas
    • Siti fadila says:
      5 tahun yang lalu

      Assalamualaikum kak maaf kak tolong bantu jawab pertanyaan saya ya kak
      Saya tidak memakan daging seperti daging sapi kambing dan semacam itu ,karena saya tidak suka
      Tapi saya masih memakan telur dan olahan ayam seperti bakso dan sebagainya
      Apakah saya telah berdosa karena tidak mau memakan nikmat yang Allah berikan??
      Apakah saya harus mencoba untuk menyukai makanan tersebut?
      Tolong jawab kak saya bingung,saya takut selama ini saya bener² sudah berbuat dosa itu tanpa saya sadari

      Balas
  2. ummu faiz says:
    17 tahun yang lalu

    Hanya mau menambahkan, bahwa manusia diciptakan oleh Allah memiliki susunan gigi yang bentuknya berbeda-beda (ada gigi seri, taring dan geraham). Telah kita ketahui, hewan yang mengkonsumsi tumbuhan (herbivora) memiliki susunan gigi yang rata & tidak tajam, sedangkan hewan pemakan daging (karnivora) sebagian besar giginya tajam (bertaring). Maha Sempurna Allah yang telah menciptakan susunan gigi manusia campuran antara keduanya (omnivora), dengan maksud agar manusia memakan keduanya (daging & tumbuhan).

    Balas
    • Mph says:
      4 tahun yang lalu

      Setuju, merunut ke gigi.. Gigi taring manusia itu hanya 2.. Bisa diartikan dibanding nabati, makanan hewani jumlahnya harus lebih sedikit kita konsumsi..
      Dan dari apa yg saya simpulkan soal makanan mana yg baik atau tidak( diluar halal atau haram yg sdh jelas hukumnya), keduanya sama baik/buruk..tergantung bagaimana memprosesnya.

      Balas
  3. sofiyah says:
    17 tahun yang lalu

    alhamdulillah dengan artikel ini, an jd sadar dan tidak akan berusaha untuk vegetarian lagi…
    tapi sekarang yang jadi masalah bagi an adalah an sekarang tinggal di asrama dimana an harus makan dari asrama, tapi yang an tahu bahwa ibu-ibu yang memasak di dapur adlah ibu-ibu yang kurang faham tentang agama jd an khawatir jika daging yang an makan, menyembelihnya tidak menyebut nama ALLOH… mohon solusinya… jazakumulloh khoir

    Balas
  4. adnan says:
    17 tahun yang lalu

    WAQBUDULLAH WALA TUSRIKU WALA SYAI’A-Sembahlah Allah dan jgn menyekutukanNya dengan segala sesuatu.

    Balas
  5. Amrullah says:
    17 tahun yang lalu

    @sofiyah
    Jika ibu-ibu yang masak di tempat antum itu seorang muslim, maka seyogyanya kita berhusnuzan pada mereka. Sebenarnya dalam kasus anti mungkin yang lebih patut antum curigai adalah orang-orang yang menyembelih hewan yang anti makan. Namun, jika kita mendapatkan makanan tersebut dari seorang muslim, maka kita tidak perlu mencari2 alasan untuk menjustifikasi bahwa makanan tersebut haram. Karena hukum asal makanan tersebut halal dan tidak bisa berubah kecuali karena alasan yang benar-benar nyata. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri pernah makan makanan yng diberikan oleh orang Yahudi kepada beliau.
    Wallahu a’lam

    Balas
  6. alief says:
    17 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum wr wb

    Jika yang membaca artikel ini orang awam maka disimpulkan bahwa memakan daging ayam, sapi, kambing lebih baik ketimbang vegetarian. Padahal perlu juga ditambahkan dalam artikel bahwa daging sembelihan itu halal jika disembelih dengan menyebut nama Allah, swt.

    Jika kita dihadapkan pada pilihan, makan daging sembelihan yang tidak jelas penyembelihannya (misal karena di negara yg mayoritas tidak beragama) dan makan vegetarian, orang awam yang membaca artikel ini akan mempunyai rujukan bahwa makan daging sembelihan lebih diutamakan ketimbang vegetarian. Mohon koreksinya…

    Orang awam yang saya maksud adalah sebagian besar kaum muslim yang hanya tahu bahwa makanan yang haram adalah babi dan khamr.

    Mohon koreksinya, wallahu a’lam

    Wassalamu’alaium wr wb

    Balas
  7. Ummi says:
    17 tahun yang lalu

    Alhamdulillah, dengan adanya artikel ini saya tambah ilmu, saya bisa berda’wah kepada sahabat2 saya yang saat ini melakukan vegetarian,

    Balas
  8. adit says:
    17 tahun yang lalu

    yes

    Balas
  9. adit says:
    17 tahun yang lalu

    Ass. Wr. Wb
    Sebagai infromasi saja
    Berikut adalah Para Suci dan tokoh Islam Vegetarian:
    Muhammad Rahiim Bawa Muhyinudiin: Guru Sufi dan Sastrawan.Sri Lanka.
    Rabiah Al Adawiyah Basri: Sufi wanita legendaris. Persia.
    Ibnu Sina (Avicenna): Tokoh kedokteran dan Ilmuwan Islam.Persia.
    Abdul Qadir Al Jaelani: Guru Besar Sufi. Pendiri Tarekat Qadiriyah. Persia.
    Ibnu Arabi: Ahli Ilmu Islam dan Master Sufi. Spanyol.
    Muhammad Al Ghazali: Sarjana Sastra Islam. Persia.
    Hazrat Nizamuddin Aulia: Master Sufi. Guru Spiritual dari Hazrat Chisti. India.
    Hazrat Muhyinuddin Chisti: Pendiri Orde Chisti. India.
    Ada cerita lain bahwa Zaynab, seorang sufi wanita abad ke 9 yang di hukum karena menolak makan daging.

    Balas
  10. www.muslimah.or.id says:
    17 tahun yang lalu

    Saudara Adit, individu-individu bukanlah dalil dan hujjah dalam berbuat dan beramal. Yang menjadi dalil dan hujjah bagi kita adalah Al Quran dan As Sunnah berdasarkan pemahaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seorang Vegetarian? Cukuplah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi suri teladan bagi kita wahai saudaraku… menjadikan individu-individu selain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai suri teladan, apalagi tokoh Sufi yang notabene ajaran-ajarannya bukan berasal dari Islam sungguh-sungguh sangat naif sekali, ditambah lagi dengan mengagung-agungkan mereka dengan mengatakan mereka Para Suci, apakah mereka lebih suci dibandingkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga mereka lebih pantas untuk kita teladani dibandingkan Rasulullallah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Renungilah wahai saudaraku…

    ***
    Sedikit penjelasan tentang mengapa Sufi bukan berasal dari Islam, silakan baca penjelasannya pada link di bawah ini:

    1. Hakikat Tasawuf (bag 1)
    2. Hakikat Tasawuf (bag 2)
    3. Hakikat Tasawuf (bag 3)
    Balas
  11. Eddy says:
    17 tahun yang lalu

    pada dasarnya saya setuju jika ALLAH menciptakan beberapa hewan untuk dikonsumsi oleh manusia, tetapi yang menjadi pertimbangan disini, sudah halalkah daging hewan yang kita makan?, ALLAH memang menciptakan hewan untuk dikonsumsi tapi bukan untuk dieksploitasi secara besar-besaran hanya untuk mencari keuntungan bagi peternaknya hingga semua hewan yang hidup di peternakan menjadi tersiksa. mungkin beberapa dari kalian belum pernah ada yang melihat kondisi peternakan ayam/sapi secara langsung, sebagian peternakan memasaksa ayam untuk bertelur dengan menggunakan obat bahkan sebagian peternakan sapi telah menggelonggong hewan ternaknya, yang menjadi pertanyaan disini, halalkah daging hewan yang kita makan? jika menjadi vegetarian adalah solusi jika semua makanan nabati sudah pasti halal.

    Balas
  12. aswad says:
    17 tahun yang lalu

    Ekstrim dalam beragama adalah berlaku berlebihan dalam larangan dan perintah. Yaitu melakukan apa yang tidak diperintahkan, sehingga menambah-nambah beban diri dalam beragama. Juga termasuk ekstrim, mengharamkan diri apa yang tidak diharamkan oleh syariat. Jika ada seorang yang berlaku demikian, patut kita juluki ekstrimis.
    Maka perhatikan hadits Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam:
    “Sesungguhnya Allah `Aza wa Jalla telah menetapkan banyak kewajiban, maka janganlah engkau lalaikan, dan Ia menetapkan hudud, jangan engkau langgar, dan Ia mengharamkan banyak hal maka jangan engkau lakukan. Dan Ia diam atas banyak hal, sebagai rahmat untukmu dan bukan karena lupa, maka jangan engkau membahas-bahas (hukumnya)” (HR Ad-Daruqutni)
    Jika Allah dan Rasul-Nya mendiamkan sesuatu, artinya hukumnya mubah (boleh). Maka adakah diantara kita yang merasa mempunyai hukum yang lebih baik daripada Allah dan Rasul-Nya?

    Balas
  13. www.muslimah.or.id says:
    17 tahun yang lalu

    Menjadi Vegetarian apakah satu-satunya solusi untuk permasalahan penyiksaan terhadap binatang? apakah sedemikian picik dan sempitnya cara berpikir kita sehingga tidak mampu mencari solusi yang lain? :)

    Balas
  14. Seto says:
    17 tahun yang lalu

    Hmm…… saya seorang vegetarian. Dan alhamdulillah saya semakin segar secara fisik dan batin. Yeah…setidaknya itu yang saya rasakan sampai dengan saya menulis ini. Membaca “debat komentar” diatas kok jadi lucu ya? Gini aja deh mbak / mas. Kita Islam. That’s enough!! Kita menjalankan segala syari’at nya. Itu aja belum tentu diterima. Why don’t we focused pada itu aja?? Ya kan? menjadi vegetarian atau enggak kan hak kita.
    Bukannya gak bersyukur atas nikmat Allah atau malah bahkan melanggar perintahnya. Aku kira menjadi Vegetarian juga gak papa??? Ini hanya soal pilihan makanan. Lo gak suka tempe, misalnya. Ya udah gak papa kok gak makan tempe. Lo gak berdosa karena menyia2kan kebesaran Allah dalam bentuk protein dalam sebutir kedelai.
    Jangan terlalu complicated deh!!! Males banget ribet dalam soal pilihan makan!! Kalo lo mau makan ya makan aja, kalo gak suka makanan tertentu ya jangan dimakan. Beres.
    Jangan dikasih doktrin ” lo dosa” kalau jadi vegetarian. Makin lengkap aja julukan agama kita ISLAM : ANTARA ANCAMAN DAN PAHALA. Di Islam banyak banget ancamannya. Islam is simple. Yang detail2, kaya vegetarian itu melanggar”, ya Allah, please deh, bikin hidup lebih sulit karena mikirin “tambahan” dosa kita karena gak makan daging. Wew…….!!!
    Orang yg vegetarian aja bisa hidup sehat, maka bisa beribadah dengan lebih baik, bisa berbuat baik dengan sesama lebih baik, mengapa tidak? Biarin aja kaleee……
    So, guys……..kalo lo pikir jadi vegetarian itu baik dan sehat, maka lakukanlah. Ayam potong juga banyak obatnya tuuh!!! Sapi juga pada “dianiaya” biar dagingnya gede. Mana telur juga pada dipalsuin. Keju??? impor tuh dari Belanda!!! Mending makan nasi, sayur, tahu tempe ( dan ikan ).

    Ni menu harian gw ( kurang lebih ):
    Pagi : Nasi secukupnya aja + tumis jamur + tempe/tahu
    Brunch ( breakfast lunch ) : sari kacang ijo + buah
    Siang : Nasi secukupnya + sayur pare/daun pepaya, kecambah/kangkung/ bayam/ + ikan
    Malam ( gak mesti makan sih) : Nasi secukupnya + oseng2 tempe/ teri

    Hmmmm…..lezat…bergizi tinggi, HALAL, gak ada obat2an apapun!!!

    OK, gw cuman berpendapat lho ya? gak kampanye atau provokasi. Hidup itu pilihan. Yang penting kita ISLAM.

    Ok..guys….God bless you….( jangan2 God bless you juga diharamkan. karena sering diucapkan orang nasrani. Kalau gitu suka baca kamus dunk biar tau artinya…hi….hi….. ) be open minded ya!!!!

    Wassalam!

    Balas
  15. www.muslimah.or.id says:
    17 tahun yang lalu

    Buat saudara Seto (Kak Seto?): Anda ternyata juga mengkonsumsi ikan dan teri, berarti Anda bukan Vegetarian… :)

    Saudara Seto, coba Anda cermati artikel di atas: Vegetarian yang terlarang adalah vegetarian yang mengharamkan makanan dan minuman dan telah dihalalkan oleh Allah. Jadi ketika ada seorang yang jadi vegetarian karena berpantang dengan makanan berdaging dikarenakan penyakit yang dideritanya tentu beda lagi konteksnya. Begitupula dengan seseorang yang tidak memakan makanan yang berdaging dikarenakan memang tidak suka, tentu beda lagi konteksnya. Jadi Anda jangan salah paham.

    Balas
  16. ana says:
    17 tahun yang lalu

    asslamu alaikum warahmatullah…

    kak seto…yg berpola hidup sehat,

    ana fikir anda ga benar-benar membaca dengan cermat artikel diatas ya?
    coba dibaca ulang dan dicermati baik-baik deh.
    Dan afwan… sepertinya anda perlu banyak-banyak beristigfar dan mempelajari sunnah lebih dalam lagi sehingga gaya dan pola bahasa anda bisa sedikit lebih islami, karena setelah sekian lama ana menjadi pembaca setia web ini, ana baru menemukan komentar yg kurang enak didengar seperti ini, ya klo punya pendapat lain mungkin alangkah indahnya disakmpaikan dengan bahasa yg lebih baik
    oh iya anda mengatakan “Hidup itu pilihan. Yang penting kita ISLAM.” oh ho’ ga bisa gitu ada aturan yg harus dijalankan ga bisa yg penting islam….klo yg penting islam tapi bahasanya ga mencerminkan islam ? atau yg penting islam tapi ga mengerti sunnah Rasul?

    Balas
  17. aswad says:
    17 tahun yang lalu

    Untuk Kak Seto, semoga Allah senantiasa menjaga saya dan anda senantiasa dalam kebaikan.

    Karena vegetarian bukan isitlah syar’i, maka kita kembali pada definisi yg disepakati manusia dlm hal ini. Dan setelah saya cek, seseorang dikatakan vegetarian jika sama sekali ia tidak mau memakan daging, termasuk ikan dan teri. Setidaknya demikian definisi yg ada di situs wikipedia. Maka, dengan begitu anda bukanlah seorang vegetarian.

    Jika anda bukan vegetarian maka komentar anda di atas dapat dibaca maksudnya bahwa anda memilih tidak memakan daging karena alasan kesehatan dan kekhawatiran terhadap produk daging yang terkontaminasi bahan kimiawi. Jika demikian, alasan anda tersebut tidak terlarang dalam Islam. Karena sebab pelarangan (‘illah) vegetarian adalah ‘mengharamkan bagi diri sendiri yang dihalalkan oleh Allah’. Adapun memilih makanan yang kita nilai lebih enak, atau lebih menyehatkan maka ini tidak dipermasalahkan selama makanannya halal. Bahkan Allah Ta’ala memerintahkan memakan makanan yg baik selain harus halal, Makanan yg baik adalah yg tidak membahayakan bahkan menyehatkan. Allah Ta’ala berfirman yg artinya
    ?Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi? [Al-Baqarah : 168]

    Jika masih ada yg menganggap masalah pelarangan vegetarian adalah masalah remeh dan merasa tidak perlu dilarang. Maka ketahuilah Islam itu agama yang sempurna. Semua aspek kehidupan seorang muslim hendaknya senantiasa dalam koridor Islam. Baik perkara yg dianggap remeh atau yg dianggap penting. Perhatikan hadits Salman Radhiyallahu ?anhu, beliau berkata,
    ?Orang-orang musyrik telah bertanya kepada kami, ?Sesungguhnya Nabi kalian sudah mengajarkan kalian segala sesuatu sampai (diajarkan pula adab) buang air besar!? Maka, Salman Radhiyallahu ?anhu menjawab, ?Ya!?? [HR. Muslim no. 262]
    Nah, bagaimana pendapat kita jika ada orang yg berkata “Duh, Rasulullah ngapain juga ngatur-ngatur masalah buang air?? Terserah gue dong mau buang air gimana aja”. Wal’iyyadzubillah. Semoga kita dilindungi dari sikap seperti ini.

    Balas
  18. andme says:
    17 tahun yang lalu

    Akhirnya terbukti sunnah nabi yang non vegetarian memang ampuh, karena dari pelajaran kak Seto yang hanya memakan daging sedikit saja (ikan teri yang kecil) bisa membuat semakin badan kak Seto segar secara fisik dan batin.

    Balas
  19. rendahkan pandangan meskipun bercadar says:
    17 tahun yang lalu

    Apakah para Sahabat r.a. juga mengenal vegetarian ?

    Balas
  20. joko says:
    17 tahun yang lalu

    vegetarian ????? ada apa ya dgn vegetarian., menurut saya vegetarian adalah pola makan seseorang yang di sesuaikan dgn keadaan tubuhnya. bukan pengingkaran akan hukum2 Tuhan. memang apa yang dikaruniakan Tuhan adalah nikmat bg kita. badan kita juga ini karunia, apalagi dgn badan manusia ini, yang dibekali akal dan kecerdasan, jd kita harus cerdas dalam memelihara badan yang telah di berikan. salah satu cara jadi VEGETARIAN. g masalah kan ? kita adalah penentu keseimbanagan jagat raya ini. kalau manusia serakah ya manusia jg yang menderita,, kalau manusia memiliki welas asih terhadap semua ciptaan manusia jg sejahtera. jd semua g ada yang sia2. semua perbuatan pastilah berbuah hasil. iya ga ????????

    Balas
  21. ummu ziyad says:
    17 tahun yang lalu

    #joko
    kita adalah penentu keseimbanagan jagat raya ini

    Siapakah kita sehingga bisa menjadi penentu keseimbangan jagat raya?? Coba dibenahi dulu cara pandang seperti ini.

    Balas
  22. athea says:
    17 tahun yang lalu

    Wah, saya baru aja mau mulai jadi vegetarian untuk alasan kesehatan dan dengan pertimbangan karena saya juga pernah mendengar bahwa “semua daging haram kecuali yang disembelih dengan membaca Bismillah”. Saya kurang jelas juga sih apakah ini hadits atau apa, tapi saya pernah mendengar kalimat ini di suatu tempat.

    Nah yang bikin saya penasaran, apakah semua daging yang kita konsumsi itu disembelih dengan menyebut Bismillah atau tidak? Kita kan gak tau karena kita hanya membeli daging yang telah disembelih orang lain dari pasar. Lalu kalo daging yang kita makan disembelih dengan tidak menyebut Bismillah sebenarnya bagaimana hukumnya? apakah betul jadi haram walau daging apapun?

    Makanya sebelumnya, saya memutuskan untuk tidak memakan daging dengan pikiran daripada saya memakan daging yang tidak jelas apakah dia disembelih dengan cara yang benar atau tidak lebih baik saya tidak makan daging saja supaya lebih amannya.

    Tapi setelah baca artikel di atas saya jadi mikir lagi, gak mau juga dong saya jadi kafir hanya karena saya gak makan daging, tapi kalo saya makan daging yang disembelih tanpa menyebut Bismillah gimana juga ya hukumnya? Saya jadi bingung sekarang jadinya, apakah saya harus berhenti makan daging ataukah tidak?

    Balas
  23. lyta says:
    17 tahun yang lalu

    asslm,
    wah..bingung saya bingung
    baru mau niat jd vegetarian krn alesan ingin sehat seutuh nya..
    tp malah bertentangan dengan hukum Allah.swt
    masa Allah.swt uda menjadikan itu halal malah kita bertingkah sok2an merubahnya yah?
    tp,,gimana dong kalo saya ingin menghindar dari penyakit kolesterol kedepannya “tua nanti”..?
    sebenarnya sih kalo menurut logika saya nih..
    mau dia vegetarian atau non vegetarian tp kalo dia kerjakan semua itu krn Allah.swt pasti jd nya baik
    sekarang masalah kemampuan si yang punya badan aja sih.. kalo kita Islam..yah kita ingat kita punya Allah.swt
    kita mkn apa aja kalo nawaitu nya krn Allah.swt dan mendoakan yg tdk mampu agar segera menikmati nikmat yg Allah.swt berikan kepada kita,,insyaAllah pasti dibadan jd nya power bukan penyakit yah (Amin)..
    ini masalah dlm diri kita aja sebenernya “nawaitu” kita baik tdk?
    aduh..saya yang bingung saya sendiri yg dpt solusinya dari jawaban saya yah.. hehe
    udah..gak usa ribut masalah org, dengar kt hati yg baik dan kerjakan ikhlas krn Allah.swt.
    didunia ini kan ada yg baik dan buruk..
    kalo kita rasa itu tdk baik buat diri kita dihindari
    kalo kita rasa itu kurang cocok buat kita dikurangi
    adil kan jadinya idup kita.. kya’ sifat Allah.swt yg MAHA ADIL (bkn berarti kita menjadi Allah.swt tapi cuma berusaha menyempurnakan menjadi hambaNYA aja)
    ok makasi buat inspirasinya ya teman2.
    wassalam

    Balas
  24. andri says:
    17 tahun yang lalu

    menjadi seorang vegetarian alasan yang paling utama adalah kita memupuk hati yang penuh dengan cinta kasih, menghargai dan memuliakan semua bentuk kehidupan. kita semua tahu bahwa semua makhluk dihadapan Allah adalah sama derajatnya. kita semua bersumber dari yang ESA. tidak memakan makanan dari makhluk yang berjiwa adalah bentuk cinta kasih universal. ketika sebilah pisau menggores daging kita kita akan merasa sakit, mana mungkin sebilah pisau yang memotong leher binatang dan binatang itu tidak merasakan kesakitan. darimana ahli yang mengatakan bahwa ketika pisau menyembelih leher sang hewan, sang hewan tidak merasakan sakit. apakah sang ahli sudah pernah merasakan lehernya disembelih? singkat kata kita sebagai pribadi pernahkah kita renungkan demi makanan yang kita makan, kita harus menghilangkan jiwa mahkluk lain, demi makanan yang kita makan kita harus menikmatinya di atas penderitaan mahkluk lain???????? bagaimana perasaan takut, sedih, marah, didetik2 akhir hidup sang hewan ketika ia akan disembelih???? pernahkah anda merasakannya? jangan beranggapan bahwa mahkluk lain lebih rendah dari kita, lantas kita boleh dengan semena-mena menindas, dan memperlakukan dengan sewenang2. sebagai manusia biasa saja kita akan merasa tidak tega, kasihan, sedih ketika kita secara langsung melihat bagaimana hewan2 yang disembelih itu meregang nyawa, menggelepar2 dan akhirnya mati, saya rasa kita manusia aja punya hati demikian apalagi Allah yang menjadi Maha Pencipta, Yang Maha Belas Kasih. sekian komentar dari saya semoga dapat membuka pintu hati nurani kita semua, bahwa menjadi seorang vegetarian yang utama adalah karena hati cinta kasih diatas dari segala alasan lainnya. kurang lebihnya saya mohon maaf. wassalam

    Balas
  25. ummu abdirrahman says:
    17 tahun yang lalu

    #andri
    Jika hal tersebut dijadikan alasan untuk menjadi vegetarian. Lalu bagaimana dengan penelitian yang menyatakan jika tumbuhan disakiti dan dipotong-potong akan kesakitan. Tumbuhan juga memiliki nyawa. Bahkan tumbuhan juga memberikan respon kimiawi ketika mereka sakit atau tersakiti. (Silahkan baca buku “Biology” karya Campbell, insyaallaah beberapa jilid sudah diterjemahkan dalam bahasa indonesia. Buku ini sudah disepakati keilmiahannya oleh seluruh ahli biologi di seluruh dunia dan dijadikan bahan dasar pembelajaran dalam International Biology Olympiade). Jika hal tersebut menjadi alasan, maka akhi juga tidak boleh makan tumbuhan. Kaef?

    Maka, hendaklah seseorang menghalalkan apa yang Allah halalkan dan mengharamkan apa yang Allah halalkan.
    Bukankah Allah memerintahkan untuk berkurban di hari raya iedul adha dengan menyembelih hewan? Apakah perintah Allah ini disebut semena-mena, menindas dan memperlakukan hewan dengan semena-mena? Bukankah akhi yakin perintah Allah adalah yang terbaik dan yang paling bijak untuk manusia, hewan, tumbuhan dan apa pun yang ada dalam alam semesta?

    Balas
  26. cizkah says:
    17 tahun yang lalu

    ah..saudaraku…ternyata anda sedang tertipu dengan diri dan hawa nafsu yang bertopengkan cinta kepada para binatang.

    Saya juga jadi ingin bertanya, pernahkan saudaraku merasakan binatang ketika disembelih dengan cara yang memang telah ditetapkan oleh Allah dan diajarkan oleh Rasululllah shallallahu’alaihi wa sallam. Apakah anda mengatakan bahwa Allah kejam dan membiarkan para binatang kesakitan?? Apakah engkau mengatakan Allah tidak mengetahui bagaimana jika hewan-hewan itu disembelih untuk manusia?

    Bukankah cara berpikir anda sedemikian terbalik, sehingga yang engkau benarkan adalah logika dari dirimu dan bukan berdasarkan keimanan. Maka cintailah Allah, maka engkau akan tahu bagaimana cara mencintai seluruh makhluk. Jika engkau belum tahu cara mencintai Allah dengan benar, bagaimana pula engkau bisa mengatakan engkau mencintai para makhluk lain yang merupakan ciptaan-Nya.

    Semoga Allah memberi hidayah kepada kita semua untuk memiliki keimanan dan merasa cukup dengan apa yang telah Allah dan Rasul-Nya tetapkan. Aaamiin

    Balas
  27. www.muslimah.or.id says:
    17 tahun yang lalu

    @Buat ukhti Andri:
    Bagaimana pendapat Anda terhadap syariat Qurban (pada hari Idul Adha) yang insya Allah sebentar lagi kita akan menjumpainya? Allah dan Rasul-Nya -shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan dan menganjurkan kita untuk berkurban pada hari Idul Adha tersebut, dan Allah dan Rasul-Nya -shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memerintahkan untuk membagi-bagikan daging qurban tersebut kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Ditinjau dari logika Anda, apakah Allah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berlaku kejam terhadap binatang-binatang tersebut?

    Dan kami kira komentar dari ukhti Ummu Abdirrahman dan Cizkah di atas insya Allah sudah cukup sebagai bahan perenungan bagi Anda.

    Balas
  28. andri says:
    17 tahun yang lalu

    Bukannya terbalik wahai saudaraku ….Bagaimana anda bisa mencintai Allah kalau makhluk ciptaanNYa saja anda selalu menyakitinya????? Apakah itu yang dinamakan mencintai Allah kalau anda tidak tahu caranya mencintai semua mahkluk ciptaan Allah…. Begini saudara sekarang kalu anda mau tahu rasanya sakit ketika dipotong coba anda potong sedikit saja bagian tubuh anda, apa yang anda rasakan? Nah itulah yang dirasakan para binatang2 itu ketika pisau jagal memotong leher mereka. Allah Maha Sempurna, Allah Maha Tahu, Allah juga Maha Kasih. Karena ketidak sempurnaan kita sebagai manusia yang tidak dapat menyelami Hukum Kebenaran Allah melalui FirmanNYA. Kita sebagai manusia hanya menafsirkan aqidah yang ada untuk membenarkan sesuatu demi kepentingan kita pribadi tanpa mengindahkan mahkluk2 lain. segala kesempurnaan hanya milik Allah, semua kekurangan adalah milik kita semua manusia. Semoga kita semua mendapat hidayahNya. Wasallam…..

    Balas
  29. www.muslimah.or.id says:
    17 tahun yang lalu

    Allah Maha Sempurna, Allah Maha Tahu, Allah juga Maha Kasih. Karena ketidak sempurnaan kita sebagai manusia yang tidak dapat menyelami Hukum Kebenaran Allah melalui FirmanNYA. Kita sebagai manusia hanya menafsirkan aqidah yang ada untuk membenarkan sesuatu demi kepentingan kita pribadi tanpa mengindahkan mahkluk2 lain. segala kesempurnaan hanya milik Allah, semua kekurangan adalah milik kita semua manusia. Semoga kita semua mendapat hidayah-Nya.

    Saudaraku, ternyata kata-katamu sepertinya harus berbalik lagi kepadamu.

    Cara mencintai Allah adalah dengan beriman kepada apa yang telah disyari’atkan-Nya. Keimanan bukanlah permainan logika, “Oh kalau dipukul sakit,” dan yang semacam itu yang berkaitan dengan faktor indrawi. Itu seperti orang-orang kafir yang meminta agar bisa melihat Allah supaya mereka beriman. Keimanan adalah menerima dengan sepenuh hati walaupun bertentangan dengan akal dan logika manusia.

    Jika keimanan bermain dengan logika dan dicampur adukkan dengan perasaan manusia (yang merasa sangat berperikemanusiaan dan berperikebinatangan), maka nabi Ibrahim tidak akan melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih anaknya Ismail.

    Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya berpikir seperti Anda dan merasa sangat kasih sayang dengan makhluk lainnya, maka mereka tidak akan melaksanakan ‘Idul Adha. Mereka akan berargumen dan beradu pendapat dengan Nabi dan mungkin berkata-kata seperti Anda merasa bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak menyayangi dan mengasihi makhluk. Padahal kita tahu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang sangat penyayang bukan hanya kepada manusia, tetapi juga kepada hewan (silakan baca hadits-hadits tentang ini).

    Lebih-lebih lagi, memakan hewan itu adalah juga merupakan perintah Allah. Lalu engkau mengatakan engkau lebih tahu dari Allah dengan mengatakan mereka kesakitan dsb. Maka saudariku, renungilah ayat ini,

    Maka demi Rabbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu (Rasulullah) hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (Qs. An-Nisa: 65)

    Masih adakah rasa keberatan itu dalam hatimu, padahal Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan hewan itu halal dan telah menetapkan pula cara menyembelih hewan tersebut?

    Oya, bagaimana dengan pendapat Anda terhadap syari’at menyembelih hewan kurban, seperti: Kambing dan Sapi? dan kemudian Allah dan Rasul-Nya juga memerintahkan ummat Islam untuk membagi-bagikan hewan kurban yang sudah disembelih tersebut kepada orang-orang yang berhak menerimanya, salah satunya fakir miskin.

    Dan bagaimana pendapat Anda dengan komentar ukhti Ummu Abdirrahman di atas yang kami kutip di bawah ini:

    Jika hal tersebut dijadikan alasan untuk menjadi vegetarian. Lalu bagaimana dengan penelitian yang menyatakan jika tumbuhan disakiti dan dipotong-potong akan kesakitan. Tumbuhan juga memiliki nyawa. Bahkan tumbuhan juga memberikan respon kimiawi ketika mereka sakit atau tersakiti. (Silahkan baca buku ?Biology? karya Campbell, insyaallaah beberapa jilid sudah diterjemahkan dalam bahasa indonesia. Buku ini sudah disepakati keilmiahannya oleh seluruh ahli biologi di seluruh dunia dan dijadikan bahan dasar pembelajaran dalam International Biology Olympiade). Jika hal tersebut menjadi alasan, maka akhi juga tidak boleh makan tumbuhan. Kaef?

    Bagaimana? jika memakai logika Anda, maka seharusnya Anda sebagai vegetarian juga jangan memakan tumbuh-tumbuhan, karena mereka juga memiliki nyawa dan mereka memberi respon kesakitan jika mereka dipotong atau disakiti.

    Balas
  30. riawikan says:
    16 tahun yang lalu

    ” Ayat-ayat ALLAH bertebaran dimana-mana..”
    so,
    Gunakanlah kesadaranmu untuk menterjemahkannya.

    Berhentilah berpolemik. Brisik!
    Kata2 tidak akan pernah mampu menjelaskan
    KEBENARAN SEJATI.

    Hormati setiap hak dan pendapat orang lain.
    Sebagaimana setiap kali kau lakuan ruku.

    Tundukkan egomu sebagaimana berulang ulang kau bersujud.

    ” ALLAH Maha Pengasih dan Penyayang”
    so,
    Mari kita senantiasa menebar kasih.

    “Agamamu bagimu, agamaku untukku..”
    so,
    Pemahamanmu bagimu, pemahamanku untukku..”

    Balas
  31. ummu abdirrahman says:
    16 tahun yang lalu

    #riawikan
    Silahkan baca artikel “Saatnya Memahami Islam dengan Benar”

    Balas
  32. ummu abdirrahman says:
    16 tahun yang lalu

    Dan orang-orang yang berpecah-belah karena memahami Al Quran dan hadits dengan hawa nafsu mereka yang menyimpang adalah teman-teman setan yang mengikuti jalan kesesatan.

    Dari Ibnu Mas?ud berkata, ?Pada suatu hari Rasulullah sholallohu ?alaihi wassalam membuat sebuah garis lurus dan bersabda: ?Ini adalah jalan Allah.? Kemudian beliau membuat garis-garis lain di kanan kirinya, dan bersabda: ?Ini jalan-jalan lain dan pada setiap jalan ini terdapat setan yang menyeru ke jalan-jalan tersebut.? Beliau lalu membaca (firman Allah ta?ala): ?Dan sesungguhnya inilah jalanKu yang lurus. Oleh karena itu, ikutilah. Janganlah kamu mengikuti jalan-jalan lain yang akan memecah belah kamu dari jalanNya.?? (QS. Al An?am 153)

    Ranungkanlah :
    Sesungguhnya Allah berfirman, ?Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah engkau beri nikmat atas mereka.? (Qs. Al Fatihah: 6-7)

    Bahwa untuk mendapatkan petunjuk kebenaran adalah memahami Al Quran dan hadits dengan mengikuti orang-orang yang telah terlebih dahulu mendapatkan nikmat Islam. Siapakah mereka?
    Syaikh Abdul Malik Ramadhani menjelaskan bahwa manusia yang paling utama yang telah Allah beri nikmat ilmu dan amal adalah para shahabat Rasulullah shallallahu ?alaihi wasallam, karena mereka mendapatkan petunjuk langsung dari Rasul shallallahu ?alaihi wasallam yang mulia. Dengan demikian penafsiran dan pemahaman merekalah yang paling selamat. Selain itu, mereka adalah generasi terbaik dari umat ini dalam memahami Al Quran dan hadits serta mengamalkannya
    Allahummaa ahyinaa ‘alas sunnah wa amitnaa ‘alal islaam

    Balas
  33. riawikan says:
    16 tahun yang lalu

    aku sudah baca..
    so,
    pemahamanmu bagimu, pemahamanku untukku..

    Balas
  34. Bayu Sandi says:
    16 tahun yang lalu

    Assalamualaikum, Dengan hormat,
    Salam hormat saya haturkan pada semua pembaca. Dengan dilandasi niatan baik, kerendah hatian dan kesungguhan saya menulis ini. Sedih sekali perasaan saya setelah membaca artikel diatas. Kesedihan ini menggerakan saya untuk menulis dengan harapan tulus sapaya pendapat saya yang sederhana ini dapat berkenan dijadikan suatu perenungan mendalam oleh para pembaca budiman sekalian.
    Dengan penuh kejujuran saya menyampaikan keprihatinan atas ide yang disampaikan dalam artikel di atas. Entahlah hati saya merasakan adanya suatu? nuwun sewu? ketidak-bersahabatan serta kekurang-toleransi-an dalam artikel tersebut. Pernahkah kita merenungkan bagaimana perasaan orang lain, biksu-biksu Budha itu, jika mereka membaca artikel di atas? Bagaimana perasaan mereka ketika mereka mengetahui bahwa kebenaran suci yang mereka junjung tinggi , oleh kita telah dijadikan sebagai contoh yang buruk, keliru dan mendatangkan siksa. Apapun pendapat penulis tentang apa yang ingin beliau sampaikan (meskipun itu diperuntukan untuk jama?ah sendiri), beliau telah membawa-bawa nama Institusi serta identitas kelompok lain, kedalam opininya yang terkesan merendahkan bagi kelompok yang dimaksud. Penulis yang terhormat, saya merasakan suatu ketidak-peka-an di sini. Sebagai warga Negara Indonesia yang menjunjung tinggi ke-Bhineka Tunggal Ika-an, saya tergerak untuk berbagi pendapat dengan saudara penulis. Bahwasanya tulisan saudara ini telah dimuat dalam satu media, yang siapa saja bisa mengaksesnya, termasuk saudara kita yang berkeyakinan Budhis. Siapapun orangnya, yang mengetik ?vegetarian? di mesin pencari, maka akan sangat memungkinkan bagi dia untuk membaca tulisan saudara penulis. Sebagai insan yang berperasaan, seharusnya saudara penulis merasa bersalah. Saudara telah menjadi contoh bagi banyak orang, dan tulisan saudara turut ambil bagian dalam mempengaruhi pandangan serta penilaian negatif terhadap suatu kelompok masyarakat yang secara sah diakui dan dilindungi oleh hukum yang berlaku di Indonesia, setidaknya bagi jamaah saudara sendiri. Dan nuwun sewu? sebagai tokoh yang menjadi panutan, tidak seharusnya saudara penulis mengajak seseorang untuk menyelisihi saudaranya, orang-orang Budhis itu saudara kita!
    Tentang Vegetarianisme, dalam pendapat saya pribadi, Jika itu dilakukan oleh umat bukan Islam, maka kita tidak boleh berkomentar buruk ataupun menjadikan tradisi mereka sebagai contoh yang buruk, karena itu adalah suatu keyakinan. Demikian jika ada orang Islam berpantang makan daging, maka itu juga tidak boleh dipandang sebagai suatu kekeliruan, lebih-lebih dianggap menyerupai orang kafir lalu merugi di akhirat karena berbuat dosa, kurang manusiawi kedengarannya. Mohon tidak mengkafirkan orang hanya karena dia berpantang makan daging, karena tidak satupun ada hukum Islam yang menegaskan bahwa orang yang tidak mau makan daging adalah seorang kafir,ataupun menyerupai orang kafir. Mohon berkenan untuk dijadikan suatu perenungan.
    Wasalamualaikum.

    Balas
  35. satria says:
    16 tahun yang lalu

    kepada bayu sandi, saya mohon saudara juga merenungi lebih dalam tulisan dan komentar-komentar di atas. Coba dipahami, karena beberapa tulisan menunjukkan saudara tidak membaca lebih seksama.

    Balas
  36. Baskoro says:
    16 tahun yang lalu

    #bayu sandi
    Artikel ini tidak bermaksud memojokkan kalangan atau sekelompok orang tertentu, namun yang bahas adalah sikap vegetariannya bukan orangnya. Jadi, bukan masalah apakah dia seorang budhis, humanis, atu bahkan muslim sekalipun jika dia menganggap daging itu haram maka disitulah letaknya permasalahan vegetarian coba diangkat oleh situs ini.

    “Pernahkah kita merenungkan bagaimana perasaan orang lain, biksu-biksu Budha itu, jika mereka membaca artikel di atas?”

    Apakah kita harus pura2 tidak peduli dengan mereka, lantas diam saja dan menyembunyikan apa yang kita ketahui dengan alasan agar mereka tidak tersinggung?! bukankah jauh lebih baik jika mereka tau tentang pola diet mereka dari pandangan orang lain juga, agar mereka lebih yakin tentang apa yang mereka yakini tersebut? Pernyataan seperti ini lah yang telah membuat banyak negara melegalkan aborsi, mereka “merenungkan” perasaan wanita yang hamil di luar nikah yang tidak menginginkan anaknya. Negara mulai melegalkan perkawinan sesama jenis, setelah “merenungkan” bagaimana kuatnya cinta di antara sesama. Negara tidak bisa menghapus banyak aliran sesat karena “merenungkan” bagaimana jama’ah aliran tersebut sangat yakin akan kebenaran ajarannya yang sesat. Lihat bagaimana jadinya jika perasaan mengalahkan kebenaran?!

    “Apapun pendapat penulis tentang apa yang ingin beliau sampaikan (meskipun itu diperuntukan untuk jama?ah sendiri)”

    Artikel di situs ini terbuka untuk siapa saja, dan tidak pernah dinyatakan bahwa situs ini diperuntukkan untuk golongan orang-orang tertentu. Konsekuensinya adalah situs ini menerima semua tanggapan, dan kritik,selama itu sopan, dan mudah2an akan ada yang menanggapinya.

    “Tentang Vegetarianisme, dalam pendapat saya pribadi, Jika itu dilakukan oleh umat bukan Islam, maka kita tidak boleh berkomentar buruk ataupun menjadikan tradisi mereka sebagai contoh yang buruk, karena itu adalah suatu keyakinan”

    Bagaimana bisa ada pemikiran seperti ini?! Kalau memang benar seperti ini, buat apa Allah mengutus para rasulnya?!Semua keyakinan yang bathil (dalam hal ini menganggap haram apa yang sudah Allah halalkan) harus dijelaskan agar semoga tiap jiwa yang inginkan keselamatan mendapatkan hidayah. Kita tidak boleh berdiam diri bukan?!

    Mengenai masalah mengkafirkan saudara semuslim, perlu diperhatikan situs ini tidak mengkafirkan dia, kaum muslim, yang tidak makan daging karena pertimbangan kesehatan. Namun mengingatkan bahayanya jika ia terjatuh dalam mengharamkan apa yang telah Allah halalkan.

    Semoga Allah membuka mata hati tiap hamba-Nya untuk menerima kebenaran…

    Balas
  37. abdurrahman al ashr says:
    16 tahun yang lalu

    # Bayu Sandi:
    Saya justru berharap agar para budhis membaca artikel di atas, agar mereka sadar bahwa sikap “pantangannya” itu adalah sikap bodoh yang merugikan diri sendiri dan kesehatannya. Bacalah artikel di atas agar para buddhis tahu bahwa Islam adalah agama rahmat yang menghalalkan semua hal yang bermanfaat bagi manusia dan mengharamkan semua hal yang berdampak buruk bagi manusia, meskipun sebagian besar manusia tidak mengetahui. Maka, renungkanlah….
    Jika anda merasa punya rasa kasih sayang dengan para buddhis wahai saudara Bayu, selamatkanlah mereka dari kebodohan yang mereka anut selama ini.

    Balas
  38. abdurrahman al ashr says:
    16 tahun yang lalu

    # Riawikan
    Setelah kita mati, apakah kita tahu kita akan ke mana?

    Balas
  39. abdurrahman al ashr says:
    16 tahun yang lalu

    # Riawikan
    Jika ada dua hal bertentangan, pasti ada satu yang salah dan ada satu yang benar. Jika kita tidak mau mencari tahu jalan yang benar, kita akan tetap dalam ketidaktahuan sampai kita mati….
    sampai kita ditanya di alam kubur…..
    sampai tempat kekal kita ditentukan…..
    apakah di surga ….
    atau di neraka…..

    Balas
  40. Bayu Sandi says:
    16 tahun yang lalu

    Assalamualaikum, dengan hormat,

    Salam hangat saya haturkan untuk semuanya. Saya tidak pernah mengira bahwa pendapat saya bisa ditanggapi sedemikian panjang dan seru, suatu kehormatan bagi saya pribadi, terimakasih.

    Dengan rendah diri saya menulis ini.

    Jadi? saya telah membaca secara seksama semua tanggapan sahabat, dan akhirnya saya bawa tanggapan itu kedalam perenungan saya. Duduk diam sesaat, saya mencoba untuk mengingat semua apa yang sahabat katakan, kemudian saya pikir dan juga saya rasakan.

    Jadi begini, menurut pendapat saya pribadi, bahwasanya untuk mengejawantahkan kebenaran yang kita junjung tinggi sebagai idealisme kedalam kehidupan sehari-hari utamanya kehidupan bermasyarakat, kita membutuhkan suatu kesadaran, kematangan, kedewasaan, kesabaran, perikemanusiaan, hati nurani, akal sehat, dan lain-lain. Nuwun sewu…mohon tidak dianggap menggurui, karena saya hanya berusaha sebebas mungkin untuk menyampaikan pendapat saya yang belum tentu benar ini. Jika ini menyangkut masalah suatu keyakinan, maka ini akan sulit sekali dirunut logikanya. Orang yang berbeda keyakinan akan saling mengklaim bahwa keyakinannyalah yang paling benar. Mereka akan saling mengatakan bahwa apa yang mereka anut masing-masing adalah sebagai suatu kebenaran, yang paling benar, dan yang sebenar-benarnya. Ini tidak menjadi suatu masalah, ini adalah lumrahnya kehidupan.

    Yang memprihatinkan adalah ketika seseorang yang merasa dirinya benar, kemudian menganggap yang lain adalah salah dan keliru. Yang lebih disayangkan lagi adalah apabila orang tersebut mulai kehilangan kepekaan terhadap perasaan orang lain, berkeras dangan kebenarannya terhadap orang lain, dan perilakunya mulai kelihatan agresif. Bersikap benar sendiri seperti yang dimaksud tadi dapat berpotensi menjadi suatu bencana. Dalam kadar yang kecil, seseorang akan tega mendiskriditkan saudaranya yang tidak satu faham. Dan dalam kadar yang besar, prinsip seperti ini akan menuntut suatu tindakan yang mengerikan, bahkan terlalu mengerikan sekalipun hanya untuk dibayangkan. Dua ratus dua orang, laki-laki dan perempuan kehilangan nyawa mereka yang sangat berharga, begitu banyak orang tua yang hatinya hancur kehilangan anak mereka, begitu banyak anak yang kehilangan orang tua di dalam suatu ledakan dahsyat di Legian, Kuta Bali. Renungkanlah bagaimana jadinya jika apa yang dianggap ?kebenaran? mengalahkan perasaan?!

    Hidup hanya makan sayur-sayuran, tidak makan daging sebagai usaha tulus menghindari penderitaan mahluk lain adalah suatu sikap sebagai seorang vegetarian untuk menghormati segala bentuk kehidupan. Saya Muslim dan saya seorang vegetarian, bebas dari doktrin kelompok apapun. Tidak pernah sekalipun saya mengkhususkan vegetarianisme sebagai cara untuk menyembah Tuhan, keterlaluan rasanya. Saya pribadi tidak sefaham dengan ide bahwa vegetarianisme adalah ritual atau doktrin suatu agama tertentu. Saya berpendapat bahwa setiap orang berhak menganggap bahwa vegetarianisme sebagai suatu tindakan baik dan peduli. Saya menganggap bahwa Vegetarianisme adalah salah satu ?kebenaran? saya. Tetapi meskipun begitu, bagi kebanyakan orang yang tidak sependapat dengan ide vegetarianisme, saya dengan tulus dan rendah hati akan menghormati mereka. Jika saya berhasil mengormati dan menyayangi hewan, maka saya juga harus bisa menghormati manusia.

    Demikian dari saya, mohon berkenan dijadikan suatu renungan.

    Saya menyesal jika ada tulisan saya yang menyinggung perasaan saudara sekalian, saya memohon maaf.

    Terimakasih, Wasalamualaikum.

    Balas
  41. www.muslimah.or.id says:
    16 tahun yang lalu

    Mas Bayu Sandi, menurut Anda apa hukum memakan daging menurut Islam?

    Pertanyaan sederhana tersebut telah tegas dijawab oleh Islam bahwa memakan daging dibolehkan oleh Islam.

    CATATAN: Daging yang dimaksud adalah daging yang halal ditinjau dari berbagai sisi (seperti: disembelih dengan menyebut nama Allah, daging binatang yang boleh dimakan, dll)

    Insya Allah sebentar lagi kita akan merayakan hari raya qurban. Pada hari raya idul qurban, kita umat Islam disyariatkan untuk berqurban, yaitu memotong daging qurban. Untuk lebih jelasnya tentang syariat ini, silakan membaca artikel yang berjudul FIQIH QURBAN di website http://www.muslim.or.id.

    Yang menjadi pertanyaan kami, apakah Anda menolak mentah-mentah syari’at qurban dikarenakan bertentangan dengan ideologi vegetarian Anda?

    Hikmah dari syariat qurban banyak sekali, diantaranya daging dari hasil qurban sebagiannya dibagi-bagikan kepada fakir miskin, agar mereka ikut merasakan nikmat rezeki yang Allah anugerahkan. Dan banyak hikmah-hikmah yang lainnya.

    Sekarang, apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam seorang vegetarian? tentu saja jawabannya adalah TIDAK. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam BUKAN seorang vegetarian, beliau memakan daging, dan beliau pun memakan tumbuh-tumbuhan.

    Coba renungkan hadits di bawah ini:

    Ibunda ?Aisyah radhiyallahu?anha menceritakan bahwa Nabi shallallahu ?alaihi wa sallam bersabda, ?Tidaklah anak Adam melakukan suatu amalan pada hari Nahr (Iedul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirkan darah (qurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya.? (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al Hakim dengan sanad sahih, lihat Taudhihul Ahkam, IV/450)

    Dan dari ayat Al-Quran:

    Allah subhanahu wa ta?ala berfirman yang artinya, maka shalatlah untuk Rabbmu dan sembelihlah hewan (qurban).? (QS. Al Kautsar: 2)

    Bahkan Nabi shallallahu ?alaihi wa sallam berqurban untuk seluruh dirinya dan seluruh umatnya. Suatu ketika beliau hendak menyembelih kambing qurban. Sebelum menyembelih beliau mengatakan:?Yaa Allah ini – qurban – dariku dan dari umatku yang tidak berqurban.? (HR. Abu Daud 2810 & Al Hakim 4/229 dan dishahihkan Syaikh Al Albani dalam Al Irwa? 4/349)

    Dan sebagai penguat, kami nukilkan hadits lainnya:

    Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, beliau berkata:
    “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendapatkan hidangan daging. Lalu disodorkan bagian lengan itu kepadanya. Beliau memang amat menyukainya dan segera menyantapnya.” (SHAHIH, HR. Ibnu Majah no. 3307, dan juga Bukhari dan Muslim)

    Dan banyak sekali hadits sejenis.

    Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menyukai tumbuhan.

    Berikut haditsnya:

    Dari Abu Usaid radhiallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Makanlah zaitun dan gunakan pula sebagai minyak rambut. Karena minyak itu berasal dari pohon yang penuh berkah.” (SHAHIH, HR. Ibnu Majah: 3304)

    Dan banyak sekali hadits sejenis.

    Kemudian, ada 1 syariat lagi dalam Islam yang tentu sangat bertentangan dengan ideologi vegetarian, yaitu syariat AQIQAH.

    Termasuk yang disyariatkan oleh Allah ketika menyambut buah hati adalah bersyukur kepada Allah dengan Aqiqah. Aqiqah adalah menyembelih kambing pada hari ke tujuh dihitung mulai dari hari kelahiran. Untuk anak laki-laki dua ekor kambing sedangkan untuk anak perempuan satu ekor kambing. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ?alaihi wa sallam yang artinya, ?Bayi laki-laki hendaklah diaqiqahi dua ekor kambing sedangkan bayi perempuan satu ekor kambing.? (Shahih. HR. Ahmad dan Tirmidzi). Dalam hadis lain, Samurah bin Jundub menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ?alaihi wa sallam bersabda, ?Setiap bayi tergadai dengan aqiqahnya. Pada hari ketujuh kambing aqiqah disembelih, rambut kepalanya dicukur serta diberi nama.? (Hasan Shohih. HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad)

    Artikel lengkap tentang aqiqah, dapat Anda baca pada link berikut:

    1. Menyambut Buah Hati
    2. Menyambut Buah Hati 2

    Jika Anda berpegang teguh dengan ideologi vegetarian Anda, bagaimanakah Anda melaksanakan syari’at aqiqah yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?

    Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam membolehkan memakan daging, dan bahkan menjadikan QURBAN dan AQIQAH menjadi bagian dari syari’at. Sekarang, apakah Allah dan Rasul-Nya Anda cap menyiksa binatang, tidak berperikebinatangan, dan tidak menghormati segala bentuk kehidupan?

    Akhi, syariat Islam adalah syariat yang sempurna, dan insya Allah dapat dibuktikan secara ilmiah. Dan pada artikel dijelaskan: Alhamdulillah, tentang menyembelih hewan terdapat terdapat hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. Schultz & Dr. Hazim yang keduanya adalah Animal Scientists dari Hanover University ? Jerman, yang menunjukkan bahwa hewan yang disembelih tidak merasakan rasa sakit. Hal ini dikarenakan pisau tajam yang mengiris leher ?tidaklah menyentuh? saraf rasa sakit. Sehingga reaksi menggelepar, meregang otot dan lainnya hanyalah ekspresi ?keterkejutan otot dan saraf? saja (saat darah mengalir keluar dengan deras). Dan bukan ekspresi rasa sakit! (Nanung Danar Dono, S.Pt., M.P).

    Subhanallah! maha suci Allah!

    Allah dan Rasul-Nya juga telah menetapkan adab-adab terhadap binatang, mengajarkan bagaimana menyayangi binatang. Dan semua ada standar dan batasannya.

    Seluruh kehidupan sudah diatur oleh Allah, dan dalam hal ini maka peraturan Allah lah yang berlaku dan bukan rules dari vegetarian! semua rantai kehidupan (termasuk rantai makanan) pun sudah diatur oleh Allah, dan jika 1 rantai makanan terputus maka kehidupan menjadi terganggu (ingat pelajaran biologi?). Penjelasan dalam hal ini sangat panjang wahai akhi… akan tetapi cukuplah Anda beriman dan menerima ayat dan hadits beserta syari’at Islam yang kami paparkan di atas. Seorang muslim adalah seorang yang tunduk dengan perintah dan larangan dalam agamanya, tanpa menabrakkannya dengan ideologi dan logikanya yang lemah. Jika Anda tidak memiliki alasan yang kuat dan sesuai syariat untuk menjadi vegetarian (misal: dikarenakan Anda menderita penyakit yang berpantang memakan daging), maka mulai sekarang tinggalkan ideologi vegetarian Anda dan hiduplah dengan nilai-nilai Islam, insya Allah Anda akan bahagia.

    Balas
  42. Baskoro says:
    16 tahun yang lalu

    @ Bayu Sandi
    langsung saja.. Kebenaran itu cuma ada satu dan tidak ada lg versi kebenaran orang lain. contohnya saya melihat sholat jama’ah dimasjid bagi laki2 adalah kewajiban, artinya saya tidak melihat ada kebenaran di versi orang lain yang menyatakan sah2 saja sholat dirumah. bagaimana mungkin ada 2 hal yg bertolak belakang namun keduanya benar. saya harus memilih, mana yang benar (dan ini hanya pikiran sehat sederhana saja). contoh yang lain, kebanyakan umat muslim tau bahwa ahmadiyah sesat lalu tidak mengikutinya (beberapa memang saya akui keluar jalur, msl berbuat anarkis) dan sadar bahwa kebenaran versi mereka (pengikut aliran tsb) itu “kebenaran” yang bohong. contoh ini berlaku di semua kehidupan saya, simpelnya saya melakukan ini karena ini lah yang benar, dan saya tidak melakukan yang lain karena yang lain itu tidak benar. bisa repot saya kalau melihat ada kebenaran versi lain, padahal saya sebisa mungkin hanya melakukan yang saya yakini benar.

    Mas Bayu, selama anda berpikir ada kebenaran relativ maka akan hilang makna mencari dan menuntut ilmu. karena ilmu itu dicari untuk mencari kebenaran.

    seperti pernyataan mas bayu berikut :
    “Jika ini menyangkut masalah suatu keyakinan, maka ini akan sulit sekali dirunut logikanya. Orang yang berbeda keyakinan akan saling mengklaim bahwa keyakinannyalah yang paling benar”

    Seandainya ini benar, lebih baik gk perlu ada dakwah, gk perlu ada amar ma’ruf nahi mungkar, atau bahkan gk ada gunanya Rasul diutus buat kita, gak ada gunanya Allah menurunkan syariatnya. Semuanya menjadi hancur karena semua argumentasi, terhebat sekalipun, akhirnya akan dilempar ke belakang dengan mengatakan itu kebenaran versi anda dan kebenaran versi kami hanya kami yang mengikutinya, tertutup sudah pintu diskusi, hilang sudah usaha memperbaiki. Karena kedua sisi menganggap benar, buat apa membenarkan yang sudah “benar”?
    dan alhamdulillah penuntut ilmu tidak pernah menyalahkan dengan cara membabi buta maupun berbuat kerusakan anarkis lainnya melainkan sebisa mungkin mengajukan argumentasi2 yang bisa dipertanggung jawabkan. jadi tenang saja mas bayu, kami tidak menyerang anda namun paham vegetarian anda yang kami memandang perlu diluruskan.

    Kembali ke vegetarian, saya mencoba menyanggahnya dengan argumentasi,
    “Hidup hanya makan sayur-sayuran, tidak makan daging sebagai usaha tulus menghindari penderitaan mahluk lain adalah suatu sikap sebagai seorang vegetarian untuk menghormati segala bentuk kehidupan”

    jika pernyataan ini benar maka ada beberapa poin yang harus dipertimbangkan:
    1. Allah maka tidak akan menyariatkan kurban, karena menyakiti yang lain namun ternyata tetap ada syariat kurban.
    2. Rasul adalah seorang yang paling halus perasaannya, paling baik akhlaknya dan manusia yang paling suci maka juga adalah seorang vegetarian namun ternyata tidak.
    3. Dibalik usaha peternakan, jutaan pekerja mendapat nafkah dari sini yang akan hilang jika vegetarian dibenarkan
    4. Dan sebenarnya yang paling berbahaya adalah mengharamkan yang telah dihalalkan oleh Allah.

    sangat berharap semoga tanggapan disini ditanggap balik dan bukan lari ke belakang dan mengatakan itu kebenaran versi anda dan kami telah meyakini kebaran kami sendiri. InsyaAllah saya mudah menerima kebenaran jika argumentasinya tepat, semoga anda jg seperti itu.

    Balas
  43. Baskoro says:
    16 tahun yang lalu

    Ada sedikit yang mengganjal.
    “Dua ratus dua orang, laki-laki dan perempuan kehilangan nyawa mereka yang sangat berharga, begitu banyak orang tua yang hatinya hancur kehilangan anak mereka, begitu banyak anak yang kehilangan orang tua di dalam suatu ledakan dahsyat di Legian, Kuta Bali.”

    Sebenarnya banyak kasus yang bisa diangkat untuk memojokkan para penuntut ilmu. Seperti ormas tertentu yang anarkis, beberapa kalangan masyarakat yang bersifat brutal dengan pengikut aliran tertentu dan banyak lainnya. Yang sebenarnya menurut saya, kasus bom bali itu memang salah, dan juga tindakan anarkis lainnya, jadi kita sepaham.

    “Renungkanlah bagaimana jadinya jika apa yang dianggap ?kebenaran? mengalahkan perasaan?!”
    Malah terbalik mas bayu, karena perasaan yang mengalahkan kebenaran lah maka terjadi kejadian mengerikan tersebut. Kebenaran tidak mengatakan benar tindakan mereka, namun perasaan mereka yang begitu bencinya kepada orang kafir (yang tidak tepat) lah yang memicu kejadian tersebut. Jika engkau bertanya kepada ulama yang terpercaya, insyaAllah akan kau dapati kerusakan maupun kesalahan dengan segala argumentasinya mengenai bom bali tersebut.

    Semoga Allah memudahkan kita semua dalam mencari kebenaran. Amin

    Balas
  44. dianputri says:
    16 tahun yang lalu

    hmm..saya juga sering dengar kalau menjadi vegetarian itu sehat karena tidak makan daging. Buktinya, saya lihat disekitar saya yang umumnya vegetarian badannya tetap saja gemuk, sama dengan orang yang makan daging. Penyakitnya juga sama, kolesterol, jantung, asam urat, dll. Bahkan banyak juga yang meninggal karena penyakit itu. Padahal mereka vegetarian bahkan telur aja tidak mereka makan, padahal telur itu kan sumber protein yang bagus buat tubuh.

    oh ya, saya juga mau tanya, saya dengar sekarang kepiting boleh dimakan. benar atau tidak ?

    makasih,
    wassalam

    Balas
  45. Andri Adita says:
    16 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Alhamdulillah, saya sempat membaca artikel ini sebelum saya terlalu jauh dalam melangkahkan kaki.

    Awalnya, saya memang suka memakan makanan-makanan halal yang berasal dari hewani yang halal pula, seperti ayam, ikan, daging sapi, dan daging kambing yang umumnya telah saya konsumsi (terutama sebagai hidangan dalam Idul Fitri dan Idul Adha)

    Namun, belakangan ini, saya menjadi bingung dan takut, karena banyak sekali kasus “daging gelonggongan” yang tentu saja diharamkan karena cara penyembelihannya yang tidak wajar (yakni dengan MENYIKSA hewan-hewan itu terlebih dahulu)
    Saya menjadi bingung, bagaimana saya menyikapi hal tersebut.
    Apalagi masalah ikan yang diberi formalin, ataupun ada pula kasus ikan yang diberi pewarna tekstil hanya supaya terlihat segar, padahal ikan itu sudah membusuk.

    Itulah alasan saya ketika saya memutuskan untuk menjadi seorang semi-vegetarian, yang mana hanya memakan sayur-sayuran dan makanan hewani, namun konsumsi makanan hewani tersebut hanya sedikit, misalnya hanya sekitar 15%, karena saya takut memakan daging yang salah (daging gelonggongan yang haram dan membahayakan bagi tubuh)
    Namun, saya tetap mengonsumsi susu, mentega, telur, dsb. Saya hanya mengurangi memakan makanan yang mengandung daging. Itu saja.

    Pertanyaan saya:
    “Apakah semi-vegetarian dilarang juga dalam Islam?”

    Saya perlu tahu, karena saya merasa bingung saat ini.
    Mudah-mudahan Anda bisa membantu saya.

    Terima kasih atas perhatiannya.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

    Balas
  46. cizkah says:
    16 tahun yang lalu

    Ukhti Andri Adita…Semoga Allah selalu memberikan hidayah ‘ilmu kepada kita semua..

    Dalam agama Islam, seseorang diperintahkan untuk untuk tidak melakukan maksiat sepenuhnya dan untuk bertakwa semampunya. Hal ini salah satunya karena sesuatu yang diharamkan begitu sedikit dan bentuk ketakwaan begitu banyak dengan disesuaikan dengan kemampuan diri.

    Maka tinggalkan makanan yang sudah jelas haram. Dan untuk menjaga ketakwaan ukhti untuk selalu makan yang halal bukan dengan cara menjadi vegetarian (atau semi vegetarian). Karena makanan yang ukhti hindari telah dihalalkan oleh Islam.

    Alhamdulillah kita tinggal di negara muslim yang telah jelas ketentuan dan masalah penyembelihan pun insya Allah telah diatur (agar dagingnya halal).

    Maka faktor ‘kenakalan’ dari pihak-pihak tertentu adalah di luar kemampuan kita dan keluar dari hukum asal daging yang beredar di negara kita. Dan bukan kita pula insya Allah yang dikenakan hukumnya nanti.

    Seperti orang yang menerima pemberian dari hasil curian yang dia tidak tahu kalau itu hasil curian atau pemberian uang dari hasil berzina yang dia tidak tahu kalau uang itu hasil dari berzina, maka hal ini tidak mengapa karena pada hukum asalnya menerima hadiah itu halal. Namun yang dikenakan hukuman adalah orang yang mencuri dan berzina tadi.

    Insya Allah bisa dibedakan ya? :)

    Balas
  47. aksan says:
    16 tahun yang lalu

    Assalamu’alaikum..
    menurut saya artikel di atas,maksudnya:vegetarian yang tidak boleh adalah vegetarian yang bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam, seolah2 menjadi keyakinan/keimanan, menilai orang yang makan daging dosa..
    vegetarian menurut saya boleh saja,asal tidak memaksa orang lain untuk ikut vegetarian dan menganggap orla yg tidak vegetarian orang yg berdosa yang telah menyiksa hewan..dan juga vegetarian boleh saja asalkan sesuai dengan ajaran Islam yaitu dengan tidak mengharamkan orang untuk makan daging..vegetarian pilihan hidup,dan juga ada faktor diet(kesehatan)..diet bukan hanya dalam artian untuk melangsingkan badan tetapi untuk menyeimbangkan gizi..
    kesimpulannya,menurut saya,kita hidup sewajarnya saja,seimbang..jangan mengonsumsi segala sesuatu secara berlebihan,kita harus imbang..
    tentang masalah peternakan yang memaksakan produktifitas ternak,saya tidak setuju..karena itu juga perbuatan berlebihan..oleh karena itu perlu peran kita semua untuk menjaga keseimbangan tersebut yaitu dengan hidup yang seimbang dan sewajarnya..”makanlah daging, telur, susu dan sayuran dll secara seimbang”..syukur2 ditambah olah raga..
    intinya “POLA HIDUP SEIMBANG”..
    dan selalu beribadah kepada ALLAH SWT dan berakhlak sesuai tuntunan nabi Muhammad SAW..
    vegetarian adalah pilhan bukan paksaan..

    wassalamu’alaikum

    nb:saya bukan vegetarian :)

    Balas
  48. aksan says:
    16 tahun yang lalu

    lagi..

    menurut saya, menyembelih hewan untuk dikonsumsi namanya bukan menyiksa,asalkan mnyembelihkan dengan cara yang benar diantara dengan mnyebut asma Allah SWT, menggunakan pisau yang tajam..

    yang menurut saya menyiksa hewan adalah melukai bagian tubuh hewan dengan sengaja dan membiarkan luka hewan itu ada, hewan dijadikan hewan aduan dengan sengaja(apalagi untuk judi)..

    makanya dalam saat qurban dipilih hewan yang baik dan tidak cacat..

    makanya diharapkan kepada para peternak untuk menernakan hewannya dengan cara yang baik..

    dan Allah pasti mengatur segalanya dengan sempurna..kalau Allah membolehkan suatu hewan untuk dimakan pasti hewan itu baik untuk manusia(asal tidak berlebihan), dan hewan itu mempunyai ketahanan tubuh untuk disembelih..

    kalo ada hewan yang dbuat untuk transportasi,pasti Allah sudah mengaturnya dengan baik, yaitu hewan tersebut mempunyai tenaga yang besar dan ketahanan tubuh yang luar biasa.. Subhanallah..

    semua yang dihalalkan oleh Allah pasti bermanfaat untuk kita,asalkan kita menggunakannya atu memakannya juga sesuai dengan perintah Allah..

    tentang hewan dan tanaman yang dternakan dan dibudidayakan dengan obat2 kimia bisa saja berbahaya bagi manusia kalau manusia yang membudidayakannya tidak benar,. makanya kita harus banyak belajar supaya memperbaiki yang tidak benar itu..

    oh iya tentang orang yang khawatir kalau hewan yang dsembelih tidak menyebut asma Allah, untuk itu sebelum makan kita seharusnya berdoa dulu(itulah pentingnya berdoa sebelum makan agar makanan yang akan kita makan diberkahi Allah)..

    *sekali lagi maaf jika ada kata,kalimat saya yang salah dan membingungkan..

    Balas
  49. Icha says:
    16 tahun yang lalu

    Assalamu?alaikum Wr. Wb.

    Tergelitik untuk menambahkan sedikit informasi, bahwa sebenarnya vegetarian itu sendiri terbagi menjadi berbagai macam. Seseorang yang benar-benar tidak makan makanan hewani itu biasa disebut VEGAN. Ada juga jenis-jenis vegetarian yang tetap makan telur, minum susu dan madu (saya lupa istilahnya). Dan lainnya.

    Saya pribadi adalah seorang vegetarian sejak saya masih usia 5-6 tahun. Saya tidak tahu alasan saya saat itu kenapa saya menolak untuk makan ayam, daging ataupun ikan (untung ibu saya sangat pengertian). Sebagai catatan, di keluarga saya hanya saya seorang yg seorang vegetarian.

    Saya sering sharing dengan teman saya yg juga memilih untuk menjadi vegetarian. Sebagian besar alasan mereka adalah karena ketakutan mereka akan ‘valid’ atau tidaknya daging yang mereka makan. Ada juga yang memilih menjadi vegetarian ketika mereka tinggal di luar negeri. Dari pada bingung mencari tau apakah ini halal atau haram, lebih baik menjadi vegetarian.

    Terus terang saya selama ini tidak tau apakah pilihan saya ini benar atau salah. Karena Alhamdulillah selama ini saya menikmati benefit menjadi seorang vegetarian. Sakit yang paling parah adalah batuk, pilek, dan panas.hehehehe…

    Jadi kalau boleh saya berpendapat. Menjadi vegetarian itu adalah pilihan. Sama seperti yang lain yg tidak suka sayur, yg tidak suka makan ikan, atau yg tidak suka daging. Dan alasan tiap individu pasti berbeda-beda.

    Mohon dikoreksi apabila saya salah

    wassalamu?alaikum

    Balas
  50. www.muslimah.or.id says:
    16 tahun yang lalu

    Sayang sekali ukthi icha, kami harus mengatakan bahwa alasan dan pilihan ukhti untuk menjadi vegetarian adalah salah.

    Menjadi vegetarian, bukanlah soal pilihan. Jika demikian, maka para pelacur, waria, pencuri dan orang yang melakukan kemaksiatan lainnya juga akan mengatakan, “Ini adalah pilihan”.

    Kalau ada yang beralasan dengan perasaan, maka para waria juga akan beralasan demikian.

    Kalau ada yang beralasan dengan kesehatan, maka itu bukanlah ‘sebab’ yang dibenarkan oleh syari’at karena menyelisihi syari’at itu sendiri.

    Oleh karena itulah, pertimbangannya adalah bagaimana syari’at mengaturnya.

    Suatu hal yang berbeda adalah kebebasan dalam memilih makanan yang berkaitan dengan adat. Sebagaimana Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak makan daging (sejenis biawak), karena memang tidak terbiasa.

    Berbeda dengan vegatarian yang ‘mengkhususkan’ tidak memakan daging hewan atau yang berkaitan dengan itu.

    Maka perhatikanlah firman Allah Ta’ala

    “Mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepadamu apa yang diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yang terpaksa kamu memakannya?”
    (Qs. Al-An’am: 119)

    Balas
  51. lulu Bahrainy says:
    16 tahun yang lalu

    pola hidup sehat adalah makan dan minum seimbang sesuai dengan yang dituntunkan oleh sunnah Rosul.
    Saya adalah konsultan nutrisi,dalam menerapi pasien saya selalu menekankan pola hidup dan makanan seimbang. Ada bagian tertentu ketika ada pasien yang menderita penyakit Obesitas dimana terlalu banyak lemak dan kolesterol maka saya sarankan untuk mengkonsumsi pagi dan malam sayur,buah dan lebih menekankan unsur protein, sedangkan siang hari saya sarankan makan siang bebas dan daging boleh hanya saja tidak boleh ada ungsur gajih dan jeroan. Saya sarankan minum air 2-3 liter per hari untuk mengeluarkan lemak dan detoxifikasi dari racun berbahaya. Jika di terapkan hidup sesuai dan benar serta di imbangi olahraga teratur maka penyakit obesitas bisa diturunkan sampai 5 kg/bulan dan susut perut sampai 15 cm /bulan tanpa harus vegetarian.
    anda bisa merujuk kitab Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah Athibun Nabawy. Anda akan mendapatkan informasi yang sangat bagus mengenai Hidup sehat berdasarkan Sunnah.
    Jadwal pola program Nutrisi
    #program Pagi
    pukul 5.00
    1 Sdm Madu+air 200ml
    250mg Habbatus sauda’
    pukul 07.00
    makan pagi
    susu dengan air 200 ml
    sedikit nasi dan ditekankan makanan berunsur protein
    #Program siang
    Makan siang Bebas
    #program Malam
    tidak boleh makan nasi
    tekankan makan malam hanya buah dan sayur
    hal ini dianjurkan agar manjaga pencernaan tidak terlalu berat ketika menjelang tidur.
    pukul 20.00
    1 sdt madu+ air 150ml
    250mg Habbatus Sauda’
    minum 2-3 liter/hari untuk memperlancar peredaran darah.

    Balas
  52. Baskoro says:
    16 tahun yang lalu

    Untuk mbak Icha..
    Pertama yang ingin saya tanyakan, apakah mbak Icha benar2 tidak ikut makan daging pada saat hari raya idul adha? Karena jika tidak, bukankah itu saat kita kaum muslimin berpesta dengan hasil kurban kita dan insyaallah dagingnya pun halal lagi sehat. Juga tidak sering kita memakannya, bukankah hanya setahun sekali (jika memang mbak Icha benar2 berpantang makan daging) kita merayakan bergembira bersama dengan semua kaum muslimin. Atau mbak Icha lebih memilih tidak makan daging dan bilang saya lebih sehat dengan tidak makan daging seakan2 menuduh rasul tidak menginginkan umatnya lebih sehat seperti mbak Icha?

    Insya Allah saya coba beri solusinya agar terhindar dari mengharamkan yang halal (ini karena masalah yang sangat serius dalam Islam). Dibuat sederhana aja mbak, Islam tidak mengharamkan daging. Mbak boleh saja menjadi vegetarian, tapi mungkin bisa sesekali diselingi makan daging. Mungkin kebanyakan orang seminggu pasti ada sekali makan daging, ikan minimal tapi mbak icha hanya sekali sebulan. Ato minimal pas idul adha, bergembira bersama kaum muslimin lainnya. Ini pun sudah menggugurkan klaim mbak Icha sebagai vegetarian.

    Jika mbak Icha mengatakan lebih sehat dengan menjadi vegetarian, yakin lah banyak juga yang sehat dengan tidak vegetarian. Yang bermasalah adalah dia yang berlebihan. Bukan kah air putih yang sehat pun ada batas maksimalnya yang jika kita minum terlalu banyak justru akan mengundang masalah?! Jadi jika ingin tetap sehat, bukan dengan menjauhinya (karena Allah telah menghalalkannya) namun dengan mencukupinya dan tidak berlebihan.

    Semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada siapa saja yang mengininkannya.. Amin

    Balas
  53. aksan says:
    16 tahun yang lalu

    “maka para pelacur, waria, pencuri dan orang yang melakukan kemaksiatan lainnya juga akan mengatakan, ?Ini adalah pilihan?.”

    menurut saya itu beda konteksnya dengan vegetarian
    ..menurut saya menjadi vegetarian adalah menyangkut pribadi diri sendiri dan pilihan diri sendiri dan tidak merugikan orla..
    sedangkan kalo menjadi pencuri atau pelacur adalah perbuatan dosa dan merugikan orla..

    teman saya juga ada yang vegetarian alami,sudah sejak kecil dia tidak suka makan daging,.kalau makan daging,dia muntah..

    menurut saya menjadi vegetarian boleh saja asalkan dengan alasan tertentu dan tepat,bukan alasan daging dharamkan..

    mungkin penulis mempermasalahkan orang2 vegetarian yang alasannya tidak tepat dan menjurus mengharamkan daging dan mnyebarkan ajarannya itu ke orang lain..

    oiya kalu ga salah ada pembagian vegetarian,kalau ga salah
    # vegan = orang yang benar2 meninggalkan daging,susu,telur dan semua yang berbau hewan

    #lacto vegan= orang yang meninggalkan daging,telor tapi masih minum susu

    #ovo lacto vegan = orang yang meninggalkan daging, tapi masih makan telur dan susu..

    ++ semoga ajaran vegetarian yang tidak benar(menjurus ajaran sesat) tidak berkembang..

    ##### mari hidup yang harmoni dan seimbang sehingga terwujud keteraturan yang indah..

    *maaf jika ada salah kata dan kalimat..

    Balas
  54. aksan says:
    16 tahun yang lalu

    Sesungguhnya ALLAH SWT telah mengatur segalanya dengan sempurna,maka taatilah perintahnya,jauhilah larangannya, dan janganlah ragu akan aturan-aturan yang telah ditetapkan ALLAH SWT..

    Balas
  55. aksan says:
    16 tahun yang lalu

    ouw..saya punya usul..bagaimana kalau ditambahkan resep2 masakan agar orang yang tidak suka makan daging, jadi suka makan daging.. dan juga tentang cara2 memasak yang benar,sehingga bisa menghindarkan dari penyakit.. (kok jadi acara masak ya..hehe) terimakasih..

    Balas
  56. yuni says:
    16 tahun yang lalu

    saya bukan pengikut salafi, tapi saya kagum dengan mereka..
    karena merekalah kita masih diselamatkan dari laknat Allah…
    ditengah hiruk pikuk ibukota, hedonisme, materialisme, mereka masih bisa mempertahankan dan menegakkan aqidah, syariah dan ketaqwaannya kepada Allah…
    sedangkan kita??? terlena oleh kehidupan duniawi…

    Turunkan ego kita…kita harus terima dengan lapang dada bahwa mereka memang benar…..sesuai dengan yang ditentukan oleh Allah….
    semua yang mereka jabarkan ada dalilnya..yaitu alquran dan hadist…jika anda seorang muslim..apakah anda akan mengingkari alquran????

    Jika anda ingin berdebat…tolong beri saya dalil (sesuai ajaran Islam) dari versi anda…

    Balas
  57. aksan says:
    16 tahun yang lalu

    maaf bukannya saya membela mbak icha..
    untuk mas baskoro,mgkn maksudnya mbak icha tu,teman2nya memilih makan sayuran untuk mnghindari dari keraguan dari daging yang akan dimakan..umpama tmennya ragu kalo dagingnya ga sehat,atau cara menyembelihnya salah, kan daripada ragu2 mending jangan,kalo mreka yakin dagingnya sehat mgkin mereka akan makan daging..

    kalo mbak icha alergi makan daging,trus kalo dpaksakan makan daging malah mutah2,gmn mas bas?..

    kalo mas baskoro punya solusi agar mbak icha doyan makan daging,mngkin mbak icha mau makan daging..

    saya sangat senang ada yang mngerti gizi seperti mbak lulu Bahrainy,sehingga bisa ada solusi..

    semoga ada solusi2 lagi..

    *maaf jika ada salah kata dan kalimat

    Balas
  58. ali says:
    16 tahun yang lalu

    kalau seorang muslim menjadi vegetarian karena alasan cinta kasih kepada binatang? Apakah itu salah? Tanpa niat mengharamkan apa yg telah dihalalkan oleh Allah, umat islam tersebut menjadi vegetarian dan menularkannya kepada muslim lain. Alasannya adalah cinta kasih kepada binatang, selain itu vegetarian juga bisa menjadi solusi global warming. Solusi kepada kelaparan dunia. Boleh tidak demikian ?

    Balas
  59. www.muslimah.or.id says:
    16 tahun yang lalu

    Pada dasarnya, berbagai pertanyaan atau musykilah berkaitan dengan invidivu atau masyarakat secara umum, semuanya ada jawabannya dari Islam dan semua jawabannya jelas tidak akan bertentangan dengan syari’at.

    Semisal rasa kasih sayang dengan binatang, maka Islam juga telah mengatur bagaimana mengatur hubungan ini. Mudah-mudahan muslimah.or.id dapat membahasnya pada artikel tersendiri.

    Atau rasa tidak suka, inipun juga tidak akan bertentangan dengan syari’at sebagaimana telah kami paparkan pada komentar sebelumnya karena Rasulullah juga tidak suka salah satu daging yang merupakan khas makanan suatu daerah. Namun, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tetap makan daging dari jenis hewan yang lainnya. Dan hewan itu begitu banyak, ada ikan, teri, kepiting, dsb.

    Rasa khawatir tentang kehalalan daging pun telah dijelaskan pada komentar sebelumnya. Dan solusinya juga jelas tidak akan bertentangan dengan syari’at. Dan sungguh semoga ALlah memberi tambahan pahala dengan usaha kita memakan daging yang halal (untuk saudara muslim yang tinggal di luar negeri/negeri kafir). Tapi solusinya bukan dengan menjadi vegetarian.

    Sebagaimana komentar saudara aswad,

    Sebab pelarangan (?illah) vegetarian adalah ?mengharamkan bagi diri sendiri yang dihalalkan oleh Allah?. Adapun memilih makanan yang kita nilai lebih enak, atau lebih menyehatkan maka ini tidak dipermasalahkan selama makanannya halal. Bahkan Allah Ta?ala memerintahkan memakan makanan yg baik selain harus halal, Makanan yg baik adalah yg tidak membahayakan bahkan menyehatkan. Allah Ta?ala berfirman yg artinya
    ?Artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi? [Al-Baqarah : 168]

    Sehingga perkataan saudara aksan

    menurut saya menjadi vegetarian boleh saja asalkan dengan alasan tertentu dan tepat,bukan alasan daging dharamkan..|

    Juga perlu menjadi catatan. Kembali ke definisi vegetarian itu sendiri. Sehingga kalau memang karena alasan-alasan syari’i, maka tentu seseorang akan dapat makan daging di satu waktu atau dari jenis hewan yang berbeda. Dan individu ini tentu tidak akan dikatakan vegetarian. Maka lebih tepat jika tidak mengatakan, “Menjadi vegetarian boleh saja”.

    Salah satu contoh alasan syar’i semisal alergi. Karena Islam pun telah mengatur agar seseorang tidak membahayakan dirinya sendiri.

    Perlu juga menjadi tambahan di sini, biasanya para vegetarian menggunakan ayat tentang kasih sayang dengan makhluk lainnya. Namun, kita temui mereka tidak akan mencantumkan ayat-ayat lain yang memerintahkan manusia untuk makan hewan ternak atau hadits yang juga menjelaskan halalnya binatang laut atau ayat dan hadits lainnya. Karena akan terlihat kontradiksi. Dan dalil yang mereka pakai akan mentah dengan sendirinya.

    Padahal tidak akan ada pertentangan dari apa yang Allah telah perintahkan.

    Maka saudariku, ambilah dan jalankanlah syari’at ini secara utuh. Bukan hanya mengambil sebagian ayat dan meninggalkan ayat lainnya. Dan tidak mungkin ayat atau hadits bertentangan dengan ayat lainnya. Tuntutlah ilmu Islam ini secara kaffah, karena Islam telah memberikan solusi di setiap aspek kehidupan.

    Balas
  60. Baskoro says:
    16 tahun yang lalu

    Maaf sebelumnya, pada komentar saya sebelumnya memang sepertinya belum sempurna. Benar sekali kata mbak cizkah
    “Dalam agama Islam, seseorang diperintahkan untuk untuk tidak melakukan maksiat sepenuhnya dan untuk bertakwa semampunya.”
    Hal ini berlaku di semua amalan dalam Islam, saya beri sedikit contoh agar lebih gamblang. Yang wajib dapat menjadi tidak wajib sampai ada faktor yang mendukungnya, seperti Haji adalah wajib, namun jika ternyata kita belum mampu maka menjadi tidak wajib. Sholat jama’ah bagi pria adalah wajib namun jika ada alasan seperti dia sakit (berat) cuaca yang sangat tidak memungkinkan dia keluar dll maka tidak ada kewajiban.
    Dan yang haram pun juga sama, Babi yang jelas keharamannya dapat menjadi makruh jika tidak ada makanan lain (insyaallah sudah pada paham semua..)

    Artinya Islam itu mudah (tapi jgn dimudahkan), jika sesuatu itu halal maka jgn kita jadikan haram. Lakukan ibadah semampunya, jika memang memakan daging tidak bisa (muntah, alergi, alasan kesehatan dll) yasudah malah mungkin memakannya malah menjadi dosa (sakit perut sehingga tidak bisa melakukan kewajiban lainnya, alergi sehingga masuk rumah sakit mengeluarkan banyak biaya, belum lagi penyakit kronis seperti kolesterol tinggi).

    Sekali lagi, vegetarian secara umum adalah salah dan tidak boleh. Bagaimana mungkin diperbolehkan, sedangkan kita umat Islam hanya memiliki 2 hari raya dan salah satunya adalah hari raya berkurban?! Namun jika diangkat per kasus gini.. Harus kembali ke orangnya, apa alasannya. Dan alhamdulillah, bahwa Islam itu mudah. Yakin, bahwa jika Allah sudah menghalalkan sesuatu maka itu berarti baik untuk kita atau minimal kebaikannya lebih banyak dari keburukannya.

    Semoga kita semua saling mengingatkan dalam kebaikan. Amin..

    Balas
  61. Roni Suhendri says:
    16 tahun yang lalu

    Assalaamu’alaikum…
    Beberapa hari terakhir, saya sangat ingin untuk mencoba menjadi seorang vegetarian. Namun ada keraguan di dalam hati saya dengan cara yang akan saya lakukan. Setelah membaca artikel di atas, saya benar-benar yakin untuk tidak perlu mengikuti keinginan saya. Namun masih ada sedilit keraguan di dalam hati saya. Saya adalah orang yang sering bepergian ke luar kota. Saya makan di warung-warung kecil yang mana disana ada menu daging. Apa yang harus saya lakukan sedang sayapun tidak tahu apakah daging itu telah disembelih dengan benar ataukah belum?

    Balas
  62. warno says:
    15 tahun yang lalu

    maaf saya ikutan nmbrung…

    saya bukan vegan tapi saya tidak menyalahkan orang vegan karena itu pilihan mereka, toh mereka gak menyesatkan orang lain dan gak dosa kalo gak makan daging.

    1. saya mau tanya, bagaimana hukumnya daging hewan yang disembelih tapi alat sembelihnya kurang tajam?

    2. bagaimana hukumnya hewan ternak yang selama masa hidupnya selalu tersiksa (ayam yang dipotong paruhnya sejak pecahkulit untuk menghindari tarung, sapi yang ada dalam kandang sesak, sapi yang diperah dan dimanipulasi karena anaknya harus dipisah hingga tak dapat menikmati hak hidupnya secara alami. belum waktunya kawin di paksa kawin, sapi jantan dikebiri tanpa anestesi, dll) hingga akhirnya dipotong. tolong cermati peternakan modern.??

    3. bagaimana hukumnya pemotongan hewan yang ada di tempat pemotongan masal? hukumnya bagaimana?

    4. selama ini masyarakat indonesia mengkonsumsi daging dari peternakan termasuk perlakuan, cara penyembelihan yang sudah benar?

    5. apakah ada hadist yang menjelaskan bahwa dosa hukumnya bagi orang-orang yang tidak makan daging yang telah dihalalkan?

    thanks…

    Balas
  63. purnamamulia says:
    15 tahun yang lalu

    bismillah.alamdulillah ternyata ada juga yang membahas tentang vegetarian. saya udah lama banget nyari artikel ini. dulu ayah saya sempet juga lho ngejalanin “ritual” vegtarian ini, itu lantaran dia dulu ikut mlm dan kebetulan yang punya adalah seorang dokter. dokter tersebutlah yang mengatakan bahwa manusia itu memang bukanlah pemakan daging, hal ini didasarkan karena bentuk gigi manusia tidak seperti hawan pemakan daging yang runcing sehingga makanan yang dikunyah hasilnya kurang halus sehingga mempengaruhi pencernaan nantinya. kalo memungkinkan saya mau dong dikirimin artikel tentang vegetarian dilihat dari sudut pandang kedokteran. bener gak sih yang dokter mlm itu bilang. ada hubungannya gak ya antara gigi sama makanannya?kalo dulu saya cuma kasih argumen ke ayah saya bahwa zaman rasulullah dulu ga ada tuh yang vegetarian. buktinya mereka makan daging dan minum susu juga kok.selain itu di islam kan ada hari raya qurban, dari situ aja allah udah kasih petunjuk pada manusia kalau daging itu boleh dimakan. iya kan …… sebelum dan sesudahnya makasih ya .mohon maaf kalo ada salah-salah kata apalagi penjelasan…

    Balas
  64. tantono says:
    15 tahun yang lalu

    Assalamu?alaikum wr wb,
    sy berterima kasih dengan adanya situs ini sehingga banyak orang akan paham arti ber Vegetarian.

    Wa’alaikumussalam warhamtullah,
    Maaf komentar Bapak kami potong karena terlalu panjang

    -muslimah.or.id-

    Balas
  65. bunenay says:
    15 tahun yang lalu

    afwan,mungkin dalam artikel ini perlu diperjelas arti vegetarian. sebab setahu saya tidak semua org vegetarian itu memiliki alasan hal2 tersebut di atas spt krn kasihan pd hewan dsb.Ada yg memang melakukan itu karena alasan kesehatan dan preferensi (like and dislike)thd makanan tertentu semata.Sama halnya orang kota doyan keju,wong ndeso ono sing ora doyan.

    Balas
    • www.muslimah.or.id says:
      15 tahun yang lalu

      Sebetulnya yang ukhti Bunenay katakan juga sudah kami jelaskan dalam artikel dan pada komentar-komentar kami sebelumnya, dan sebetulnya komentar ini sudah kami tutup. Jadi untuk memperjelas, alasan kesehatan dan ketidaksukaan tidak masuk dalam hal ini, karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga tidak menyukai sejenis biawak yg diadikan makanan oleh beberapa sahabat. Untuk kesehatan pun juga tidak masuk dalam hal ini, karena juga dikaitkan dengan kaidah fikih lainnya dalam syariat, yaitu tidak boleh membahayakan diri sendiri. Semoga masalah ini menjadi jelas. Wallau a’lam.

      Mohon maaf, kometar sebelumnya dan selanjutnya tidak kami approve karena berputar pada alasan yang sama (dan alasan itu sudah kami jawab pada komentar2 sebelum ini). Jazakumullahu khoiro..

      Balas
  66. Firstly says:
    15 tahun yang lalu

    Trims, terus terang sy pernah menjalani vegetarian selam 10 tahun, tp sdr/i mengatakan vegetarian itu haram sy tidak setuju, hal ini harus dilihat dr beberapa sudut pandang mengapa seseorang vegetarian.

    Balas
  67. syarif says:
    14 tahun yang lalu

    saya mau kasitau kpd orang2 vegetarian saya adalah anak pertama dari lima bersaudara saya mengalamin kejadian tentang vegetarian didalam keluarga say sendiri rang tua saya dua2nya adalah vegetarian semenjak beliau jd vegetarian memang ibu saya punya penyakit asma alhamdulilah semenjak vegetarian dia tidak kumat lg dng peyakitnya,tetapi merka terlalu extrim,karena mereka mempunyai komunitas.. sampai2 kita anak2nya dilarang memakan daging dng alasan tidak sehat banyak perselisihan diatara saya dng orang tua saya soal vegetarian,dan semenjak orang tua saya vegetarian dia sering meditasi sendirian di dalam kamar apakah ada hubunganya vegetarian dengan meditasi? dan apakah meditasi itu dibolehkan oleh ajaran islam? saya mau bertanya kepada muslimah saya mau solusinya supaya kedua orang tua saya tidak salah jalan tentang vegetarian terus terang saja semenjak mereka vegetarian hidup orang tua saya jd idealis hanya mementingkan dirinya sendiri dari soal makanan… apakan dr muslimah ada solusinya?? saya takut kedua orang tua saya jd kafir karena salah jalan,sampai2 saya menemukan buku2 ala MASTER CING HAI.. terus terang saya takut kedua orang tua saya sesat.. saya ma bantuan dari muslimah untuk solusi yang paling tepat.. wasalaam

    Balas
    • imam says:
      10 tahun yang lalu

      Assalamualaikum lebih bak di tinggalkan saya sering dengar cerita meditasi aliran seperti reiki rawan kemasukan jin

      Balas
  68. ranti says:
    13 tahun yang lalu

    Assalamualaikum,wr.wb

    Saya ranti, saya ada masalah dengan memakan ayam, daging hewan. Alasan saya tidak makan krn awalnya takut dikatakan gemuk, lalu saya membaca tentang info makanan bahwa hewan yang mengandung darah itu dapat meningkatkan tempramennya (jadi nggak sabaran) ,Namun saya tidak ada masalah untuk makan ikan dan makanan laut. Telur dan keju itu tidak ada masalah. Bagaimana hukumnya ya? Karena keluarga saya sendiri juga sudah memaklumkan ketidaksukaan saya ini semenjak kecil.. dan sudah menjadi kebiasaan. Namun pemberitaan ini membuat saya merasa berdosa, dan yang saya takuti selama ini saya ibadah tapi saya dianggap kafir.

    Terimakasih atas informasinya,
    Wassalamualaikum, wr.wrb

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      13 tahun yang lalu

      @ Ranti
      Wa’alaikumussalam,
      Mohon dibedakan antara mengharamkan makan daging dengan ketidaksukaan makan daging. Adapun kasus Anda adalah jenis yang kedua. Anda tidak mau makan daging karena Anda tidak suka. Dan hal ini tidaklah mengapa bukan perbuatan dosa. Yang berdosa jika seseorang mengharamkan dirinya untuk memakan daging karena beralasan daging hewan tidak layak dimakan manusia atau alasan kasih sayang terhadap binatang dan alasan yang mengada-ada lainnya. Padahal sudah jelas Allah Ta’ala menciptakan hewan dan tumbuhan sebagai makanan yang halal bagi manusia. Tentunya binatang tersebut adalah binatang yang halal dimakan dan disembelih dengan cara yang syar’i. AllahuA’lam

      Balas
  69. ummu ibrahim says:
    13 tahun yang lalu

    Assalamualaykum
    minta ijin untuk share di blog ana.
    jazakumullah khoiron katsiron.

    Balas
  70. Meutia says:
    13 tahun yang lalu

    yang jadi anehnya, ukhti. dunia barat sana gamau makan telor karena mereka bibit makhluk hidup yg bakal hidup. tapi mereka mendukung hak-hak wanita untuk aborsi dgn alasan itu urusan dan tubuh mereka. aku cuma bisa ketawa aja :D mereka lebih sayang binatang daripada saudara-saudari mereka sendiri

    makasih artikel yang sangat bermanfaat ini.
    salam

    Balas
  71. yuan says:
    12 tahun yang lalu

    teman2 sekalian.
    debat tidak akan memperoleh apapun.
    jalankan apa yg masing2 kita yakini.
    dan niatkan hanya untuk allah.
    trmksh.,

    Balas
  72. munirulihwan says:
    12 tahun yang lalu

    Asalamualaikum.. Mohon pencerahan & bantuan bagaimana sy harus memperlakukan sama istri saya karena istri saya seorang vegetarian,tiap sy ingatkan dia berdalih yg penting ga ganggu orang lain,tp hati sy ga ridho..dengan keterbatsan ilmu sy,jadi sementara ini sy diam saja.. Apakah istri sy sudah termasuk kafir??? Naudzubillah .. Apa yg harus sy lakukan??? Syukron wasalamualaikum

    Balas
  73. Novia says:
    11 tahun yang lalu

    Maaf sebelumnya mba, saya tidak mau menghakimi apakah apabila menjadi vegetarian dapat dikatakan murtad atau sebagainya. Saya pun terkadang menjadi vegetarian ketika berada di luar negeri, di mana sangat sulit untuk mendapatkan makanan halal. Dalam hal ini saya mencari aman dan menjaga diri dari makanan-makanan yang syubhat, bukan dengan niat untuk mengingkari nikmat yang Allah berikan.

    Selain itu saya juga belum menemukan dalil naqli khusus apabila seseorang memutuskan menjadi vegetarian dapat dikategorikan sebagai murtad atau menjadi kafir. Wallahu’alam bishowwab.

    Mohon bimbingannya saya masih belajar agama Islam.

    Balas
    • muslimah.or.id says:
      11 tahun yang lalu

      @ Noviani
      Ukhti yang kami hormati, perkara yang dikritisi dalam vegetarian adalah mengharamkan apa yang Allah halalkan. Jika seseorang sudah berkeyakinan hewan itu haram dimakan karena alasan belas kasih atau alasan membela hak hidup hewan misalnya maka ini fatal akibatnya. Karena Allah telah menghalalkan binatang ternak untuk dimakan.Namun bila tidak berkeyakinan seperti itu (tidak mengharamkan) dengan kata lain menjadi vegetarian karena alasan kesehatan (menjaga kadar lemak,kolesterol tubuh) tanpa keyakinan haramnya daging binatang ternak atau karena hidup dilingkungan orang kafir (non ahlulkitab). Smoga saja tidak mengapa. Allahua’lam

      Balas
  74. Ali Firdaus says:
    10 tahun yang lalu

    Allah maha adil dan maha bijaksana..

    Balas
  75. Ali Firdaus says:
    10 tahun yang lalu

    Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang..

    manusia di bekali akal oleh Allah swt. untuk mengetahui mana yg benar dan mana yg salah..

    Allah maha adil dan maha bijaksana..

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.