Muslimah.or.id
Donasi muslimah.or.id
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah
No Result
View All Result
Muslimah.or.id
No Result
View All Result
Donasi muslimahorid Donasi muslimahorid

Memberantas Bisikan Syaithon

Intan M. Nurwidyani oleh Intan M. Nurwidyani
15 Desember 2016
di Akidah
1
Share on FacebookShare on Twitter

Pada artikel yang berjudul 6 Model Bisikan Syaithon kita telah mengenali macam-macam kreasi syaithon dalam membisikkan berbagai macam penyakit ke dalam jiwa kita. Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana melawan bisikan tersebut, dan bagaimana memberantasnya ketika ia telah menjadi kerak di dalam hati yang menggelapkan hati sehingga ia tidak mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Ada dua hal yang bisa kita lakukan ketika pertama kali mendapati adanya bisikan syaithon di dalam diri kita. Yang pertama, segera berlindung kepada Allah dari godaan dan tipudaya mereka.

Allah berfirman dalam QS. Fushshilat ayat 36,

???????? ???????????? ???? ???????????? ?????? ??????????? ???????

“Dan apabila setan mengganggumu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah...”

Donasi Muslimahorid

Karena seluruh manusia yang beriman tidak akan lepas dari bisikan-bisikan mereka. Termasuk para Nabi sekalipun, Allah berfirman tentang para nabi, sekaligus Kholil-Nya sholallahu ‘alaihi wa sallam dalam QS. Al Hajj:52

????? ??????????? ??? ???????? ??? ???????? ????? ??????? ?????? ????? ????????? ??????? ???????????? ??? ????????????? ????????? ????? ??? ??????? ???????????? ????? ???????? ????? ???????

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul dan tidak pula seorang nabipun sebelum engkau melainkan jika ia memiliki suatu keinginan, setanpun memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginnya tersebut. Namun Allah menghilangkan apa yang disusupkan setan tersebut dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya..”

Sebagian mufassir menyebutkan, ayat ini Allah turunkan berkenaan dengan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu apabila beliau membaca suatu ayat yang isinya memberi peringatan kepada orang-orang kafir, mereka segera mengikuti bacaan beliau dengan tambahan kata-kata yang membenarkan keyakinan mereka (untuk menyelewengkan makna ayat). Maka Allah mengokohkan Nabi-Nya dengan ayat-ayat-Nya.

Dalam kitab Ighotsatul Lahfan karya Ibnul Qoyyim Al- Jauziyyah disebutkan, bahwa musuh ada dua jenis. Yang pertama syaithon-syaithon dari kalangan manusia. Untuk jenis pertama, mereka memiliki fitrah mencintai kebaikan yang mungkin telah tertutup oleh perilaku syaithoni, namun fitrah itu tidak hilang. Ketika kita berbuat baik kepada mereka, dan terus berbuat baik, masih bisa diharapkan mereka akan bertaubat atau setidaknya berhenti mengganggu kita.

Namun jika syaithon yang dihadapi adalah syaithon dari bangsa jin, maka mereka adalah anak keturunan iblis. Secara penciptaan, syaithon dari bangsa jin diciptakan dari api yang karakteristiknya merusak. Mereka suka melakukan kerusakan. Semakin kita berbuat baik, semakin bertambah kebencian mereka kepada kita.

Mengapa? Karena mereka tahu bahwa kebaikan akan menghasilkan pahala. Mereka tidak akan berhenti sehingga kita bisa terjerumus pada salah satu atau banyak dari tipudaya mereka. Kita juga tidak diberi kuasa untuk memberantas mereka seakar-akarnya, sebagai ketetapan Allah Yang Maha Bijaksana. Jadi hanya satu hal yang bisa kita lakukan dalam menghadapi syaithon jenis ini; meminta perlindungan kepada Pencipta dan Penguasa mereka, yaitu Allah ‘Azza wa Jalla.

Cara kedua yang bisa kita lakukan untuk menghadapi bisikan mereka adalah segera membuangnya jauh-jauh dan menepisnya. Selain itu kita wajib menyibukkan pikiran kita dengan apa yang benar-benar bermanfaat bagi dunia dan akhirat kita, semisal mempelajari tauhid, fiqh ibadah sehari-hari, dan hal-hal yang wajib kita pelajari. Kita wajib mempelajari syarat-syarat diterimanya amal, bagaimana mengkokohkan keikhlasan di dalam hati, dan berbagai hal yang kita yakini manfaatnya nyata bagi kehidupan di dunia dan akhirat.

Jangan beri syaithon kesempatan sedikitpun dalam usahanya menguasai ruang pikiran kita. Jika pikiran telah sibuk dengan hal-hal yang bermanfaat maka celah masuk bagi mereka akan semakin mengecil. Ingat, apapun yang kita pikirkan itu akan diproses untuk membentuk kepribadian dan akhlaq kita. Ibarat seorang penggiling tepung, jika ia jeli dan meneliti apa saja yang masuk ke dalam penggilingannya maka tepung yang dihasilkan adalah tepung kualitas istimewa. Namun jika ia tidak jeli dan lengah, maka bisa saja tepung itu tercampur dengan berbagai kotoran, kerikil, serangga, yang merusak kualitas tepung secara keseluruhan.

Ini jika pikiran itu baru berupa lintasan yang dibisikkan syaithon pertama kali. Namun bagaimana jika bisikan itu telah mengerak di hatinya dan telah mengubah fitrah hamba tersebut menjadi berpaling dari tauhid dan memurnikan kecintaan kepada Allah dan berbagai kebaikan? Bagaimana jika ia telah menjadi tawanan syaithon?

Insya Allah pembahasan tentang ini akan disendirikan dalam artikel lain karena cukup panjang. Kami beri judul artikel tersebut dengan “Mensucikan Diri dari Pengaruh Syaithon”.

Semoga yang sedikit ini bermanfaat bagi kami dan pembaca seluruhnya. Billahit taufiq wal hidayah.

Wallahu ta’ala a’lam

—

Penulis: Intan M. Nurwidyani

Murojaah: Ustadz Sa’id Abu Ukasyah

Maroji’:

  1. Al Qur’anul Karim
  2. Fawa’idul Fawa’id Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah
  3. Ighotsatul Lahfan Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah

Artikel www.muslimah.or.id

 

ShareTweetPin
Muslim AD Muslim AD Muslim AD
Intan M. Nurwidyani

Intan M. Nurwidyani

Artikel Terkait

Hak Suami di dalam Islam

Hak Suami di dalam Islam (Bag. 1)

oleh Lisa Almira
27 Mei 2024
0

Hak suami atas istrinya merupakan salah satu hak yang besar. Hak suami atas istrinya lebih besar daripada hak istri atas...

Allah Telah Menjadikan Kunci Bagi Segala Sesuatu

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
17 Oktober 2008
20

Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata: "Sesungguhnya Allah telah menjadikan bagi segala sesuatu kunci untuk membukanya, Allah menjadikan kunci pembuka shalat...

Syafa’at Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam

oleh Redaksi Muslimah.Or.Id
22 Februari 2009
11

Dari Abdurrahman bin Abu Uqail radhiyallahu 'anhu dia berkata, "Saya pergi sebagai utusan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka...

Artikel Selanjutnya

Bangsa Arab dan Pakaian Wanita (Bag. II)

Komentar 1

  1. Glow says:
    5 tahun yang lalu

    Untuk mensucikan diri dari pengaruh syaithonnya gimana kak?

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid Donasi Muslimahorid
Logo Muslimahorid

Kantor Sekretariat Yayasan Pendidikan Islam Al-Atsari (YPIA).

Pogung Rejo RT 14 RW 51 no. 412
Sinduadi, Mlati, Sleman, D.I Yogyakarta, Indonesia, 55284.

Media Partner

YPIA | Muslim.or.id | Radio Muslim | FKIM

Buletin At Tauhid | MUBK | Mahad Ilmi | FKKA

Kampus Tahfidz | Wisma Muslim | SDIT Yaa Bunayya

Wisma Muslimah | Rumah Tahfidz Ashabul Kahfi

Ikuti Kami

  • Tentang Kami
  • Donasi
  • Pasang Iklan
  • Kontak

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.

No Result
View All Result
  • Akidah
  • Manhaj
  • Fikih
  • Akhlak dan Nasihat
  • Keluarga dan Wanita
  • Pendidikan Anak
  • Kisah

© 2025 Muslimah.or.id - Meraih Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah.